PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 21
KEGIATAN USAHA
DIVISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK EQUITY
Total transaksi perdagangan saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia dari tahun ke tahun terlihat dalam tabel berikut ini:
DIVISI CORPORATE FINANCE
Divisi ini ditunjang oleh 3 kegiatan utama yaitu:
a. Penjaminan Emisi Efek Underwriting
Perseroan melakukan penjaminan emisi efek untuk penawaran umum perdana saham dan penawaran umum terbatas saham, efek hutang maupun efek hutang bersifat ekuitas lainnya
serta bertindak sebagai arranger dalam transaksi penempatan terbatas private placement. Sejak tahun 2004 hingga akhir tahun 2016 Perseroan telah bertindak sebagai Penjamin Emisi
Efek dan Penjamin Emisi Obligasi atas lebih dari 145 perusahaan. Sedangkan untuk tahun 2016 Perseroan telah melakukan penjaminan atas 3 emisi efek.
b. Penasihat Keuangan Financial Advisory
Aktivitas Financial Advisory atau Penasihat Keuangan diberikan kepada Nasabah yang membutuhkan jasa penasihat secara professional. Jasa penasihat yang diberikan
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah.
c. Pembiayaan Efek
Pembiayaan Efek diberikan dalam bentuk Marjin dan Reverse Repo Repurchase Agreement. Marjin adalah pembiayaan atas efek yang dibeli oleh nasabah, sedangkan reverse repo adalah
pembelian efek oleh Perseroan dengan janji dijual kembali. Pembiayaan efek baik dalam bentuk marjin maupun Reverse Repo dilakukan dengan memegang prinsip kehati-hatian dan
dilaporkan secara harian kepada Bursa Efek Indonesia.
2007 3.386.960
2.100.308.602 0,16
2008 10.414.916
2.129.055.029 0,49
2009 4.371.454
1.950.269.518 0,22
2010 7.235.932
2.352.474.839 0,31
2011 3.530.948
1.229.352.400 0,29
2012 5.414.998
2.232.226.504 0,24
2013 21.929.870
3.044.244.715 0,72
2014 13.639.275
2.906.784.722 0,47
2015 7.162.756
2.812.724.732 0,25
2016 8.767.102
3.689.175.149 0,24
Tahun Nilai Perdagangan Perseroan
juta Rupiah Nilai Perdagangan BEI
juta Rupiah Pangsa Pasar Perseroan
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 22
DIVISI PERDAGANGAN EFEK PENDAPATAN TETAP FIXED INCOME
Divisi ini sedang dalam pengembangan dan akan segera dioptimalkan kapasitasnya pada saat yang dianggap tepat.
ANALISA KINERJA KEUANGAN KOMPREHENSIF
POSISI KEUANGAN NERACA
Tabel berikut adalah ringkasan neraca Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
ANALISA ASET
Total Aset perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp 45.248 juta atau 8,75 dari aset perseroan pada tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan Piutang
Nasabah Pihak-pihak Berelasi dan Pihak Ketiga. Hal ini menunjukan terjadinya penurunan transaksi jual efek nasabah pada akhir tahun.
ANALISA LIABILITAS
Total Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 26.312 juta, menurun sebesar Rp 41.678 juta atau 61,30 dari Rp 67.990 juta pada tanggal 31 Desember 2015.
Penurunan ini terutama disebabkan penurunan Utang Nasabah Pihak-pihak Berelasi. Hal ini menunjukan terjadinya penurunan transaksi beli efek nasabah pihak ketiga pada akhir tahun.
ANALISA EKUITAS
Ekuitas terdiri dari Modal yang Ditempatkan dan Disetor Penuh, Tambahan Modal Disetor yang merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi saham, Saldo Laba dan Komponen Ekuitas
Lainnya. Total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 445.577 juta,
menurun sebesar Rp 3.570 juta atau sebesar 0,79 dari Rp 449.147 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya rugi belum terealisasi atas
efek selama tahun berjalan.
