banyaknya alat kontrasepsi yang habis. semuanya gratis yang sudah disediakan BKKBN provinsi.
3. Sarana, Prasarana dan Peralatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan mengenai sarana, prasarana sudah mendukung untuk pendistribusian. tetapi
peralatan atau ketersediaan alat kontrasepsi di gudang minim sekali. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut
Tabel 4.5 Matrix Pernyataan informan mengenai sarana, prasarana dan peralatan
Informan Pernyataan
Informan 1 Kepala BPPKB
Sarana sudah mencukupi kami punya 1 gudang alat kontrasepsi, jumlah alat kontrasepsinya masih minim
karena kami hanya menerima alat kontrasepsi tersebut dari BKKBN provinsi, kadang alat kontrasepsi yang
diberikan tidak mencukupi berdasarkan kebutuhan.
Informan 2 sekretaris BPPKB
Sarana yang kami punya 1 gudang alat kontrasepsi, tetapi kami punya satu unit mobil khusus bidang
pelayanan untuk sosialisasi tentang kb. Ketersediaan alat kontrasepsi masih minim sekali. Semua alat
kontrasepsi yang kami distribusikan gratis tidak dikenakan biaya sedikit pun.
Informan 3 penanggung jawab
KB di Puskesmas Sarana prasarana sudah memadai di Puskesmas tetapi
terkadang ketersediaan alat kontrasepsi dari bppkb kurang, kadang alat kontrasepsi nya habis atau
barangnya kosong.
Informan 4 Ka.UPT Kisaran
Timur Diberikan honda dinas.
Ketersediaan alat kontrasepsi : Pil, Suntik, Kondom, IUD, Implant. Kadang alat kontrasepsi yang diminta
tidak sesuai permintaan bahkan stoknya habis.
4.4 Manajemen Alat Kontrasepsi
4.4.1 Perencanaan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap 5 informan tentang perencanaan dalam ketersediaan alat kontrasepsi yaitu tidak adanya perencanaan
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.6 tersebut.
Tabel 4.6 Matrix Pernyataan informan mengenai perencanaan alat kontrasepsi
Informan Pernyataan
Informan 1 Kepala Badan
Untuk perencanaan mengenai alat kontrasepsi tidak ada, karena alat kontrasepsi sudah disediakan oleh BKKBN
provinsi. kami hanya menerimannya saja, laporan untuk alat kontrasepsi kami laporkan tiap bulan ke BKKBN
provinsi.
Informan 2 Sekretaris BPPKB
Perencanaan untuk alat kontrasepsi tidak ada, alat kontarsepsi di droping dari BKKBN provinsi, kami
hanya menerima nya saja.
Informan 3 sub bagian
program Tidak ada perencanaan untuk alat kontrasepsi, karena
kami hanya menerima saja alat kontrasepsi yang di droping oleh BKKBN Provinsi.
Informan 4 penanggung jawab
KB puskesmas Perencanaan tidak ada mengenai alat kontrasepsi,
karena kami hanya menerima alat kontrasepsi yang sudah disediakan BPPKB, berdasarkan laporan bulanan
kami setiap alat kontrasepsi yang habis.
Informan 5 ka. UPT Kisaran
Timur Tidak ada perencanaan mengenai alat kontrasepsi, saya
hanya melaporkan hasil laporan kebutuhan yang dibutuhkan puskesmas ke gudang BPPKB.
