xxxii
2.5.1 Efek Non Stokastik Deterministik
Efek non stokastik adalah efek somatik yang meningkat dalam keparahan akibat dosis radiasi yang melebihi ambang batas. Efek ini berasal dari dosis radiasi yang
cukup besar melebihi kebutuhan dalam radiologi diagnostik, dapat timbul segera setelah terpapar atau beberapa bulan atau tahun setelah paparan. Contohnya adalah
Erythema, kerontokan rambut, pembentukan katarak dan berkurangnya kesuburan. a.
Efek Radiasi pada Membran Mukosa Mulut Radiasi pada daerah kepala dan leher khususnya nasofaring akan mengikut
sertakan sebagian besar mukosa mulut. Akibatnya dalam keadaan akut akan terjadi efek samping pada mukosa mulut berupa mukositis yang dirasa pasien sebagai nyeri
pada saat menelan, mulut kering dan hilangnya cita rasa taste. Keadaan ini seringkali diperparah oleh timbulnya infeksi jamur pada mukosa lidah serta palatum.
9
b.
Efek radiasi pada jaringan dan organ.
Radiosensitivity pada jaringan atau organ tubuh diukur dengan adanya respon terhadap radiasi. Kehilangan moderat sel tidak mempengaruhi fungsi organ tubuh.
Namun, dengan hilangnya sejumlah besar sel sehingga dapat mempengaruhi organisme. Tingkat keparahan perubahan ini tergantung pada dosis radiasi yang
diberikan.
3,9
2.5.2 Efek Stokastik
Efek stokastik terjadinya suatu efek karena fungsi dan dosis radiasi yang diterima oleh seseorang tanpa suatu nilai ambang yang termasuk dalam kelompok ini kanker.
Efek stokastik akibat dari perubahan sel-sel individual subletal dalam DNA. Konsekuensi yang paling penting dari kerusakan tersebut adalah karsinogenesis. Efek
yang ditimbulkan meskipun sangat kecil kemungkinannya juga dapat terjadi. a.
Karsinogenesis Radiasi menyebabkan kanker dengan mengubah DNA. Mekanisme yang paling
mungkin adalah radiasi mutasi gen. Tindakan radiasi sebagai promotor, merangsang sel untuk berkembangbiak sehingga mengubah sel premaligna menjadi lebih ganas.
Universitas Sumatera Utara
xxxiii Mutasi gen mungkin juga melibatkan hilangnya fungsi dalam kasus gen supresor
tumor. Data tentang radiasi kanker terutama berasal dari populasi orang yang telah terkena radiasi tingkat tinggi. Namun pada prinsipnya, dosis rendah radiasi dapat
memulai pembentukan kanker dalam satu sel.
9,10
b. Leukemia
Insiden leukemia selain leukemia lumphocytic kronis meningkat setelah terpapar radiasi pada sumsum tulang. Bagi individu yang terpapar di bawah usia 30
tahun, risiko untuk pengembangan leukemia setelah sekitar 30 tahun. Bagi individu terpapar sebagai orang dewasa, risiko tetap ada sepanjang hidup. Leukemia muncul
lebih cepat dari kanker karena semakin tingginya tingkat pembelahan sel dan diferensiasi sel-sel induk hematopoietik dibandingkan dengan jaringan lain. Orang
yang lebih muda dari 20 tahun lebih berisiko daripada orang dewasa.
9,10
c. Kanker tiroid
Insiden karsinoma tiroid muncul dari epitel folikular meningkat pada manusia setelah terpapar. Hanya sekitar 10 atau kurang dari individu yeng terkena kanker
dapat menyebabkan kematian.
9,10
d. Kanker esophangeal
Data yang berkaitan dengan kanker esophangeal relatif jarang. Kanker ini banyak ditemukan di Jepang pada mereka yang selamat dari bom atom dan penderita
diobati dengan radiasi x untuk ankylosing spondylitis. e.
Kanker kelenjar ludah Insiden tumor kelenjar saliva meningkat pada pasien yang melakukan terapi
radiasi untuk penyakit kepala dan leher. Resiko yang tertinggi pada penderita yang melakukan terapi radiasi sebelum usia 20 tahun.
Radiasi dapat menghentikan pertumbuhan sel dalam jumlah besar atau kerusakan subletal pada sel-sel individu yang menghasilkan pembentukan sel kanker.
8
Efek non stokastik dengan efek stokastik dapat dibedakan dengan melihat Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
xxxiv Tabel 3. Perbedaan Efek Stokastik dan Non Stokastik.
5
Efek Stokastik Efek Non Stokastik
Batas dosis ambang
Tidak, bahkan satu foton dapat
menyebabkan perubahan pada DNA
yang memicu kanker Ya, Membunuh sel yang cukup
diperlukan sehingga menyebabkan respon klinis
Menyebabkan Merusak DNA
Kematian sel Efek klinis
dan dosis efek klinis tidak
tergantung dosis. Tidak ada respon;
individu memiliki efek baik atau
tidak efek klinis sebanding
dengan dosis. Semakin besar dosis maka besar
efeknya
Kemungkinan memiliki efek
dan dosis Frekuensi efek
sebanding dengan dosis. Semakin
besar dosis semakin besar
efek yang ditimbulkan.
Semua individu menunjukkan efek ketika
dosis di atas ambang
Contoh Radiasi dapat
menyebabkan kanker.
Mukositis akibat terapi radiasi di rongga mulut.
Radiasi dapat menyebabkan katarak
Universitas Sumatera Utara
xxxv
2.6 Proteksi Radiasi