2016 2015
Total Aset 471.889
517.137 Total Liabilitas
26.312 67.990
Total Ekuitas 445.577
449.147
Keterangan dalam jutaan Rupiah
Tahun yang berakhir pada 31 Desember
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 23
Grafik Perkembangan Total Aset, Liabilitas dan Ekuitas
dalam jutaan Rupiah
LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tabel berikut menyajikan sebagian informasi mengenai operasional Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh kantor
Akuntan Publik Joachim Poltak Lian Rekan tertanggal 03 April 2017:
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Usaha terdiri dari Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek, Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek, Pendapatan Dividen dan Bunga. Pendapatan Kegiatan
Perantara Perdagangan Efek sendiri mencakup Komisi Transaksi, Laba Rugi Realisasi atas Penjualan Efek, Laba Rugi Belum Terealisasi atas Efek dan Bunga Marjin. Pendapatan Dividen
dan Bunga terdiri dari Pendapatan Reverse Repo, Pendapatan Bunga Obligasi dan Pendapatan Dividen. Berikut adalah penjelasan atas komponen-komponen pendapatan usaha:
2016 2015
Pendapatan Usaha 7.943
19.182 Beban Usaha
21.296 22.106
Laba Rugi Usaha 13.353
2.924 Penghasilan Beban Lain-lain
3.481 5.781
Laba Sebelum Pajak 9.872
2.857 Taksiran Pajak Penghasilan
238 227
Laba Rugi Tahun Berjalan 9.634
3.084 Pendapatan Komprehensif Lain
6.033 1.739
Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan 3.601
1.345
Keterangan dalam jutaan Rupiah
Tahun yang berakhir pada 31 Desember
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 24
Komisi Transaksi merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perseroan sebagai
perantara perdagangan efek dimana komisi yang dikenakan sebesar 0,1 - 0,25 dari nilai transaksi.
Laba Rugi Realisasi atas Penjualan Efek merupakan keuntungan kerugian bersih atas
transaksi perdagangan efek atas portofolio Perseroan yang telah direalisasi.
Laba Rugi Belum Terealisasi atas Efek merupakan rugi dari transaksi perdagangan efek atas portofolio Perseroan yang belum direalisasi
Bunga Marjin merupakan pendapatan bunga sehubungan dengan transaksi pembiayaan
efek yang diberikan Perseroan kepada nasabah. Tingkat pendapatan marjin berkisar antara 18 - 21 per tahun.
Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek merupakan pendapatan dari imbalan jasa
sebagai penjamin emisi dan agen penjualan atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atas saham dan atau
reksadana dengan jumlah masing - masing sebesar 0,25 dari nilai transaksi.
Pendapatan Reverse Repo merupakan pendapatan yang diperoleh Perseroan sehubungan
dengan kegiatan Perseroan membeli efek dengan janji menjual kembali pada waktu yang telah disepakati bersama.
Pendapatan Bunga Obligasi dan Pendapatan Dividen merupakan pendapatan bunga dan
dividen yang diperoleh Perseroan sehubungan dengan kepemilikan Obligasi dan saham dalam portofolio perseroan.
Rincian Pendapatan Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pendapatan Usaha Perseroan mengalami penurunan dari Rp 19.182 juta menjadi Rp 7.943 juta atau terjadi penurunan Pendapatan Usaha Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp 11.239 juta
atau 58,59 lebih rendah dibandingkan dengan Pendapatan Usaha Perseroan pada tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan
Efek akibat Rugi Belum Terealisasi atas Efek sebesar Rp17.597 juta pada tahun 2016.
BEBAN USAHA
Beban usaha terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan dengan Beban Kepegawaian, Penyusutan, Beban Umum dan Administrasi, Sewa Kantor, Kustodian, Iklan dan Promosi, Perjamuan dan
Sumbangan, Telekomunikasi, Beban Pemeliharaan Sistem, Jasa Profesional, Perjalanan Dinas, Pendidikan dan Pelatihan, dan Lain-lain.
Rincian beban usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek 3.825
9.404 Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek
2 4.739
Pendapatan Dividen dan Bunga - Bersih 4.116
5.039
Jumlah Pendapatan Usaha 7.943
19.182 Keterangan
dalam jutaan Rupiah Tahun yang berakhir pada 31 Desember
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 25
Beban usaha Perseroan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 21.296 juta, menurun sebesar Rp 810 juta atau 3,66 dari Rp 22.106 juta pada tahun 2015. Penurunan Beban Usaha Perseroan
pada tahun 2016 terutama terjadi pada Beban Kepegawaian.
LABA USAHA
Perseroan mengalami Rugi Usaha untuk tahun 2016 sebesar Rp 13.353 juta, atau peningkatan rugi sebesar Rp 10.429 juta atau 356,67 dari Rugi Usaha Perseroan pada tahun 2015 yaitu
sebesar Rp 2.924 juta. Hal ini terutama disebabkan karena pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2016 dibandingkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 58,59.
