Pengukuran Variabel Pengetahuan Pengukuran Variabel Sarana Sanitasi Lingkungan Pengukuran Variabel PHBS Pada Responden

sehingga tidak berdampak terhadap penyakit akibat adanya pencemaran ke sumber air. 5. Sarana pengelolaan sampah, dilihat dari ketersediaan sarana pengelolaan sampah responden yang memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat sehingga tidak berdampak terhadap penyakit akibat adanya pencemaran ke sumber air. 3.6 Metode Pengukuran Pengukuran dalam penelitian ini untuk menentukan data yang ingin diperoleh dari indikator variabel yang telah ditentukan, dimana aspek yang dilakukan adalah dengan melakukan pengkategorian pada total skor yang diperoleh dari masing-masing sampel.

3.6.1. Pengukuran Variabel Pengetahuan

Variabel pengetahuan diukur dengan menilai jawaban dari setiap pertanyaan, kemudian jumlah nilai jawaban dari semua pertanyaan yang diajukan dibagi dengan total nilai jawaban tertinggi kemudian dipersentasekan. Jumlah pertanyaan untuk pengetahuan ada 10 dan total nilai adalah 10. Jawaban benar skor 1, menjawab salah skor 0. Pengetahuan diukur dengan skala ordinal, dan dikategorikan Hidayat, 2007: a. Tinggi, jika jumlah skor nilai yang didapat bernilai 6-10 b. Rendah, jika jumlah skor nilai yang didapat bernilai 0-5 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.6.2. Pengukuran Variabel Sarana Sanitasi Lingkungan

1. Pengukuran variabel Sarana Air Bersih didasarkan pada skala ordinal dari 10 pertanyaan dengan alternatif jawaban benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0, kemudian dikategorikan berdasarkan total skor yang diperoleh dengan kategori Hidayat, 2007: a. Memenuhi syarat, jika responden memperoleh nilai 6-10 b. Tidak memenuhi syarat, jika responden memperoleh nilai 0-5. 2. Pengukuran variabel sarana pengelolaan air limbah didasarkan pada skala ordinal dari 8 pertanyaan dengan alternatif jawaban benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0, kemudian dikategorikan berdasarkan total skor yang diperoleh dengan kategori Hidayat, 2007: a. Memenuhi syarat, jika responden memperoleh nilai 6-10. b. Tidak memenuhi syarat, jika responden memperoleh nilai 0-5. 3. Pengukuran variabel sarana pengelolaan sampah didasarkan pada skala ordinal dari 10 pertanyaan dengan alternatif jawaban benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0, kemudian dikategorikan berdasarkan total skor yang diperoleh dengan kategori Hidayat, 2007: a. Memenuhi syarat, jika responden memperoleh nilai 6-10. b. Tidak memenuhi syarat, jika responden memperoleh nilai 0-5. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

3.6.3. Pengukuran Variabel PHBS Pada Responden

Pengukuran variabel PHBS masyarakat didasarkan pada skala ordinal dari 10 pertanyaan dengan alternatif jawaban “Benar”diberi skor 1 dan ‘Salah’ diberi skor 0, kemudian total skor dikategorikan menjadi Hidayat, 2007: a. Baik, jika responden memperoleh nilai 6-10. b. Buruk, jika responden memperoleh nilai 0-5. 3.7 Metode Analisis data Analisa data dilakukan dengan 2 tahapan yaitu: 1. Analisis univariat yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel- variabel penelitian baik independen maupun dependent dalam bentuk distribusi frekuensi. Dalam hal ini analisis univariat digunakan untuk melihat gambaran distribusi frekwensi dari masing-masing variable penelitian tersebut Pengetahuan, Sarana Sanitasi Lingkungan, PHBS yang ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. 2. Analisis bivariat yaitu untuk melihat hubungan variabel independent dengan dependent dengan menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 p0,05. Dalam hal ini analisis bivariat digunakan untuk melihat pengaruh pengetahuan serta sarana sanitasi lingkungan sarana air bersih, sarana pengelolaan air limbah, sarana pengelolaan sampah terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 3. Multivariat dilakukan untuk melihat variabel yang paling berpengaruh pada model bivariat yaitu antara pengetahuan, sarana air bersih, sarana pengelolaan air limbah, sarana pengelolaan sampah terhadap perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga yang dilakukan dengan uji regresi linear berganda. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Kecamatan Teupah Barat merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Simeulue. Luas kecamatan ini sekitar 193,95 km 2 , memanjang di wilayah pantai barat pulau Simeulue, termasuk pulau Teupah yang ada di depan wilayah pesisir Teupah Barat. Ibukota kecamatan ini adalah Desa Salur yang berjarak sekitar 24 kilometer dari Sinabang, dengan batasan wilayah kecamatan sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Sumatera 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Simeulue Timur 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Simeulue Tengah Berdasarkan data BPS tahun 2010 tercatat di Kecamatan Teupah Barat terdapat 20 desa dengan jumlah penduduk total 7.575 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 3.949 jiwa dan perempuan sebanyak 3.626 jiwa dan dan sebanyak 1853 KK.

4.2. Hasil Analisis

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Data karakteristik responden dilihat dari segi umur, pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin yang berkaitan dengan data variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur Tahun 2012

2 75 63

Pengaruh Stategi Promosi Kesehatan Terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga DI Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

5 109 108

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KLASIFIKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA.

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN DAN KETERLIBATAN DALAM PROGRAM USRI DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

0 4 89

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN SARANA SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TEUPAH BARAT KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2011

0 0 45

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2.1.1. Definisi PHBS - Pengaruh Pengetahuan dan Sarana Sanitasi Lingkungan Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Di Kecamatan Teupah Barat Kabupaten Simeuleu

6 215 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang - Pengaruh Pengetahuan dan Sarana Sanitasi Lingkungan Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga Di Kecamatan Teupah Barat Kabupaten Simeuleu

0 0 9

EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN - STIE Widya Wiwaha Repository

1 1 60

KINERJA DINAS KESEHATAN DALAM PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM TATANAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TELUKNAGA KABUPATEN TANGERANG (STUDI KASUS KESEHATAN LINGKUNGAN) SKRIPSI

0 3 211

HUBUNGAN STRATA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA DAN KONDISI SANITASI LINGKUNGAN DENGAN STATUS BTA PADA SUSPEK TB PARU (Studi di Kelurahan Beji Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang) - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 16