Responden Responden dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang berkompeten dan Analisis Hasil Penelitian

61

E. Responden Responden dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang berkompeten dan

bertanggung jawab dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dan yang telah ditunjuk oleh perusahaan yaitu staf administrasi bagian akuntansi, dan bagian lainnya yang memiliki kaitan dengan objek yang sedang dikaji. F. Jadwal dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak dikeluarkannya surat izin riset pada bulan November 2007 sampai dengan bulan April 2008 di kantor PT. Bintang Angkasa Megantara. Jalan Brig. Jend. Katamso, Gang Rakyat No. 5 Medan. Universitas Sumatera Utara 62 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian PT. Bintang Angkasa Megantara Medan

1. Sejarah singkat perusahaan

PT Bintang Angkasa Megantara didirikan pada tanggal 15 April 2005 sesuai dengan akte nomor 18 yang dibuat di hadapan notaris Mauliddin Shati, SH di Medan. Perusahaan ini terletak di Jalan Brig.Jend Katamso, Gang Rakyat No.5 Medan. Akte pendirian perusahaan PT.Bintang Angkasa Megantara tersebut telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C-12959 HT.01.01.TH.2005 tanggal 13 Mei 2005. Sesuai dengan surat keputusan tersebut, perusahaan ini dimiliki oleh tiga orang yaitu Nyonya Catur Wulandari yang bertindak sebagai Komisaris, Tuan Irwansyah Damanik bertindak sebagai Direktur utama dan Tuan Kukuh Pri Haninto sebagai Direktur. Pada dasarnya perusahaan ini memiliki berbagai jenis aktivitas atau kegiatan usaha. Hal ini dapat dilihat pada maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang terdapat pada akte pendirian perusahaan. Adapun yang menjadi maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan dalam akte pendiriannya adalah : a. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya general contractor, antara lain pembangunan kawasan perumahan real estate kawasan industry industrial estate, gedung-gedung apartemen, Universitas Sumatera Utara 63 kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurungan, pemerataan, penyiapan dan pengembangan areal tanah lokasiwilayah yang akan dibangun, serta pembangunan jalan, taman, jembatan, bendungan, pengairanirigasi, landasan, pemasangan instalasi listrik, gas, air minum, telekomunikasi, air conditioner dan dalam bidang teknik sipil, elektro, mesin. b. Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan, yang meliputi perdagangan impor dan ekspor antar pulau, serta sebagai agen, leveransir supplier, waralaba, distributor dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan lain. c. Menjalankan usaha-usaha dibidang transportasi darat, termasuk angkutan untuk barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan. d. Menjalankan usaha-usaha dibidang percetakan, meliputi penjilidan dan penerbitan buku-buku, desain dan cetak grafis Anggaran dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan yaitu dengan akte notaris Mauliddin Shati SH no. 15 tanggal 11 April 2007 dimana tuan Kukuh Pri Haninto menjual seluruh sahamnya kepada nona Retno Wulanningsih yang kemudian bertindak sebagai Komisaris perusahaan. Dan terakhir dengan akte no.09 tanggal 05 Juli 2007 yang dibuat dihadapan notaris Mauliddin Shati SH. Universitas Sumatera Utara 64

2. Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi pada PT. Bintang Angkasa Megantara Medan berbentuk organisasi garis dan staf yang dibuktikan dengan adanya satu pimpinan. Hubungan dan kerja sama dalam organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi dilakukan menurut struktur organisasi yang telah ditetapkan dimana setiap personil akan diberikan tugas atas dasar kualifikasi dan tanggung jawab masing- masing bagian. Pembagian pada PT. Bintang Angkasa Megantara Medan adalah sebagai berikut :

a. Dewan komisaris

1 Mengadakan pengawasan terhadap operasional perusahaan terkait dengan tingkat kemajuan dan obyektifitas perusahaan. 2 Mengadakan penilaian dan prakarsa untuk mempertimbangkan pengusulan pengangkatan dan atau memberhentikan direksi selaku penanggung jawab operasional perusahaan kepada para pemegang saham. 3 Mengusulkan diadakan rapat pemegang saham apabila dipandang perlu selain pada rapat tahunan

b. Direktur Utama

1 Bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional perusahaan 2 Mengadakan laporan pertanggungjawaban kepada dewan komisaris dan atau para pemegang saham mengenai usaha yang dipimpinnya. Universitas Sumatera Utara 65 3 Mengadakan koordinasi dan memimpin dalam kendali pada tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh direktur dibawah koordinasi direktur utama 4 Menyampaikan usulan rencana kerja dan anggaran perusahaan serta rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perusahaan kepada dewan komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.

c. Direktur

1 Memberikan pelaporan secara berkala dan periodik mengenai rencana dan sasaran target kepada direktur utama 2 Bertanggung jawab atas kontinuitas operasional perusahaan, dimana salah satu tanggung jawabnya adalah mendapatkan proyek-proyek yang bisa ditangani perusahaan yang menghasilkan keuntungan. 3 Mengadakan dan menjalin hubungan dengan pihak atau instansi terkait untuk memperlancar usaha mendapatkan proyek Direktur membawahi :

d. General Superintedent

1 Mengawasi secara langsung pekerjaan pelaksana lapangan kepala tukang, tukang, mandor, operator dan pekerja. 2 Memberikan laporan secara berkala mengenai pelaksanaan proyek di lapangan kepada direktur. Universitas Sumatera Utara 66

e. Site Manager

1 Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek di lapangan 2 Memimpin, mengkoordinir, membina, mengawasi dan melaksanakan pengendalian terhadap semua kegiatan di lapangan 3 Memberikan laporan secara berkala mengenai keadaan di lapangan kepada direktur

