13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi didirikan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya perusahaan yang berorientasi pada laba profit motive mempunyai tujuan untuk
memperoleh laba dari kegiatan operasional yang dilakukannya. Pendapatan merupakan salah satu unsur yang berhubungan erat dengan besar kecilnya laba
yang akan diperoleh dan masalah yang cukup signifikan dalam suatu perusahaan, karena pendapatan dapat dijadikan sebagai salah satu alat ukur bagi manajemen
perusahaan dalam mengevaluasi dan menentukan kinerja maupun kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.
Pendapatan pada umumnya timbul dari kegiatan operasional utama perusahaan maupun dari sumber pendapatan lainnya. Kegiatan operasional
perusahaan umumnya berlangsung untuk satu periode saja, namun ada kegiatan operasional yang dimulai pada suatu periode akan tetapi berakhir pada periode
lain, misalnya bangunan dan peralatan yang diperoleh dalam suatu periode akan digunakan untuk beberapa periode ke depan. Barang dagangan yang dibeli pada
akhir periode dapat dijual secara kredit pada periode berikutnya dan dapat juga ditagih pada periode ketiga. Secara akuntansi, perlakuan untuk setiap contoh
diatas berbeda antara kegiatan yang selesai pada satu periode dengan yang berlangsung untuk beberapa periode. Transaksi-transaksi untuk kegiatan yang
Universitas Sumatera Utara
14
berlangsung lebih dari satu periode akuntansi seperti pada contoh diatas memerlukan jurnal penyesuaian pada setiap akhir periode.
Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan secara umum adalah menyangkut pengakuan dan pengukuran pendapatan itu sendiri. Pengakuan
pendapatan merupakan saat dimana suatu transaksi harus diakui sebagai pendapatan, apakah pendapatan tersebut diakui untuk periode sekarang atau
periode yang akan datang. Setelah diakui sebagai pendapatan, perusahaan perlu mengukur berapa jumlah yang seharusnya diakui dari setiap transaksi pendapatan
yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Dalam hal pengakuan pendapatan, tersebut harus akurat dan jangan sampai ada transaksi yang seharusnya diakui
sebagai pendapatan dalam periode berjalan, namun diakui untuk periode yang akan datang. Keakuratan dalam pengakuan pendapatan ini akan sangat
berpengaruh pada besarnya pendapatan yang akan disajikan dalam laporan keuangan yang tentu saja akan berpengaruh terhadap jumlah laba yang akan
diperoleh pada periode tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontruksi kontraktor dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek, jangka waktu penyelesaiannya ada yang kurang dari satu tahun dan ada yang lebih dari satu tahun multi years
project. Untuk proyek yang lebih dari satu tahun atau kontrak jangka panjang memerlukan perhatian yang khusus, hal ini diakibatkan oleh sifat dari aktifitas
yang dilakukan pada kontrak kontruksi tersebut, tanggal saat aktivitas kontrak tersebut dimulai, dan tanggal penyelesaiannya jatuh pada periode akuntansi yang
berlainan. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan kontrak konstruksi jangka
Universitas Sumatera Utara
15
panjang umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam hal ini pengakuan dan pengukuran pendapatan menjadi masalah yang sangat penting
karena seringkali laporan keuangan harus dibuat, sementara pekerjaan konstruksi belum selesai, untuk itu perlu dibuat penaksiran berapa pendapatan yang diakui
sebagai pendapatan tahun berjalan. Kesalahan dalam melakukan pengakuan dan pengukuran pendapatan akan mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan laba
rugi, yang pada akhirnya akan memberikan informasi yang salah bagi pengguna laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan.
PT. Bintang Angkasa Megantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang berkedudukan di Medan. Dalam menentukan
besarnya pendapatan yang diperoleh dari suatu kontrak konstruksi, PT. Bintang Angkasa Megantara menggunakan metode persentase penyelesaian percentage of
complete method untuk semua proyek konstruksi yang diperoleh, baik jangka waktu penyelesaiannya kurang dari satu tahun atau lebih dari satu tahun proyek
jangka panjang. Dalam metode persentase penyelesaian tersebut, PT. Bintang Angkasa Megantara menggunakan taksiran teknik atau engineer untuk
menghitung besarnya pendapatan konstruksi tersebut. Taksiran ini dibuat oleh bagian teknik berdasarkan pekerjaan proyek yang dilaksanakan.
Kebijakan perusahaan dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan ini telah sesuai dengan PSAK No.34 mengenai pengakuan dan pengukuran
pendapatan kontrak konstruksi, hanya dalam penerapannya perusahaan menggunakan taksiran teknik untuk menghitung persentase penyelesaiannya,
dimana pendapatan kontrak tidak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
16
dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan tidak dapat diperhitungkan menurut penyelesaian pekerjaan
secara proporsional. Penggunaan metode dalam kontrak konstruksi pada PT. Bintang Angkasa
Megantara, khususnya dalam penggunaan metode pengakuan pendapatan kontrak konstruksi berpengaruh terhadap laporan keuangan yang disajikan. Penulis
berharap dapat memberi pertimbangan kepada perusahaan dengan memaparkan metode-metode dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan agar laporan
keuangan dari proyek yang dikerjakan dapat dilaporkan dengan tepat dan
menyusunnya dalam skripsi dengan judul: “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 dalam Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Usaha
Jasa Konstruksi Pada PT. Bintang Angkasa Megantara”.
B. Perumusan Masalah