2.2 Parameter dan Standart Mutu Beberapa defenisi dari parameter mutu lateks pekat yaitu :
A. Kadar karet kering Dry Rubber Content Kadar karet kering adalah menunjukkan banyaknya kadar karet kering yang terdapat
didalam lateks yang digumpalkan dengan asam, digiling dan kemudian dikeringkan pada suhu 70° C selama 16 jam atau pada suhu 100° C selama 2 jam.
B. Jumlah padatan total Total Solid Content Jumlah padatan total adalah menunjukkan banyaknya zat padat yang terdapat didalam
lateks yang tidak dapat menguap bila dikeringkan pada suhu 70° C selama 16 jam atau pada suhhu 100° C selama 2 jam.
C. Kadar amoniak NH
3
Kadar amoniak adalah jumlah amoniak yang terdapat dalam lateks bv D. Uji waktu kemantapan mekanisMechanical Stability Time
Waktu kemantapan mekanis adalah waktu detik yang dibutuhkan untuk memulai menunjukkan flokulasi bila dipusingkan dengan kecepatan 14000 rpm.
E. Bilangan asam lemak mudah menguap Volatyle Fatty AcidBilangan asam lemak yang mudah menguap adalah jumlah asam lemak yang mudah menguap berantai pendek
yang terdapat dalam lateks pekat yang mengandung 100 gram padatan total
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Persyaratan Mutu Lateks Pekat Pusingan Centrifuge NR.Concentrated Specifiction ASTM D.1976 – 1980 dan ISO 2004
PARAMETER MUTU ASTDM . 1976 -1980
HA LA ISO 2004
HA LA Jumlah zat padat TSC min
61,5 61,5 61,5 61,5
Kadar karet kering DRC min 60 60
60 60 Kebasaan NH3 dalam Air
Min 1,6 Min 1,6 Min 1,6 Min 1,6
Kemantapan Mekanis MST min det 650 650
540 540 Bilangan VFA, maks
- - 0,2 0,2
Bilangan KOH, maks 0,80 0,80
1,0 1,0 Kadar Koagulan, maks dari jumlah
padatan Kadar endapan, maks dari jumlah
padatan 0,10 0,10
0,10 0,10 0,08 0,08
0,10 0,10
Kadar Tembaga Cu maks ppm 8 8
8 8 Kadar Mangan Mn maks ppm
8 8 8 8 Warna sesuai Visual
Tidak Berwarna Biru dan Abu-Abu Bau setelah dinetralkan dengan asam
borat Tidak Berbau Busuk
Keterangan : HA adalah lateks pekat jenis ‘high ammonia’ LA adalah lateks pekat jenis ‘low amonia’
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi lateks perlu dijaga karena lateks mempunyai sifat-sifat berikut ini : 1.
Konsentrasi lateks mudah berubah sehingga tangki persediaan harus dilengkapi dengan suatu alat pengaduk
2. Kestabilan lateks dapat menurun sebab amoniak besifat korosif sehingga tidak
boleh terkena langsung dengan drum atau tangki yang ada ion Fe²
+
3. Bakteri dapat tumbuh dengan cepat pada lateks sehingga kadar amoniak
pengawet harus diperhatikan sehingga harus
dilapisi pada permukaannya dengan lilin atau cat tahan alkali, dan lain-lain.
4. Uji kestabilan mekanik tidak sama karena perbedaan waktu pengadukan dalam
pengambilan lateks.
2.3 Komposisi Kimia