commit to user 35
pembelajaran, gambaran  ataupun  foto  rekaman  prosese  penelitian  tindakan kelas.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian  merupakan  tahapan-tahapan  yang  ditempuh  dalam penelitian dari  awal  sampai  akhir.  Prosedur  penelitian  ini  terdiri  dari  beberapa
tahap kegiatan yaitu: Tahap Pengenalan Masalah
1. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :
Mengidentifikasi masalah. a.
Menganalisis masalah  secara  mendalam  dengan  mengacu pada  teori-teori b.
yang relevan. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama.
c. Menyusun alat monitoring dan evaluasi.
d. Tahap Persiapan Tindakan
2. Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :
Penyusunan jadwal penelitian. a.
Penyusunan rencana pembelajaran. b.
Penyusunan soal evaluasi. c.
Tahap Penyusunan Rencana Tindakan 3.
Rencana tindakan  disusun  dalam  dua  siklus,  yaitu  :  siklus  I  dan  siklus  II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :
Perencanaan tindakan a.
Pelaksanaan tindakan b.
Observasi dan interpretasi c.
Tahap analisis dan refleksi d.
commit to user 36
Tahap Implementasi Tindakan 4.
Dalam tahap  ini  peneliti  melaksanakan  hipotesis  tindakan,  yakni  untuk meningkatkan prestasi  belajar  mata  pelajaran  akuntansi  dengan  penerapan
metode pembelajaran  kooperatif  tipe   Group Investigation  GI  dalam  proses pembelajaran mata  pelajaran  akuntansi.  Hipotesis  tindakan  ini  dimaksudkan
untuk menguji kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan.
Tahap Pengamatan 5.
Pada tahap  ini  peneliti  melakukan  pengamatan  terhadap  siswa  yang  sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.
Tahap Penyusunan Laporan 6.
Pada tahap  ini  peneliti  menyusun  laporan  dari  semua  kegiatan  yang  telah dilakukan selama penelitian.
Proses Penelitian E.
Proses Penelitian tindakan kelas ini  direncanakan terdiri dari tiga siklus dimana setiap  siklus  terdiri  dari  empat  tahap  yaitu:  Perencanaan  Tindakan,
Pelaksanaan Tindakan,  Observasi  dan  Interpretasi,  dan  Analisis  dan  Refleksi. Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Rancangan Siklus Pertama I 1.
Perencanaan tindakan a.
Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun: Skenario pembelajaran sebagai berikut:
1 Guru menjelaskan  materi  pelajaran  yang  telah  dipelajari
a sebelumnya, kemudian  mengaitkan  dengan  materi  yang  akan
dipelajari selanjutnya. Guru membagi  kelompok,  satu  kelompok  terdiri  dari  lima  sampai
b enam siswa.
Guru memberi  tugas  kepada  masing-masing  kelompok  agar c
commit to user 37
menyelesaikan soal  latihan  untuk  dibahas  bersama  dalam kelompoknya.
Guru menyuruh salah satu kelompok untuk mempresentasikan dan d
melaporkan hasil laporannya di depan kelas secara keseluruhan. Instrument untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.
2 Menetapkan indikator ketercapaian.
3 Indikator ketercapaian ini dinilai dari beberapa komponen, seperti yang
disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa
Aspek yang diukur Persentase
Target Capaian
Cara mengukur Metode pembelajaran
kooperatif Group Investigation
GI 80
Diamati pada saat kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
lembar observasi kelas. Dengan kriteria penilaian dari kurang sekali
hingga baik sekali. Motivasi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran
70 Nilai hasil diperoleh dari penyebaran
angket sederhana.
Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan
ide dalam diskusi kelas 70
Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan
dihitung dari jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan  ide dalam
diskusi kelas. Ketuntasan prestasi
belajar 80
Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai 68 ke atas, untuk
siswa yang mendapat nilai 68 dianggap telah mencapai ketuntasan
commit to user 38
belajar.
Pelaksanaan tindakan b.
Peneliti melakukan  tindakan  pembelajaran  sesuai  dengan  skenario pembalajaran yang  telah  disusun  dan  dilakukan  bersamaan  dengan
observasi terhadap dampak tindakan yang akan dilakukan di kelas XI IPS 2 yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation GI untuk peningkatan prestasi belajar akuntansi. Observasi pengamatan
c. Pada tahap  ini  peneliti  mengamati  jalannya  proses  pembelajaran  dan
menginterpretasikan aktivitas  penerapan  metode  pembelajaran  kooperatif tipe Group  Investigation  pada  proses  pembelajaran  akuntansi  untuk
memperoleh data tentang kekurangan dan kemajuan pelaksanaan tindakan. Refleksi
d. Pada tahap  ini  peneliti  melakukan  evaluasi  tentang  hal  yang  dikerjakan
secara kritis  mengenai  hal-hal  yang telah  dikerjakan dengan tujuan  untuk mengetahui kekurangan,  kesalahan  dan  kebenaran  pembelajaran  yang
dilakukan. Kekurangan-kekurangan yang  ditemukan  dari  analisis  siklus  I harus diperbaiki  atau  disempurnakan dalam  proses  belajar mengajar pada
siklus II.