f. Quality Engineer

1 Mempelajari spesifikasi proyek dan dituangkan dalam bentuk prosedur kerja 2 Melaksanakan kalibrasi alat ukur, alat pemeriksaan dan alat uji yang digunakan untuk bekerja 3 Membuat jadwal, melaksanakan pengujian dan inspeksi 4 Memberikan status barangmaterialproduk yang telah diuji dan diinspeksi

g. Quantity Engineer

1 Mempelajari spesifikasi proyek untuk memperkirakan jumlah barangmaterial yang dibutuhkan dalam mengerjakan suatu proyek yang akan dilaksanakan 2 Memperkirakan jumlah keseluruhan biaya yang akan dibutuhkan untuk mengerjakan proyek yang akan dilaksanakan berdasarkan jumlah barangmaterial yang dibutuhkan Universitas Sumatera Utara 67

h. Adm. Keu Logistik

1 Mengatur manajemen keuangan menyangkut pembiayaan yang harus diprioritaskan dengan memperhatikan dari segi pemasukan yang didapat dan direncanakan untuk didapat 2 Bertanggung jawab atas kelancaran operasional perusahaan yang terkait dengan pembiayaan dan operasional proyek secara finansial 3 Memberikan pelaporan secara periodik mengenai rencana kerja dan sasaran target pelaksanaan proyek dengan titik utama pada kemampuan perusahaan dalam pembiayaan 4 Mengadakan pencatatan akuntansi atas pembiayaan yang telah dikeluarkan dan pemasukan yang didapat.

3. Aktivitas perusahaan

PT. Bintang Angkasa Megantara Medan membawahi seluruh wilayah Sumatera Utara bergerak di bidang usaha jasa konstruksi, yaitu meliputi proyek pembangunan rumah, gudang, irigasi, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Pada perusahaan jasa konstruksi umumnya pendapatan lebih banyak bersumber dari pendapatan proyek-proyek konstruksi yang mereka laksanakan. Begitu juga halnya dengan PT. Bintang Angkasa Megantara, sumber utama pendapatan yang diperoleh berasal dari penyelesaian pekerjaan di bidang jasa konstruksi. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh perusahaan kebanyakan berasal dari proyek yang diperoleh dari pemerintah, seperti pembangunan gedung sekolah negeri, pembuatan jalan dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 68 Selain pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasi normal, PT. Bintang Angkasa Megantara juga memperoleh pendapatan dari sumber lain seperti dari penyewaan aktiva tetap yang diberikan kepada pihak lain, dari jasa giro bank, yaitu bunga yang diberikan bank atas saldo rekening perusahaan di bank tersebut dan dari pengerjaan bidang usaha lainnya. Adapun pekerjaan konstruksi yang diperoleh PT. Bintang Angkasa Megantara berasal dari proyek-proyek pemerintah dan swasta, proyek-proyek tersebut dapat diperoleh dengan : 1. Tanpa Tender Pekerjaan yang diperoleh berdasarkan Surat Perintah Kerja SPK, yaitu surat perjanjian yang dibuat antara pemberi kerja dan pihak kontraktor. Cara seperti ini ada 2 jenis, yaitu: a. Penunjukan Langsung Penunjukan langsung adalah penunjukan rekanan atau pemborong sebagai pelaksana suatu pekerjaan tertentu tanpa melalui pelelangan, dan dilakukan diantara sekurang-kurangnya tiga penawar atau pemborong yang telah lulus prakualifikasi dan tercatat di dalam rekanan mampu. Pemborong yang ditunjuk langsung sebagai pelaksana pekerjaan tersebut akan bekerja berdasarkan Surat Perintah Kerja SPK dari pihak pemberi kerja, ataupun berdasarkan surat perjanjian kontrak. Pekerjaan yang digolongkan dalam hal ini adalah : Universitas Sumatera Utara 69  Pekerjaan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi berhubung karena telah terjadinya bencana alam  Pekerjaan tambahan yang harus dilaksanakan dalam rangka penyelesaian semula  Pekerjaan lanjutan yang telah ada harga standarnya  Pekerjaan lanjutan yang tidak ada standarnya tapi perlu dijaga kontinuitasnya  Pekerjaan tersebut bersifat khusus sehingga tidak semua rekanan pemborong sanggup melaksanakannya  Tidak ada pemenang tender setelah diadakan dua kali pelelangan ulang b. Pengadaan Langsung Pengadaan langsung adalah pelaksanaan pemborong yang dilakukan diantara pemborong ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau terbatas. 2. Mengikuti Tender Dengan cara ini kontraktor yang bersangkutan mengikuti tender dan mengajukan penawaran tertulis yang ditujukan kepada pihak pemberi kerja. Pelelangan seperti ini diperuntukkan bagi proyek-proyek diatas Rp 100.000.000,- Untuk melaksanakan kegiatan operasional terhadap suatu proyek, PT Bintang Angkasa Megantara membuat suatu perencanaan yang disusun dalam tahapan-tahapan, sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik, tepat waktu, dan sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya. Adapun tahapan- tahapan yang diterapkan oleh perusahaan adalah: Universitas Sumatera Utara 70 a Tahap persetujuan dengan klien Tahap ini merupakan tahap awal pelimpahan tugas kepada PT. Bintang Angkasa Megantara atas tender yang telah dimenangkannya. Proses tender ini diikuti oleh beberapa kontraktor yang termasuk dalam golongan Daftar Rekanan Mampu DRM. Pada tahap ini juga perusahaan berupaya untuk melaksanakan penyelesaian terhadap proyek selama masa proyek. b Tahap pelaksanaan proyek Tahap ini merupakan tahap operasional perusahaan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Dalam melakukan penyelesaian proyek, perusahaan dapat melakukannya sendiri atau bekerjasama dengan subkontraktor, yaitu dengan cara melimpahkan sebagian tugas tersebut kepada kontraktor lain karena ketidakmampuan atau dari segi keuntungan tertentu, misalnya segi biaya pelaksanaan. Dalam menilai kemajuan terhadap proyek yang sedang dikerjakan, maka pihak proyek harus membuat laporan kemajuan yang disebut dengan Laporan Prestasi Proyek LPP. Dengan adanya laporan tersebut dapat diketahui persentase penyelesaian terhadap suatu proyek dan diperbandingkan dengan rencana pelaksanaan yang telah dibuat sebelumnya, sedangkan untuk proyek yang dikerjakan bersama dengan subkontraktor, maka pihak subkontraktor harus memberikan laporan pelaksanaan yang disebut dengan Laporan Prestasi Subkontraktor LPS. Universitas Sumatera Utara 71 c Tahap penyerahan proyek kepada pemilik Setelah pelaksanaan suatu proyek selesai dilaksanakan sesuai dengan masa kontrak, maka proyek tesebut akan diserahkan kepada pemilik. Dalam penyerahan ini segala hal yang menyangkut hak dan kewajiban dari kedua belah pihak dibicarakan dan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Proyek.

