Ina ar16i secure
(2)
DAFTAR
ISI
01 IKHTISAR DATA KEUANGAN
03 LAPORAN MANAJEMEN
08 PROFIL PERSEROAN
21 ANALISA
DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
41 TATA KELOLA
PERUSAHAAN
66 TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
(3)
01
IKHTISAR
DATA
(4)
IKHTISAR KEUANGAN
Angka-angka pada tabel berikut dinyatakan dalam jutaan Rupiah kecuali Laba (Rugi) per saham dan rasio-rasio keuangan.
KETERANGAN 2016 2015 2014 2013 2012
Pendapatan Usaha 7.943 19.182 16.752 27.885 34.928
Laba (Rugi) Usaha (13.353) (2.924) (3.710) 7.329 18.645
Laba (Rugi) Tahun Berjalan (9.634) 3.084 2.663 7.474 22.335
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan (3.601) 1.345 11.405 14.208 10.144
Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan per Saham (dalam Rupiah penuh) -0,85 1,09 1,06 4,36 17,25
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan per Saham (dalam Rupiah penuh) -0,32 0,48 4,38 8,28 7,83
Jumlah Aset 471.889 517.137 550.859 497.983 413.917
Jumlah Investasi 5.867 5.867 5.867 5.867 5.867
Jumlah Liabilitas 26.312 67.990 99.935 58.464 55.873
Jumlah Ekuitas 445.577 449.147 450.924 439.520 358.044
Rasio Laba (Rugi) Tahun Berjalan terhadap Jumlah Aset -2,04% 0,60% 0,48% 1,50% 5,40%
Rasio Laba (Rugi) Tahun Berjalan terhadap Ekuitas -2,16% 0,69% 0,59% 1,70% 6,24%
Rasio Laba (Rugi) Tahun Berjalan terhadap Pendapatan Usaha -121,29% 16,08% 15,91% 26,80% 63,95%
Rasio Lancar 1.561,97% 655,34% 506,79% 786,00% 671,99%
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 5,91% 15,14% 22,36% 13,30% 15,61%
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 5,58% 13,15% 18,28% 11,74% 13,50%
Jumlah Saham Beredar (juta lembar) 11.307,25 2.826,81 2.826,81 2.174,47 1.300,17
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)
Pendapatan Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Tahun Berjalan
(dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)
4 1 3 .9 1 7 4 9 7 .9 8 3 5 5 0 .8 5 9 5 1 7 .1 3 7 4 7 1 .8 8 9 0 100 200 300 400 500 600
2012 2013 2014 2015 2016
5 5 .8 7 3 5 8 .4 6 4 9 9 .9 3 5 6 7 .9 9 2 6 .3 1 2 0 20 40 60 80 100 120
2012 2013 2014 2015 2016
3 5 8 .0 4 4 4 3 9 .5 2 4 5 0 .9 2 4 4 4 9 .1 4 7 4 4 5 .5 7 7 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
2012 2013 2014 2015 2016
20 25 30 35 40 .6 4 5 2 9 5 10 15 20 25 .3 3 5 7 4 2 .6 6 3 3 .0 8 4 5 10 15 20 25
(5)
IKHTISAR SAHAM
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Minna Padi Investama Tbk. Nomor 243, tanggal 22-06-2016 (dua puluh dua Juni dua ribu enam belas), Perseroan telah melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rincian sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pemecahan nilai saham dilakukan pada tanggal 14 Juli 2016.
2. Rasio pemecahan nilai saham adalah 1:4, artinya setiap 1 saham lama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) akan menjadi 4 saham baru dengan nilai nominal Rp25 (dua puluh lima Rupiah).
3. Jumlah saham beredar sebelumnya adalah sejumlah 2.826.811.631 lembar saham, setelah pemecahan dilakukan jumlah saham beredar menjadi 11.307.246.524 lembar saham.
4. Harga saham sebelum dilakukannya pemecahan nilai saham adalah Rp880. Setelah dilakukan pemecahan nilai saham, harga saham menjadi Rp220.
TW I TW II TW III* TW IV TW I TW II TW III TW IV
Harga Pembukaan (Rp) 745 930 900 262 620 615 565 695 Harga Tertinggi (Rp) 930 1.010 322 510 725 660 705 780 Harga Terendah (Rp) 645 800 208 260 585 500 410 615 Harga Penutupan (Rp) 930 920 262 402 615 565 700 745 Kapitalisasi Pasar (miliar Rp) 2.629 2.601 2.962 5.382 1.738 2.219 1.979 2.106 Volume Perdagangan (ribu lembar saham) 950.393 397.054 3.079.101 4.228.379 339.276 428.344 882.687 636.201 Nilai Perdagangan (juta Rp) 708.412 339.898 865.233 1.429.640 227.943 264.674 523.329 477.679 Frekuensi Perdagangan (kali) 4.164 1.314 10.803 6.162 15.636 1.769 18.648 981 * Pemecahan saham 1:4 pada tanggal 14 Juli 2016
Keterangan 2016 2015
0 200 400 600 800 1000 1200
TW I - 2015 TW II - 2015 TW III - 2015 TW IV - 2015 TW I - 2016 TW II - 2016 TW III - 2016 TW IV - 2016 Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan
(6)
02
LAPORAN
(7)
LAPORAN DIREKSI
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Kita telah melalui tahun 2016 yang merupakan tahun yang penuh tantangan seiring dengan masih lambatnya pertumbuhan perekonomian dunia dan adanya beberapa kejutan politik yang terjadi. Di dalam negeri, perlambatan pertumbuhan ekonomi terus terjadi meskipun Pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan. Dua tema utama di tahun 2016 adalah program amnesti pajak dan memanasnya suhu politik yang bersumber dari pemilihan gubernur yang dilangsungkan serentak di beberapa provisinsi di Indonesia, dengan focus utama di DKI Jakarta. Berdasarkan data dari Bank Dunia, setelah tumbuh sebesar 2,7% per tahun di tahun 2014 dan 2015, pertumbuhan ekonomi global diestimasi telah tumbuh sebesar 2,3% di tahun 2016. Di Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi turun menjadi 1,6% di tahun 2016, dibandingkan dengan 2,6% di tahun 2015. Di zona Euro, pertumbuhan melambat menjadi 1,6% di 2016 setelah sebelumnya tumbuh 2% di tahun 2015. Sementara itu, di Asia Timur dan Pasifik, pertumbuhan ekonomi di Tiongkok terus melambat menjadi 6,7% di tahun 2016 dibandingkan dengan 6,9% di tahun 2015 dan 7,3% di tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga mengalami perlambatan menjadi 4,94% di tahun 2016 setelah sebelumnya tumbuh sebesar 5,01% di tahun 2015.
Berita dari Inggris telah mengejutkan dunia setelah berdasarkan hasil referendum, Inggris memutuskan untuk keluar dari Euro. Menjelang akhir tahun 2016, hasil pemilihan umum di Amerika Serikat menjadikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, memicu timbulnya gelombang ketidakpastian sehubungan dengan prospek ekonomi di Amerika Serikat. Kedua kejadian ini diperkirakan akan berpengaruh di tahun 2017 ditambah dengan arah kebijakan moneter dari Federal Reserve.
