Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
37
Kota Payakumbuh
Sinkronisasi  program  dan  kegiatan  seperti  diuraikan  di  atas berkontribusi  positif  bagi  daerah,  terutama  melalui  kerjasama  dan
koordinasi  yang  terbina  memberi  nilai  tambah  terhadap  capaian sasarannya.   Dari sinkronisasi dan koordinasi yang terbentuk dapat
melahirkan  berbagai  kebijakan  pusat  dan  provinsi  bagi  daerah, seperti  kebijakan  penyaluran  dan  bantuan  fasilitas  fisik,  peralatan
dan  perkuatan modal kerja terhadap pelaku usaha di daerah.
3.4. TELAAHAN RTRW DAN KLHS
Pengembangan dan  pemberdayaan sektor  perdagangan  dan perindustrian  dilakukan  dengan  memperhatikan    berbagai  aspek
seperti  sosial      kemasyarakatan,  potensi  ekonomi,  kebijakan, lingkungan, dan aspek lainnya termasuk pemanfaatan ruang wilayah
kota.    Dalam  pemanfaatan  ruang  wilayah  diatur  dalam  Peratuaran Daerah  nomor  :  1  Tahun  2012  tentang  RTRW  Kota  Payakumbuh.
Sebagaimana  dimuat  dalam  Perda  tersebut  bahwa  RTRW  Kota Payakumbuh  menjadi  pedoman  dan  acuan  dalam  penyusunan
Rencana  Pembangunan Jangka  Panjang  Daerah  RPJPD  dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD.
Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan potensi potensi
sektor  perindustrian  dan  perdagangan  sesuai  dengan  yang terangkum  dalam  Rencana  Strategis  Dinas  Koperasi,  UMKM,
Perindustrian  dan  Perdagangan  yang  merupakan  jabaran  rinci  dari RPJMD  2012 -2017    telah  mengacu  dan  terakomodir  dalam
dokumen RTRW Kota Payakumbuh.   Seperti pengembangan potensi perdagangan  dan  jasa  dengan  memberdayakan  dan  merevitalisasi
sarana dan  fasilitas  Pasar  Tradisional  pada  lokasi  Pasar  Ibuh  dan Pasar  Pusat  Pertokoan  Blok  barat  dan  timur,  termasuk  rencana
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
38
Kota Payakumbuh
pembangunan  Pasar  Satelit  di  Kel.  Payobasung  serta  Peruntukan Pertokoan  Modern  di  sepanjang  koridor  Jl  Soekarno  Hatta  dan  Jl.
Sudirman.  Termasuk pembangunan dan pengoperasionalan Pondok Promosi Industri PPI  koridor Jl. Soekarno Hatta di  Ngalau.
Pengembangan    Industri  Kecil  dan  Menengah,  sesuai  dengan perencanaan  dan  program  pendukungnya  melalui  pemberdayaan
industri  kecil    industri  rumah  tangga  sejenis yang  sudah  ada  pada masing masing    lokasi  dijadikan  sentra sentra  produksi  menurut
jenis dan kelompoknya.  Seperti kecamatan Payakumbuh Barat yang dominan  industri  makanan  ringan  di  proyeksikan  menjadi  sentra
industri  makanan,  dan  kecamatan  Payakumbuh  Utara  di proyeksikan  menjadi  sentra  industri  bordir  dan  konveksi.
Pemetaan produksi dan kelompok industri ini sudah sejalan dengan RTRW  yaitu  bahwa  untuk  industri  kecil  industri  rumah  tangga
ditetapkan  di  setiap  kecamatan  dan  dapat  bercampur  dengan lingkungan  pemukiman  dengan  ketentuan  tidak  menimbulkan
dampak negati bagi lingkungan dan kawasan sekitar. Pembangunan  kawasan    sentra    industri  kecil  di  Parit  Muko
Aia dan kawasan industri menengah serta pergudangan di sepanjang jalan  lingkar  utara  merupakan  kegiatan
kegiatan  strategis  jangka menengah
yang capaiannya
diharapkan terwujud
diakhir perencanaan
jangka menengah
Dinas Koperasi,
UMKM, Perindustrian  dan  Perdagangan.      Pada  bagian  lain  pengembangan
potensi industri  kecil    industri  rumah  tangga  pada  masing-masing wilayah  pemungkiman    disertai  dengan  persyaratan  kemampuan
pengelolaan  limbah.    Pola  Unit    Pengelolaan  Limbah  UPL sederhana akan dikembangkan secara bertahap sesuai tingkat resiko
dari limbah yang dihasilkan industri keci industri rumah tangga.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
39
Kota Payakumbuh
.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Faktor faktor  internal  dan  eksternal  yang  mempengaruhi
kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan menjadi isu utama dalam dinamika penyelenggaraan tugas
tugas kedinasan pada Dinas Koperasi, UMKM,  Perindustrian  dan  Perdagangan.      Dari  analisa    bobot  masing
masing  faktor  dapat  disimpulkan    beberapa  faktor  yang  bersifat menghambat menjadi kendala dalam pelaksanaan fungsi pelayanan dan
penyelenggaraan  tugas  dan  juga  sebaliknya  beberapa  faktor  menjadi pendukung  optimalnya  pelaksanaan  fungsi  dan  tugas  tersebut.    Hasil
analisa  bobot  yang  dilakukan  terhadap  faktor  internal  dan  eksternal Analisa  SWOT  diperoleh beberapa isu utama yang menjadi tolak ukur
penyelenggaran  fungsi  dan  tugas  kedinasan  secara  menyeluruh, diantaranya adalah :  tingginya motivasi masyarakat dalam berwirausaha,
belum optimalnya peningkatan daya saing usaha,  mulai dilaksanakannya pasar  bebas  asean  secara  menyeluruh  pada tahun  2014,    belum
tersedianya  payung  hukum  daerah  dalam  pengembangan  potensi KUMKM.
Dari  isu-isu  utama  yang  sudah  input  diperoleh  satu  isu  strategis yang  akan  menjadi    gambaran  secara  menyeluruh  terhadap  tujuan,
sasaran  dan  kebijakan  yang  akan dilaksanakan  dan  dimplementasikan dalam  program  dan  kegiatan-kegiatan  pembangunan  sektor  KUMKM.
Secara  perspektif isu strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan  untuk  mendukung  capaian    Visi,  Misi  dan  Program  pada
Rencana Kerja Renstra tahun 2012 -2017 adalah
Meningkatnya  Kinerja  Daya  Saing  Usaha  KUMKM  Yang    Didukung Oleh  Kebijakan  Yang  Terukur  Dalam  Bentuk  Peraturan  Daerah
Tentang KUMKM.