4. Pengakuan dan pengukuran pendapatan jasa konstruksi

a. Pengakuan pendapatan jasa konstruksi

Pendapatan muncul karena adanya kontrak antara PT. Bintang Angkasa Megantara dengan pihak pemberi kerja. Kontrak tersebut ada yang berjangka waktu satu tahun dan ada juga yang lebih dari satu tahun. Proses untuk memperoleh suatu kontrak dimulai dengan kegiatan pemasaran perusahaan yang dilakukan dengan cara pengiriman surat perkenalan pada calon pemberi kerja, memasang iklan, dan sebagainya yang bertujuan untuk memperkenalkan diri dengan pihak pemberi kerja. Proses berikutnya adalah mengikuti tender yang diadakan pihak pemberi kerja. Kegiatan ini dimulai dengan pengambilan dokumen tender, gambar dan persyaratan-persyaratan teknis pekerjaan yang akan dilakukan. Perusahaan kemudian mempelajari gambar dan dokumen-dokumen tersebut. Selanjutnya perusahaan melakukan observasi ke lapangan yang disusul dengan perhitungan konstruksi dalam rangka pengajuan penawaran. Universitas Sumatera Utara 72 Apabila tender dimenangkan oleh PT. Bintang Angkasa Megantara, maka perusahaan akan membuat dan menandatangani surat perjanjian kontrak yang pada dasarnya memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Nama pekerjaan yang dilaksanakan 2. Nomor dan tanggal kontrak 3. Pernyataan mengenai pihak pertama pemberi kerja dan pihak kedua perusahaan yang setuju untuk mengadakan perjanjian pemberian tugas pelaksanaan pekerjaan 4. Pernyataan mengenai tugas yang harus dilaksanakan dan menunjuk kepada lampiran-lampiran, syarat dan gambar yang merupakan perinciannya. 5. Syarat-syarat pelaksanaan yaitu ketaatan pada rencana serta ketentuan administrasi dan masalah teknis lainnya 6. Jangka waktu penyelesaian, pemeliharaan atau garansi 7. Harga borongan pekerjaan yang bersangkutan 8. Jaminan pelaksanaan dengan syarat-syarat pembayaran yang memuat ketentuan mengenai pembayaran termin 9. Ketentuan mengenai perhitungan prestasi 10. Penggunaan pemborong pembantu subkontraktor 11. Pengawas pekerjaan dan wakil pihak kedua 12. Ketentuan mengenai denda 13. Lampiran-lampiran Universitas Sumatera Utara 73 Sebagai perusahaan konstruksi, PT Bintang Angkasa Megantara banyak mengerjakan proyek-proyek konstruksi jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang waktu penyelesaiannya membutuhkan jangka waktu lebih dari satu tahun. Perusahaan mengakui pendapatan secara berkala pada akhir periode yang didasarkan pada tingkat kemajuan proyek, ini diterapkan pada seluruh kontrak yang diterima perusahaan baik kontrak jangka pendek, menengah maupun kontrak jangka panjang. Persentase tingkat kemajuan pekerjaan yang dicapai ditentukan berdasarkan pada hasil yang dicapai secara fisik dan dibandingkan dengan keseluruhan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Perusahaan dalam mengukur tingkat kemajuan penyelesaian pekerjaan menggunakan ukuran keluaran output yaitu dengan menggunakan taksiran persentase pekerjaan yang selesai di lapangan yang ditentukan oleh teknisi. Taksiran ini merupakan ukuran keluaran dan biasanya didasarkan pada kemajuan fisik yang sudah tercapai atas kesepakatan suatu kontrak. Pada saat perusahaan terpilih sebagai pelaksana dari suatu proyek baik melalui tahap pelelangan maupun penunjukan langsung dan surat perjanjian kontrak telah disetujui, maka biasanya perusahaan akan menerima uang muka dari pemberi kerja. Penerimaan uang muka akan dicatat perusahaan dengan mendebet perkiraan kas serta di kredit perkiraan uang muka tersebut yang merupakan hutang bagi perusahaan, dan nantinya akan diperhitungkan pada saat termin pembayaran dilakukan. Dalam hal penerimaan uang muka ini perlu dijelaskan bahwa pada saat perusahaan menerima uang muka dari pemberi kerja pada saat awal pelaksanaan Universitas Sumatera Utara 74 pekerjaan, pembayaran dilaksanakan dimana perusahaan menerima sejumlah uang muka tunai dari pihak pemberi kerja bukan merupakan saat pengakuan pendapatan. Uang muka biasanya diterima perusahaan dari pemberi kerja sebesar 20 – 30 . Untuk menggambarkan aplikasi perusahaan dalam mengakui pendapatan atas kontrak konstruksi, penulis mengajukan satu contoh proyek dari PT. Bintang Angkasa Megantara : Nama proyek : Pembangunan USB SMKN HURISTAK KEC.HURISTAK KABUPATEN TAPANULI SELATAN Tanggal : 23 Agustus 2007 Lokasi : Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Harga