xxiii d.
Postero-anterior Foto Ronsen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma atau kelainan
pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Ronsen ini juga dapat memberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanasalis dan
orbita.
3
e. Antero Posterior
Foto Ronsen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis serta tulang hidung.
3
f. Proyeksi Water’s
Foto Ronsen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatikus frontalis dan rongga nasal.
3
g. Proyeksi Reverse-Towne
Foto Ronsen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral
pada maksila
.
3
h.
Proyeksi Submentovertex Foto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus
sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila dan arcus zigomatikus
.
3
2.3 Prosedur Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi
Prosedur yang harus dilalui dalam penggunaan radiografi kedokteran gigi adalah permintaan untuk melakukan radiografi, adanya izin dari dokter gigi di bagian
radiologi kedokteran gigi, melakukan teknik radiografi, persiapan proteksi radiasi, pemilihan film dan sensor serta melakukan exposure.
2.3.1 Permintaan untuk Melakukan Radiografi
Penggunaan radiografi kedokteran gigi hanya dapat dilakukan atas permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis yang disertai dengan
jenis radiografi, elemen gigi atau rahang, diagnosa dan hasil pemeriksaan klinis.
Universitas Sumatera Utara
xxiv
2.3.2 Izin dari Dokter Gigi di Bagian Radiologi Kedokteran Gigi
Selanjutnya dokter gigi di bagian radiologi harus menganalisa data klinis yang telah diterima. Dokter harus memperhatikan indikasi dan kontra indikasi dari
permintaan foto. Apabila data klinis tersebut merupakan indikasi prosedur radiografi maka dokter dibagian radiologi memberi izin untuk melakukan foto Ronsen. Dokter
di bagian radiologi bisa tidak memberikan izin untuk melakukan foto Ronsen apabila data klinis merupakan kontra indikasi dari foto yang akan dilakukan.
2.3.3 Persiapan Proteksi Radiasi
Persiapan proteksi radiasi harus dilakukan terhadap operator, pasien dan lingkungan.
a. Persiapan Operator :
4,5
1. Operator memakai pakaian pelindung.
2. Operator berdiri di belakang dengan mengambil jarak menjauh dari sumber x-
ray ketika waktu penyinaran. 3.
Lihat dan perhatikan pasien selama waktu penyinaran untuk memastikan tidak ada pergerakan.
4. Matikan alat setelah selesai digunakan dan kembalikan letak posisi kepala pada
tempatnya. 5.
Ambil kaset pada tempatnya dan kaset siap untuk diproses.
b. Persiapan pasien terhadap proteksi radiasi : 1.
Pemeriksaan sinar-X hanya atas permintaan dokter atau dokter gigi; 2.
Pemakaian filtrasi maksimum pada sinar primer; 3.
Pemakaian voltage yang lebih tinggi sehingga daya tembusnya lebih kuat; 4.
Jarak fokus pasien jangan terlalu pendek, sehubungan dengan ini hukum focus Kuadrat Terbalik yaitu intensitas sinar-X berbanding terbalik dengan jarak
pangkat dua;
Universitas Sumatera Utara
xxv 5.
Daerah yang disinar harus sekecil mungkin, misalnya dengan mempergunakan konus untuk radiografi atau diafragma untuk sinar tembus;
6. Waktu penyinaran sesingkat mungkin;
7. Alat kelamin dilindungi sebisanya;
8. Pasien hamil, terutama trimester pertama tidak boleh diperiksa radiografi.
c. Persiapan lingkungan terhadap proteksi radiasi : 1.
Memastikan perangkat sinar-X digunakan dengan teknik yang baik dan parameter secara fisika terhadap berkas radiasi ditetapkan dengan benar;
2. Mengurangi efek maksimal dari kemungkinan kebocoran dengan menggunakan
kepala tabung harus radiopak; 3.
Filtrasi dari berkas sinar-X dengan mengatur ketebalan filter. Ketebalan filter bergantung pada tegangan operasi dari peralatan sinar-X. Tegangan mencapai 70
kVp ketebalan filter setara dengan ketebalan alumunium 2,5 mm untuk kekuatan tabung sinar-X antara 70-100kVp.
Penggunaan apron telah direkomendasikan sejak dahulu dalam rangka untuk menghilangkan kecemasan pada pasien.
6
UK Guidance Notes for dental practitioners tentang penggunaan yang aman dari peralatan X-ray, dengan jelas menganjurkan
penggunaan apron secara rutin untuk pasien yang melakukan radiografi kedokteran gigi.
2.3.4 Pemilihan Film dan Sensor