xxix Menurut Eric Whaites 2007, Dosis efektif pada pemeriksaan rutin gigi yaitu
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Dosis Efektif Pada Pemeriksaan Rutin Gigi.
4
Jenis Foto Dosis efektif mSv
Skull Kepala Posteroanterior 0,03
Lateral 0,01
Bitewing periapikal 0,001-0,008
Oklusal 0,008
Panoramik 0,004 -0,03
Lateral sefalometri 0,002
– 0,003 CT mandibula
0,36 – 1,2
CT maksila 0,1
– 3,3
Istilah dosis dan paparan banyak digunakan tetapi sering disalah artikan. Dosis dapat diukur pada jaringan tertentu atau organ misalnya kulit, mata, sumsum tulang
atau untuk seluruh tubuh, sedangkan paparan biasanya mengacu ke peralatan pengaturan seperti waktu, mA, kV. Sebuah ukuran yang umum digunakan dosis
dalam survei adalah ‘dosis masuk, diukur dalam milligray mgy. Tingkat referensi DRLs, berdasarkan survei dosis masuk, dapat ditetapkan
sebagai standar terhadap penggunaan peralatan sinar-X yang dapat dinilai sebagai bagian dari jaminan kualitas.
2.4 Efek Dosis Radiasi Pada Kedokteran Gigi
Dosis radiasi dinyatakan sebagai dosis efektif diukur dalam satuan penyerapan energi per unit massa Joule kg disebut
microSievert, μSv Sievert, mewakili sepersejuta Sievert.
9
Universitas Sumatera Utara
xxx
Paparan permukaan yang diperoleh secara langsung merupakan cara paling mudah untuk mencatat paparan pasien terhadap sinar-X. Rincian jumlah yang kecil tetap
dipakai untuk menghitung dosis yang diterima oleh organ yang berada atau dekat
dengan titik pengukuran : 1.
Dosis Aktif Sumsum Tulang
Dosis aktif sumsung tulang berasal dari dosis jaringan spesifik yang sesuai
dengan efek stokastik sebagian, contohnya leukemia. Dosis akut sumsum tulang
adalah dosis radiasi rata-rata yang terdapat pada seluruh sumsum tulang aktif. Dosis sumsum tulang aktif yang berasal dari survey intra oral seluruh mulut dengan sudut
bundar sekitar 0,142 mSv. Sekali terekspos dengan sudut rectangular hanya sekitar 0,06 mSv.
3
Radiografi panoramik memberikan dosis sumsum tulang aktif sekitar 0,01 mSv film. Sebagai perbandingan dosis tulang aktif dalam 1 film thorax adalah 0,03
mSv. 2.
Dosis Tiroid Besarnya kelenjar tiroid merupakan faktor penting dalam menentukan besarnya
dosis yang diterima. Diperkirakan 6000 mrads 0,06 Gy dosis yang diperlukan untuk menghasilkan suatu kanker pada kelenjar thyroid.
5
Pada foto gigi dalam 20 film serial adalah 6 mrads 0,00006 Gy atau 1 100 dari dosis yang diperlukan dalam
menghasilkan kanker thyroid.
5
Pemeriksaan mulut komplit dengan film A21 memberikan dosis tiroid 0,94 mGy. Nilai ini 16 dari pemeriksaan radiografi sinar
servikal. Dosis tiroid dalam radiografi panoramik sekitar 74 μGy, 1 dari
pemeriksaan spina servikal. 3.
Dosis Gonad Radiografi pada abdomen memberikan dosis paling tinggi pada gonad.
Radiografi pada kepala, leher dan ekstremitas menghasilkan dosis paling rendah. Sebagai kategori umum, pemeriksaan sinar-X kedokteran gigi hanya memberikan
dosis secara umum 1,0 mGy. Kontribusi ini hanya 0,003 dari rata-rata paparan pada umumnya.
3
Universitas Sumatera Utara
xxxi 4.
Dosis Kulit Total dosis radiasi yang dapat menyebabkan eritema reddening pada kulit
adalah 250 rads 2,5 Gy dalam periode 14 hari. Untuk menyebabkan perubahan kulit lebih besar dari 500 film foto yang diperlukan film F speed, long PID, 20 film series
dalam 14 hari.
3
5. Dosis Mata
Lebih dari 200.000 mrads 2 Gy dosis yang dapat menyebabkan katarak atau pengaburan lensa mata. Cornea mata terkena radiasi pada saat radiografi gigi D
speed, long PID, 20 film series kira- kira 60 mrads 0, 0006 Gy.
3
Dosis radiasi pada kedokteran gigi berkisar diantara 0, 002 mSv sampai 3,3 mSv, sehingga dapat dinyatakan bahwa efek negatif dari dosis radiasi pada kedokteran gigi
sangat kecil kemungkinan terjadi atau bahkan dapat dikatakan tidak ada, karena dosis radiasi yang diberikan terhadap pasien mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan kerugian yang ditimbulkan justifikasi. Dosis radiasi pada kedokteran gigi menyumbang jumlah radiasi artificial medical x ray diagnosis dengan
persentase sangat kecil.
2.5 Efek Negatif Radiasi Sinar-X