Rancangan Kebijakan Umum APBD Tahun 2018 19
Tabel III.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Tahun 2017 dan 2018
Sumber: Bank Indonesia 2017
Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, Pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih akan terjaga karena bertumbuhnya kelas menengah dan bonus
demografi yang dimiliki DKI Jakarta. Ruang fiskal yang relatif lebih besar dibandingkan tahun 2016 akan mendorong konsumsi pemerintah lebih tinggi
dan berdampak pada membaiknya investasi pemerintah dan pertumbuhan sektor konstruksi. Kegiatan ekonomi swasta diperkirakan mulai pulih seiring
proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang berlangsung secara damai, sehingga mengembalikan optimisme investor. Namun, masih terdapat
dinamika menjelang Pilpres 2019 yang perlu diwaspadai. Terdapat risiko harga minyak dunia yang perlahan meningkat dan berdampak pada harga bahan
bakar minyak dan komoditas energi sehingga berpotensi menahan konsumsi Rumah Tangga.
3.3 Laju Inflasi DKI Jakarta Tahun 2018
Dengan menggunakan asumsi baseline dan tidak terdapat shock
kebijakan harga dari Pemerintah, inflasi DKI Jakarta pada tahun 2018 diproyeksi pada kisaran 3,50 - 4,00 persen. Seiring membaiknya perekonomian
Ibukota, tingkat permintaan masyarakat akan ikut terdorong keatas demand
pull inflation. Inflasi Volatile Food tetap menjadi faktor risiko utama. Penguatan BUMD pangan perlu terus dilakukan dalam pengendalian harga DKI
Jakarta. Penerapan teknologi juga perlu dilakukan untuk membantu pengendalian inflasi, terutama komoditas hortikultura contohnya:
Controlled Atmosphere Storage.
Indikator 2017
2018 1
2 3
Pertumbuhan Ekonomi 6,03
– 6,43 6,12
– 6,52
Rancangan Kebijakan Umum APBD Tahun 2018 20
Tabel III.3. Proyeksi Inflasi DKI Jakarta Tahun 2017 dan 2018 Indikator
2017 2018
1 2
3
Inflasi 4,00
– 5,00 persen 3,50 - 4,00 persen
Sumber: Bank Indonesia 2017
Menghadapi berbagai risiko yang ada, dukungan dari seluruh daerah sangat dibutuhkan untuk menuju target pencapaian inflasi nasional. Untuk
mencapai kondisi sesuai target yang diproyeksikan, koordinasi antarpelaku ekonomi, terutama berbagai institusi yang terlibat dalam Tim Pengendali Inflasi
Daerah TPID Provinsi Jakarta perlu terus diperkuat, melalui program- program pengendalian yang lebih terencana dan aplikatif. Penguatan peran
BUMD pangan sangat berpengaruh terhadap terkendalinya harga pangan strategis. Menghadapi tantangan tersebut, diperlukan sinkronisasi kebijakan
disertai dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak.
3.4 Nilai Tukar Tahun 2018
Selain pertumbuhan ekonomi dan inflasi, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar juga merupakan indikator penting bagi perekonomian DKI Jakarta. Hal
ini dikarenakan DKI Jakarta merupakan bagian dari kota-kota besar dunia yang tidak bisa terlepas dari dinamika perekonomian global. Nilai tukar rupiah
selama periode 2017 hingga 2019 diperkirakan cukup stabil dan dipengaruhi oleh sejumlah tantangan domestik dan eksternal. Pemerintah pusat
memproyeksikan nilai tukar periode 2017 pada kisaran Rp.13.400 - 13.600 per USD. Selanjutnya dengan memperhatikan faktor-faktor yang ada, nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada tahun 2018 diperkirakan bergerak pada kisaran Rp.13.600 - 13.900 per USD.
Rancangan Kebijakan Umum APBD Tahun 2018 21
Tabel III.4. Prospek Nilai Tukar
Sumber : Rancangan Awal RKP 2018, Bappenas
Dalam hal indikator nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikuti kebijakan ekonomi Pemerintah Pusat.
3.5 Pertumbuhan PDRB DKI Jakarta