Kualitas lateks Air pengolahan Perbedaan Karet Alam Dengan Karet Sintetis

d. Sulfur 50 1-1,5 bagian e. ZnMBT 50 1,5 bagian f. ZnDC 50 0,25 bagian g. Antiokdidasi, mis ; Nonox D 560 1-2 bagian h. Titanium Dioksida 3-10 bagian Campurannya dibiarkan paling sedikit 12 jam, sehingga mempermudah pembekuan yang merata dan pengeringan yang cepat, kemudian disaring dengan kain nilon atau bulu kempa yang berlubang halus untuk mencegah penutupan dari lubang - lubang semprot, selanjutnya udara disingkirkan dengan vakum. 5. Meresapi Tekstil Proses ini merupakan tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada proses semprot yang membubuhi karet pada benang.

2.4. Kualitas lateks

Faktor - faktor yang mempengaruhi kualitas lateks pekat Susunan bahan lateks dapat dibagi menjadi dua komponen. Pertama, bagian yang mendispersikan atau memancarkan bahan - bahan yang terkandung secara merata biasa disebut serum. Bahan - bahan bukan karet yang larut dalam air seperti protein, garam - garam mineral, enzim dan lain - lain yang termasuk kedalam serum. Kedua terdiri dari butiran - butiran karet yang dikelilingi lapisan tipis protein. Sebenanrnya system koloidal bias dipertahankan agak lama sampai satu hari lebih, sebab bagian - bagian karet yang dikelilingi oleh lapisan tipis sejenis protein mempunyai Universitas Sumatera Utara kestabilan sendiri. Stabilisatornya adalah lapisan protein yang mengelilingi tersebut. Dengan berkurangnya kestabilan ini terjadilah prokoagulasi. Tim penulis PS, 1992

2.5 Penyebab terjadinya prokoagulasi

Prokoagulasi merupakan pembekuan pendahuluan yang menghasilkan lumps atau gumpalan - gumpalan pada cairan getah sadapan. Prokoagulasi terjadi karena kemantapan bagian koloidal yang terkandung dalam lateks berkurang. Bagian - bagian koloidal ini kemudian menggumpal menjadi satu dan membentuk komponen yang berukuran lebih besar. Komponen koloidal yang lebih besar ini akan membeku, inilah yang menyebabkan terjadinya prokoagulasi.

2.5.1. Pemberantasan

Untuk memberantas atau mengurangi prokoagulasi , sebagai tindakan pertama harus dilakukan pemeriksaan, atau apakah : a. Prokoagulasi ini disebabkan oleh suatu penyakit fisiologis. Dalam hal ini harus diambil tindakan - tindakan kultur teknis untuk memulihkan kesehatan dari pohon - pohon tersebut. b. Alat - alat berada dikebun seperti mangkok - mangkok lateks, ember - ember dan sebagainya, semuanya cukup bersih. Selainnya ini harus sedapat mungkin dijaga, agar supaya lateks kebun tidak diencerkan dengan air yang kotor, misalnya air selokan atau air sungai. Sebagai langkah kedua dapat diambil tindakan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Mulai menyadap diwaktu pagi sebelum matahari terbit , sehingga lateks dapat diangkut ke pabrik sebelum hawa udara menjadi terlampau panas. Sebab di bawah matahari yang panas, lateks kebun yang biasanya diangkut dalam tangki - tangki dari aluminium juga menjadi panas. Sehingga kemantapannya stabilitasnya berkurang. Dapat ditambahkan disini, bahwa menyadap diwaktu pagi dapat mempertinggi produksi lateks kebun. Apabila kedua langkah ini belum memberi hasil yang dikehendaki, barulah kita memakai obat pencegah koagulasi antikoagulan. Cara memakai antikoagulan harus disesuaikan dengan keadaan - keadaan di perkebunan dan pabrik. Jumlah antikoagulan - antikoagulan sangat besar, tetapi yang biasanya dipakai ialah : a. Natriumkarbonat soda b. Amoniak c. Natriumsulfit d. Formaldehida Kadang - kadang juga dipakai suatu campuran dari dua atau lebih antikoagulan. a. Soda harganya murah apabila dibandingkan dengan antikoagulan lainnya. Tetapi pabrik - pabrik yang mengolah lateks menjadi ribbed smoked sheets RSS hendaknya jangan menggunakan natriumkarbonat, oleh karena zat ini dapat menimbulkan gelembung - gelembung dalam sheet kering. b. Amoniak banyak dipakai dan biasanya memberi hasil - hasil yang memuaskan, apabila segala sesuatu dilakukan secara tepat. Universitas Sumatera Utara c. Natriumsulfit biasanya kurang bermanfaat, apabila gejala - gejala prokoagulasi telah nampak dengan jelas. Zat ini mempunyai khasiat sebagai disinfektan = zat yang dapat dipakai untuk membasmi jasad-jasad renik seperti bakteri-bakteri dan sebagainya. d. Formaldehida kurang baik,apabila dipakai waktu hujan. Selama disimpan mungkin dioksidasi menjadi suatu zat yang disebut dengan asam format asam semut, sehingga dapat menyebabkan koagulasi pembekuan, apabila dicampur dengan lateks. Thio Goan Loo, 1980

