Faktor Internal Kendala-Kendala dan Analisis

63 Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia dalam upaya mengembangkan usaha dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Faktor Internal

a. Keterbatasan Permodalan Diawal pendirian pada tahun 2003 Koperasi Informasi dan Komunikasi dengan modal usaha Rp.68.000.000. Kemudian merubah menjadi KJKS Koperasi Mitra Indonesia pada tahun 2007. Saat itu, modal KJKS KMI msih mengandalkan sumber modal yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan hibah. Oleh karena itu, KJKS Koperasi Mitra Indonesia mengalami kesulitan untuk menambah modal untuk pengembangan usaha dan meningkatan plafon pembiayaan . 35 Hal ini terjadi ini karena beberapa hal, diantaranya : 1. kurangnya terjalinnya kerja sama yang dalam program Linkage antara KJKS Koperasi Mitra Indonesia dengan dunia perbankan syariah sebagai salah satu sumber keuangan. 2. Sulitnya KJKS Koperasi Mitra Indoensia untuk masuk dalam akses dana ke perbankan atau sumber-sumber lainnya untuk memenuhi kebutuhan dana dalam rangka pengembangan usaha 35 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI No.310BHMENEG.IX2003 Tentang Pengesahan Akta Pendirian Koperai Media Informasi dan Komunikasi. 64 maupun penanggulangan kesulitan likuiditas. Karena dunia perbankan syariah masih memilah milih untuk menyaluran pembiayaannya ke koperasi jasa keuangan syariah. Dalam pandangan mereka, koperasi jasa keuangan syariah masih dianggap tidak bankable, marketable, memiliki tingkat resiko cukup tinggi dan menghasilkan keuntungan yang sedikit. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan koperasi jasa keuangan syariah memenuhi persyaratan yang umumnya telah ditetapkan oleh perbankan seperti jaminan fisik, tingkat kesehatan, kejelasan status hukum, profesionalitas, sumber daya insani, laporan keuangan dan lemahnya posisi tawar- menawar bargaining position KJKS Koperasi Mitra Indonesia terhadap lembaga keuangan bank dan non bank yang berskala besar yang memiliki prospek usaha yang jelas dan modal yang besar. 36 b. Rendahnya Kemampuan dan Pengetahuan Sumber Daya Insani Pada tahun 2007 awal perubahan Koperasi Media Informasi dan Komunikasi menjadi KJKS Koperasi Mitra Indonesia tidak adanya standar sistem rekruitmen karyawan secara khusus dan minimnya pelatihan yang berkesinambungan dan berjenjang untuk 36 Asep Saeful Bahri, Kepala Divisi Pengembangan dan Penelitian KJKS KMI, Wawancara Pribadi, Cileungsi, 11 Februari 2011 65 para karyawan. Hal ini, menyebabkan kualitas sumber daya insani KJKS Koperasi Mitra Indonesia saat itu kurang mampu bersaing secara kompetitif dan maksimal dengan lembaga keuangan mikro syariah maupun lembaga koperasi syariah lainnya. Sehingga mengakibatkan tingginya biaya operasional yang harus di keluarkan oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia dan rendahnya tingkat keuntungan yang diperoleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia dan juga pelaksanaan operasional yang tidak efisien dan juga mengakibatkan kurangnya motivasi bekerja dan kurangnya profesionalisme para pegawai c. Kurang Memadainya Sistem Informasi Manajemen Diawal perubahan pada tahun 2007 menjadi KJKS Koperasi Mitra Indonesia belum memiliki perangkat teknologi informasi komputerisasi yang modern dan canggih untuk mendukung kegiatan operasionalnya, monitoring dan evaluasi kinerja para pegawai. Keterbatasan sistem informasi manajemen ini menyebabkan KJKS Koperasi Mitra Indonesia tidak memiliki kemampuan akses terhadap informasi baik serta cepat yang berasal dari internal lembaga maupun dari eksternal seperti website khusus KJKS Koperasi Mitra Indonesia. Oleh karena itu, KJKS Koperasi Mitra Indonesia tidak mampu menyediakan informasi yang cepat, lengkap, dan akurat pada seluruh anggota, mitra dan masyarakat umum, khususnya dalam proses 66 laporan keuangan maupun pengambilan keputusan masih mengadopsi sistem manual. Keterbatasan ini juga dipengaruhi oleh lemahnya jaringan bisnis KJKS KMI, sehingga tidak terjadi sinergi untuk menciptakan sistem dan prosedur yang baik bagi anggota-anggota jaringan tersebut.

2. Faktor Eksternal

Dokumen yang terkait

“Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)”.

13 105 110

Analisis strategi pengembangan usaha jasa keuangan syariah di bidang agribisnis (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Cimanggis, Kota Depok)

3 11 119

Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Mikro di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang

0 4 9

Analisis Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) (studi pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan)

4 10 79

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KABUPATEN Perbandingan Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Kabupaten Sragen (Studi kasus KSP Mandiri, KSP

0 4 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Perbandingan Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Kabupaten Sragen (Studi kasus KSP Mandiri, KSP Berkah Usaha,

0 3 17

KEGIATAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH: Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 5 10

KEGIATAN USAHA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH: Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Studi tentang Aspek-aspek Hukum dalam Pembiayaan Murobahah di Kecamatan Ungaran.

0 6 19

IMPLEMENTASI DANA MUDHARABAH PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (Studi Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Surabaya).

0 0 13

Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dalam Pembiayaan Usaha Mikro di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang

0 1 9