b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Jika
terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance
Inflation Factor VIF. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10
atau VIF 10 Ghozali, 2006.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan suatu situasi dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Erlina menyatakan bahwa “jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya
tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heteskedastisitas.” Ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar
analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempti, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. 2
Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktuberkaitan satu sama lain. Masalah timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari observasi ke observasi
lainnya. Hal ini paling sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena gangguan pada seorang individukelompok
cenderung mempengaruhi gangguan pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang bebas dari autokolerasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengujian Hipotesis