2.6 Air pengolahan

Dalam pengolahan karet, air berperan sangat penting dan dibutuhkan dalam jumlah yang sangat besar. Syarat - syarat air untuk pengolahan adalah : a. Sebagai bahan pengencer lateks, pelarut dan pengencer bahan - bahan kimi, air harus jernih dan tidak berwarna, tidak boleh mengandung garam - garam kapur, karena akan sangat mempermudah terjadinya prokoagulasi dan menimbulkan bintik - bintik oksidasi. b. Air untuk pengolahan di pabrik persyaratannya tidak terlalu ketat, akan tetapi tidak boleh mengandung kotoran. Air yang bersih dapat diperoleh dari sumbernya atau dari sungai dengan cara disaring dan diendapkan di bak - bak, atau dengan penambahan tawas. Boehana Setya Midjaja, 1993 Universitas Sumatera Utara

2.7. Perbedaan Karet Alam Dengan Karet Sintetis

Walaupun karet alam sekarang ini jumlah produksi dan konsumsinya jauh di bawah karet sintetis atau karet buatan pabrik, tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis. Bagaimanapun keunggulan yang dimiliki oleh karet alam sulit ditandingi oleh karet sintetis. Adapun kelebihan yang dimiliki karet alam dibandingkan karet sintetis adalah : 1. memiliki daya elastisitas dan daya lenting yang sempurna 2. memiliki plastisasi yang baik sehingg pengolahannya mudah 3. mempunyai daya aus yang tinggi 4. tidak mudah panas low heat bid up ,dan 5. memiliki daya tahan tinggi terhadap keretakan. Nazarudddin, dkk. 1991 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI ANALISIS

3.1. Alat-alat

Desikator Bad Tatlock Neraca analitis Ohaus Oven Cawan petrydish

3.2 Bahan-bahan

Sampel kompon pada Active Compound Tank ACT

3.3. Prosedur Analisis

Penentuan Total Solid Content TSC a. Ditimbang petrydish kosong A b. Ditambahkan 2-3 gram sampel kompon kedalam petrydish lalu ditimbang kembali B c. Kemudian dimasukkan kedalam oven selama 3 jam pada temperatur 100-105°C d. Setelah 3 jam didinginkan didalam desikator guna pendinginan. e. Setelah dingin ditimbang beratnya C f. Pekerjaan di atas dilakukan dua kali perlakuan agar didapat hasil yang lebih teliti g. Masukkan data yang diperoleh dan dimasukkan kedalam rumus : Universitas Sumatera Utara