persediaan, rendahnya perputaran piutang, kecilnya kredibilitas perusahaan.
4. Market Value of Equity Book Value of Total Liabilities X
4
Merupakan rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap utangnya
melalui modal sendiri. 5.
Sales Total Assets X
5
Merupakan rasio aktivitas juga yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam satu periode tertentu.
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan
lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil
daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian Brigham dan Houston, 2001. Sedangkan menurut Ferry dan
Jones dalam Sujianto 2001 berpendapat bahwa ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh
total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset
yang dimiliki oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Apabila perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penjualan, dan dana dari sumber
intern sudah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain bagi perusahaan untuk menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan,
baik hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah
mencapai kedewasaan, dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu
yang lama. Selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding dengan perusahaan
yang memiliki asset yang kecil Daniati, 2006. Kemudian, Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk
mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari krediturpun akan lebih mudah karena
perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri jika dibandingkan
dengan perusahaan dengan ukuran yang kecil. Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun
2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, ukuran perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, yakni :
1. Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 lima
puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
Universitas Sumatera Utara
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah. 2.
Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 lima
ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00
tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah.
3. Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau b.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.
B. TINJAUAN PENELITI TERDAHULU
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan analisis kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan metode Altman adalah Fakhrurozie pada tahun
2007 dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kebangkrutan Bank dengan Metode Altman Z-Score terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan di Bursa
Efek Jakarta”, dengan variabel penelitian adalah Working Capital Total Assets, Retained Earning Total Assets, Earning before Interest and Tax Total Assets,
Market Value Equity Book Value of Debt, Sales Total Assets. Dan yang menjadi hasil penelitiannya adalah bahwa kebangkrutan bank dengan metode Altman Z-
Universitas Sumatera Utara
Score berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Jakarta. Besar pengaruhnya adalah sebesar 21,50 sedangkan sisanya
78,50 100-21,50 adalah dipengaruhi oleh variabel lainnya selain Z-Score. Kemudian pada tahun 2010, Joseph Hasiholan Sianturi melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”, dengan variabel penelitian adalah Working Capital Total Assets X1, Retairned Earnings Total Assets X2, Earning Before Interest and Taxes
Total Assets X3, Market Value of Equity Book Value of Total Liabilities X4, Sales Total Assets X5. Dan yang menjadi hasil penelitiannya adalah bahwa
metode Altman dapat diimplementasikan dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan otomotif.
Berikut adalah tabel penelitian terdahulu :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil penelitian
Fakhrurozie 2007
Analisis Pengaruh Kebangkrutan
Bank dengan Metode Altman
Z-Score terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan di
Bursa Efek Jakarta
Working Capital Total Assets, Retained
Earning Total Assets, Earning before Interest
and Tax Total Assets, Market Value Equity
Book Value of Debt, Sales Total Assets
Kebangkrutan bank dengan metode
Altman berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan di Bursa Efek Jakarta
Joseph Hasiholan
Sianturi 2010 Analisis
Kebangkrutan Perusahaan
dengan Menggunakan
Metode Altman Z-Score Pada
Perusahaan Otomotif yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Working Capital Total Assets X1, Retairned
Earnings Total Assets X2, Earning Before
Interest and Taxes Total Assets X3,
Market Value of Equity Book Value of Total
Liabilities X4, Sales Total Assets X5
Laporan keuangan sebelum terjadi
kebangkrutan dapat digunakan untuk
mengukur tingkat kebangkrutan
menggunakan model Altman pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2008
C. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kerangka konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah
diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara varibel-variabel penelitian yaitu varibel
bebas dengan variabel terikat. Pengukuran rasio Altman yaitu untuk
Universitas Sumatera Utara