BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan DEA, sebagian dari bank-bank umum syariah
masih mengalami inefisiensi. Dua bank umum syariah yang selalu mengalami inefisiensi setiap tahunnya selama periode 2011-2014 adalah
Bank Negara Indonesia BNI Syariah dan Bank Central Asia BCA Syariah. Dari 9 bank yang menjadi sampel penelitian hanya terdapat tiga
bank yang selalu mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen selama periode 2011-2014, yaitu Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah dan
Maybank Syariah. Sedangkan empat bank lainnya mengalami kondisi efisiensi yang fluktuatif, yaitu Bank Muamalat Indonesia BMI, Bank
Syariah Mandiri BSM, Bank Rakyat Indonesia BRI Syariah dan Bank Syariah Bukopin. Di sisi lain rata-rata pencapaian efisiensi bank umum
syariah mengalami fluktuasi selama periode 2011-2014. 2.
Ketidakefisienan 9 bank umum syariah tersebut terjadi pada dua variabel input simpanan dan biaya tenaga kerja dan variabel outputnya
pembiayaan dan pendapatan. Ketidakefisienan input simpanan dan biaya tenaga kerja hampir dialami oleh setiap bank yang mengalami inefisiensi.
Hal ini menandakan penggunaan input yang berlebihan dan tidak sesuai
Universitas Sumatera Utara
target. Pada sisi output, ketidakefisienan pembiayaan dan pendapatan terjadi pada semua bank yang mengalami inefisiensi setiap tahunnya. Hal tersebut
menandakan bahwa output yang dihasilkan masih belum maksimal dan belum mencapai target yang ditentukan.
3. Persentase perlambatan pertumbuhan simpanan dan pembiayaan paling
rendah terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 18,70 simpanan dan 8,26 pembiayaan. Peningkatan rasio NPF dan BOPO paling tinggi juga terjadi
pada tahun 2014 selama tahun pengamatan 2011-2014. Yaitu rasio NPF sebesar 4,33 dan BOPO sebesar 94,16. Meningkatnya nilai rasio BOPO
menunjukkan bahwa semakin tinggi biaya operasional yang ditanggung oleh bank sehingga mengakibatkan operasional bank semakin tidak efisien. Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian ini dimana pada tahun 2014 terdapat beberapa bank umum syariah yang telah mengalami efisiensi di tahun 2013
kembali mengalami inefisiensi pada tahun 2014.
5.2 Saran