Kontrak : Rp. 1.995.000.000,- Jangka Waktu Kontrak : 300 Hari kalender dihitung sejak tanggal dikeluarkannya surat perintah mulai kerja SPMK dan terdiri dari 120 hari kalender waktu pelaksanaan pekerjaan yang di akhiri pada saat serah terima sementara pekerjaan dan 180 hari kalender masa pemeliharaan. Taksiran laba kotor : 20 dari harga borongan Pada awal perjanjian kontrak kerja dijelaskan tata cara pembayaran kontrak yang telah disepakati antara PT. Bintang Angkasa Megantara dengan pihak pemberi kerja yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 75 1. Angsuran ke 1 dibayar 20 atau Rp. 399.000.000,00 setelah pekerjaaan bernilai 25 dari harga borongan 2. Angsuran ke 2 dibayar 30 atau Rp. 598.500.000,00, setelah pekerjaan bernilai 55 dari harga borongan 3. Angsuran ke 3 dibayar 25 atau Rp. 498.750.000,00, setelah pekerjaan bernilai 80 dari harga borongan 4. Angsuran ke 4 dibayar 20 atau Rp. 399.000.000,00 setelah pekerjaan bernilai 100 dari harga borongan 5. Angsuran ke 5 dibayar 5 atau Rp. 99.750.000,00 setelah masa pemeliharaan berakhir. Dalam pelaksanaan proyek ini, uang muka yang biasanya diserahkan pihak pemberi kerja sebesar 20 pada awal pelaksanaan pekerjaan tidak diambil oleh perusahaan, tetapi diakumulasikan pada pembayaran berikutnya. Besarnya pembayaran yang diterima dari pihak pemberi kerja menjadi dasar penentuan pendapatan yang diakui pada tahun tersebut oleh perusahaan. Data sehubungan dengan biaya proyek untuk tahun 2007 dan laporan prestasi fisik proyek untuk tahun 2007 akan ditunjukkan sebagai berikut: Dalam Rupiah 2007 Harga Kontrak Rp. 1.995.000.000 Dikurangi biaya taksiran: Biaya sampai sekarang Rp. 925.550.000 Taksiran biaya penyelesaian Rp. 670.450.000 Taksiran seluruh biaya Rp. 1.596.000.000 Taksiran laba kotor Rp. 399.000.000 Persentase 64,45 Universitas Sumatera Utara 76 Tabel 7. Laporan Prestasi Fisik Proyek tahun 2007 PROGRESS REPORT : PEMBANGUNAN USB SMKN HURISTAK LOKASI PEKERJAAN : KECAMATAN HURISTAK NO Jenis pekerjaan Survey Design Persentase selesai Taksiran Selesai Penyelesaian Menurut Rencana 1 2 3 4 5 6 I II III IV V Pekerjaan Persiapan Gedung A Kantor Gedung B Ruang Belajar Gedung D Laboratorium Pengadaan Mobiler 100 41,56 61,00 80,17 71,53 23,76 64,45 21 Des 2007 Menurut perjanjian yang terdapat dalam Surat Perintah Mulai Kerja SPMK, PT. Bintang Angkasa Megantara seharusnya sudah menyelesaikan 100 pekerjaan proyek pada tanggal 21 Desember 2007, namun pada kenyataannya, PT. Bintang Angkasa Megantara hanya menyelesaikan 64,45. Oleh karena perusahaan tidak mengambil uang muka yang diberikan pada awal pelaksanaan pekerjaan, maka pada saat pembayaran jumlah yang diterima perusahaan tahun 2007 adalah sebesar angsuran ke 1 dan ke 2 yaitu sebesar 50 dari nilai kontrak atau Rp. 997.500.000 sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak. Sedangkan PT. Bintang Angkasa Megantara telah menyelesaikan 64,45 pekerjaannya berdasarkan prestasi fisik. Berikut ini situasi angsuran perusahaan dari pihak pemberi kerja : Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 8. Situasi Angsuran Perusahaan Angsuran Angsuran yang sudah dibayarkan Rp Angsuran yang dapat dibayarkan menurut Berita Acara Rp Angsuran yang belum dapat dibayarkan Rp Jumlah Rp I 20 II 30 III 25 IV 20 V 5 - - - - - 399.000.000,00 598.500.000,00 - - - - - 498.750.000,00 399.000.000,00 99.750.000,00 399.000.000,00 598.500.000,00 498.750.000,00 399.000.000,00 99.750.000,00 JUMLAH - 997.500.000,00 997.500.000,00 1.995.000.000,00 Selisih 14,45 dicatat PT. Bintang Angkasa Megantara sebagai piutang konstruksi yaitu 14,45 x Rp. 1.995.000.000 = Rp. 288.277.500, sementara biaya yang sesungguhnya terjadi pada tahun 2007 adalah Rp. 925.550.000. Maka perhitungan laba kotor yang diakui perusahaan adalah sebesar penerimaan uang kas dikurangi biaya yang sebenarnya terjadi yaitu Rp. 997.500.000 – Rp. 925.550.000 = Rp. 71.950.000. Pencatatan yang dilakukan oleh PT. Bintang Angkasa Megantara selama tahun 2007 adalah sebagai berikut : JURNAL Tgl URAIAN REF. POST DEBIT KREDIT . 31 . des . 1. Mencatat pembebanan biaya Bangunan dalam pelaksanaan Bahan, tenaga kerja, kas, dll 2.Mencatat kemajuan faktur 64,45 x Rp. 1.995.000.000 = Rp. 1.285.777.500 Piutang konstruksi Kemajuan faktur Rp.925.550.000 - Rp.1.285.777.500 - - Rp.925.550.000 - Rp.1.285.777.500 Universitas Sumatera Utara 78

