Perumusan Masalah Kerangka Konseptual Bagan 1. Kerangka Konseptual Pengertian Pendapatan

16 dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan tidak dapat diperhitungkan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional. Penggunaan metode dalam kontrak konstruksi pada PT. Bintang Angkasa Megantara, khususnya dalam penggunaan metode pengakuan pendapatan kontrak konstruksi berpengaruh terhadap laporan keuangan yang disajikan. Penulis berharap dapat memberi pertimbangan kepada perusahaan dengan memaparkan metode-metode dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan agar laporan keuangan dari proyek yang dikerjakan dapat dilaporkan dengan tepat dan menyusunnya dalam skripsi dengan judul: “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 34 dalam Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Usaha Jasa Konstruksi Pada PT. Bintang Angkasa Megantara”.

B. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan hasil yang dicapai akan sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah pengakuan dan pengukuran pendapatan yang dilakukan oleh PT. Bintang Angkasa Megantara telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.34 ?” Universitas Sumatera Utara 17

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah : Untuk menganalisis kesesuaian antara pengakuan dan pengukuran pendapatan yang diterapkan oleh PT. Bintang Angkasa Megantara dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34.

b. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis Penelitian ini bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang masalah pengakuan dan pengukuran pendapatan jasa konstruksi baik dalam kerangka teoritis maupun di dalam penerapannya di perusahaan. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif pemecahan masalah bagi perusahaan dalam menangani masalah pengakuan dan pengukuran pendapatan jasa kostruksi. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan masukan bagi pihak lain dalam melakukan penelitian di bidang akuntansi tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan jasa konstruksi. Universitas Sumatera Utara 18

D. Kerangka Konseptual Bagan 1. Kerangka Konseptual

PT. Bintang Angkasa Megantara Medan PSAK No.34 Akuntansi Kontrak Konstruksi Analisis Kesimpulan Metode Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan : a. Kontrak Selesai b. Persentase Penyelesaian Metode Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan : a. Kontrak Selesai b. Persentase Penyelesaian Universitas Sumatera Utara 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendapatan

Akuntansi bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik pihak eksternal maupun pihak internal yang erat kaitannya dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang tepat diantara berbagai alternatif yang ada. Informasi tersebut disajikan dalam laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Salah satu informasi yang dihasilkan akuntansi adalah informasi tentang pendapatan. Pendapatan merupakan salah satu unsur yang cukup penting dalam laporan keuangan yaitu dalam laporan laba rugi, karena pendapatan menunjukkan hasil dari kinerja operasional perusahaan. Istilah pendapatan berhubungan dengan pertambahan dalam sumber pendapatan suatu usaha yang berasal dari penjualan barang dan jasa. Bagi perusahaan industri dan perusahaan dagang pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangannya, demikian juga bagi perusahaan jasa pendapatan diperoleh dari penjualan jasanya. Istilah pendapatan dan penghasilan sering ditafsirkan dengan arti yang sama sebab dalam bahasa Indonesia terdapat keseragaman dalam pemakaian kedua istilah tersebut. Dari sudut akuntansi, istilah pendapatan yang diterjemahkan dari kata revenue berbeda dengan penghasilan yang diterjemahkan dari kata income. Kedua istilah tersebut dalam kenyataannya sering diterjemahkan Universitas Sumatera Utara 20 dengan arti yang sama bahkan kedua istilah tersebut seringkali saling menggantikan, sehingga hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam menginterpretasikan informasi akuntansi yang dihasilkan. Menurut IAI PSAK No. 23, 2004, halaman 01 “ menerjemahkan kata income sebagai penghasilan dan revenue sebagai pendapatan. Penghasilan income meliputi baik pendapatan revenue maupun keuntungan gain”. Penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan dan penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No. 23, 2004, halaman 02, paragraph 06 memberikan definisi pendapatan sebagai berikut : “pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”. Definisi ini menggambarkan bahwa arus masuk diakui sebagai pendapatan, jika berasal dari operasi normal perusahaan dan arus masuk tersebut haruslah yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, jumlah yang ditagih atas nama prinsipal, bukanlah digolongkan sebagai pendapatan, dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Arus masuk yang bukan berasal dari operasi normal perusahaan tidak dapat disebut sebagai pendapatan, namun digolongkan sebagai keuntungan gain, misalnya keuntungan dari penjualan aktiva tetap perusahaan, disposisi Universitas Sumatera Utara 21 kewajiban, atau ketika harga aktiva tertentu berubah dan biasanya dihasilkan dari transaksi dan kejadian yang tidak memiliki tujuan utama dalam mencari laba. Menurut Kieso dan Weygandt 2002:4, “pendapatan adalah arus masuk aktiva danatau penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atas produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan selama suatu periode”. Dari definisi yang dikemukakan oleh Kieso dan Weygandt dapat diketahui bahwa mereka lebih memfokuskan pendapatan merupakan arus masuk dari hasil aktivitas normal perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat menyelesaikan kewajiban yang berasal dari penjualan produk ke konsumen, penerimaan jasa, maupun aktivitas lain sehingga memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk terus berkelanjutan going concern. Hendriksen Belkaoui, 2006:278 mengemukakan ada tiga pendekatan mengenai konsep pendapatan, yaitu :

