menunjukkan bahwa modal yang dimiliki perbankan sudah memadai dalam penyaluran kredit dan modal kerja.
b. Capital Adequancy Ratio Capital Adequancy Ratio
PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk selama 3 tahun mengalami kenaikan dan penurunan, dimana pada tahun 2012 mengalami
kenaikan menjadi 19,33 , pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 17,35 dan pada tahun 2014 mengalami Penurunan menjadi 15,32.
Berdasarkan SK DIR BI Nomor : 3021KEPDIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank bahwa setiap bank umum menyediakan
modal minimum sebesar 8 dari total aktiva tertimbang menurut resiko ATMR. Itu berarti PT. Negara Indonesia Persero Tbk dikategorikan sudah memenuhi
ketentuan CAR kecukupan modal.
3. Rasio Rentabilitas
a. Gross Profit Margin
Margin Laba Kotor Gross Profit Margin
tahun 2014 sebesar 347,81 dan tahun 2013 sebesar 95,91, tahun 2012 sebesar 83,43. Hal ini berarti setiap Rp. 100,- dari hasil
penjualan bersih yang dilakukan mampu menghasilkan Rp. 347,81 tahun 2014, Rp. 95,91 tahun 2013, Rp. 347,81 tahun 2012. Nilai profit Gross Margin
mengalami peningkatan 251,9. Keadaan ini menunjukkan kinerja penjualan bersih dalam menghasilkan laba kotor meningkat 251,9 tahun 2014.
b. Net Profit Margin Margin Laba Bersih
Net Profit Margin PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk selama 3
tahun, dimana pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 83,45, pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 97 dan pada tahun 2014 mengalami
kenaikan menjadi 107,37. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk dalam praktiknya memperoleh kenaikan tingkat
keuntungan yang diterimanya dari kegiatan operasional. c.
Return on Asset Pengembalian Atas Seluruh Aset
Return on Asset pada tahun 2012 sebesar 2,11, pada tahun 2013 sebesar
2,34 dan pada tahun 2014 sebesar 8,42. Setiap Rp. 100,- turun memberikan kontribusi menghasilkan Rp. 842 laba bersih pada tahun 2014, Rp. 234 laba bersih
pada tahun 2013, Rp. 211 laba bersih pada tahun 2012. Dalam hal ini berarti return on invesment
pada tahun 2014 lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2012 karena kontribusi total aser terhadap laba bersih di tahun 2014 lebih besar
jika dibandingkan pada tahun 2012. Dengan demikian telah terjadi peningkatan kinerja dalam menghasilkan laba perusahaan.
d. Return on Equity
Return on Equity pada tahun 2012 sebesar 16,19, pada tahun 2013 sebesar
19,21, dan pada tahun 2014 sebesar 17,75. Setiap Rp. 100,- total aset yang dimiliki perusahaan akan mengalami 18 investasi pada tahun 2014, 19
investasi pada tahun 2013, dan 16 pada tahun 2012. Dalam hal ini berarti return on Equity
pada tahun 2013 lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2012. Nilai return on Equity
mengalami peningkatan sebesar 30 dari tahun 2012 ke tahun 2013.
G. Analisis Rasio Keuangan PT Bank Mandiri Persero Tbk
TABEL 3.4 Rasio Keuangan PT Mandiri Persero Tbk
Periode 2012-2014
RASIO KEUANGAN TAHUN
2012 2013
2014 Rasio Likiuiditas
Current ratio 43,83
41,38 39,38
Cash ratio 3,23
3,44 3,24
Loan to Deposit Ratio LDR 75,15
80,44 87,79
Rasio Solvabilitas
Primary Ratio 2,07
1,80 1,54
Capital Adequancy Ratio CAR 16,13
14,99 16,66
Rasio Profitabilitas
Gross Profit Margin GPM 168,86
163,21 176,97
Net Profit Margin NPM 133,80
129,64 142,16
Return on Asset ROA 3,20
3,34 2,9
Return on Equity ROE 20,24
20,85 19,96
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah
1. Rasio Likuiditas