PENGHASILAN BEBAN LAIN-LAIN
Penghasilan Beban Lain-lain terdiri dari Laba Rugi Selisih Kurs, Keuntungan Penjualan Aset Tetap, Beban Bunga dan Keuangan, dan Lain-lain
– Bersih yaitu Pajak dan Denda Pajak, Denda Terlambat Bayar, Pendapatan Sewa, Jasa Giro dan Bunga Deposito, dan lain-lain.
Rincian perkembangan Penghasilan Beban Lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Beban Kepegawaian 8.454
10.085 Penyusutan
5.619 5.732
Beban Umum dan Administrasi 2.024
2.290 Sewa Kantor
2.736 1.329
Kustodian 687
769 Iklan dan Promosi
47 163
Perjamuan dan Sumbangan 595
255 Telekomunikasi
407 435
Beban Pemeliharaan Sistem 312
269 Jasa Profesional
162 324
Perjalanan Dinas 76
175 Pendidikan dan Pelatihan
51 42
Lain-lain 126
238
Total Beban Usaha 21.296
22.106 Keterangan
dalam jutaan Rupiah Tahun yang berakhir pada 31 Desember
2016 2015
Laba Rugi Selisih Kurs 36
147 Keuntungan Penjualan Aset Tetap
388 -
Beban Bunga dan Keuangan 43
55 Lain-lain - Bersih
3.172 5.689
Jumlah Penghasilan Beban Lain-lain - Bersih 3.481
5.781
Keterangan dalam jutaan Rupiah
Tahun yang berakhir pada 31 Desember
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 26
Penghasilan Beban Lain-lain Perseroan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp 3.481 juta, menurun Rp 2.300 juta atau 39,79 dari Rp 5.781 juta pada tahun 2015. Penurunan ini terutama
pada Lain-lain – Bersih yang disebabkan adanya penurunan Pendapatan Bunga Deposito dan
Pendapatan Jasa Giro.
LABA RUGI TAHUN BERJALAN
Rugi Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp 9.634 juta, menurun Rp 12.718 juta atau 412,39 dari sebelumnya Laba Rp 3.804 juta pada tahun 2015. Penurunan terjadi
karena Pendapatan Usaha Perseroan pada tahun 2016 dibandingkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 58,59.
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan Penghasilan Komprehensif Lain sebesar Rp 6.033 juta, meningkat sebesar Rp 7.773 juta dari Beban Komprehensif Lain pada tahun 2015 sebesar Rp
1.739 juta. Hal ini disebabkan karena peningkatan Keuntungan yang Belum Terealisasi atas Perubahan Nilai Wajar Portofolio Efek Tersedia untuk Dijual pada 31 Desember 2016 yang terdiri
dari saham dan reksadana. Keuntungan ini akibat peningkatan harga pasar portofolio efek tersedia untuk dijual yang belum direalisasi pada 31 Desember 2016 dibandingkan dengan harga
pasar portofolio efek tersedia untuk dijual yang belum direalisasi pada 31 Desember 2015.
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp 3.601 juta, menurun Rp 4.946 juta atau 367,73 dari jumlah Laba Bersih Komprehensif pada tahun
2015 sebesar Rp 1.345 juta. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan Pendapatan Usaha pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.
Grafik Perkembangan Pendapatan Usaha, Beban Usaha, Laba Rugi Usaha, Laba Rugi Tahun Berjalan dan Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan
dalam jutaan Rupiah
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 27
ANALISA ARUS KAS
Tabel berikut adalah ikhtisar laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Perseroan terdiri dari Penerimaan Komisi Perantara Perdagangan Efek, Penerimaan Pendapatan Bunga, Penerimaan Penjamin Emisi dan Penjualan Efek,
Penerimaan dari Nasabah Margin, Penerimaan dari Pembayaran kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan
– Bersih, Penerimaan dari Pembayaran kepada Nasabah, Penerimaan Dividen, Pembayaran Lain-lain Bersih, Pembayaran Pajak Penghasilan, Penjualan Portofolio Efek,
Pembelian Portofolio Efek.
Kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 sebesar Rp 15.767 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 13.306 juta atau 540,67 dibandingkan
dengan tahun 2015 dimana Perseroan memperoleh kas bersih untuk aktivitas operasi sebesar Rp 2.461 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya
peningkatan Penerimaan dari Lembaga Kliring dan Penjaminan.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus Kas dari Aktivitas Investasi terdiri dari Perolehan Aset Tetap, Perolehan Properti Investasi, Hasil Penjualan Aset Tetap, Peningkatan Penyertaan dan Penempatan Deposito Berjangka.