1. Pendekatan yang menekankan pada arus masuk aktiva bersih

inflow of net assets. Merupakan pendekatan yang menekankan pada arus masuk aktiva bersih lebih fokus pada faktor terciptanya arus masuk aktiva bagi perusahaan daripada faktor sumber atau asal pendapatan itu sendiri. Aktiva umumnya bertambah pada saat penjualan ataupun pada saat penyerahan barang dan jasa.

2. Pendekatan yang menekankan pada arus keluar barang dan jasa

outflow of goods and services. Pendekatan ini menekankan pada arus keluar barang atau jasa dimulai dari penciptaan barang dan jasa yang dinamakan dengan produk perusahaan. Produk tersebut kemudian disalurkan kepada konsumen atau produsen lainnya sehingga timbul pendapatan bagi perusahaan. Menurut APB Statement No.4, pengertian pendapatan Universitas Sumatera Utara 22 ditinjau outflow concept. Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva, atau penurunan jumlah kewajiban perusahaan, yang timbul dari transaksi penyerahan barang atau jasa, atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode, yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

3. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau

jasa oleh usaha selama periode tertentu. Yaitu dengan mempertimbangkan bahwa konsep produk lebih superior dibandingkan dengan konsep arus keluar dan konsep arus masuk, dengan kata lain bahwa konsep produk adalah netral dalam hal pengukuran jumlah dan penentuan waktu tanggal pengukuran dari pendapatan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No.23, 2004, halaman 01, paragraph 01, pendapatan dapat timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini : a Penjualan barang b Penjualan jasa c Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty, dan deviden. Ad. a Penjualan barang Menurut IAI PSAK No. 23, 2004, halaman 04, paragraph 13, Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi yaitu :

1. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah

memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli

2. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif

atas barang yang dijual

3. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal

4. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan

transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut.

5. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan

transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. Universitas Sumatera Utara 23 Ad. b Penjualan jasa Menurut IAI PSAK No. 23, 2004, halaman 06, paragraph 19, Pendapatan atas penjualan jasa diakui jika kondisi berikut dipenuhi : 1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, 2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan,

3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat

diukur dengan andal,

4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk

menyelesaikan tersebut dapat diukur dengan andal. Ad. c Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty, dan deviden. Menurut IAI PSAK No. 23, 2004, halaman 08, paragraph 29, Pendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain tersebut harus diakui dengan dasar sebagai berikut: 1.Bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aktiva tersebut, 2.Royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan subsitusi perjanjian yang relevan, 3.Dalam metode biaya cost method, dividen tunai harus diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Pendapatan dalam arti luas menitikberatkan kepada keseluruhan aktivitas perusahaan baik aktivitas utama atau aktivitas lain, yang berasal dari kenaikan aktiva, berkurangnya kewajiban, dan juga dapat memberikan perubahan ekuitas perusahaan. Dalam arti sempit, pendapatan merupakan pemusatan aktivitas perusahaan terutama aktivitas utama yang berakibat kepada kenaikan aktiva atau pengurangan kewajiban dan yang bisa menyebabkan perubahan ekuitas. Universitas Sumatera Utara 24

B. Sumber dan Jenis pendapatan