4.4.2 Pengorganisasian
Berdasarkan hasil wawancana kepada 5 orang mengenai pendistribusian alat kontrasepsi memiliki beberapa kelembagaan atau instansi seperti di
Puskesmas, klinik KB, Rumah Sakit Umum. Tetapi dalam kelembagaan tersebut masih timpang, masih bertumpu ke satu instansi karena kurangnya
pengkoordinasian. Hal tersebut dapat di lihat dari tabel pada tabel 4.7berikut
Tabel 4.7 Matrix Pernyataan informan mengenai pengkoordinasian dalam pelaksanaan pendistribusian Alat Kontrasepsi
Informan Pernyataan
Informan 1
Untuk mengenai alat kontrasepsi tidak ada kerja sama
Universitas Sumatera Utara
Kepala Badan Informan 2
Kepala Puskesmas Mengenai koordinasi alat kontrasepsi masih kurang,
karena sibuk dengan tugas nya masing-msaing
Informan 3 Dinas Kesehatan
Untuk mengenai alat kontrasepsi kami tidak ada kerja sama dengan BPPKB
Informan 4 Ka.UPT Kisaran
Timur Koordinasi mengenai alat kontrasepsi ada tetapi masih
kurang
Informan 5 penanggung jawab
petugas KB puskesmas
Untuk koordinasi ada, tapi masih kurang
4.4.3 Pengadaan
Berdasarkan hasil wawancana kepada 3 orang mengenai pengadaan alat kontrasepsi di kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.
dalam pengadaan mengenai alat kontrasepsi tidak ada dikarenakan alat kontrasepsi sudah disediakan oleh BKKBN provinsi. Hal tersebut dapat di lihat
dari tabel pada tabel 4.8 berikut
Tabel 4.8 Matrix Pernyataan informan mengenai pengadaan alat kontrasepsi Informan
Pernyataan Informan 1
Kepala BPPKB pengadaan untuk alat kontrasepsi tidak ada karena kami
tidak mengadakan alat kontrasepsi tersebut, alat kontrasepsinya sudah disediakan oleh BKKBN provinsi
kami disini hanya menerima saja berapa jumlahnya ya mereka berikan ke kami
Informan 2 Sekretaris BPPKB
kami tidak melakukan pengadaan alat kontrasepsi karena kami sudah disediakan alat kontrasepsi nya oleh
BKKBN provinsi jadi tidak ada pengadaan tentang alat kontrasepsi nya.
Informan 3 penanggung jawab
sub bagian pengadaan mengenai alat kontrasepsi kami tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
Program
4.4.4 Penyimpanan Alat Kontrasepsi
Berdasarkan hasil wawancana kepada 1 orang mengenai penyimpanan alat kontrasepsi. penerimaan alat kontrasepsi sesuai prosedur dan tidak ada kendala
selama alat kontrasepsi yang diterima sesuai jumlah dan kualitasnya yang diberikan oleh BKKBN provinsi. Tetapi barang yang diterima masih terbatas
karena tidak mencukupi berdasarkan kebutuhan permintaan, sehingga kadang stok digudang sangat minim sekali. Kemudian tenaga kerja nya masih kurang karena
hanya satu petugas gudang nya. Hal tersebut dapat di lihat dari tabel pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 Matrix Pernyataan informan mengenai penyimpanan alat kontrasepsi
Informan Pernyataan
Informan 1 petugas Gudang
proses penerimaan ya saat barang datang saya cek semuanya, barang yang datang kadang masih kurang
karena barang yang dibutuhkan terlalu sedikit
dibandingkan barang yang tidak dibutuhkan. untuk daerah kabupaten asahan sendiri yang paling banyak
peminat alat kontrasepsi nya yaitu suntik, pil, dan implant sementara barang yang datang tidak mencukupi
permintaan atau kebutuhan masyarakat dikarena kan barang yang datang terbatas atau pas-pas an. berita acara
dan ditandatangani kalau sudah tiba semuanya ditempat. tidak rumitlah biasa saat obat datang kita periksa apakah
ada yang rusak, kadaluarsa atau kurang jumlahnya. setelah itu kita masukkan ke gudang dan ditata oleh
petugas bagian gudang berdasarkan sistem FIFO dan FEFO. Alat kontrasepsi yang diberikan oleh Bkkbn
provinsi cukup terbatas paling bisa bertahan untuk 3 bulan kedepan
Universitas Sumatera Utara
1. Sarana penyimpanan alat kontrasepsi