Di dalam negeri, dimulainya pengetatan moneter di Amerika Serikat menjadi suatu tantangan bagi Bank Indonesia dalam menentukan kebijakan moneternya. BI ditantang untuk mencari keseimbangan dalam upayanya mendukung pertumbuhan ekonomi dengan upayanya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Selain itu, BI juga perlu untuk terus memantau stabilitas harga. Pada sisi risiko, stabilitas politik tetap menjadi isu yang penting bagi investor, terutama sehubungan dengan pemilihan gubernur di DKI Jakarta yang telah memicu terjadinya beberapa gelombang protes yang merisaukan investor. Program amnesti pajak yang dilakukan Pemerintah yang pada awalnya perkembangannya berjalan lambat, berakhir dengan total deklarasi aset senilai Rp4.866 triliun selama 9 bulan berlangsungnya program, dengan Rp147 triliun berupa repatriasi aset. Bursa Efek Indonesia sendiri mengalami kenaikan 15,32% pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan dipimpin oleh sektor pertambangan yang mengalami kenaikan sebesar 70,73%, didukung oleh terjadinya rebound pada harga-harga komoditi. Berdasarkan rata-rata harian, volume transaksi mengalami peningkatan dari 5.928 juta lembar saham di tahun 2015 menjadi 7.827 juta lembar saham; sedangkan untuk rata-rata harian nilai transaksi, terjadi peningkatan dari Rp5.764 miliar di tahun 2015 menjadi Rp7.498 miliar di tahun 2016. Pihak asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp688.492 miliar di tahun 2016, dibandingkan dengan Rp618.918 miliar di tahun 2015, sementara di sisi penjualan, asing membukukan penjualan senilai Rp672.323 miliar di tahun 2016, dibandingkan dengan Rp618.918 miliar di tahun 2015. Secara keseluruhan, asing mencatatkan pembelian senilai Rp16.169 miliar di tahun 2016 dibandingkan dengan total penjualan yang dicatatkan oleh pihak asing senilai Rp22.589 miliar. Di tahun 2016 juga tercatat sebanyak 15 emiten baru di Bursa Efek Indonesia dan satu emiten yang melakukan relisting.
(8)
Pada tahun 2016, Perseroan masih mencatatkan kerugian diakibatkan oleh menurunnya nilai saham-saham yang terdapat dalam portofolio Perseroan. Pendapatan dari jasa perantara efek mengalami penurunan dari Rp9,4 miliar di tahun 2015 menjadi Rp3,8 miliar di tahun 2016, sedangkan untuk pendapatan dari jasa underwriting terjadi penurunan dari Rp4.7 miliar di tahun 2015 menjadi Rp1,8 juta di tahun 2016. Pendapatan dari dividen dan bunga juga mengalami penurunan menjadi Rp4,1 miliar di tahun 2016 dari Rp5 miliar di tahun 2015. Kerugian operasional mengalami peningkatan menjadi Rp13,4 miliar di tahun 2016 dibandingkan dengan Rp2,9 miliar di tahun sebelumnya, sehingga untuk rugi bersih tercatat Rp9,6 miliar di tahun 2016 dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp3,1 miliar di tahun 2015.
Meskipun IHSG mengalami kenaikan di tahun 2016, beberapa saham tetap mengalami kinerja yang kurang memuaskan dan hal ini menjadi hambatan bagi Perseroan dalam membukukan kinerja keuangan yang baik selain faktor ketatnya persaingan dengan perusahaan-perusahaan sekuritas lainnya. Dalam upayanya untuk meningkatkan layanan Perseroan terhadap para pelanggannya dan juga untuk meningkatkan jumlah pelanggan, Perseroan telah berpartisipasi dalam program Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran publik akan pasar modal. Perseroan juga telah mengembangkan aplikasi transaksi mobile yang tersedia untuk sistem operasi Android yang ditujukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam bertransaksi. Di lain sisi, rencana Perseroan untuk memulai transaksi pendapatan tetap masih tetap belum dapat terealisasi di tahun 2016.
Di tahun 2017, kami mendapati beberapa isu utama yang bersumber dari sisi eksternal: kebijakan Trump untuk Amerika Serikat, pemilihan umum di beberapa negara kunci di Eropa seperti Prancis dan Jerman yang dapat meningkatkan risiko perpecahan di negara-negara Eropa, dan juga prospek dari suku bunga di Amerika yang diprediksi akan kembali dinaikkan oleh Federal Reserve Amerika Serikat. Dari dalam negeri, memanasnya suhu politik diperkirakan datang dari pemilihan gubernur di DKI Jakarta, sedangkan kelanjutan dari berbagai konstruksi infrastruktur akan tetap menjadi pusat perhatian para investor. Dengan suku bunga di Amerika diperkirakan naik, adalah suatu tantangan bagi Bank Indonesia untuk mencari keseimbangan antara mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan menjaga stabilitas nilai tukar dan juga menjaga stabilitas harga. Untuk jangka panjang, kami memperkirakan Indonesia akan sangat diuntungkan dari infrastruktur yang semakin banyak dan semakin baik yang akan terus mendukung stabilitas harga dan juga pemerataan pendapatan di Indonesia.
(9)
Pada akhirnya, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan atas dukungan yang telah diberikan pada Perseroan selama tahun 2016. Kepada Dewan Komisaris, kami ucapkan terima kasih atas pengawasan dan nasihat-nasihat yang telah diberikan kepada kami sepanjang tahun 2016. Kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam menjalankan tugas kami di tahun 2016, kami ucapkan terima kasih. Pada kesempatan ini, kami ingin mengajak semua orang dalam Perseroan baik dari sisi manajemen dan karyawan untuk terus senantiasa memberikan dukungannya di tahun 2017.
Jakarta, 28 April 2017 Atas nama Direksi,
Djoko Joelijanto Direktur Utama
(10)
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Pertama-tama, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang telah mempercayakan pada kami tugas pengawasan atas Perseroan sepanjang tahun 2016.
Tahun 2016 adalah periode yang penuh dengan tantangan seiring dengan belum pulihnya kondisi perekonomian dunia paska terjadinya krisis global yang terjadi di tahun 2008. Akibatnya, hal ini menyebabkan terjadinya penurunan pada kinerja keuangan Perseroan sehingga kerugian yang dicatatkan oleh Perseroan mencapai Rp9,6 miliar di tahun 2016 dibandingkan Rp3,1 miliar laba yang dicatatkan di tahun 2015. Pendapatan yang didapat dari jasa perantara perdagangan efek mengalami penurunan menjadi Rp3,8 miliar dari Rp9,4 miliar, sementara pendapatan dari jasa underwriting mengalami penurunan tajam menjadi Rp1,78 miliar dibandingkan dengan Rp4,7 miliar di tahun 2015, sejalan dengan lebih sedikitnya perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa di tahun 2016. Dari dividen dan bunga, pendapatan juga mengalami penurunan menjadi Rp4,1 miliar dibandingkan dengan Rp5 miliar yang dicatatkan di tahun 2015. Secara keseluruhan, total pendapatan berkurang lebih dari separuh menjadi Rp7,9 miliar di tahun 2016 dibandingkan dengan Rp19,2 miliar di tahun 2015.
Total aset mengalami penurunan di tahun 2016 menjadi Rp417,9 miliar dari Rp517.1 miliar di tahun 2015, namun total liabilitas juga mengalami penurunan dari Rp67.9 miliar di tahun 2015 menjadi Rp26.3 miliar di tahun 2016. Sementara itu, total ekuitas mengalami penurunan tipis menjadi Rp445.6 miliar di tahun 2016 dibandingkan Rp449.1 miliar di tahun 2015.
Di tahun 2016 Perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para Pemegang Saham, namun Perseroan memutuskan untuk melakukan pemecahan saham menggunakan rasio 1:4 atau untuk setiap satu saham lama akan menjadi empat saham baru. Akibatnya, nilai nominal saham menjadi Rp25 per lembar dari Rp100 per lembarnya dan hal ini mengubah modal disetor Perseroan menjadi 11.31 miliar lembar saham dari 2.83 miliar lembar saham.
Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan atas operasional Perseroan, mengulas setiap keputusan yang diambil oleh Direksi, menghadiri rapat Dewan Komisaris secara rutin, dan juga melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan juga memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direksi. Kami juga secara terus-menerus memonitor perkembangan Perseroan dan pada saat yang sama mengikuti peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh institusi-institusi terkait.
Seiring dengan memanasnya iklim persaingan, Dewan Komisaris telah memberikan berbagai nasihat seperti penghematan biaya, penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, pengembangan perlindungan masyarakat dan juga menyediakan edukasi kepada publik lewat keikutsertaan Perseroan dalam program Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dicanangkan oleh Bursa Efek Indonesia.