Arus Kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp 5.188 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 2.453 juta atau 89,69
dibandingkan dengan Arus Kas yang digunakan Perseroan untuk aktivitas investasi pada tahun 2015 sebesar Rp 2.735 juta. Peningkatan arus kas yang digunakan untuk aktivitas
investasi ini terutama disebabkan Peningkatan Penyertaan saham pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tahun 2016.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan terdiri dari Pembayaran Bunga, Pembayaran Utang Lain-lain –
Pembiayaan Konsumen, Penerimaan Piutang Repo dan Pembayaran Dividen Tunai. Arus Kas Perseroan yang digunakan untuk Aktivitas Pendanaan pada 31 Desember 2016
adalah Rp 220 juta, menurun sebesar Rp 183 juta atau 45,41 dibandingkan dengan tahun 2015 dimana Perseroan menggunakan Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan sebesar
Rp 403 juta. Hal ini terutama disebabkan tidak adanya Pembayaran Dividen Tunai.
2016 2015
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 15.767
2.461 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
5.188 2.735
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 220
403
Peningkatan Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas
10.359 677
Kas dan Setara Kas, Awal Tahun 19.500
20.177
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 29.859
19.500 Keterangan
dalam jutaan Rupiah Tahun yang berakhir pada 31 Desember
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 28
ANALISA RASIO
LIKUIDITAS
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban Perseroan terutama hutang jangka pendek Perseroan kepada KSEI dan nasabah. Perseroan mengelola
likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, serta terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokan profil jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban
keuangan. Rasio likuiditas Perseroan yaitu perbandingan antara jumlah aset lancar dengan kewajiban lancar
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1.561,97 dan 655,34. Peningkatan likuiditas periode 31 Desember 2016 menunjukkan peningkatan kemampuan
Perseroan dalam memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban hutang jangka pendek Perseroan. Peningkatan rasio ini disebabkan adanya penurunan Utang Nasabah pada tahun
2016.
SOLVABILITAS
Solvabilitas ditentukan dari perbandingan jumlah Liabilitas baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan jumlah aset dan ekuitas, dimana rasio tersebut mengindikasikan kemampuan
Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun panjang yang dimiliki Perseroan.
RASIO TOTAL LIABILITAS TERHADAP TOTAL ASET
Rasio total liabilitas terhadap total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 5,58 dibandingkan dengan 31 Desember 2014 yaitu 13,15. Penurunan rasio sebesar 7,57
menunjukan peningkatan kemampuan perseroan dalam memenuhi kewajiban yang ada. Penurunan rasio ini terutama disebabkan adanya penurunan komponen liabilitas perseroan
dalam bentuk Utang Nasabah.
2016 2015
Aset Lancar 400.802
440.610 Liabilitas Lancar
25.660 67.234
Rasio Likuiditas 1.561,97
655,34 Keterangan
dalam jutaan Rupiah Tahun yang berakhir pada 31 Desember
2016 2015
Total Aset 471.889
517.137 Total Liabilitas
26.312 67.990
Total Ekuitas 445.577
449.147
Rasio Solvabilitas
Total LiabilitasTotal Aset Solvabilitas Aset 5,58
13,15 Total LiabilitasTotal Ekuitas Solvabilitas Ekuitas
5,91 15,14
Keterangan dalam jutaan Rupiah
Tahun yang berakhir pada 31 Desember
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 29
RASIO TOTAL LIABILITAS TERHADAP TOTAL EKUITAS
Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 5,91 dibandingkan 31 Desember 2015 yaitu 15,14. Penurunan ratio sebesar 9,23
menunjukan peningkatan kemampuan perseroan dalam memenuhi kewajiban yang ada. Penurunan rasio ini terutama disebabkan karena penurunan liabilitas perseroan.
KOLEKTIBILITAS.
Pada tahun 2016 dan 2015 perseroan tidak menetapkan cadangan penurunan nilai piutang tak tertagih karena berdasarkan pengalaman dan penelaahan, perseroan berpendapat bahwa
seluruh piutang perusahaan dapat tertagih.
RENTABILITAS
Rentabilitas merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba pada suatu periode waktu tertentu. Rentabilitas dapat dilihat dari rasio marjin laba bersih net profit margin,
imbal hasil investasi return on asset, dan imbal hasil ekuitas return on equity.
MARJIN LABA
Marjin Laba merupakan rasio Laba Tahun Berjalan terhadap Pendapatan Usaha. Marjin Laba Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing sebesar -121,29 dan 16,08. Rasio ini menunjukkan tingkat pencapaian Perseroan dalam menghasilkan laba dari pendapatan usaha.
