Sakit kulit disebabkan karena menggunakan air yang telah tercemar kotoran, baik yang berasal dari sampah, tinja, atau kotoran hewan untuk mandi atau mencuci
baju, sehingga kotoran menempel di badan Pamsismas, 2010
2.5 Perilaku Kesehatan
Menurut Taufik 2007, pengetahuan merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung,
telinga, dan lain sebagainya.
2.5.1. Sumber-sumber Pengetahuan
Sumber pertama yaitu kepercayaan berdasarkan tradisi, adat dan agama, adalah berupa nilai-nilai warisan nenek moyang. Sumber ini biasanya berbentuk
norma-norma dan kaidah-kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan sehari- hari. Di dalam norma dan kaidah itu terkandung pengetahuan yang kebenarannya boleh
jadi tidak dapat dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik untuk diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa keraguan, dengan percaya secara
bulat. Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap mapan tetapi subjektif Suhartono, 2008.
Sumber kedua yaitu pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain, juga masih diwarnai oleh kepercayaan. Pihak-pihak pemegang otoritas
kebenaran pengetahuan yang dapat dipercayai adalah orangtua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya. Apa pun yang mereka katakana benar atau salah, baik
atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
tanpa kritik. Karena, kebanyakan orang telah mempercayai mereka sebagai orang- orang yang cukup berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas dan benar. Boleh
jadi sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi persoalannya terletak pada sejauh mana orang- orang itu bisa dipercaya. Lebih dari itu, sejauh mana
kesaksian pengetahuannya itu merupakan hasil pemikiran dan pengalaman yang telah teruji kebenarannya. Jika kesaksiannya adalah kebohongan, hal ini akan
membahayakan kehidupan manusia dan masyarakat itu sendiri Suhartono, 2008. Sumber ketiga yaitu pengalaman indriawi. Bagi manusia, pengalaman indriawi
adalah alat vital penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula
melakukan kegiatan hidup Suhartono, 2008. Sumber keempat yaitu akal pikiran. Berbeda dengan panca indera, akal pikiran
memiliki sifat lebih rohani. Karena itu, lingkup kemampuannya melebihi panca indera, yang menembus batas-batas fisis sampai pada hal-hal yang bersifat metafisis.
Kalau panca indera hanya mampu menangkap hal-hal yang fisis menurut sisi tertentu, yang satu persatu, dan yang berubah-ubah, maka akal pikiran mampu menangkap hal-
hal yang metafisis, spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang bersifat tetap, tetapi tidak berubah-ubah. Oleh sebab itu, akal pikiran senantiasa bersikap meragukan
kebenaran pengetahuan indriawi sebagai pengetahuan semu dan menyesatkan. Singkatnya, akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan yang lebih umum,
objektif dan pasti, serta yang bersifat tetap, tidak berubah-ubah Suhartono, 2008.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Sumber kelima yaitu intuisi. Sumber ini berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan
kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung. Artinya, tanpa melalui sentuhan indera
maupun olahan akal pikiran. Ketika dengan serta-merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada di dalam
pengetahuan yang intuitif. Dengan demikian, pengetahuan intuitif ini kebenarannya tidak dapat diuji baik menurut ukuran pengalaman indriawi maupun akal pikiran.
Karena itu tidak bisa berlaku umum, hanya berlaku secara personal belaka Suhartono, 2008.
2.6. Penyakit Kulit
Berdasarkan penelitian Wardhani 2007, Penyakit skabies adalah penyakit kulit yang berhubungan dengan sanitasi dan hygiene yang buruk, saat kekurangan air
dan tidak adanya sarana pembersih tubuh, kekurangan makan dan hidup berdesak- desakan, terutama di daerah kumuh dengan sanitasi yang sangat jelek. Skabies dan
penyakit kulit lainnya juga dapat disebabkan karena sanitasi yang buruk. Penyakit kulit pada manusia sulit diberantas terutama dalam lingkungan
masyarakat pada hunian padat tertutup dengan pola kehidupan sederhana, serta tingkat pendidikan dan pengetahuan yang masih rendah, pengobatan dan
pengendalian sangat sulit Iskandar, 2000. Penyakit kulit
merupakan suatu penyakit yang menyerang kulit permukaan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
tubuh, dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. a. Beberapa Penyebab Penyakit Kulit:
1. Kebersihan diri yang buruk 2. Virus
3. Bakteri 4. Reaksi Alergi
5. Daya tahan tubuh rendah 6. Akibat pencemaran lingkungan
b. Tanda dan Gejala Penyakit Kulit 1. Gatal-gatal saat pagi, siang, malam, ataupun sepanjang hari
2. Muncul bintik-bintik merah bentol-bentol bula-bula yang berisi cairan bening ataupun nanah pada kulit permukaan tubuh
3. Timbul ruam-ruam 4. Kadang disertai demam
c. Kemungkinan Cara Penularan 1. Penularan langsung; sentuhanbersinggungan langsung dengan penderita
2. Melalui perantara; melalui pakaian, selimut, handuk, sabun mandi yang dipakai oleh penderita, pencemaran lingkungan seperrti air dll.
d. Upaya Pencegahan Terjadinya Penularan 1. Tingkatkan kebersihan diri dan kebersihan sanitasi lingkungan
2. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan cara banyak mengkonsumsi makanan bergizi multivitamin dan istirahat yang cukup.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3. Hindari kontak langsung dengan penderita, bila bersinggunganbersentuhan dengan penderita segera cuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir bila
perlu menggunakan sabun 4. Hindari penggunaan perlengkapan pribadi secara bersamaan selimut, pakaian,
handuk, sabun mandi, dll 5. Lakukan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga yang menderita
penyakit kulit yang cenderung menular. e. Cara Perawatan Penyakit Kulit
1. Hindari menggaruk area yang gatal, bila gatal lebih baik diusap-usap atau bisa juga direndam air hangat tetapi harus dipastikan tidak ada luka bula-bula yang
berisi cairannanah tidak pecah. 2. Pada area yang gatal dan terdapat luka bekas bula yang pecah hindari terkena
air bila di permukaan tubuh terdapat luka bekas bula yang pecah untuk sementara waktu jangan mandi.
3. Bila terdapat bula yang berisi nanahcairan yang pecah, segera keringkan menggunakan kapas, dan buang kapas pada tempat sampah jangan dileytakkan
disembarang tempat. 4. Jaga kebersihan diri dan ganti pakaian sehari minimal sekali.
5. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat secara cukup.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.7. Landasan Teori