67
h. Adm. Keu Logistik
1 Mengatur manajemen keuangan menyangkut pembiayaan yang harus
diprioritaskan dengan memperhatikan dari segi pemasukan yang didapat dan direncanakan untuk didapat
2 Bertanggung jawab atas kelancaran operasional perusahaan yang terkait
dengan pembiayaan dan operasional proyek secara finansial 3
Memberikan pelaporan secara periodik mengenai rencana kerja dan sasaran target pelaksanaan proyek dengan titik utama pada kemampuan
perusahaan dalam pembiayaan 4
Mengadakan pencatatan akuntansi atas pembiayaan yang telah dikeluarkan dan pemasukan yang didapat.
3. Aktivitas perusahaan
PT. Bintang Angkasa Megantara Medan membawahi seluruh wilayah Sumatera Utara bergerak di bidang usaha jasa konstruksi, yaitu meliputi proyek
pembangunan rumah, gudang, irigasi, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Pada perusahaan jasa konstruksi umumnya pendapatan lebih banyak
bersumber dari pendapatan proyek-proyek konstruksi yang mereka laksanakan. Begitu juga halnya dengan PT. Bintang Angkasa Megantara, sumber utama
pendapatan yang diperoleh berasal dari penyelesaian pekerjaan di bidang jasa konstruksi. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh perusahaan kebanyakan berasal dari
proyek yang diperoleh dari pemerintah, seperti pembangunan gedung sekolah negeri, pembuatan jalan dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
68
Selain pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasi normal, PT. Bintang Angkasa Megantara juga memperoleh pendapatan dari sumber lain seperti dari
penyewaan aktiva tetap yang diberikan kepada pihak lain, dari jasa giro bank, yaitu bunga yang diberikan bank atas saldo rekening perusahaan di bank tersebut
dan dari pengerjaan bidang usaha lainnya. Adapun pekerjaan konstruksi yang diperoleh PT. Bintang Angkasa
Megantara berasal dari proyek-proyek pemerintah dan swasta, proyek-proyek tersebut dapat diperoleh dengan :
1. Tanpa Tender
Pekerjaan yang diperoleh berdasarkan Surat Perintah Kerja SPK, yaitu surat perjanjian yang dibuat antara pemberi kerja dan pihak kontraktor.
Cara seperti ini ada 2 jenis, yaitu: a.
Penunjukan Langsung Penunjukan langsung adalah penunjukan rekanan atau pemborong sebagai
pelaksana suatu pekerjaan tertentu tanpa melalui pelelangan, dan dilakukan diantara sekurang-kurangnya tiga penawar atau pemborong yang telah lulus
prakualifikasi dan tercatat di dalam rekanan mampu. Pemborong yang ditunjuk langsung sebagai pelaksana pekerjaan tersebut
akan bekerja berdasarkan Surat Perintah Kerja SPK dari pihak pemberi kerja, ataupun berdasarkan surat perjanjian kontrak. Pekerjaan yang digolongkan dalam
hal ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
69
Pekerjaan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi berhubung karena telah
terjadinya bencana alam
Pekerjaan tambahan yang harus dilaksanakan dalam rangka penyelesaian semula
Pekerjaan lanjutan yang telah ada harga standarnya
Pekerjaan lanjutan yang tidak ada standarnya tapi perlu dijaga
kontinuitasnya
Pekerjaan tersebut bersifat khusus sehingga tidak semua rekanan pemborong sanggup melaksanakannya
Tidak ada pemenang tender setelah diadakan dua kali pelelangan ulang
b. Pengadaan Langsung
Pengadaan langsung adalah pelaksanaan pemborong yang dilakukan diantara pemborong ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau terbatas.
2. Mengikuti Tender
Dengan cara ini kontraktor yang bersangkutan mengikuti tender dan mengajukan penawaran tertulis yang ditujukan kepada pihak pemberi kerja.
Pelelangan seperti ini diperuntukkan bagi proyek-proyek diatas Rp 100.000.000,- Untuk melaksanakan kegiatan operasional terhadap suatu proyek, PT
Bintang Angkasa Megantara membuat suatu perencanaan yang disusun dalam tahapan-tahapan, sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik, tepat
waktu, dan sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya. Adapun tahapan- tahapan yang diterapkan oleh perusahaan adalah:
Universitas Sumatera Utara
70
a Tahap persetujuan dengan klien
Tahap ini merupakan tahap awal pelimpahan tugas kepada PT. Bintang Angkasa Megantara atas tender yang telah dimenangkannya. Proses tender ini
diikuti oleh beberapa kontraktor yang termasuk dalam golongan Daftar Rekanan Mampu DRM. Pada tahap ini juga perusahaan berupaya untuk melaksanakan
penyelesaian terhadap proyek selama masa proyek.
b Tahap pelaksanaan proyek
Tahap ini merupakan tahap operasional perusahaan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Dalam melakukan penyelesaian proyek,
perusahaan dapat melakukannya sendiri atau bekerjasama dengan subkontraktor, yaitu dengan cara melimpahkan sebagian tugas tersebut kepada kontraktor lain
karena ketidakmampuan atau dari segi keuntungan tertentu, misalnya segi biaya pelaksanaan.
Dalam menilai kemajuan terhadap proyek yang sedang dikerjakan, maka pihak proyek harus membuat laporan kemajuan yang disebut dengan Laporan
Prestasi Proyek LPP. Dengan adanya laporan tersebut dapat diketahui persentase penyelesaian terhadap suatu proyek dan diperbandingkan dengan rencana
pelaksanaan yang telah dibuat sebelumnya, sedangkan untuk proyek yang dikerjakan bersama dengan subkontraktor, maka pihak subkontraktor harus
memberikan laporan pelaksanaan yang disebut dengan Laporan Prestasi Subkontraktor LPS.
Universitas Sumatera Utara
71
c Tahap penyerahan proyek kepada pemilik
Setelah pelaksanaan suatu proyek selesai dilaksanakan sesuai dengan masa kontrak, maka proyek tesebut akan diserahkan kepada pemilik. Dalam penyerahan
ini segala hal yang menyangkut hak dan kewajiban dari kedua belah pihak dibicarakan dan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Proyek.
4. Pengakuan dan pengukuran pendapatan jasa konstruksi