3. Mencatat penerimaan

tagihan Kas Piutang konstruksi 4. Mencatatpengakuan pendapatan Bangunan dalam pelaksanaan Pendapatan konstruksi Rp.997.500.000 - Rp.71.950.000 - - Rp.997.500.000 - Rp.71.950.000 Oleh karena pekerjaan proyek tersebut tidak dapat diselesaikan PT. Bintang Angkasa Megantara dalam batas waktu yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kontrak, maka perusahaan mengajukan permohonan perpanjangan waktu addendum kontrak pada pihak pemberi kerja. Permohonan tersebut disetujui oleh pihak pemberi kerja dan perusahaan mendapat perpanjangan waktu untuk menyelesaikan proyek tersebut, dimana jangka waktu kontrak menjadi 401 empat ratus satu hari kalender dihitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja SPMK yang terdiri dari 221 dua ratus dua puluh satu hari kalender waktu pelaksanaan pekerjaan yang diakhiri pada saat serah terima sementara pekerjaan dan 180 seratus delapan puluh hari kalender masa pemeliharaan terhitung tanggal serah terima sementara pekerjaan tanggal 31 Maret 2008. Perusahaan juga diberi denda sebesar Rp.9.950.000 untuk keterlambatan penyelesaian proyek tersebut. Denda tersebut termasuk dalam biaya tidak langsung pada tahun 2008. Data sehubungan dengan biaya proyek untuk tahun 2008 dan laporan prestasi fisik proyek untuk tahun 2008 akan ditunjukkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 79 Dalam Rupiah 2008 Harga Kontrak Rp. 1.995.000.000 Dikurangi biaya taksiran: Biaya sampai sekarang Rp. 1.594.000.000 Taksiran biaya penyelesaian Rp. – Taksiran kerugian denda Rp. 9.950.000 Taksiran seluruh biaya Rp. 1.603.950.000 Taksiran laba kotor Rp. 391.050.000 Persentase 100 Tabel 9. Laporan Prestasi Fisik Proyek tahun 2008 PROGRESS REPORT : PEMBANGUNAN USB SMKN HURISTAK LOKASI PEKERJAAN : KECAMATAN HURISTAK NO Jenis pekerjaan Survey Design Persentase selesai Taksiran Selesai Penyelesaia n Menurut Rencana 1 2 3 4 5 6 I II III IV V Pekerjaan Persiapan Gedung A Kantor Gedung B Ruang Belajar Gedung D Laboratorium Pengadaan Mobiler 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 31Maret 2008 Selama tahun 2008, pihak pemberi kerja melakukan dua kali pembayaran yaitu masing-masing Rp. 897.750.000 angsuran III dan IV pada bulan Maret dan Rp. 99.750.000 angsuran V pada bulan Juni. Pencatatan yang dilakukan oleh PT. Bintang Angkasa Megantara selama tahun 2008 adalah : Universitas Sumatera Utara 80 JURNAL Tgl URAIAN REF. POST DEBIT KREDIT . 31 . des . 1.Mencatat pembebanan biaya Biaya tahun 2008 dikurangi tahun 2007 = Rp. 1.603.950.000 – Rp. 925.550.000 = Rp. 678.400.000 Bangunan dalam pelaksanaan Bahan, tenaga kerja, kas, dll 2.Mencatat kemajuan faktur 100 - 64,45 = 35,55 x Rp. 1.995.000.000 = Rp. 709.222.500 Piutang konstruksi Kemajuan faktur 3.Mencatat penerimaan tagihan angsuran III dan IV Rp. 897.750.000 + angsuran V Rp. 99.750.000 = Rp.997.500.000 Kas Piutang konstruksi 4.Mencatatpengakuan pendapatan Penerimaan tagihan tahun 2008 – biaya yang terjadi tahun 2008 = Rp.997.500.000 – Rp. 678.400.000 = Rp.319.100.000 Bangunan dalam pelaksanaan Pendapatan konstruksi Rp.678.400.000 - Rp.709.222.500 - Rp.997.500.000 - Rp.319.100.000 - - Rp.678.400.000 - Rp.709.222.500 - Rp.997.500.000 - Rp.319.100.000 Berikut ini adalah pandapatan dan laba yang diakui perusahaan untuk setiap tahunnya : Universitas Sumatera Utara 81 Tabel 10. Perbandingan Pendapatan dengan Laba yang diakui Keterangan 2007 2008 Total Pendapatan yang diakui 997.500.000 997.500.000 1.995.000.000 Laba yang diakui 71.950.000 319.100.000 391.050.000

b. Pengukuran pendapatan jasa konstruksi

Dalam pengukuran pendapatannya, PT. Bintang Angkasa Megantara menggunakan nilai tukar sebagai ukuran dalam penentuan pendapatan yang diakui yaitu sebesar kontrak yang ditanda tangani pada saat transaksi. PT. Bintang Angkasa Megantara tidak melakukan pendiskontoan atas nilai tunai transaksi yang diterima atau yang akan diterima di masa yang akan datang. PT. Bintang Angkasa Megantara mengukur kemajuan penyelesaian pekerjaan menggunakan ukuran keluaran atau hasil output measure dimana besarnya persentase penyelesaian ditentukan berdasarkan laporan ahli, yaitu bagian teknik atau engineer yang ditugasi untuk mengawasi dan menaksir tingkat kemajuan pekerjaan. Pengukuran ini biasanya dilakukan oleh bagian teknik perusahaan dengan pengawas lapangan dari pihak pemberi kerja. Hasil pemeriksaan lapangan tersebut diperiksa oleh asisten lapangan pelaksana teknis kegiatan pihak pemberi kerja dan dituangkan dalam Laporan Prestasi Fisik Proyek serta kemudian dilampirkan dalam Berita Acara Pembayaran yang dikeluarkan oleh pihak pemberi kerja. Universitas Sumatera Utara 82