(11)
ULASAN KINERJA KOMITE AUDIT
Komite Audit adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi operasional Perseroan. Sepanjang 2016, Komite Audit telah menjalankan fungsi-fungsinya dengan penuh tanggung jawab dan pada saat yang sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kelanjutan usaha Perseroan. Pengawasan pelaporan keuangan dan penerapan audit internal dan eksternal adalah beberapa fungsi yang dilaksanakan oleh Komite Audit. Komite Audit juga membantu Perseroan dalam menerapkan manajemen risiko yang baik dan juga memastikan integritas dari Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Perseroan. Dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, Komite Audit juga secara periodik mengadakan rapat dan melaporkan hasilnya kepada Dewan Komisaris.
Atas nama Dewan Komisaris, saya berterima kasih kepada seluruh Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan dan juga para karyawan Perseroan atas semua dukungan yang telah diberikan sepanjang tahun 2016. Kami percaya bahwa dengan dukungan yang kuat dari para Pemegang Saham, para Pemangku Kepentingan dan juga para karyawan, kita akan mencapai hasil yang lebih baik di tahun 2017.
(12)
03
PROFIL
(13)
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK.
PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (Minna Padi) didirikan sejak tahun 1998 dengan nama PT. Batavia Artatama Securindo. Dalam rangka menyesuaikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 20/POJK.04/2016 tentang perizinan perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek, Minna Padi telah merubah namanya semula PT. Minna Padi Investama Tbk. berubah menjadi PT. Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.
Minna Padi memegang ijin usaha sebagai Perantara Perdagangan Efek dan Penjamin Emisi Efek yang diterbitkan pada tanggal 30 Agustus 1999 dan 3 April 2000 oleh Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dan telah memiliki Surat Perijinan Anggota Bursa pada tahun 2004.
Minna Padi dalam pengembangan usahanya telah melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Januari 2012 dengan kode saham "PADI".
Setiap nasabah Minna Padi dapat melakukan perdagangan efek baik secara konvensional melalui wakil perantara perdagangan efek maupun melalui fasilitas online trading (MASTER-ONLINE) dimana nasabah dapat melakukan transaksi efek sendiri dimanapun dan kapanpun.
Dalam kegiatannya sebagai perantara perdagangan efek, Minna Padi menyediakan fasilitas pembiayaan efek (fasilitas Margin) yang dapat digunakan oleh nasabah yang memenuhi persyaratan.
Minna Padi juga mempunyai divisi yang bergerak dalam bidang Penjamin Emisi dan Corporate
Finance yang menyediakan jasa dibidang keuangan lainnya sesuai dengan kebutuhan nasabah
seperti penawaran umum saham dan obligasi, jasa penasehat keuangan, merestrukturisasi perusahaan, penggabungan dan pengambilalihan, dan aksi korporasi lain serta perencanaan strategis.
(14)
KANTOR PUSAT
JAKARTA
Equity Tower Lantai 11, SCBD Lot 9
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190
Telp.: (021) 525-5555 & 525-6666
Fax.: (021) 527-1527
Website: www.minnapadi.com
KANTOR-KANTOR CABANG
Jakarta
–
Intercon
Ruko Plaza Intercon
Tmn Kebon Jeruk Blok A15-16, Lt. 2 Intercon, Jakarta Barat 11630 Telp. : (021) 585-6655
Fax. : (021) 585-7755
Jakarta
–
Kemang
Promenade 20 Unit M & N Jl Bangka Raya No. 20 Jakarta Selatan 12720 Telp. : (021) 719-9855 Fax. : (021) 719-2755
Bandung
Jl. Veteran No. 42 Bandung 40112 Telp. : (022) 4216-555 Fax. : (022 4203-100
Semarang
Jl. Sriwijaya No. 8A Semarang 50257 Telp. : (024) 8411-555 Fax. : (024) 8313-032
Solo
Jl. Wolter Monginsidi No. 27 A/B Kel. Kepatihan Kulon Jebres Surakarta 57129
Telp.: (0271) 667-679 Fax.: (0271) 635-470
Surabaya
Spazio Office Tower 2nd Floor Kompleks Graha Festival Kav. 3
Jl. Mayjen Yono Sewoyo, Surabaya 60225 Telp.: (031) 9900-1000
(15)
(16)
(17)
(18)
RIWAYAT SINGKAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Arys Ilyas
Komisaris Utama (Komisaris Independen)
Usia 72 tahun, Warga Negara Indonesia. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1976. Diangkat sebagai Komisaris Utama (Komisaris Independen) pada tahun 2010 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2015 sesuai dengan akta No. 25, tanggal 3 Juli 2015, dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa Ng., SH, SE, MH., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0950921 tanggal 13 Juli 2015, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-3532737.AH.01.011.Tahun 2015 tanggal 13 Juli 2015, dengan masa jabatan sampai dengan tahun buku 2019.
Bertugas memantau efektivitas Good Corporate Government (GCG) yang diterapkan Perseroan dan melakukan penyesuaian bilamana diperlukan.
Pengalaman Kerja:
2005 - Oktober 2011 Komisaris PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 2004 - Juni 2009 Komisaris Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
1997 - 2005 Kepala Biro Transaksi &Lembaga Efek, Bapepam-LK (sekarang OJK)
1995 - 2005 Komisaris dan Komisaris Utama PT Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi
1991 - 1997 Kepala Biro Pengelolaan dan Riset, Bapepam-LK (sekarang OJK)
Wijaya Mulia
Komisaris
Usia 48 tahun, Warga Negara Indonesia. Mengambil program S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara. Diangkat sebagai Komisaris pada tahun 2010 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2015 sesuai dengan akta No. 25, tanggal 3 Juli 2015, dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa Ng., SH, SE, MH., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0950921 tanggal 13 Juli 2015, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-3532737.AH.01.011 tahun 2015 tanggal 13 Juli 2015 dengan masa jabatan sampai dengan tahun buku 2019.
Bertugas dan bertanggung jawab serta berwenang mengawasi tindakan Direksi dalam melaksanakan tugas sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan dan juga memberikan nasihat kepada Direksi jika dipandang perlu
(19)
Djoko Joelijanto
Direktur Utama
Usia 50 tahun, Warga Negara Indonesia. Lulus Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tahun 1992 dan menyelesaikan Master of Business Administration di bidang Finance dari Cleveland State University, Ohio, USA, pada tahun 1995. Diangkat sebagai Direktur Utama sejak tahun 2004 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2015 sesuai dengan akta No. 25, tanggal 3 Juli 2015, dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa Ng., SH, SE, MH., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0950921 tanggal 13 Juli 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor
AHU-3532737.AH.01.011 tahun 2015 tanggal 13 Juli 2015, dengan masa jabatan sampai dengan tahun buku 2019. Bertanggung jawab terhadap kepatuhan Perseroan atas setiap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, memperkuat GCG disamping komite audit, komisaris independen dan sekretaris perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada kebijakan dan strategi pengembangan produk-produk baru.
Pengalaman Kerja:
2004 – Sekarang Presiden Direktur di PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.
1997 - 2004 Corporate Finance di PT Transpacific Securindo
1996 - 1997 Research Analyst di PT Bhakti Investama
Triny Talesu
Direktur Independen
Usia 51 tahun, Warga Negara Indonesia. Lulus Sarjana Business Administration dari Universitas Advent Indonesia pada tahun 1987, Bandung dan meraih gelar Master in Business Administration dari Phillipine Christian University Manila, Phillipines pada tahun 1989. Diangkat sebagai Direktur sejak tahun 2004 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2015 sesuai dengan akta No. 25, tanggal 3 Juli 2015, dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa Ng., SH, SE, MH., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0950921 tanggal 13 Juli
2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-3532737.AH.01.011 tahun 2015 tanggal 13 Juli 2015, dengan masa jabatan sampai dengan tahun buku 2019.
