Hakikat Partisipasi Belajar Pengertian Partisipasi Siswa

commit to user 19 dirinya mutlak diperlukan. Dalam hal ini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar. Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus Anni, 2005:111. Dalam pengertian ini intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi. Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi, sesuai dengan semboyan ³ motivation is an essential condition of learning ´. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu Sardiman, 2003:84. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Sardiman 2003: 85 mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu: Mendorong manusia untuk berbuat. 1. Motivasi merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan dicapai. 2. Motivasi dapat memberikan arah dari kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannnya. Menyelesaikan perbuatan. 3. Menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

3. Hakikat Partisipasi Belajar Pengertian Partisipasi Siswa

a. Kata partisipasi berasal dari bahasa Inggris Partisipate yang dalam bahasa indonesia berarti turut serta, ambil bagian atau keterlibatan. Partisipasi dalam pembahasan ini yang dimaksud adalah perisipasi yang berarti keterlibatan siswa secara fisik, intelektual-emosional, dan sosial dalam proses poembelajan. Menurut Keit Davis dalam Sastroputro 1989:35 menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi commit to user 20 kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. George Terry dalam Winardi menyatakan bahwa partisipasi adalah turut sertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan sumbangan-sumbangan pada proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut Winardi, 2002:149. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran Mulyasa, 2004:156. Untuk mendorong partisipasi siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain memberikan pertanyaan dan menanggapi respon siswa secara positif, menggunakan pengalaman berstruktur, dan menggunakan metode yang bevariasi yang lebih melibatkan siswa. Siswa sebagai subjek sekaligus objek dalam pembelajaran. Sebagai subjek siswa adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai objek karena kegiatan pembelajaran diharapkaan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subjek belajar. Untuk itu, dari pihak siswa diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Partisipasi aktif subjek belajar dalam proses pembelajaran antara lain dipengaruhi faktor kemampuan yang dimiliki hubungannya dengan materi yang akan dipelajari. Pendapat tentang partisipasi juga disampaikan oleh Dimyanti dan Mudjino 1994: 26 mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Berdasarkan pendapat tersebut, partisipasi memiliki aspek-aspek yaitu kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi atau keterlibatan dalam suatu kegiatan. Kegiatan yang dimaksud disini adalah kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta pisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilancarkan, serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. commit to user 21 Manfaat Partisipasi b. Suryosubroto 1997: 282 mengemukakan manfaat prinsipil dari partisipasi yaitu: Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar karea 1 banyaknya sumbangan pemikiran Pengembangan potensi diri dan kreativitas 2 Adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang 3 diberikan dan adanya perasaan diperlukan Melatih untuk bertanggung jawab serta mendorong untuk 4 membangun kepentingan bersama Heidjrachman dalam Suryosubroto 1997: 282 mengemukakan bahwa dengan dijalankannya partisipasi akan bisa diperoleh beberapa manfaat seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik karena banyaknya sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang diberikan dan adanya perasaan diperlukan. Partisipasi dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan potensi diri dan kreativitas siswa, serta dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap proses dan hasil belajar yang dijalaninya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya partisipasi siswa dalam pembelajaran akan memberikan peranan yang penting bagi keberhasilan tujuan dari proses pembelajaran yang terkait. Syarat Terjadinya Partisipasi Siswa c. Martinis Yamin 2007: 80-81 menjelaskan bahwa peran aktif dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan apabila tercipta suatu kondisi sebagai berikut: Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa 1 Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjasi pengalaman dalam belajar. 2 Tujuan kegiatan pembelajaran yaitu tercapainya kemampuan minimal siswa 3 kompetensi dasar. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa, 4 meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencipta siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep. commit to user 22 Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, 5 sikap, dan keterampilan. Sedangkan Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin 2007: 84 until menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui 9 aspek berikut ini: Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga 1 mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada siswa. 2 Mengingatkan kompetensi prasyarat. 3 Memberikan stimulus masalah, topic, dan konsep yang akan 4 dipelajari. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. 5 Memunculkan aktivitas serta partisipasi aktif siswa dalam kegiatan 6 pembelajaran. Memberikan umpan balik feed back. 7 Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga 8 kemampuan siswa terpantau dan terukur. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir 9 pembelajaran. Partisipasi siswa dapat terjadi apabila dalam proses pembelajaran tercipta suatu kondisi yang dapat merangsang tumbuhnya peran serta dan partisipasi siswa. Seorang guru diharapkan memiliki keterampilan dalam merangsang tumbuhnya partsisipasi siswa. Dengan demikian peran serta dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran akan meningkat, yang pada akhirnya kegiatan pembelajaran akan lebih berpusat pada siswa.

4. Hakikat Prestasi Belajar Pengertian Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI KEUANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 3 SURAKARTA TA

0 29 236

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 114

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS IX E SMP NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 4 23

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 102

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 8

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA AL - ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009-2010.

0 1 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PENGENDALI DAYA TEGANGAN RENDAH SMK 1 SEDAYU MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION).

0 0 117