Nama Bank Tingkat
Efisiensi Persen
Actual Juta Rupiah
Target Juta Rupiah
Potential Improvement
Persen Bank Panin Syariah
100 Simpanan
5.076.082 5.076.082
Aset 6.207.678
6.207.678 Biaya Tenaga Kerja
54.735 54.735
Pembiayaan 4.736.314
4.736.314 Pendapatan Operasional
559.789 559.789
Maybank Syariah
100 Simpanan
1.043.046 1.043.046
Aset 2.449.723
2.449.723 Biaya Tenaga Kerja
30.601 30.601
Pembiayaan 1.617.383
1.617.383 Pendapatan Operasional
275.672 275.672
Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6.6
4.2.2 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Selama Periode 2011- 2014
Perhitungan dengan metode DEA tidak hanya mengukur efisiensi dari masing-masing sampel bank yang diteliti, tetapi juga memberikan referensi
atau acuan bagi bank yang berada dalam kondisi inefisien menjadi efisien Muharam dan Pusvitasari, 2007. Bank
–bank yang inefisien diharapkan mengacu kepada bank yang telah efisien dengan menggunakan bobot input-
output yang telah ditetapkan. Hasil output dari perhitungan DEA dengan bantuan software MaxDEA telah memberikan referensi atau acuan bagi bank-
bank inefisien setiap tahunnya selama periode 2011-2014 Tabel 4.16 menunjukkan bank-bank yang belum efisien pada tahun 2011
diharapkan mengacu kepada bank-bank yang telah efisien berdasarkan benchmark dan lambda yang telah ditentukan. Benchmark adalah bank yang
dijadikan acuan bagi bank yang inefisien, sedangkan lambda adalah bobot
Universitas Sumatera Utara
input-output yang hendaknya digunakan untuk mencapai tingkat efisiensi 100 persen.
Tabel 4.16 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2011
Kode Bank Benchmark Lambda
BMI BMI1,000000
BMS BMS1,000000
BNIS BMS0,252483; BSB2,345004; BMBS0,389840
BSM BSM1,000000
BCAS BMS0,049821; BSM0,006719; BRIS0,014929; BPS0,437486
BRIS BRIS1,000000
BPS BPS1,000000
BSB BSB1,000000
BMBS BMBS1,000000
Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6.6 Untuk mencapai tingkat efisiensi 100 persen disarankan bank-bank yang
inefisien mengacu kepada benchmark dan lambda yang telah ditetapkan. Bank Negara Indonesia BNI Syariah hendaknya mengacu pada Bank Mega Syariah,
Bank Syariah Bukopin BSB dan Maybank Syariah BMBS. Sedangkan Bank Central Asia BCA Syariah hendaknya mengacu pada Bank Mega Syariah
BMS, Bank Syariah Mandiri BSM, BRI Syariah dan Bank Panin Syariah BPS.
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa di tahun 2012 terdapat empat bank yang menjadi acuan bagi bank-bank yang inefisien. Yaitu Bank Mega Syariah BMS,
Bank Syariah Mandiri BSM, Bank Panin Syariah BPS, dan Maybank Syariah BMBS.
.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2012
Kode Bank Benchmark Lambda
BMI BSM0,276694; BPS13,945194
BMS BMS1,000000
BNIS BMS0,088681; BSM0,171674; BMBS0,296521
BSM BSM1,000000
BCAS BMS0,011863; BSM0,022935; BMBS0,126821
BRIS BMS0,077434; BSM0,235406; BMBS0,334935
BPS BPS1,000000
BSB BSM0,032777; BPS0,858979
BMBS BMBS1,000000
Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6.6 Bank Muamalat Indonesia BMI hendaknya mengacu pada Bank Syariah
Mandiri BSM dan Bank Panin Syariah BPS. BNI Syariah, BCA Syariah dan BRI Syariah hendaknya mengacu pada Bank Mega syariah BMS, Bank Syariah
Mandiri BSM dan Maybank Syariah BMBS. Kemudian untuk Bank Syayriah Bukopin hendaknya mengacu pada Bank Syariah Mandiri BSM dan Bank Panin
Syariah BPS. Tabel 4.18 menunjukkan bahwa di tahun 2013 terdapat tiga bank yang
menjadi acuan bagi bank-bank yang inefisien. Yaitu Bank Muamalat Indonesia BMI, BRI Syariah, dan Maybank Syariah BMBS. Tabel 4.18 menunjukkan
bahwa bank-bank yang inefisien agar mengacu kepada benchmark dan lambda yang telah ditentukan. Dimana Bank Negara Indonesia BNI Syariah hendaknya
mengacu pada BRI Syariah dan Maybank Syariaih BMBS. Sedangkan BCA Syariah hendaknya mengacu pada Bank Muamalat Indonesia BMI dan BRI
Syariah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2013
Kode Bank Benchmark Lambda
BMI BMI1,000000
BMS BMS1,000000
BNIS BRIS0,818387; BMBS0,203404
BSM BSM1,000000
BCAS BMI0,013026; BRIS0,077100
BRIS BRIS1,000000
BPS BPS1,000000
BSB BSB1,000000
BMBS BMBS1,000000
Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6.6 .Tabel 4.19 menunjukkan bahwa di tahun 2014 terdapat empat bank yang
menjadi acuan bagi bank-bank yang inefisien. Yaitu Bank Mega Syariah BMS, BRI Syariah , Bank Panin Syariah BPS, dan Maybank Syariah BMBS.
Tabel 4.19 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2014
Kode Bank Benchmark Lambda
BMI BMS0,347550; BRIS0,797984; BPS7,044845
BMS BMS1,000000
BNIS BMS1,168484; BRIS0,553653
BSM BRIS2,875035; BPS1,362003
BCAS BRIS0,090033; BPS0,139325; BMBS0,121643
BRIS BRIS1,000000
BPS BPS1,000000
BSB BMS0,061684; BRIS0,004630; BPS0,650357; BMBS0,243088
BMBS BMBS1,000000
Sumber: Data diolah Output MaxDEA 6.6
Universitas Sumatera Utara
Bank Muamalat Indonesia BMI hendaknya mengacu pada Bank Mega Syariah BMS, BRI Syariah dan Bank Panin Syariah BPS. Kemudian BNI
Syariah hendaknya mengacu pada Bank Mega Syariah BMS dan BRI Syariah. Bank Syariah Mandiri hendaknya mengacu pada BRI Syariah dan Bank Panin
Syariah BPS. Sedangkan BCA Syariah hendaknya menjadikan BRI Syariah, Bank Panin Syariah BPS, dan Maybank Syariah BMBS sebagai acuan. Dan
Bank Syariah Bukopin BSB hendaknya mengacu pada Bank Mega Syariah BMS, BRI Syariah, Bank Panin Syariah BPS, dan Maybank Syariah BMBS.
4.3 Pembahasan