Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
35
Kota Payakumbuh
dalam RPJM sebagaimana yang diamanatkan dalam paparan Renstra Dinas tahun 2012 -2-017. Di antara bentuk dukungan
yang bersumber dari terlaksananya fungsi pelayanan dan tugas pokok
adalah tersedianya
program dan
kegiatan yang
berkesinambungan pada ke tiga urusan, Koperasi, perindustrian dan perdagangan serta Pengelolaan Pasar tradisional yang
keseluruhan sasaran
capaian programnya
dalam bentuk
pemberdayaan UMKM . Dukungan lainnya berupa tersedianya tenaga aparatur yang memiliki pengalaman dan pemahaman yang
jelas terhadap kondisi UMKM serta terbinannya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di tingkat provinsi dan pusat.
Sebaliknya terdapat permasalahan-permasalahan yang kalau tidak ditindak lanjuti akan menjadi faktor penghambat capaian visi, misi
dan program pembangunan daerah. Permasalahan tersebut antara lain struktur organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan yang perlu di revisi, terutama pemisahan antara urusan Perindustrian dengan Perdagangan serta kaji ulang
terhadap Bidang Pengelolaan Pasar untuk dipisahkan dalam bentuk SKPD tersendiri. Faktor penghambatnya disini terjadi
dalam bentuk beban kerja yang terlalu besar, tumpang tindih pelaksanaan fungsi pelayanan teknis dan sulitnya menentukan
skala prioritas program pembangunan pada kondisi terbatasnya dukungan anggaran.
3.3. TELAAHAN RENSTRA KL DAN RENSTRA SKPD PROVINSI
Untuk lebih berdaya guna dan berhasil gunanya semua kandungan perencanaan yang terangkum dalam Renstra ini perlu
beberapa referensi eksternal sebagai bahan rujukan dan perbandingan. Referensi dimaksud adalah dokumen perencanaan
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
36
Kota Payakumbuh
yang mempunyai skala dan jangkauan lebih luas serta mempunyai keterkaitan teknis.
Sebagai bagian integral dari pemerintah daerah, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Payakumbuh
harus lebih responsif dalam menyikapi berbagai isu pembangunan yang berkaitan dengan urusan kewenangan yang dikelolanya, baik
pada skala nasional maupun daerah provinsi. Secara nasional, vertikalisasi program-program bidang Perindustrian , Perdagangan
dan Koperasi yang diselenggarakan di daerah masih dilaksanakan sesuai dan mengacu pada program sejenis ditingkat pusat maupun
provinsi. Beberapa program dan sasaran pemberdayaan masyarakat pelaku usaha pada tiga Kementerian Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan di tingkat pusat maupun SKPD terkaitnya di tingkat provinsi yang dituangkan dalam masing-masing
dokumen perencanaan strategisnya dilaksanakan didaerah dengan mengacu pada relevansi terhadap capaian visi, misi dan program
yang termuat dalam RPJMD. Contoh program dimaksud antara lain Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi dengan indikatornya
adalah : jumlah koperasi aktif, porsentase koperasi dengan klasifikasi sehat dan porsentase penumbuhan koperasi.
Pada bidang Perindustrian dan Perdagangan terdapat beberapa sinkronisasi
Program dengan pusat dan SKPD provinsi, seperti program Perlindungan Konsumen dan Perdagangan yang indikatornya adalah
capaian uji petik timbangan dan alat ukur, monitoring sembako dan komoditi strategis,
serta program Peningkatan Kapasitas Iptek dalam proses Produksi dengan indikatornya adalah porsentase
pemanfaatan TTG Tekhnologi Tepat Guna dalam proses produksi IKM, porsentase penerapan UPL unit Pengelolaan Limbah pada
IKM.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
37
Kota Payakumbuh
Sinkronisasi program dan kegiatan seperti diuraikan di atas berkontribusi positif bagi daerah, terutama melalui kerjasama dan
koordinasi yang terbina memberi nilai tambah terhadap capaian sasarannya. Dari sinkronisasi dan koordinasi yang terbentuk dapat
melahirkan berbagai kebijakan pusat dan provinsi bagi daerah, seperti kebijakan penyaluran dan bantuan fasilitas fisik, peralatan
dan perkuatan modal kerja terhadap pelaku usaha di daerah.
3.4. TELAAHAN RTRW DAN KLHS
Pengembangan dan pemberdayaan sektor perdagangan dan perindustrian dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek
seperti sosial kemasyarakatan, potensi ekonomi, kebijakan, lingkungan, dan aspek lainnya termasuk pemanfaatan ruang wilayah
kota. Dalam pemanfaatan ruang wilayah diatur dalam Peratuaran Daerah nomor : 1 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Payakumbuh.
Sebagaimana dimuat dalam Perda tersebut bahwa RTRW Kota Payakumbuh menjadi pedoman dan acuan dalam penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD.
Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan potensi potensi
sektor perindustrian dan perdagangan sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan yang merupakan jabaran rinci dari RPJMD 2012 -2017 telah mengacu dan terakomodir dalam
dokumen RTRW Kota Payakumbuh. Seperti pengembangan potensi perdagangan dan jasa dengan memberdayakan dan merevitalisasi
sarana dan fasilitas Pasar Tradisional pada lokasi Pasar Ibuh dan Pasar Pusat Pertokoan Blok barat dan timur, termasuk rencana