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis pengakuan pendapatan jasa konstruksi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan teori yang telah dibahas pada tinjauan pustaka, maka penulis mencoba untuk menganalisis pengakuan dan pengukuran pendapatan jasa konstruksi pada PT. Bintang Angkasa Megantara Medan. PT. Bintang Angkasa Megantara sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi mengakui pendapatannya secara akrual accrual basis berdasarkan kemajuan pekerjaan atas persentase penyelesaian. Metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode persentase penyelesaian percentage of complete method. Pengakuan pendapatan dengan metode persentase penyelesaian diterapkan perusahaan terhadap kontrak yang masih sedang berlangsung pada akhir periode akuntansi berjalan. Proyek tersebut terdiri dari proyek yang kurang dari satu tahun tetapi masa waktu pelaksanaannya diantara dua periode akuntansi dan proyek yang masa pelaksanaannya diantara dua periode akuntansi berjalan dan umurnya lebih dari satu tahun. Sifat dasar kontrak yang masih sedang berlangsung pada akhir periode akuntansi menimbulkan perlunya suatu estimasi yang tepat untuk menghitung besarnya pendapatan yang diakui pada akhir periode akuntansi berjalan. Sebagai dasar pengakuan pendapatan perusahaan adalah metode tingkat persentase penyelesaian. Metode ini pada dasarnya dihitung dengan cara yang berbeda atau dengan kata lain ukuran yang digunakan untuk menentukan besarnya persentase penyelesaian berbeda-beda. Universitas Sumatera Utara 83 Sebagian perusahaan menggunakan ukuran keluaran dan sebagian lagi menggunakan ukuran masukan. Ukuran masukan juga dibagi atas dua yaitu ukuran masukan atas dasar biaya ke biaya dan ukuran masukan atas upaya yang dikeluarkan. Ukuran keluaran adalah ukuran yang umumnya dibuat oleh para tekniksi atau insinyur berkoordinasi dengan manajer proyek. PT. Bintang Angkasa Megantara dalam menentukan tingkat persentase penyelesaian pekerjaan menggunakan ukuran keluaran melalui metode taksiran teknik dengan melakukan penghitungan volume fisik pekerjaan yang diselesaikan dan disajikan ke dalam suatu laporan yang disebut dengan Laporan prestasi fisik proyek. Laporan prestasi fisik proyek tersebut digunakan oleh perusahaan sebagai dasar untuk menentukan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan dan selanjutnya digunakan untuk menentukan berapa jumlah pendapatan yang dapat diakui dan ditagih. Jika kriteria yang digunakan perusahaan dibandingkan dengan kriteria yang ada dalam Standar Akuntansi Keuangan, maka kriteria ini sudah memenuhi standar. Pendapatan diakui oleh perusahaan apabila Laporan prestasi fisik proyek yang menggambarkan persentase pekerjaan yang telah diselesaikan telah ditandatangani oleh kepala proyek dan pemberi kerja. Dalam hal ini pembayaran yang dilakukan sesuai dengan tata cara pembayaran yang tertera dalam surat kontrak kerja dimana jika persentase pekerjaan yang telah selesai belum sesuai dengan termin pembayaran, maka jumlah yang dibayarkan adalah sebesar persentase mana yang telah dilalui oleh pekerjaan yang telah selesai. Contohnya pada tahun 2007, perusahaan telah menyelesaikan 64,45 dari total pekerjaan, Universitas Sumatera Utara 84 namun yang diterima oleh perusahaan dari pemberi kerja hanya 50 dari nilai kontrak yaitu:  20 dari nilai kontrak sebagai pembayaran angsuran ke-1  30 dari nilai kontrak sebagai pembayaran angsuran ke-2 Selisih sebesar 14,45 akan dibayar pada pembayaran berikutnya. Untuk masalah besarnya pendapatan yang diakui oleh perusahaan, besarnya laba yang diakui perusahaan, berikut ini penulis akan melakukan analisa sekaligus evaluasi. Data sehubungan dengan proyek tersebut adalah : Dalam Rupiah 2007 2008 Harga Kontrak Rp. 1.995.000.000 Rp. 1.995.000.000 Dikurangi biaya taksiran: Biaya sampai sekarang Rp. 925.550.000 Rp. 1.594.000.000 Taksiran biaya penyelesaian Rp. 670.450.000 Rp. - Taksiran kerugian denda Rp. - Rp. 9.950.000 Taksiran seluruh biaya Rp. 1.596.000.000 Rp. 1.603.950.000 Taksiran laba kotor Rp. 399.000.000 Rp. 391.050.000 Persentase 64,45 100 Berdasarkan analisa penulis, maka perusahaan sebaiknya melaksanakan pencatatan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 85 JURNAL TGL URAIAN REF. POST DEBIT KREDIT . 31 des 1. Pada saat pembebanan biaya Bangunan dalam pelaksanaan Bahan, tenaga kerja, kas, dll

2. Pada saat pengajuan faktur

jumlah piutang yang ditangguhkan perusahaan Rp. 288.277.500. Kemajuan faktur = 64,45 x Rp.1.995.000.000 = Rp. 1.285.777.500 Piutang konstruksi Piutang yang ditangguhkan Kemajuan faktur atas kontrak