Bertanggung jawab penuh atas kegiatan operasional Perseroan secara menyeluruh termasuk didalamnya keuangan, keputusan strategi Perseroan serta melakukan supervisi atas kegiatan operasional Perseroan. Pengalaman Kerja:
2004 – Sekarang Direktur Independen di PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. Mei 2004 - Okt 2004 PT Prime Capital Securities, Direktur
Jan 2000 - Apr 2004 PT Multi Sarana Investama Sekuritas, Direktur Okt 1997 – Des 1999 PT Layang Mega Securities, Direktur
(20)
Martha Susanti
Direktur Independen
Usia 47 tahun, Warga Negara Indonesia.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1992.
Diangkat sebagai Direktur sesuai dengan Akta No. 243, tanggal 22 Juni 2016 dibuat dihadapan Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diterima pemberitahuannya dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk nomor AHU-AH.01.03-0059923 tanggal 22 Juni 2016, dengan masa jabatan sampai dengan tahun buku 2019.
Bertanggung jawab atas divisi penjamin emisi (underwriter) Pengalaman Kerja:
Juni 2016 - Sekarang Direktur Independen di PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.
Juni 2013 - Juni 2016 Head of Investment Banking di PT. Minna Padi Investama Tbk. Januari 2013 - Juni 2013 Head of Investment Banking di PT. MNC Securities
Juni 1997 - Desember 2012 Vice President di PT. BCA Sekuritas (dh. PT. Dinamika Usaha Jaya)
Mei 1996 - Mei 1997 Head of Research di PT. Bhakti Investama
(21)
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
SDM merupakan hal yang vital bagi Perseroan sebagai mitra untuk mencapai keberhasilan pada setiap kegiatan usahanya. Perseroan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan Perseroan, oleh karena itu Perseroan mengembangkan kebijakan yang komprehensif terkait dengan sumber daya manusia, termasuk didalamnya proses penerimaan karyawan, pelatihan dan pengembangan serta evaluasi kerja. Selain itu, kebijakan manajemen sehubungan dengan sumber daya manusia antara lain diwujudkan dalam pemenuhan peraturan-peraturan pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti:
Pemberian gaji yang telah sesuai dengan ketentuan UMR;
Mengikutsertakan seluruh karyawan Perseroan sebagai anggota BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan serta BPJS Kesehatan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan;
Penggantian biaya perawatan;
Pengembangan potensi karyawan melalui berbagai pelatihan;
Memfasilitasi acara rekreasi bersama karyawan; dan
Menyediakan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik ketrampilan maupun wawasannya, Perseroan melaksanakan berbagai macam program dan pendidikan secara berkesinambungan. Program-program yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan yang diadakan dalam lingkungan Perseroan (in-house training)
Dalam rangka pembinaan sumber daya manusia, Perseroan mengadakan pelatihan bagi karyawan melalui seminar dan pelatihan mandiri yang diselenggarakan oleh Perseroan. Pendidikan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para karyawan di bidangnya masing-masing.
2. Pelatihan yang diadakan diluar lingkungan Perseroan
Perseroan mengirimkan karyawan-karyawannya untuk mengikuti seminar dan kursus-kursus yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan.
Pelatihan dan seminar yang telah diikuti oleh karyawan Perseroan, antara lain:
Pendidikan Pasar Modal
Pendidikan Analisa Keuangan
Pendidikan Perpajakan
Pelatihan tentang Pengenalan Nasabah (KYC)
Pelatihan tentang pengenalan Transaksi Tidak Biasa (Pencucian Uang)
Pelatihan di bidang Teknologi Informasi
Seminar Manajemen Risiko
Perseroan juga mendorong dan membantu karyawannya untuk mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal seperti Ujian Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Manajer Investasi. Program ini dimaksudkan untuk
(22)
meningkatkan keahlian karyawan di bidangnya masing-masing dan untuk memenuhi ketentuan OJK mengenai Standar Profesi Pasar Modal.
Perseroan tidak memiliki serikat pekerja, namun demikian manajemen Perseroan senantiasa berusaha keras untuk melestarikan hubungan yang harmonis antara pimpinan dan karyawan yang telah berjalan dengan baik selama ini. Jumlah karyawan Perseroan per 31 Desember 2016 sebanyak 60 orang.
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen* Komposisi Karyawan Menurut Usia*
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan* Komposisi Karyawan Menurut Masa Kerja*
*Per 31 Desember 2016
Manajer 23%
Direktur 5%
Staf 72%
SLTA 33%
Diploma 8% S1
47% S2 12%
21-30 Tahun 23%
30-40 Tahun 52% > 40
Tahun 25%
< 3 Tahun
13%
3 - 6 Tahun
35% > 7
Tahun 52%
(23)
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM*
PEMEGANG SAHAM INSTITUSI DAN INDIVIDU*
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM MANAJEMEN*
Eveline Listijosuputro** 1.360.718.600 12,03% 34.017.965.000 898.650.480 31,79% 89.865.048.000
PT Swakaryajaya 781.250.100 6,91% 19.531.252.500 - -
-Henry Kurniawan Latief 26.130.000 0,23% 653.250.000 6.532.500 0,23% 653.250.000
Masyarakat (< 5%) 9.139.147.824 80,83% 228.478.695.600 1.921.628.651 67,98% 192.162.865.100
Jumlah 11.307.246.524 100,00% 282.681.163.100 2.826.811.631 100,00% 282.681.163.100
*Per 31 Desember 2016
**Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Pemegang Saham Persentase
Kepemilikan Jumlah
Jumlah Saham
2016 2015
Jumlah Saham Persentase
Kepemilikan Jumlah
Institusi Lokal 2.497.724.180 22.09% 42 Institusi Asing 302.593.320 2,68% 8 Individu Lokal 8.486.258.224 75,05% 1.391
Individu Asing 20.670.800 0,18% 4
Total 11.307.246.524 100,00% 1.445
Jumlah Lembar
Saham Persentase
Jumlah Pemegang Saham Tipe Investor
Wijaya Mulia Komisaris 23.400.000 0,21% 5.850.000 0,21% Djoko Joelijanto Direktur Utama 11.000.000 0,10% 2.750.000 0,10% Triny Talesu Direktur Independen 46.033.600 0,41% 5.850.000 0,21%
*Per 31 Desember 2016
Jabatan Pemegang
Saham
2015
Jumlah Saham Persentase
Kepemilikan Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
(24)
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM
KRONOLOGI PEMBAGIAN DIVIDEN
Aksi Korporasi Tanggal Pencatatan Jumlah yang Dicatatkan (Lembar)
Penawaran Umum Perdana Saham 9-Jan-12 1.300.000.000
Hasil Pelaksanaan Waran 8-Jul-13 149.647.000
Pengeluaran Saham Bonus 19-Jul-13 724.823.500
Pengeluaran Saham Bonus 23-Jun-14 652.341.131
Pemecahan Nilai Nominal Saham 14-Jul-16 8.480.434.893
11.307.246.524 Jumlah Saham
Tahun Buku Dividen Final Tanggal Pembayaran Jumlah Saham Jumlah Dividen
(25)
STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM
*Per 31 Desember 2016
LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
AKUNTAN PUBLIK
Joachim Poltak Lian & Rekan Graha Mandiri Lantai 24 Jl. Imam Bonjol No. 61
Tel.: (021) 392-7208, 391-6421, 391-6436 Fax.: (021) 392-7192
Website: www.lea-id.com
NOTARIS
Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H. Wisma Tigris
Jl. Batu Ceper No. 19 D,E,F Jakarta 10120
Tel.: (021) 351-2437/38/39 Fax.: (021) 351-2442
BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Adimitra Jasa Korpora (d/h: PT Adimitra Transferindo) Kirana Boutique Office
Jl Kirana Avenue Blok F3 No 5 Kelapa Gading - Jakarta Utara Jakarta 14250
Ph: 02129745222 Fx: 02129289961
Email: [email protected]
KUSTODIAN
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Lt. 5 Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Tlp. (021) 5299-1099 Fax. (021) 5299-1199
Nama Alamat Bidang Usaha
PT MP Capital Equity Tower Lt. 25, SCBD Lot 9, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan Perdagangan Umum PT Minna Padi Aset Manajemen Equity Tower Lt. 25, SCBD Lot 9, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan Manajer Investasi
(26)
04
ANALISIS
DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
(27)
KEGIATAN USAHA
DIVISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK (
EQUITY
)
Total transaksi perdagangan saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia dari tahun ke tahun terlihat dalam tabel berikut ini:
DIVISI
CORPORATE FINANCE
Divisi ini ditunjang oleh 3 kegiatan utama yaitu:
a.
