Metode Radiografi Metode Persamaan Regresi

pengurangan panjang lengkung rahang. Diperlukannya tindakan ortodontik apabila terjadi kecenderungan berkembangnya maloklusi. 19 Gambar 9. Leeway space. 9

2.4 Metode Analisis Ruang pada Masa Gigi Bercampur

2.4.1 Metode Radiografi

Metode radiografi digunakan oleh Nance 1947 dan Huckaba. 7 Metode ini menggunakan radiografi untuk memprediksi kaninus dan premolar permanen yang belum erupsi. Metode radiografi dapat digunakan baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Nance 1947 menggunakan radiografi dalam menganalisis perbedaan ukuran mesiodistal gigi antara gigi kaninus, molar pertama, dan molar kedua desidui dan gigi penggantinya. 3,4,7,18 Namun dalam penggunaan radiografi ini, tidak selalu efektif dalam memprediksi ukuran gigi yang belum erupsi, karena hasil gambar radiografi terjadi dalam bentuk dua dimensi. Selain itu adanya distorsi, elongasi maupun kesalahan teknik dalam pengambilan gambar yang akan sangat mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran. 6,7,15 Namun sekarang sudah ada metode radiografi yang lebih akurat, yaitu dengan menggunakan cone-beam computed tomography. Dimana pada teknik ini sudah menggunakan gambaran tiga dimensi. 15 Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Metode Persamaan Regresi

Metode persamaan regresi digunakan oleh Ballard dan Wylie 1947, Barendonk 1965, Moyers 1973, Tanaka-Johnston 1974, dan Sitepu1983. 7,26 Metode ini memprediksi ukuran mesiodistal gigi kaninus dan premolar yang erupsi dengan menggunakan gigi yang telah erupsi. Ballard dan Wylie 1947 sangat memperhatikan distorsi yang terjadi pada gambaran radiografi sehingga mereka mencari cara lain untuk memprediksi ukuran mesiodistal gigi kaninus dan premolar yang belum erupsi dengan cara mengkombinasikan lebar mesiodistal keempat gigi insisivus pada rahang bawah. 4 Dan kemudian mereka menetapkan persamaan regresi Y=9,41 + 0,527X, dimana Y adalah ukuran kaninus dan premolar rahang bawah dan X adalah jumlah ukuran gigi insisivus rahang bawah. 4 Metode Moyers juga menggunakan jumlah keempat gigi insisivus dalam memprediksi ukuran kaninus dan premolar yang belum erupsi. Dan kemudian jumlahnya dibandingkan dengan tabel probabiliti. Metode ini paling sering digunakan oleh para klinisi dikarenakan penggunaannya yang sederhana, mudah, dan akurat. 3,4,6,12,17 Metode Tanaka-Johnston juga merupakan metode yang menggunakan jumlah keempat gigi insisivus rahang bawah dalam memprediksi ukuran mesiodistal gigi kaninus dan premolar permanen. Metode ini tidak menggunakan tabel probabiliti seperti metode Moyers. Cara pengukurannya dengan menjumlahkan keempat gigi insisivus rahang bawah dan hasilnya dibagi dua. Lalu ditambahkan 10,5 untuk rahang bawah dan 11,0 untuk rahang atas. 2,3,15,16 Metode ini sangat sederhana dan dianggap memiliki keakuratan yang cukup baik dengan tingkat kesalahan yang kecil. 15

2.4.3 Metode Kombinasi