Penurunan marjin laba Persoan pada 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pada 31 Desember 2015 terutama disebabkan karena penurunan pendapatan usaha dari Rugi Belum
Terealisasi atas Efek.
MARJIN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Marjin Laba Komprehensif Tahun Berjalan merupakan rasio laba setelah ditambah dikurangi dengan keuntungan kerugian yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar portofolio efek
tersedia untuk dijual. Marjin Laba Komprehensif Perseroan terhadap Pendapatan Usaha untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar -
45,34 dan 7,01.
2016 2015
Laba Rugi Tahun Berjalan -9.634
3.084 Pendapatan Usaha
7.943 19.182
Marjin Laba Rugi Tahun Berjalan -121,29
16,08 Keterangan
dalam jutaan Rupiah Tahun yang berakhir pada 31 Desember
2016 2015
Laba Rugi Komprehensif -3.601
1.345 Pendapatan Usaha
7.943 19.182
Marjin Laba Rugi Bersih Komprehensif -45,34
7,01 Keterangan
dalam jutaan Rupiah Tahun yang berakhir pada 31 Desember
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 30
Marjin Laba Komprehensif untuk tahun 2016 sebesar -45,34 turun sebesar 52,35 dari marjin Laba Komprehensif pada tahun 2015 yang tercatat sebesar 7,01, terutama disebabkan karena
penurunan Pendapatan Usaha dari Rugi Belum Terealisasi atas Efek .
IMBAL HASIL ASET
Imbal hasil aset merupakan rasio antara Laba Tahun Berjalan terhadap Total Aset. Imbal hasil aset adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dengan menggunakan aset
Perseroan. Imbal hasil aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar -2,04 dan 0,60.
Imbal hasil aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar -2,04, mengalami penurunan sebesar 2,64 dari imbal hasil aset untuk tahun berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 sebesar 0,60. Penurunan imbal hasil aset ini disebabkan karena penurunan pendapatan usaha terutama akibat peningkatan Rugi Belum Terealisasi atas Efek.
IMBAL HASIL EKUITAS
Imbal hasil ekuitas merupakan rasio antara Laba Tahun Berjalan terhadap Total Ekuitas yang dimiliki Perseroan. Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba
bersih melalui ekuitas yang dimiliki Perseroan. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar -2,16 dan
0,69.
Imbal hasil ekuitas untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar sebesar -2,16, mengalami penurunan sebesar 2,85 dibandingkan imbal hasil ekuitas untuk tahun berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015, yang tercatat sebesar 0,69. Penurunan imbal hasil ekuitas ini disebabkan karena penurunan Laba Tahun Berjalan akibat penurunan Pendapatan Usaha.
STRUKTUR PERMODALAN
Perseroan telah memenuhi Peraturan Menteri Keuangan No.153PMK.0102010 tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek dimana Perusahaan yang menjalankan
kegiatan sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp50.000.000.000 lima puluh miliar Rupiah. Modal Dasar dan Modal
2016 2015
Laba Rugi Tahun Berjalan -9.634
3.084 Total Aset
471.889 517.137
Rasio Imbal Hasil Aset -2,04
0,60 Keterangan
dalam jutaan Rupiah Tahun yang berakhir pada 31 Desember
2016 2015
Laba Rugi Tahun Berjalan -9.634
3.084 Total Ekuitas
445.577 449.147
Rasio Imbal Hasil Ekuitas -2,16
0,69 Keterangan
dalam jutaan Rupiah Tahun yang berakhir pada 31 Desember
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 31
Disetor perseroan per 31 Desember 2016 masing-masing adalah Rp 800.000 juta dan Rp 282.681 juta.
KRONOLOGI PERUBAHAN STRUKTUR MODAL
Per 31 Desember 2016
Perubahan pada struktur modal Perseroan pada tanggal 14 Juli 2016 adalah adanya pemecahan nilai nominal saham sebagai berikut:
1. Rasio pemecahan nilai saham adalah 1:4, artinya setiap 1 saham lama dengan nilai nominal
Rp100 seratus Rupiah akan menjadi 4 saham baru dengan nilai nominal Rp25 dua puluh lima Rupiah.
2. Jumlah saham beredar sebelumnya adalah sejumlah 2.826.811.631 lembar saham, setelah
pemecahan dilakukan jumlah saham beredar menjadi 11.307.246.524 lembar saham.
MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN MKBD
Sebagai penyelenggara kegiatan perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, Perseroan diwajibkan untuk memelihara minimum MKBD sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK
sekarang OJK No. KEP-566BL2011, yang antara lain menentukan nilai MKBD minimum untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi sebesar
Rp25.000.000.000 dua puluh lima miliar Rupiah atau 6,25 dari total liabilitas tanpa hutang sub- ordinasi dan hutang dalam rangka penawaran umumpenawaran terbatas ditambah rangking
liabilitas, mana yang lebih tinggi. Jika tingkat MKBD ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai peraturan dapat berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh
regulator, yang mengakibatkan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha. Untuk mengatasi risiko tersebut, Perseroan terus
mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang MKBD yang disyaratkan serta mempersiapkan peningkatan
batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang berlaku. MKBD Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Peraturan Bapepam
dan LK, yaitu masing-masing sebesar Rp 185.476 juta dan Rp 141.425 juta. Untuk menjamin kecukupan modal dalam menjalankan usahanya, Perseroan dengan seksama
memantau struktur permodalan secara harian dengan memberikan perhatian khusus pada perubahan nilai portofolio efek yang dimiliki perseroan serta jumlah utang nasabah yang belum
jatuh tempo. Perseroan selalu memantau ratio liabilitas terhadap asset dan ekuitas yang menunjukan
kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban perseroan baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Kebijakan untuk menjual saham perseroan kepada publik adalah juga
merupakan salah satu strategi perseroan untuk mendapatkan kecukupan modal.
Keterangan 2016
2015 2014
2103 2012
Modal Dasar Rupiah 800.000.000.000 800.000.000.000 800.000.000.000 800.000.000.000 380.000.000.000
Modal Ditempatkan Disetor Rupiah 282.681.163.100 282.681.163.100 282.681.163.100 217.447.050.000 130.016.500.000
Nilai Nominal Per Saham Rupiah 25
100 100
100 100
Jumlah Saham Lembar 11.307.246.524
2.826.811.631 2.826.811.631
2174.470.500 1.300.165.000
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 32
FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
Pada tanggal 23 Febuari 2017, Rapat Umum Pemegang Saham telah memutuskan untuk menyesuaikan nama Perseroan guna memenuhi kewajiban sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 73 ayat 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20POJK.042016 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara
Pedagang
Efek untuk selanjutnya disebut POJK . Adapun nama Perseroan semula
bernama PT. Minna Padi Investama Tbk, berubah menjadi PT. Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. Perubahan nama ini menjadi efektif setelah diterimanya Surat Keputusan Mentri Hukum dan
Hak Asasi Manusia tanggal 3 Maret 2017 nomor AHU-0005381.AH.01.02.Tahun 2017.
PROSPEK USAHA PERSEROAN
Pertumbuhan ekonomi dunia diprakirakan akan terus membaik. Perekonomian global tetap tumbuh terutama didukung oleh perbaikan ekonomi Amerika dan negara-negara emerging serta
harga komoditas yang meningkat. Ekonomi Amerika terus tumbuh didorong oleh konsumsi dan investasi, diikuti dengan ketenagakerjaan dan pendapatan yang membaik. Harga komoditas
dunia termasuk harga minyak dan komoditas ekspor Indonesia tetap meningkat. Sejumlah risiko global masih harus diwaspadai, termasuk tekanan inflasi yang mulai meningkat di negara maju
yang dapat memicu pengetatan kebijakan moneter di negara-negara tersebut. Sementara itu, kenaikan Fed funds rate lebih lanjut dapat berpotensi mendorong penguatan mata uang Amerika
Serikat dan meningkatkan biaya pinjaman. Permasalahan Brexit dan risiko geopolitik di sejumlah negara Eropa terkait menguatnya gelombang populism serta risiko penyelesaian utang Yunani
dapat meningkatkan ketidakpastian global. Dari sisi moneter, transmisi pelonggaran kebijakan moneter baik melalui suku bunga maupun
jalur kredit terus berlanjut. Bank Indonesia memperkirakan perekonomian pada tahun 2017 akan tumbuh lebih tinggi. Kinerja investasi diprakirakan meningkat didukung oleh berlanjutnya
pembangunan infrastruktur Pemerintah dan perbaikan investasi swasta. Ekspor juga diprakirakan meningkat seiring membaiknya harga komoditas yang menjadi produk utama
ekspor Indonesia. Dari sisi konsumsi, meningkatnya penghasilan masyarakat yang dibarengi dengan terkendalinya inflasi mendukung tetap kuatnya permintaan domestik pada tahun 2017.