Penjaminan Emisi Efek
(Underwriting)
Perseroan melakukan penjaminan emisi efek untuk penawaran umum perdana saham dan penawaran umum terbatas saham, efek hutang maupun efek hutang bersifat ekuitas lainnya serta bertindak sebagai arranger dalam transaksi penempatan terbatas (private placement).
Sejak tahun 2004 hingga akhir tahun 2016 Perseroan telah bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek dan Penjamin Emisi Obligasi atas lebih dari 145 perusahaan. Sedangkan untuk tahun 2016 Perseroan telah melakukan penjaminan atas 3 emisi efek.
b.
Penasihat Keuangan
(Financial Advisory)
Aktivitas Financial Advisory atau Penasihat Keuangan diberikan kepada Nasabah yang membutuhkan jasa penasihat secara professional. Jasa penasihat yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah.
c.
Pembiayaan Efek
Pembiayaan Efek diberikan dalam bentuk Marjin dan Reverse Repo (Repurchase Agreement). Marjin adalah pembiayaan atas efek yang dibeli oleh nasabah, sedangkan reverse repo adalah pembelian efek oleh Perseroan dengan janji dijual kembali. Pembiayaan efek baik dalam bentuk marjin maupun Reverse Repo dilakukan dengan memegang prinsip kehati-hatian dan dilaporkan secara harian kepada Bursa Efek Indonesia.
2007 3.386.960 2.100.308.602 0,16%
2008 10.414.916 2.129.055.029 0,49%
2009 4.371.454 1.950.269.518 0,22%
2010 7.235.932 2.352.474.839 0,31%
2011 3.530.948 1.229.352.400 0,29%
2012 5.414.998 2.232.226.504 0,24%
2013 21.929.870 3.044.244.715 0,72%
2014 13.639.275 2.906.784.722 0,47%
2015 7.162.756 2.812.724.732 0,25%
2016 8.767.102 3.689.175.149 0,24%
Tahun Nilai Perdagangan Perseroan (juta Rupiah)
Nilai Perdagangan BEI (juta Rupiah)
Pangsa Pasar Perseroan (%)
(28)
DIVISI PERDAGANGAN EFEK PENDAPATAN TETAP
(FIXED INCOME)
Divisi ini sedang dalam pengembangan dan akan segera dioptimalkan kapasitasnya pada saat yang dianggap tepat.ANALISA KINERJA KEUANGAN KOMPREHENSIF
POSISI KEUANGAN (NERACA)
Tabel berikut adalah ringkasan neraca Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
ANALISA ASET
Total Aset perseroan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp 45.248 juta atau 8,75% dari aset perseroan pada tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan Piutang Nasabah Pihak-pihak Berelasi dan Pihak Ketiga. Hal ini menunjukan terjadinya penurunan transaksi jual efek nasabah pada akhir tahun.
ANALISA LIABILITAS
Total Liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 26.312 juta, menurun sebesar Rp 41.678 juta atau 61,30% dari Rp 67.990 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan Utang Nasabah Pihak-pihak Berelasi. Hal ini menunjukan terjadinya penurunan transaksi beli efek nasabah pihak ketiga pada akhir tahun.
ANALISA EKUITAS
Ekuitas terdiri dari Modal yang Ditempatkan dan Disetor Penuh, Tambahan Modal Disetor yang merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi saham, Saldo Laba dan Komponen Ekuitas Lainnya.
Total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 445.577 juta, menurun sebesar Rp 3.570 juta atau sebesar 0,79% dari Rp 449.147 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya rugi belum terealisasi atas efek selama tahun berjalan.
2016 2015
Total Aset 471.889 517.137
Total Liabilitas 26.312 67.990
Total Ekuitas 445.577 449.147
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
(29)
Grafik Perkembangan Total Aset, Liabilitas dan Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah)
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
Tabel berikut menyajikan sebagian informasi mengenai operasional Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan tertanggal 03 April 2017:
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Usaha terdiri dari Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek, Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek, Pendapatan Dividen dan Bunga. Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek sendiri mencakup Komisi Transaksi, Laba (Rugi) Realisasi atas Penjualan Efek, Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas Efek dan Bunga Marjin. Pendapatan Dividen dan Bunga terdiri dari Pendapatan Reverse Repo, Pendapatan Bunga Obligasi dan Pendapatan Dividen. Berikut adalah penjelasan atas komponen-komponen pendapatan usaha:
2016 2015
Pendapatan Usaha 7.943 19.182
Beban Usaha (21.296) (22.106)
Laba (Rugi) Usaha (13.353) (2.924)
Penghasilan (Beban) Lain-lain 3.481 5.781
Laba Sebelum Pajak (9.872) 2.857
Taksiran Pajak Penghasilan 238 227
Laba (Rugi) Tahun Berjalan (9.634) 3.084
Pendapatan Komprehensif Lain 6.033 (1.739)
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan (3.601) 1.345 Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
(30)
Komisi Transaksi merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perseroan sebagai perantara perdagangan efek dimana komisi yang dikenakan sebesar 0,1% - 0,25% dari nilai transaksi.
Laba (Rugi) Realisasi atas Penjualan Efek merupakan keuntungan (kerugian) bersih atas transaksi perdagangan efek atas portofolio Perseroan yang telah direalisasi.
Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas Efek merupakan rugi dari transaksi perdagangan efek atas portofolio Perseroan yang belum direalisasi
Bunga Marjin merupakan pendapatan bunga sehubungan dengan transaksi pembiayaan efek yang diberikan Perseroan kepada nasabah. Tingkat pendapatan marjin berkisar antara 18% - 21% per tahun.
Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek merupakan pendapatan dari imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjualan atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atas saham dan atau reksadana dengan jumlah masing - masing sebesar 0,25% dari nilai transaksi.
Pendapatan Reverse Repo merupakan pendapatan yang diperoleh Perseroan sehubungan dengan kegiatan Perseroan membeli efek dengan janji menjual kembali pada waktu yang telah disepakati bersama.
Pendapatan Bunga Obligasi dan Pendapatan Dividen merupakan pendapatan bunga dan dividen yang diperoleh Perseroan sehubungan dengan kepemilikan Obligasi dan saham dalam portofolio perseroan.
Rincian Pendapatan Usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pendapatan Usaha Perseroan mengalami penurunan dari Rp 19.182 juta menjadi Rp 7.943 juta atau terjadi penurunan Pendapatan Usaha Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp 11.239 juta atau 58,59% lebih rendah dibandingkan dengan Pendapatan Usaha Perseroan pada tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek akibat Rugi Belum Terealisasi atas Efek sebesar Rp17.597 juta pada tahun 2016.
BEBAN USAHA
Beban usaha terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan dengan Beban Kepegawaian, Penyusutan, Beban Umum dan Administrasi, Sewa Kantor, Kustodian, Iklan dan Promosi, Perjamuan dan Sumbangan, Telekomunikasi, Beban Pemeliharaan Sistem, Jasa Profesional, Perjalanan Dinas, Pendidikan dan Pelatihan, dan Lain-lain.
2016 2015
Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek 3.825 9.404 Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 2 4.739 Pendapatan Dividen dan Bunga - Bersih 4.116 5.039
Jumlah Pendapatan Usaha 7.943 19.182
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
(31)
Beban usaha Perseroan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 21.296 juta, menurun sebesar Rp 810 juta atau 3,66% dari Rp 22.106 juta pada tahun 2015. Penurunan Beban Usaha Perseroan pada tahun 2016 terutama terjadi pada Beban Kepegawaian.
