Pengukuran Pendapatan Dasar Kas Cash Basis

33 sebagai laba. kas. Biasanya dilakukan dengan menangguhkan laba yang diestimasi. Cost Recovery Pada saat pembayaran kas. Tetapi hanya setelah semua biaya dipulihkan tertutup Ditangguhkan guna dikaitkan dengan total kas yang diterima. Cash Basis Pada saat pembayaran kas Dibukukan sebagai beban pada saat terjadinya. Sumber : Stice dan Skousen 2004 :603

2. Pengukuran Pendapatan

Kemampuan dari akuntansi memberi suatu informasi yang baik dapat dilihat dari kemampuannya untuk memberikan konsep pengakuan pendapatan dengan tepat, sehingga membantu para pemakai dalam mengambil keputusan. Saat menentukan pendapatan diakui dapat ditinjau bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dapat diukur dan diprediksi dengan andal. Pengakuan dan pengukuran merupakan bagian inheren, artinya suatu item dari pendapatan terlebih dahulu ditetapkan pengakuannya, baru kemudian diukur atau ditentukan nilainya. Menurut FASB Statement of Financial Accounting Concepts No.5 dinyatakan : “Pengukuran adalah pemberian nilai dengan atribut- atribut pengukuran akuntansi pada item tertentu dari suatu transaksi berdasarkan satuan ukur uang”. Universitas Sumatera Utara 34 Menurut IAI PSAK No. 23, 2004, halaman 03, paragraph 08 : “Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon rabat dan volume rabat yang diperbolehkan perusahaan” Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima, namun apabila arus masuk atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapatan dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang. Nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan suatu tingkat bunga tertentu. Nilai wajar disini dimaksudkan sebagai suatu jumlah dimana aktiva mungkin ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, kemungkinan kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat diterima. Universitas Sumatera Utara 35 Dalam FASB Statement of Financial Accounting Concepts No. 5 ada lima atribut atau dasar dalam pengukuran yang biasa digunakan, yaitu : a. Harga Perolehan b. Harga Kini atau Nilai Ganti c. Nilai Pasar d. Nilai Bersih yang Dapat Direalisasi e. Nilai Sekarang yang Didiskontokan Ad. a. Harga Perolehan Harga perolehan adalah harga tunai ekuivalen untuk barang atau jasa pada tanggal perolehan. Tanah, bangunan, peralatan, dan hampir semua jenis persediaan merupakan contoh-contoh pos yang umum diakui menggunakan atribut biaya historis. Ad. b. Harga Kini atau Nilai Ganti Harga kini atau nilai ganti merupakan harga tunai ekuivalen yang akan dibayarkan sekarang untuk membeli atau mengganti jenis barang atau jasa yang sama. Ad. c Nilai Pasar Nilai pasar merupakan harga tunai ekuivalen yang dapat diperoleh dengan menjual suatu aktiva dalam likuidasi yang dilaksanakan secara terarah. Babarapa investasi dalam bentuk sekuritas atau surat berharga dilaporkan dengan menggunakan nilai pasar. Ad. d. Nilai Bersih yang Dapat Direalisasi Nilai ini merupakan jumlah kas yang diperkirakan akan diterima atau dibayarkan dari hasil pertukaran aktiva atau kewajiban dalam kegiatan normal Universitas Sumatera Utara 36 perusahaan. Pada umumnya nilai ini sama dengan harga jual dikurangi biaya penjualan normal. Nilai bersih yang dapat direalisasi ini digunakan untuk mengakui piutang jangka pendek dan jenis-jenis kewajiban tertentu seperti hutang dagang. Ad. e. Nilai Sekarang yang Didiskontokan Nilai ini merupakan jumlah arus kas masuk bersih di masa mendatang yang didiskontokan pada nilai sekarang. Piutang jangka panjang dan kewajiban jangka panjang menggunakan atribut ini. Pengukuran pendapatan biasanya mengacu pada nilai sekarang dari kas atau yang setara dengan kas yang akhirnya akan diterima sebagai hasil proses dari suatu transaksi wajar dan biasanya harus diukur dengan nilai wajar yang diterima atau yang dapat diterima. Nilai ini menunjukkan ekuivalen kas ataupun nilai diskonto tunai dari uang yang diterima ataupun tagihan-tagihan dari uang yang akan diterima dalam pertukaran produk atau jasa yang ditransfer perusahaan kepada para pelanggannya. Dalam pengukuran pendapatan, Belkaoui 2006:279 menjelaskan bahwa “pendapatan itu diukur dalam hal nilai dari produk atau jasa yang dipertukarkan dalam transaksi wajar arm-length”. Nilai ini mewakili ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang terdiskonto atas uang yang diterima atau akan diterima dalam pertukaran dengan produk atau jasa yang ditransfer oleh perusahaan kepada pelanggannya. Universitas Sumatera Utara 37 Secara lanjut, dua interpretasi utama yang timbul dari konsep ini adalah : 1. Diskon kas dan pengurangan apa pun dalam harga tetap, seperti kerugian dari piutang tak tertagih adalah penyesuaian yang diperlukan untuk menghitung ekuivalen kas bersih atau nilai sekarang terdiskonto atas klaim uang yang sebenarnya dan sebagai konsekuensinya, harus dikurangin ketika menghitung pendapatan. 2. Untuk transaksi non-kas, nilai pertukaran ditetapkan setara dengan nilai pasar wajar dari pengorbanan yang diberikan atau diterima, mana yang lebih mudah dan lebih jelas untuk dihitung.

D. Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Jasa Konstruksi

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk ini mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Suatu transaksi diakui sebagai pendapatan jika transaksi itu dapat memenuhi beberapa kriteria yang sudah lazim diterima, dengan demikian, sebuah kejadian ekonomi akan mudah digolongkan sebagai pendapatan dengan menganalisis ciri-ciri transaksi tersebut sesuai dengan kriteria yang berlaku. Perusahaan yang usahanya bergerak dalam bidang jasa, maka pendapatan utamanya akan berasal dari hasil penjualan atau pendapatan atas jasa yang telah diberikan kepada pihak lain. Jasa yang diberikan ini bermacam-macam jenis dan bentuknya, tergantung dari usaha pokok yang dijalankan masing-masing Universitas Sumatera Utara