Sementara itu, sektor-sektor ekonomi utama diprakirakan tumbuh meningkat dan tetap menjadi pendorong perekonomian. Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia diprakirakan tumbuh
tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2016 yaitu berada pada kisaran 5,0-5,4. Selain itu sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan
makroprudensial yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga pada tahun 2017 diprakirakan akan lebih baik, masing-masing dalam kisaran 10-12
dan 9-11. Inflasi pada tahun 2017 diprakirakan tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran sebesar 4-4,1.
Di pasar keuangan, pasar saham dan pasar obligasi negara diprakirakan akan terus menguat didorong oleh sentimen positif investor global. Pembiayaan nonbank diprakirakan juga masih
berada dalam tren meningkat. Pasar saham domestik masih terpengaruh oleh sentimen positif baik dari sisi global maupun domestik. Dari sisi global, sentimen positif terutama terkait
ekspektasi pasar terhadap rencana kenaikan Fed funds rate yang masih akan tergantung pada prospek ekonomi Amerika Serikat. Kebijakan normalisasi suku bunga oleh bank sentral Amerika
Serikat diprakirakan masih akan dilakukan secara bertahap. Penguatan pasar domestik
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 33
diprakirakan akan dipengaruhi oleh sentimen positif global lainnya seperti menguatnya harga minyak dunia serta data manufaktur Tiongkok yang lebih baik dari ekspektasi pasar.
Dari sisi domestik, penguatan pasar saham didukung oleh ekspektasi positif pasar terhadap prospek ekonomi nasional. Optimisme domestik di antaranya berasal dari laporan yang sesuai
ekspektasi pasar seperti laporan keuangan emiten, data pertumbuhan ekonomi, inflasi yang terkendali dan neraca perdagangan yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Pemerintah Indonesia
memutuskan untuk tetap mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate pada 4,75, dengan suku bunga deposit facility tetap sebesar 4, lending facility 5,50 dan peningkatan outlook peringkat
Indonesia menjadi positif oleh Moody’s turut memelihara sentimen positif. Keputusan ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan ditengah ketidakpastian global.
Meskipun secara keseluruhan kinerja IHSG diprakirakan akan membaik tahun ini, beberapa sektor tetap perlu diwaspadai, seperti sektor pertambangan dan agrikultur. Sektor perbankan
diprakirakan akan mengalami pencerahan dengan dipertahankannya suku bunga BI. Saham- saham para emiten yang bisnisnya terekspos pada nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap
Rupiah juga masih akan terkena imbas negatif dari tingginya nilai tukar tersebut. Sebaliknya, seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat, saham-saham di sektor barang-barang
konsumsi berpotensi untuk bersinar di tahun 2017. Sektor lain yang prospeknya cenderung membaik adalah sektor properti dan konstruksi sebagai imbas dari pembangunan infrastruktur
oleh Pemerintah. Membaiknya prospek kinerja IHSG tahun ini juga diprediksi akan berimbas pada aktivitas
transaksi saham baik secara keseluruhan maupun pada Perseroan. Maraknya aktivitas transaksi dapat meningkatkan pendapatan Perseroan, sementara di sisi kegiatan Corporate Finance,
prospek pasar saham yang lebih cerah dapat menjadi insentif bagi para calon emiten untuk mencatatkan saham mereka di bursa. Ini berarti peluang bagi Perseroan untuk kembali aktif
sebagai underwriter bagi calon-calon emiten yang berniat untuk melakukan Initial Public Offering. Dalam hal meningkatkan jumlah nasabah dan juga sebagai perwujudan program Literasi
Keuangan, Perseroan tahun 2017 antara lain berpartisipasi dalam event Sekolah Pasar Modal SPM yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, dimana Perseroan melakukan
serangkaian presentasi mengenai mekanisme transaksi dengan menggunakan aplikasi online trading Perseroan. Selain itu, dilakukan juga presentasi mengenai analisa fundamental maupun
teknikal yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta dalam menganalisa saham. Diharapkan dilaksanakannya event-event seperti SPM ini dapat menjadi alat pemasaran bagi Perseroan dalam
upayanya menambah jumlah nasabah. Risiko yang dihadapi oleh Perseroan tentu saja datang dari faktor perekonomian Indonesia
sendiri. Memburuknya prospek perekonomian akan menekan sentimen para investor sehingga akan berdampak pada menurunnya aktivitas transaksi di pasar saham. Akibatnya, transaksi
saham Perseroan pun akan terpengaruh dan mengalami penurunan apabila hal ini terjadi. Apabila prospek ekonomi lesu, daya tarik bagi para calon emiten untuk melakukan IPO pun akan
menurun, sehingga potensi kenaikan pendapatan dari aktivitas Corporate Finance pun akan memburuk.