3. Pada saat penerimaan

Pembayaran retensi sebesar : 5 x 50 x Rp. 1.995.000.000 = Rp. 49.875.000 Kas Piutang retensi Piutang konstruksi

4. Mencatat pengakuan

Pendapatan kemajuan faktur atas kontrak – biaya bangunan = Rp.1.285.777.500 – Rp. 925.550.000 = Rp.360.227.500 Bangunan dalam pelaksanaan Pendapatan konstruksi Rp.925.550.000 - Rp.997.500.000 Rp.288.277.500 - Rp.947.625.000 Rp. 49.875.000 - Rp.360.227.500 - - Rp.925.550.000 - - Rp.1.285.777.500 - - Rp.997.500.000 - Rp.360.227.500 Universitas Sumatera Utara 86 Dari jurnal diatas terlihat bahwa perusahaan menangguhkan piutang konstruksi dan penjualan kontrak sebesar Rp. 288.277.500. Piutang konstruksi dan penjualan kontrak yang ditangguhkan tersebut akan diakui pada tahun berikutnya. Jurnal yang dibutuhkan pada tahun 2008 adalah : JURNAL Tgl URAIAN REF. POS T DEBIT KREDIT . 31 . des 1.Pada saat pembebanan biaya Biaya saat ini tahun 2008 – biaya yang terjadi tahun 2007 = Rp. 1.603.950.000 – Rp. 925.550.000 = Rp. 678.400.000 Bangunan dalam pelaksanaan Bahan, tenaga kerja, kas, dll 2.Mencatat kemajuan faktur 100 - 64,45 = 35,55 x Rp. 1.995.000.000 = Rp. 709.222.500 Piutang konstruksi Kemajuan faktur atas kontrak Piutang yang ditangguhkan 3.Mencatat penerimaan tagihan Retensi sebesar : 5 x 50 x Rp. 1.995.000.000 = Rp. 49.875.000 Kas Piutang retensi Piutang konstruksi 4.Mencatatpengakuan pendapatan Kemajuan faktur atas kontrak – biaya bangunan = Rp. 709.222.500 – Rp. 678.400.000 = Rp. 30.822.500 Bangunan dalam pelaksanaan Pendapatan konstruksi Rp.678.400.000 - Rp.997.500.000 - - Rp.947.625.000 Rp. 49.875.000 - Rp.30.822.500 - - Rp.678.400.000 - Rp.709.222.500 Rp.288.277.500 - - Rp.997.500.000 - Rp.30.822.500 Universitas Sumatera Utara 87

5. Pada saat serah terima dengan

pemberi kerja Kemajuan faktur atas kontrak Bangunan dalam pelaksanaan

6. Penerimaan piutang retensi

Kas Piutang retensi Rp. 1.995.000.000 - Rp.99.750.000 - - Rp.1.995.000.000 - Rp.99.750.000 Setelah melihat bagaimana perusahaan melakukan pencatatan atas kontrak tersebut, penulis menemukan hal-hal sebagai berikut : 1 Perusahaan mengakui pendapatannya berdasarkan penerimaan termin atau angsuran dalam bentuk kas dikurangi beban yang terjadi selama periode berjalan yaitu sebesar Rp. 997.500.000 – Rp. 925.550.000 = Rp. 71.950.000 selama tahun 2007, yang mana seharusnya perusahaan mengakui pendapatannya berdasarkan kemajuan kerja sebesar 64,45, yaitu 64,45 x Rp. 1.995.000.000 = Rp. 1.285.777.500 dikurangi beban tahun berjalan Rp. 925.550.000 = Rp. 360.227.500. Begitu juga untuk tahun 2008. 2 Perusahaan mengakui laba terlalu rendah pada tahun 2007 dan terlalu tinggi pada tahun 2008. Penulis menyajikan besarnya perkiraan pendapatan, biaya dan laba kotor yang dicatat perusahaan dengan yang dicatat menurut Standar Akuntansi Keuangan untuk membantu pemahaman lebih lanjut mengenai perbedaan diantara perusahaan dengan yang seharusnya. Universitas Sumatera Utara 88 Tabel 11. Perbandingan pendapatan menurut pencatatan perusahaan dengan pencatatan menurut Standar Akuntansi Keuangan 2007 2008 Total Menurut Perusahaan Pendapatan Biaya Laba Rp. 997.500.000 Rp. 925.550.000 Rp. 71.950.000 Rp. 997.500.000 Rp. 678.400.000 Rp. 319.100.000 Rp. 1.995.000.000 Rp. 1.603.950.000 Rp. . 391.050.000 Menurut SAK Pendapatan Biaya Laba Rp.1.285.777.500 Rp. 925.550.000 Rp. 360.227.500 Rp. 709.222.500 Rp. 678.400.000 Rp. 30.822.500 Rp. 1.995.000.000 Rp. 1.603.950.000 Rp. 391.050.000 Dari sudut akuntansi, metode yang digunakan perusahaan dalam menghitung pendapatan sudah tepat yaitu dengan menggunakan metode persentase penyelesaian, namun didalam prakteknya, penggunaan persentase penyelesaian dalam penghitungan pendapatan oleh perusahaan hanya untuk mengetahui kemajuan progress secara fisik dari pekerjaan yang sedang atau telah dilakukan dan bukan digunakan untuk menghitung proporsi pendapatan maupun laba berdasarkan persentase fisik yang dibuat. Berdasarkan hal itu, perusahaan menggunakan termin atau pembayaran angsuran yang diterima sebagai kas yang diakui sebagai pendapatan. Kebijakan perusahaan ini mengakibatkan terjadinya overstated atau understated dalam pengakuan pendapatan yang disajikan dalam laporan keuangan walaupun hasil akhir yang diterima perusahaan ketika proyek jatuh tempo adalah sama. Penggunaan metode persentase penyelesaian ini dipengaruhi prinsip dasar di dalam akuntansi yaitu Universitas Sumatera Utara 89 dasar akrual, dan kurang tepat bila dalam prakteknya diterapkan kas dasar karena kegiatan yang ada di dalam perusahaan konstruksi banyak sekali terjadi penangguhan pekerjaan atau transaksi. Dari dua kelompok atau kategori yang ada dalam mengukur persentase penyelesaian kontrak ukuran masukan dan ukuran keluaran, perusahaan menggunakan ukuran keluaran, dalam hal ini perusahaan menggunakan taksiran engineer dengan menghitung volume pekerjaan yang telah diselesaikan, yang dituangkan dalam laporan prestasi fisik proyek. Pemakaian persentase tersebut sebagai dasar pencatatan sudah objektif sebab persentase selesai yang ditentukan dan diketahui oleh kedua belah pihak yaitu pihak pemberi kerja dan perusahaan, namun metode taksiran engineer ini tidak menunjukan hubungan antara suatu unit masukan dengan produktivitasnya, dimana tidak terlihat adanya hubungan antara biaya-biaya yang terjadi dengan persentase pekerjaan yang telah diselesaikan. Metode pengakuan pendapatan yang menggunakan ukuran masukan dengan dasar biaya ke biaya akan menunjukkan hubungan antara biaya yang telah terjadi dengan tingkat produktivitas. Dengan menggunakan metode ini maka tingkat persentase penyelesaian akan ditentukan dengan membandingkan biaya -biaya yang terjadi selama periode bersangkutan dengan taksiran seluruh biaya yang digunakan untuk menyelesaikan kontrak. Universitas Sumatera Utara 90