Rancangan Siklus Kedua II 2.
Langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan langkah- langkah yang  dilakukan  dalam  siklus  I,  meliputi  perencanaan,  pelaksanaan
tindakan, pengamatan dan refleksi. Apabila berdasarkan refleksi belum terjadi peningkatan minat  siswa  dalam  belajar  akuntansi  masih  perlu  dilakukan
tindakan siklus  ke  III, IV, dan  seterusnya. Apabila pada akhir siklus  II sudah ada peningkatan  kualitas  pembelajaran  siswa  dalam  belajar  akuntansi,  maka
tindakan penelitian dapat dihentikan.
commit to user 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi Penelitian A.
Sejarah Singkat SMA Islam 1 Surakarta 1.
Berdirinya Sekolah Menengah Atas SMA Islam 1 Surakarta diawali pada tahun 1967  yaitu Yayasan Pendididkan  Islam Surakarta  yang bergerak di  bidang
dakwah Islam  mendirikan  Sekolah  Dasar  di  atas  tanah   + 2000  m2  di  Jalan Briagjen Sidiarto  151  Solo.  Sekolah  Dasar  tersebut  mengelolah  kelas  1,  2  dan  3
dan masuk  pagi.  Pada  sore  hari  gedung  Sekolah  Dasar  dipergunakan  untuk sekolah Diniah  atau  Sekolah  yang  memberikan  pelajaran  Agama  Islam.  Setelah
selang beberapa  tahun  kemudian  Yayasan  mempunyai  rencana  akan  mendirikan Sekolah Dasar  ke  gedung  lain   + 500  m2  sebelah  utara  gedung  lama  yang
pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Perguruan Muhammadiyah. Pada bulan  Maret  tahun  1972  di  gedung  tersebut  di  dirikan  pondok
pesantren Islam Al-Mukmin, karena perkembangannya yang cukup maju sehingga gedung yang hanya 5 lokal tidak mampu menampung santri-santrinya. Pada awal
tahun 1974 pondok pesantren Al-Mukmin kemudian di pindahkan ke desa Ngruki Grogol, Sukoharjo.  Untuk  memaksimalkan  fungsi  gedung,  maka  gedung  yang
lama kemudian  dipergunakan  untuk  pendididkan  Madrasah  khusus  putri  sampai tahun 1976,  yang  kemudian  ikut  pindah  ke  Ngruki  Grogol,  Sukoharjo.  Karena
gedung kosong kemudian Yayasan berusaha untuk memanfaatkan gedung tersebut untuk pendidikan umum.
Empat tahun  kemudian  tepatnya pada  bulan  Mei  sampai  bulan  Juni  1979 di realisasikan  untuk  dilakukan  pendaftaran  pendirian  sekolah  baru  SMA  Islam
Surakarta 1, kemudian surat ijin pendirian diajukan ke kanwil Depdikbud propinsi Jateng. Selang beberapa waktu kemudian ijin operasional SMA Islam Surakarta 1
diterbitkan pada  tanggal  8  Juni  1979.  Pembukaan  pendaftaran  siswa  baru  SMA Islam Surakarta  1  dibuka  pada  bulan  Juli  1979  dan  mendapatkan  murid  yang
jumlahnya sekitar  30  siswa,  itulah  titik  awal  yang dapat  memicu  semangat  para pendidik di  SMA  Islam  Surakarta  1.  Ketika  itulah  secara  resmi  SMA  Islam
commit to user 40
Surakarta 1  berdiri  dan  untuk  memudahkan  admiministrasinya  akhirnya  SMA Islam Surakarta  1  pada  tahun  1993  namanya  diubah  menjadi  SMA  Islam  1
Surakarta hingga sekarang tahun 2010.
Visi, Indikator dan Misi SMA Islam 1 Surakarta 2.
Visi a.
Terwujudnya insan bertaqwa, berprestasi, terampil dan berjiwa wirausaha.
Indikator b.
Meningkat dalam prestasi akademis. 1
Meningkat dalam bidang ilmu dan tegnologi. 2
Unggul dalam bidang keterampilan. 3
Unggul dalam ketertiban dan kedisiplinan. 4
Unggul dalam pengalaman agama dan kepedulian sosial. 5
Unggul dalam bidang olah raga dan seni. 6
Unggul dalam etika dan sopan santun. 7
Misi c.
Memperluas pengetahuan untuk menguasai IPTEK. 1
Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat berkembang 2
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. Mengenalkan dan  menggunakan  serta  mengembangkan  hasil  teknologi
3 modern.
Mengoptimalisasi bakat  dan  keterampilan  siswa  sehingga  memiliki 4
kemandirian dan kecakapan hidup di tengah masyarakat. Menumbuhkan semangat  ketertiban  dan  kedisiplinan  bagi  warga  sekolah
5 sebagai konsep dasar menuju sukses.