LABA USAHA
Perseroan mengalami Rugi Usaha untuk tahun 2016 sebesar Rp 13.353 juta, atau peningkatan rugi sebesar Rp 10.429 juta atau 356,67% dari Rugi Usaha Perseroan pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 2.924 juta. Hal ini terutama disebabkan karena pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2016 dibandingkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 58,59%.
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan (Beban) Lain-lain terdiri dari Laba (Rugi) Selisih Kurs, Keuntungan Penjualan Aset Tetap, Beban Bunga dan Keuangan, dan Lain-lain – Bersih yaitu Pajak dan Denda Pajak, Denda Terlambat Bayar, Pendapatan Sewa, Jasa Giro dan Bunga Deposito, dan lain-lain.
Rincian perkembangan Penghasilan (Beban) Lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Beban Kepegawaian 8.454 10.085
Penyusutan 5.619 5.732
Beban Umum dan Administrasi 2.024 2.290
Sewa Kantor 2.736 1.329
Kustodian 687 769
Iklan dan Promosi 47 163
Perjamuan dan Sumbangan 595 255
Telekomunikasi 407 435
Beban Pemeliharaan Sistem 312 269
Jasa Profesional 162 324
Perjalanan Dinas 76 175
Pendidikan dan Pelatihan 51 42
Lain-lain 126 238
Total Beban Usaha 21.296 22.106
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
Tahun yang berakhir pada 31 Desember
2016 2015
Laba (Rugi) Selisih Kurs (36) 147
Keuntungan Penjualan Aset Tetap 388
-Beban Bunga dan Keuangan (43) (55)
Lain-lain - Bersih 3.172 5.689
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 3.481 5.781
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
(32)
Penghasilan (Beban) Lain-lain Perseroan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp 3.481 juta, menurun Rp 2.300 juta atau 39,79% dari Rp 5.781 juta pada tahun 2015. Penurunan ini terutama pada Lain-lain – Bersih yang disebabkan adanya penurunan Pendapatan Bunga Deposito dan Pendapatan Jasa Giro.
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
Rugi Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp 9.634 juta, menurun Rp 12.718 juta atau 412,39% dari sebelumnya Laba Rp 3.804 juta pada tahun 2015. Penurunan terjadi karena Pendapatan Usaha Perseroan pada tahun 2016 dibandingkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 58,59%.
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan Penghasilan Komprehensif Lain sebesar Rp 6.033 juta, meningkat sebesar Rp 7.773 juta dari Beban Komprehensif Lain pada tahun 2015 sebesar Rp 1.739 juta. Hal ini disebabkan karena peningkatan Keuntungan yang Belum Terealisasi atas Perubahan Nilai Wajar Portofolio Efek Tersedia untuk Dijual pada 31 Desember 2016 yang terdiri dari saham dan reksadana. Keuntungan ini akibat peningkatan harga pasar portofolio efek tersedia untuk dijual yang belum direalisasi pada 31 Desember 2016 dibandingkan dengan harga pasar portofolio efek tersedia untuk dijual yang belum direalisasi pada 31 Desember 2015.
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp 3.601 juta, menurun Rp 4.946 juta atau 367,73% dari jumlah Laba Bersih Komprehensif pada tahun 2015 sebesar Rp 1.345 juta. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan Pendapatan Usaha pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.
Grafik Perkembangan Pendapatan Usaha, Beban Usaha, Laba (Rugi) Usaha, Laba (Rugi) Tahun Berjalan dan Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
(33)
ANALISA ARUS KAS
Tabel berikut adalah ikhtisar laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Perseroan terdiri dari Penerimaan Komisi Perantara Perdagangan Efek, Penerimaan Pendapatan Bunga, Penerimaan Penjamin Emisi dan Penjualan Efek, Penerimaan dari Nasabah Margin, Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Lembaga Kliring dan Penjaminan – Bersih, Penerimaan dari (Pembayaran kepada) Nasabah, Penerimaan Dividen, Pembayaran Lain-lain Bersih, Pembayaran Pajak Penghasilan, Penjualan Portofolio Efek, Pembelian Portofolio Efek.
Kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 sebesar Rp 15.767 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 13.306 juta atau 540,67% dibandingkan dengan tahun 2015 dimana Perseroan memperoleh kas bersih untuk aktivitas operasi sebesar Rp 2.461 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya peningkatan Penerimaan dari Lembaga Kliring dan Penjaminan.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Arus Kas dari Aktivitas Investasi terdiri dari Perolehan Aset Tetap, Perolehan Properti Investasi, Hasil Penjualan Aset Tetap, Peningkatan Penyertaan dan Penempatan Deposito Berjangka.
Arus Kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp 5.188 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 2.453 juta atau 89,69% dibandingkan dengan Arus Kas yang digunakan Perseroan untuk aktivitas investasi pada tahun 2015 sebesar Rp 2.735 juta. Peningkatan arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi ini terutama disebabkan Peningkatan Penyertaan saham pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tahun 2016.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan terdiri dari Pembayaran Bunga, Pembayaran Utang Lain-lain – Pembiayaan Konsumen, Penerimaan Piutang Repo dan Pembayaran Dividen Tunai.
Arus Kas Perseroan yang digunakan untuk Aktivitas Pendanaan pada 31 Desember 2016 adalah Rp 220 juta, menurun sebesar Rp 183 juta atau 45,41% dibandingkan dengan tahun 2015 dimana Perseroan menggunakan Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan sebesar Rp 403 juta. Hal ini terutama disebabkan tidak adanya Pembayaran Dividen Tunai.
2016 2015
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 15.767 2.461 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (5.188) (2.735) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (220) (403) Peningkatan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 10.359 (677)
Kas dan Setara Kas, Awal Tahun 19.500 20.177
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 29.859 19.500
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
(34)
ANALISA RASIO
LIKUIDITAS
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban Perseroan terutama hutang jangka pendek Perseroan kepada KSEI dan nasabah. Perseroan mengelola likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, serta terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokan profil jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban keuangan.
Rasio likuiditas Perseroan yaitu perbandingan antara jumlah aset lancar dengan kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1.561,97% dan 655,34%. Peningkatan likuiditas periode 31 Desember 2016 menunjukkan peningkatan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban hutang jangka pendek Perseroan. Peningkatan rasio ini disebabkan adanya penurunan Utang Nasabah pada tahun 2016.
SOLVABILITAS
Solvabilitas ditentukan dari perbandingan jumlah Liabilitas baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan jumlah aset dan ekuitas, dimana rasio tersebut mengindikasikan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun panjang yang dimiliki Perseroan.
RASIO TOTAL LIABILITAS TERHADAP TOTAL ASET
Rasio total liabilitas terhadap total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 5,58% dibandingkan dengan 31 Desember 2014 yaitu 13,15%. Penurunan rasio sebesar 7,57%
2016 2015
Aset Lancar 400.802 440.610
Liabilitas Lancar 25.660 67.234
Rasio Likuiditas 1.561,97% 655,34%
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
Tahun yang berakhir pada 31 Desember
2016 2015
Total Aset 471.889 517.137
Total Liabilitas 26.312 67.990
Total Ekuitas 445.577 449.147
Rasio Solvabilitas
Total Liabilitas/Total Aset (Solvabilitas Aset) 5,58% 13,15% Total Liabilitas/Total Ekuitas (Solvabilitas Ekuitas) 5,91% 15,14%
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
(35)
RASIO TOTAL LIABILITAS TERHADAP TOTAL EKUITAS
Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 5,91% dibandingkan 31 Desember 2015 yaitu 15,14%. Penurunan ratio sebesar 9,23% menunjukan peningkatan kemampuan perseroan dalam memenuhi kewajiban yang ada. Penurunan rasio ini terutama disebabkan karena penurunan liabilitas perseroan.
KOLEKTIBILITAS.
Pada tahun 2016 dan 2015 perseroan tidak menetapkan cadangan penurunan nilai piutang tak tertagih karena berdasarkan pengalaman dan penelaahan, perseroan berpendapat bahwa seluruh piutang perusahaan dapat tertagih.