2. Analisis pengukuran pendapatan jasa konstruksi

Pengukuran pendapatan pada PT. Bintang Angkasa Megantara Medan umumnya sama dengan pengukuran pendapatan secara umum. Layaknya pengukuran atas pendapatan secara umum, pendapatan jasa konstruksi PT. Bintang Angkasa Megantara juga diukur dengan nilai wajar imbalan dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Dalam Standar Akuntansi Keuangan disebutkan bahwa nilai tukar produk atau jasa merupakan ukuran terbaik dari pendapatan. Nilai tukar ini menggambarkan ekuivalen kas atau nilai sekarang dari pendiskontoan tagihan uang yang akhirnya akan diterima dari transaksi pendapatan, namun pendiskontoan dapat diabaikan apabila tingkat diskonto yang rendah, pengaruh bunga yang tidak material dan penggabungan harga dengan penantian bunga. Dalam hal pengukuran pendapatannya, PT. Bintang Angkasa Megantara mengukur pendapatan berdasarkan nilai kas atau setara kas yang diterima pada saat transaksi. Dilihat dari sudut akuntansi pengukuran ini dapat diterima walaupun tanpa pendiskontoan apabila harga yang disetujui telah digabungkan dengan tingkat bunga. Dalam hal ini berarti tingkat bunga tidak berpengaruh banyak terhadap nilai uang. Pengukuran pendapatan yang diperoleh dari hasil kontrak yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah sesuai dengan yang diwajibkan dalam SAK yang disusun oleh IAI karena harga yang disepakati pada saat transaksi mencerminkan nilai tukar produk yang akan diterima oleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara 91

3. Analisis penerapan Standar Akuntansi Keuangan

Menurut Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum PABU, bahwa pendapatan diakui pada saat direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan mengakui pendapatan jasa konstruksi pada saat konstruksi yang dilaksanakan selesai dengan persentase tertentu sesuai dengan fisik yang dilaksanakan. Dalam hal ini pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada perusahaan PSAK No. 23, 2004, halaman 05, paragraph 17. Menurut IAI , PSAK No. 34, 2004, halaman 04, paragraph 11, “pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau yang akan diterima”. Pengukuran pendapatan jasa konstruksi yang dilakukan oleh perusahaan adalah berdasarkan nilai kontrak yang telah disetujui dikalikan dengan persentase fisik konstruksi yang telah diselesaikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan jasa konstruksi pada perusahaan telah diukur sebesar nilai jasa yang diterima atas penggunaan jasa kontraktor. Dengan demikian, pengukuran pendapatan pada perusahaan telah sesuai dengan PSAK No.34 IAI PSAK No. 34, 2004, halaman 08, paragraph 28, menyatakan bahwa “tahap penyelesaian suatu kontrak dapat ditentukan dalam berbagai cara. Perusahaan menggunakan metode yang mengukur secara andal pekerjaan yang dilakukan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penyelesaian dihitung dengan menggunakan taksiran teknik atau engineer terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan atau berdasarkan ukuran hasil output measure. Hal ini telah sesuai dengan PSAK No. 34. Universitas Sumatera Utara 92 Dalam hal pengungkapan, IAI PSAK No. 34, 2004, halaman 10, paragraph 37, menyatakan “perusahaan harus mengungkapkan jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode berjalan, metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang diakui dalam periode, dan metode yang digunakan untuk menetukan tahap penyelesaian kontrak”. Perusahaan dalam hal ini telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Demikian halnya dengan kerugian yang dialami oleh perusahaan akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, hal ini mungkin saja terjadi apabila adanya perubahan estimasi harga bahan baku yang dibeli oleh perusahaan atau estimasi jangka waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek. Universitas Sumatera Utara 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir skripsi ini penulis akan memberikan kesimpulan atas pembahasan seluruh isi skripsi dan saran-saran yang diperlukan yang dapat menjadi masukan bagi perusahaan khususnya dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan jasa konstruksi. Kesimpulan dan saran ini dibuat