Mendorong semangat  kerja  bagi  guru  dan  karyawan  sehingga  memiliki 6
tanggung jawab dan berdedikasi tinggi. Meningkatkan pengamalan  ajaran  agama  yang  dianut  dan  budaya  bangsa
7 sehingga menjadi sumber kearifan berperilaku.
commit to user 41
Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dari dalam bidang 8
olah raga dan seni sehingga dapat berkembang secara optimal. Membudayakan etika  pergaulan  yang  saling  senyum,  salam,  dan  sapa  serta
9 berjabat tangan oleh seluruh warga sekolah saat berada di lingkungan sekolah
sehingga dapat  terjalin  persaudaraan  yang  erat  dan  kesetiakawanan  sejati, saling asah, asih, dan asuh.
Kondisi Lingkungan SMA Islam 1 Surakarta 3.
Secara umun,  gedung  SMA  Islam  1  Surakarta  dalam  keadaan  baik  dan memenuhi syarat sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Disamping itu, di atas
tanahnya yang luas  yaitu ±  2000  m
2
didirikan  ruangan-ruangan yang menunjang kegiatan belajar mengajar terdiri dari :
Ruang Kepsek : 1
1 Ruang Guru
: 1 2
Ruang Tata Usaha : 1
3 Ruang BP
: 1 4
Ruang Kelas : 9
5 Ruang Komputer
: 1 6
Ruang UKS : 1
7 Ruang Perpustakaan : 1
8 Kantin
: 2 9
Koperasi : 1
10 Mushola
: 1 11
Masjid : 1
12 Aula
: 1 13
Ruang Pelaksana : 1
14 Ruang Sablon
: 1 15
Ruang Ketrampilan : 1
16 Ruang Kesenian : 1
17 Ruang Tataboga : 1
18
commit to user 42
Ruang Multimedia : 1
19 Lapangan Basket
: 1 20
Kamar mandi guru : 3
21 Kamar mandi siswa
: 2 22
Laboratorium : 2
23 Ruang Jaga
: 1 24
Pegawai edukatif  guru  dan  non  edukatif  karyawan  di  SMA  Islam  1 Surakarta seluruhnya berjumlah 41 orang, yang terdiri dari 33 orang guru dengan
status mereka  adalah  Pegawai  Negeri  Sipil  PNS,  Guru  Kontrak  Bantu  dan Guru Wiyata Bakti dan 8 orang karyawan. Latar belakang pendidikan semua guru
di SMA  Islam 1 Surakarta adalah pendidikan sarjana dari berbagai disiplin ilmu, sehingga para  guru  memiliki  kompetensi  dan  pengetahuan  yang cukup  memadai
dalam mencapai tujuan pendidikan.
Pelaksanaan Kurikulum 4.
Sejak tahun  2006  lalu  SMA  Islam  1  Surakarta  telah  menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sesuai dengan rekomendasi
yang diberikan oleh Departemen  Pendidikan  Nasional,  pelaksanaan  KTSP  diarahkan  untuk
mengembangkan kecerdasan, pengetahuan,  pemahaman,  kemampuan  nilai,  sikap dan minat  peserta  didik  agar  dapat  melakukan  sesuatu  dalam  bentuk  kemahiran,
ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. Penilaian KTSP tidak hanya mengacu  pada  aspek  kognitif  tetapi  juga  psikomotorik  dan  afektif
berdasarkan Kriteria  Ketuntasan  Minimum  KKM.  KKM  merupakan  batasan nilai minimum yang harus dicapai oleh siswa baik pada penilaian Ulangan Harian,
Ulangan Tengah  Semester  maupun  Ulangan  Akhir  SemesterKenaikan  Kelas. KKM untuk  setiap  mata  pelajaran  tidak  sama  yang  ditentukan  pada  setiap  awal
semester. Setiap  sekolah  pasti  mempunyai  susunan  kepengurusan  atau  struktur organisasi yang  mempunyai  wewenang  dan  tanggung  jawab  yang  berbeda  pada
commit to user 43
masing-masing bagian. Adapun struktur organisasi SMA Islam 1 Surakarta adalah sebagai berikut:
Struktur Organisasi SMA Islam 1 Surakarta Tahun 2009  2010
KANWIL DIKPORA PROP. JAWA TENGAH
KEPALA SEKOLAH
DRS. KADARUSMAN YPIA AL-MUKMIN
SURAKARTA
KOMITE SEKOLAH
KA. TU  STAF
WK. KURIKULUM
DWIDJAJANTI S.Pd WK. KESISWAAN
DRS. SUDIRMAN WK. SARANA
DRS. SUDADI W WK. HUMAS
DRS. SAFAWI
KOORDINATOR BPBK
DRS. SUDIRMAN G U R U
DIKPORA KOTA SURAKARTA
commit to user 44
Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Islam 1 Surakarta Tahun 2009  2010 Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 di SMA