RENTABILITAS
Rentabilitas merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba pada suatu periode waktu tertentu. Rentabilitas dapat dilihat dari rasio marjin laba bersih (net profit margin), imbal hasil investasi (return on asset), dan imbal hasil ekuitas (return on equity).
MARJIN LABA
Marjin Laba merupakan rasio Laba Tahun Berjalan terhadap Pendapatan Usaha. Marjin Laba Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar -121,29% dan 16,08%. Rasio ini menunjukkan tingkat pencapaian Perseroan dalam menghasilkan laba dari pendapatan usaha.
Penurunan marjin laba Persoan pada 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pada 31 Desember 2015 terutama disebabkan karena penurunan pendapatan usaha dari Rugi Belum Terealisasi atas Efek.
MARJIN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Marjin Laba Komprehensif Tahun Berjalan merupakan rasio laba setelah ditambah (dikurangi) dengan keuntungan (kerugian) yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar portofolio efek tersedia untuk dijual. Marjin Laba Komprehensif Perseroan terhadap Pendapatan Usaha untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar -45,34% dan 7,01%.
2016 2015
Laba (Rugi) Tahun Berjalan -9.634 3.084
Pendapatan Usaha 7.943 19.182
Marjin Laba (Rugi) Tahun Berjalan -121,29% 16,08%
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
Tahun yang berakhir pada 31 Desember
2016 2015
Laba (Rugi) Komprehensif -3.601 1.345
Pendapatan Usaha 7.943 19.182
Marjin Laba (Rugi) Bersih Komprehensif -45,34% 7,01%
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
(36)
Marjin Laba Komprehensif untuk tahun 2016 sebesar -45,34% turun sebesar 52,35% dari marjin Laba Komprehensif pada tahun 2015 yang tercatat sebesar 7,01%, terutama disebabkan karena penurunan Pendapatan Usaha dari Rugi Belum Terealisasi atas Efek .
IMBAL HASIL ASET
Imbal hasil aset merupakan rasio antara Laba Tahun Berjalan terhadap Total Aset. Imbal hasil aset adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dengan menggunakan aset Perseroan. Imbal hasil aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar -2,04% dan 0,60%.
Imbal hasil aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar -2,04%, mengalami penurunan sebesar 2,64% dari imbal hasil aset untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar 0,60%. Penurunan imbal hasil aset ini disebabkan karena penurunan pendapatan usaha terutama akibat peningkatan Rugi Belum Terealisasi atas Efek.
IMBAL HASIL EKUITAS
Imbal hasil ekuitas merupakan rasio antara Laba Tahun Berjalan terhadap Total Ekuitas yang dimiliki Perseroan. Imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih melalui ekuitas yang dimiliki Perseroan. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar -2,16% dan 0,69%.
Imbal hasil ekuitas untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar sebesar -2,16%, mengalami penurunan sebesar 2,85% dibandingkan imbal hasil ekuitas untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, yang tercatat sebesar 0,69%. Penurunan imbal hasil ekuitas ini disebabkan karena penurunan Laba Tahun Berjalan akibat penurunan Pendapatan Usaha.
STRUKTUR PERMODALAN
2016 2015
Laba (Rugi) Tahun Berjalan -9.634 3.084
Total Aset 471.889 517.137
Rasio Imbal Hasil Aset -2,04% 0,60%
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
Tahun yang berakhir pada 31 Desember
2016 2015
Laba (Rugi) Tahun Berjalan -9.634 3.084
Total Ekuitas 445.577 449.147
Rasio Imbal Hasil Ekuitas -2,16% 0,69%
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
(37)
Disetor perseroan per 31 Desember 2016 masing-masing adalah Rp 800.000 juta dan Rp 282.681 juta.
KRONOLOGI PERUBAHAN STRUKTUR MODAL*
*Per 31 Desember 2016
Perubahan pada struktur modal Perseroan pada tanggal 14 Juli 2016 adalah adanya pemecahan nilai nominal saham sebagai berikut:
1. Rasio pemecahan nilai saham adalah 1:4, artinya setiap 1 saham lama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) akan menjadi 4 saham baru dengan nilai nominal Rp25 (dua puluh lima Rupiah).
2. Jumlah saham beredar sebelumnya adalah sejumlah 2.826.811.631 lembar saham, setelah pemecahan dilakukan jumlah saham beredar menjadi 11.307.246.524 lembar saham.
MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN (MKBD)
Sebagai penyelenggara kegiatan perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek, Perseroan diwajibkan untuk memelihara minimum MKBD sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. KEP-566/BL/2011, yang antara lain menentukan nilai MKBD minimum untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi sebesar Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) atau 6,25% dari total liabilitas tanpa hutang sub-ordinasi dan hutang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah rangking liabilitas, mana yang lebih tinggi. Jika tingkat MKBD ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai peraturan dapat berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, yang mengakibatkan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha. Untuk mengatasi risiko tersebut, Perseroan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang MKBD yang disyaratkan serta mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang berlaku. MKBD Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Peraturan Bapepam dan LK, yaitu masing-masing sebesar Rp 185.476 juta dan Rp 141.425 juta.
Untuk menjamin kecukupan modal dalam menjalankan usahanya, Perseroan dengan seksama memantau struktur permodalan secara harian dengan memberikan perhatian khusus pada perubahan nilai portofolio efek yang dimiliki perseroan serta jumlah utang nasabah yang belum jatuh tempo.
Perseroan selalu memantau ratio liabilitas terhadap asset dan ekuitas yang menunjukan kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban perseroan baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Kebijakan untuk menjual saham perseroan kepada publik adalah juga merupakan salah satu strategi perseroan untuk mendapatkan kecukupan modal.
Keterangan 2016 2015 2014 2103 2012
Modal Dasar (Rupiah) 800.000.000.000 800.000.000.000 800.000.000.000 800.000.000.000 380.000.000.000
Modal Ditempatkan / Disetor (Rupiah) 282.681.163.100 282.681.163.100 282.681.163.100 217.447.050.000 130.016.500.000
Nilai Nominal Per Saham (Rupiah) 25 100 100 100 100
(38)
FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL
LAPORAN KEUANGAN
Pada tanggal 23 Febuari 2017, Rapat Umum Pemegang Saham telah memutuskan untuk menyesuaikan nama Perseroan guna memenuhi kewajiban sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 73 ayat 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/POJK.04/2016 tentang Perizinan Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek untuk selanjutnya disebut POJK . Adapun nama Perseroan semula bernama PT. Minna Padi Investama Tbk, berubah menjadi PT. Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. Perubahan nama ini menjadi efektif setelah diterimanya Surat Keputusan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 3 Maret 2017 nomor AHU-0005381.AH.01.02.Tahun 2017.
PROSPEK USAHA PERSEROAN
Pertumbuhan ekonomi dunia diprakirakan akan terus membaik. Perekonomian global tetap tumbuh terutama didukung oleh perbaikan ekonomi Amerika dan negara-negara emerging serta harga komoditas yang meningkat. Ekonomi Amerika terus tumbuh didorong oleh konsumsi dan investasi, diikuti dengan ketenagakerjaan dan pendapatan yang membaik. Harga komoditas dunia termasuk harga minyak dan komoditas ekspor Indonesia tetap meningkat. Sejumlah risiko global masih harus diwaspadai, termasuk tekanan inflasi yang mulai meningkat di negara maju yang dapat memicu pengetatan kebijakan moneter di negara-negara tersebut. Sementara itu, kenaikan Fed funds rate lebih lanjut dapat berpotensi mendorong penguatan mata uang Amerika Serikat dan meningkatkan biaya pinjaman. Permasalahan Brexit dan risiko geopolitik di sejumlah negara Eropa terkait menguatnya gelombang populism serta risiko penyelesaian utang Yunani dapat meningkatkan ketidakpastian global.