PROYEKSI PERSEROAN
Perseroan dalam menghadapi tahun 2017 merasa optimis karena walaupun ada risiko dari perekonomian global yang masih dibayangi ketidakpastian tetapi perekonomian Indonesia
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 34
diprakirakan masih dapat tumbuh dalam tren positif. Pemerintah Indonesia menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi dengan mengeluarkan serangkaian paket kebijakan ekonomi sebagai
stimulus bagi dunia usaha dan investasi di Indonesia. Pemerintah saat ini telah menganggarkan Anggaran Belanja Negara yang lebih besar untuk program infrastruktur seperti instalasi listrik,
jalan tol, pelabuhan laut dan udara, jembatan dan lain-lain yang menunjang perekonomian di daerah. Dengan adanya program Pemerintah itu maka sektor swasta juga ikut menikmati
sehingga menarik banyak investor asing untuk melakukan investasi di Indonesia. Dengan berkembangnya dunia industri yang melakukan investasi maka akan banyak modal yang
dibutuhkan dan ini akan menciptakan peluang bagi Perseroan untuk berperan dalam pasar modal Indonesia. Perseroan sebagai Penjamin Emisi Efek optimis pada tahun 2017 akan lebih
banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia mencari pendanaan untuk melakukan ekspansi usahanya dengan melakukan penawaran saham atau mengeluarkan surat utang seperti obligasi
atau surat utang lainnya. PT Bursa Efek Indonesia BEI juga telah memberi banyak kemudahan kepada perusahaan-perusahaan untuk mencari dana melalui pasar modal Indonesia.
Rencana Perseroan pada tahun 2017 untuk lebih aktif lagi dalam menjalani kegiatan Corporate Finance antara lain dengan mencari calon-calon emiten yang memenuhi persyaratan untuk
mencatatkan sahamnya di bursa efek dengan melakukan sosialisasi dan edukasi secara langsung kepada calon emiten serta melakukan kerjasama sindikasi dengan penjamin emisi efek lainnya.
Disamping itu, Perseroan telah menyusun rencana untuk mengikuti IPO Fair dengan menjadi narasumber konsultasi IPO kepada perusahaan-perusahaan yang berpotensi untuk go public.
Dukungan Bursa Efek atas kegiatan ini diharapkan dapat menarik banyak perusahaan untuk mengikuti konsultasi yang akan diberikan oleh Perseroan.
Rencana Perseroan melakukan kegiatan Fixed Income yaitu perdagangan surat utang seperti obligasi baik swasta maupun Pemerintah masih terkendala dengan terbatasnya sumber daya
manusia yang berkualitas, tetapi Perseroan akan tetap melakukan rencana tersebut setelah sumber daya manusianya terpenuhi.
Paket-paket kebijakan ekonomi telah dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia yang memudahkan dan banyak membantu iklim investasi di Indonesia. Di tahun-tahun mendatang juga diprakirakan
akan banyak aliran dana yang masuk karena Indonesia diharapkan akan menjadi tujuan investasi dari berbagai negara-negara industri yang terlihat dari makin banyaknya perusahaan asing yang
telah berkomitmen dan mendirikan pabrik-pabrik baru di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian Perseroan untuk lebih mengoptimalkan jasanya di bidang investment banking karena
diprakirakan akan banyak perusahaan-perusahaan yang akan melakukan ekspansinya sehingga membutuhkan pendanaan melalui pasar modal baik itu melalui penawaran saham ataupun surat
utang. Perseroan selalu berusaha untuk memenuhi targetproyeksi yang telah dibuat dari segi
pendapatan, laba rugi, permodalan dan mempertahankan rasio-rasio keuntungan dengan menjalankan usaha yang prudent dan mengikuti aturan di pasar modal.
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 35
PERBANDINGAN ANTARA TARGET PROYEKSI AWAL TAHUN BUKU DENGAN HASIL YANG DICAPAI REALISASI
a. Pendapatan
Perseroan tidak dapat mencapai proyeksi sebelumnya dengan perbedaan sebesar 52 disebabkan oleh adanya Rugi yang Belum Terealisasi atas Efek sebesar Rp17.597.053.023 di
tahun 2016.
b. Laba Rugi Tahun Berjalan