Asumsi Dasar yang Digunakan dalam APBN Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Tahun 2018

Rancangan Kebijakan Umum APBD Tahun 2018 17

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RAPBD Perekonomian DKI Jakarta mencerminkan perekonomian nasional sehingga pergerakan yang terjadi pada perekonomian DKI Jakarta akan mempengaruhi perekonomian nasional. Hal ini juga mempunyai pengertian bahwa perekonomian DKI Jakarta juga mempunyai interdepedensi dengan perekonomian nasional. Namun Jakarta sebagai bagian dari kota-kota besar dunia, perekonomiannya sangat dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian global. Berdasarkan kondisi riil perekonomian DKI Jakarta tahun 2016 dan proyeksi tahun 2017, maka prospek perekonomian tahun 2018 dapat diuraikan sebagai berikut.

3.1 Asumsi Dasar yang Digunakan dalam APBN

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama akan didukung atas kuatnya permintaan domestik dan investasi ditengah dorongan belanja infrastruktur pemerintah dan dampak tranmisi tax amnesty terhadap perekonomian. Pada tahun 2018, ekonomi makro Indonesia diharapkan dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 diperkirakan antara 5,4 - 6,1 persen dengan laju inflasi antara 3,5 ± 1 persen. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak pada kisaran Rp. 13.600 - 13.900 per dolar AS. Berikut tabel asumsi dasar ekonomi makro nasional : Rancangan Kebijakan Umum APBD Tahun 2018 18 Tabel III.1. Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional Sumber : Asumsi dasar ekonomi makro APBN 2016, Kementerian Keuangan Dokumen Nota Keuangan beserta APBN Tahun Anggaran 2016, Kementerian Keuangan

3.2 Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Tahun 2018

Salah satu indikator utama dalam mengukur perekonomian daerah adalah penghitungan PDRB. Tujuan pembangunan daerah harus mampu memicu peningkatan PDRB dari tahun ke tahun agar bisa membuka lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Indikator-indikator lain yang tak kalah penting antara lain inflasi, kemiskinan, investasi, nilai tukar, dan lain- lain. Berdasarkan pantauan terhadap berbagai faktor baik kondisi ekonomi global maupun nasional serta berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah, pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi diproyeksi berada pada kisaran 6,12 - 6,52 persen. Kondisi perekonomian global yang lebih kuat diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi nasional sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Jakarta. Masih berlanjutnya berbagai proyek infrastruktur pemerintah diharapkan dapat menjaga pertumbuhan investasi yang sedang dalam trend yang positif. Semakin kondusifnya perekonomian juga diharapkan dapat memulihkan optimisme sektor swasta dan turut berkontribusi positif untuk mendorong investasi. Berlangsungnya Asian Games juga diperkirakan berkontribusi positif terhadap menguatnya konsumsi dan ekspor khususnya ekspor jasa. INDIKATOR 2017 2018 Pertumbuhan Ekonomi , yoy 5,1 - 5,3 5,4 - 6,1 Inflasi , yoy 3,5 ± 1 3,5 ± 1 Nilai tukar RpUS 13.400 - 13.600 13.600 - 13.900 Rancangan Kebijakan Umum APBD Tahun 2018 19 Tabel III.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Tahun 2017 dan 2018 Sumber: Bank Indonesia 2017 Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, Pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih akan terjaga karena bertumbuhnya kelas menengah dan bonus demografi yang dimiliki DKI Jakarta. Ruang fiskal yang relatif lebih besar dibandingkan tahun 2016 akan mendorong konsumsi pemerintah lebih tinggi dan berdampak pada membaiknya investasi pemerintah dan pertumbuhan sektor konstruksi. Kegiatan ekonomi swasta diperkirakan mulai pulih seiring proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang berlangsung secara damai, sehingga mengembalikan optimisme investor. Namun, masih terdapat dinamika menjelang Pilpres 2019 yang perlu diwaspadai. Terdapat risiko harga minyak dunia yang perlahan meningkat dan berdampak pada harga bahan bakar minyak dan komoditas energi sehingga berpotensi menahan konsumsi Rumah Tangga.

3.3 Laju Inflasi DKI Jakarta Tahun 2018