24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1.
Metode Penelitian
Penelitian ini memilih dua sampel dengan cara
random
yaitu untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Salah satu kelompok
yaitu kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus berupa penerapan model pembelajaran
learning cycle
pada saat penelitian dilaksanakan
.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa
sekolah dasar kelas 4 pada materi hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya. Selain itu, hasil penelitian memiliki tingkat akurasi dan keabsahan
yang tinggi. Terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan penelitian eksperimen menurut Maulana 2009, hlm. 23, adalah sebagai berikut.
a. Membandingkan dua kelompok atau lebih.
b. Adanya kesetaraan
ekuivalensi
subjek-subjek dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Kesetaraan ini biasanya dilaksanakan secara
random
. c.
Minimal ada dua kelompok tetapi untuk dua saat yang berbeda. d.
Variabel terikatnya diukur secara kuantitatif atau dikuantitatifkan. e.
Menggunakan statistika inferensial. f.
Adanya kontrol terhadap variabel-variabel luar
extraneous variables
. g.
Setidaknya terdapat satu variabel yang dimanipulasikan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode
eksperimen murni
true experimental
. Sesuai dengan pernyataan Arifin 2011, hlm. 74 bahwa
“Dalam metode eksperimen murni ini variabel bebas dan variabel terikat diuji pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol”.
2.
Desain Penelitian
Metode eksperimen murni terdiri atas beberapa model atau desain. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kelompok Kontrol Prates-Pasca Tes
Beracak
Randomized Pretest-Posttest Control Group Design
, dengan gambaran pelaksanaan seperti berikut.
Kelompok Pretes
Perlakuan Postes
Eksperimen O1
X O2
Kontrol O1
- O2
Arifin, 2011, hlm. 81 Dalam pelaksanaan penelitian, kelompok ekperimen dan kelompok kontrol
dipilih secara acak melalui teknik sampling sederhana. Pada awal pelaksanaan, kedua kelompok diberikan tes awal
pre test
. Lalu, selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakukan khusus, yaitu pada pembelajarannya
menggunakan model
learning cycle
. Sedangkan, kelompok kontrol belajar dengan proses pembelajaran biasa yaitu menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah diberi perlakuan, kelompok eksperimen diberikan tes akhir
post test
. Kelompok kontrol pun diberikan tes akhir
post test
. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains masing-masing kelompok.
Semakin signifikan perbedaan tes awal dengan tes akhir serta perbedaan tes akhir antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, maka semakin signifikan
pengaruh yang ditimbulkan dari perlakukan yang diberikan.
B. Subjek Penelitian