Dari sisi moneter, transmisi pelonggaran kebijakan moneter baik melalui suku bunga maupun jalur kredit terus berlanjut. Bank Indonesia memperkirakan perekonomian pada tahun 2017 akan tumbuh lebih tinggi. Kinerja investasi diprakirakan meningkat didukung oleh berlanjutnya pembangunan infrastruktur Pemerintah dan perbaikan investasi swasta. Ekspor juga diprakirakan meningkat seiring membaiknya harga komoditas yang menjadi produk utama ekspor Indonesia. Dari sisi konsumsi, meningkatnya penghasilan masyarakat yang dibarengi dengan terkendalinya inflasi mendukung tetap kuatnya permintaan domestik pada tahun 2017. Sementara itu, sektor-sektor ekonomi utama diprakirakan tumbuh meningkat dan tetap menjadi pendorong perekonomian. Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia diprakirakan tumbuh tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2016 yaitu berada pada kisaran 5,0-5,4%. Selain itu sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga pada tahun 2017 diprakirakan akan lebih baik, masing-masing dalam kisaran 10-12% dan 9-11%. Inflasi pada tahun 2017 diprakirakan tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran sebesar 4-4,1%.
(39)
diprakirakan akan dipengaruhi oleh sentimen positif global lainnya seperti menguatnya harga minyak dunia serta data manufaktur Tiongkok yang lebih baik dari ekspektasi pasar.
Dari sisi domestik, penguatan pasar saham didukung oleh ekspektasi positif pasar terhadap prospek ekonomi nasional. Optimisme domestik di antaranya berasal dari laporan yang sesuai ekspektasi pasar seperti laporan keuangan emiten, data pertumbuhan ekonomi, inflasi yang terkendali dan neraca perdagangan yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate pada 4,75%, dengan suku bunga deposit facility tetap sebesar 4%, lending facility 5,50% dan peningkatan outlook peringkat
Indonesia menjadi positif oleh Moody’s turut memelihara sentimen positif. Keputusan ini untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan ditengah ketidakpastian global.
Meskipun secara keseluruhan kinerja IHSG diprakirakan akan membaik tahun ini, beberapa sektor tetap perlu diwaspadai, seperti sektor pertambangan dan agrikultur. Sektor perbankan diprakirakan akan mengalami pencerahan dengan dipertahankannya suku bunga BI. Saham-saham para emiten yang bisnisnya terekspos pada nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah juga masih akan terkena imbas negatif dari tingginya nilai tukar tersebut. Sebaliknya, seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat, saham-saham di sektor barang-barang konsumsi berpotensi untuk bersinar di tahun 2017. Sektor lain yang prospeknya cenderung membaik adalah sektor properti dan konstruksi sebagai imbas dari pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah.
Membaiknya prospek kinerja IHSG tahun ini juga diprediksi akan berimbas pada aktivitas transaksi saham baik secara keseluruhan maupun pada Perseroan. Maraknya aktivitas transaksi dapat meningkatkan pendapatan Perseroan, sementara di sisi kegiatan Corporate Finance, prospek pasar saham yang lebih cerah dapat menjadi insentif bagi para calon emiten untuk mencatatkan saham mereka di bursa. Ini berarti peluang bagi Perseroan untuk kembali aktif sebagai underwriter bagi calon-calon emiten yang berniat untuk melakukan Initial Public Offering. Dalam hal meningkatkan jumlah nasabah dan juga sebagai perwujudan program Literasi Keuangan, Perseroan tahun 2017 antara lain berpartisipasi dalam event Sekolah Pasar Modal (SPM) yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, dimana Perseroan melakukan serangkaian presentasi mengenai mekanisme transaksi dengan menggunakan aplikasi online
trading Perseroan. Selain itu, dilakukan juga presentasi mengenai analisa fundamental maupun
teknikal yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta dalam menganalisa saham. Diharapkan dilaksanakannya event-event seperti SPM ini dapat menjadi alat pemasaran bagi Perseroan dalam upayanya menambah jumlah nasabah.
Risiko yang dihadapi oleh Perseroan tentu saja datang dari faktor perekonomian Indonesia sendiri. Memburuknya prospek perekonomian akan menekan sentimen para investor sehingga akan berdampak pada menurunnya aktivitas transaksi di pasar saham. Akibatnya, transaksi saham Perseroan pun akan terpengaruh dan mengalami penurunan apabila hal ini terjadi. Apabila prospek ekonomi lesu, daya tarik bagi para calon emiten untuk melakukan IPO pun akan menurun, sehingga potensi kenaikan pendapatan dari aktivitas Corporate Finance pun akan memburuk.
PROYEKSI PERSEROAN
Perseroan dalam menghadapi tahun 2017 merasa optimis karena walaupun ada risiko dari perekonomian global yang masih dibayangi ketidakpastian tetapi perekonomian Indonesia
(40)
diprakirakan masih dapat tumbuh dalam tren positif. Pemerintah Indonesia menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi dengan mengeluarkan serangkaian paket kebijakan ekonomi sebagai stimulus bagi dunia usaha dan investasi di Indonesia. Pemerintah saat ini telah menganggarkan Anggaran Belanja Negara yang lebih besar untuk program infrastruktur seperti instalasi listrik, jalan tol, pelabuhan laut dan udara, jembatan dan lain-lain yang menunjang perekonomian di daerah. Dengan adanya program Pemerintah itu maka sektor swasta juga ikut menikmati sehingga menarik banyak investor asing untuk melakukan investasi di Indonesia.
Dengan berkembangnya dunia industri yang melakukan investasi maka akan banyak modal yang dibutuhkan dan ini akan menciptakan peluang bagi Perseroan untuk berperan dalam pasar modal Indonesia. Perseroan sebagai Penjamin Emisi Efek optimis pada tahun 2017 akan lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia mencari pendanaan untuk melakukan ekspansi usahanya dengan melakukan penawaran saham atau mengeluarkan surat utang seperti obligasi atau surat utang lainnya. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah memberi banyak kemudahan kepada perusahaan-perusahaan untuk mencari dana melalui pasar modal Indonesia.
Rencana Perseroan pada tahun 2017 untuk lebih aktif lagi dalam menjalani kegiatan Corporate
Finance antara lain dengan mencari calon-calon emiten yang memenuhi persyaratan untuk
mencatatkan sahamnya di bursa efek dengan melakukan sosialisasi dan edukasi secara langsung kepada calon emiten serta melakukan kerjasama sindikasi dengan penjamin emisi efek lainnya. Disamping itu, Perseroan telah menyusun rencana untuk mengikuti IPO Fair dengan menjadi narasumber konsultasi IPO kepada perusahaan-perusahaan yang berpotensi untuk go public. Dukungan Bursa Efek atas kegiatan ini diharapkan dapat menarik banyak perusahaan untuk mengikuti konsultasi yang akan diberikan oleh Perseroan.
Rencana Perseroan melakukan kegiatan Fixed Income yaitu perdagangan surat utang seperti obligasi baik swasta maupun Pemerintah masih terkendala dengan terbatasnya sumber daya manusia yang berkualitas, tetapi Perseroan akan tetap melakukan rencana tersebut setelah sumber daya manusianya terpenuhi.
Paket-paket kebijakan ekonomi telah dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia yang memudahkan dan banyak membantu iklim investasi di Indonesia. Di tahun-tahun mendatang juga diprakirakan akan banyak aliran dana yang masuk karena Indonesia diharapkan akan menjadi tujuan investasi dari berbagai negara-negara industri yang terlihat dari makin banyaknya perusahaan asing yang telah berkomitmen dan mendirikan pabrik-pabrik baru di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian Perseroan untuk lebih mengoptimalkan jasanya di bidang investment banking karena diprakirakan akan banyak perusahaan-perusahaan yang akan melakukan ekspansinya sehingga membutuhkan pendanaan melalui pasar modal baik itu melalui penawaran saham ataupun surat utang.
Perseroan selalu berusaha untuk memenuhi target/proyeksi yang telah dibuat dari segi pendapatan, laba (rugi), permodalan dan mempertahankan rasio-rasio keuntungan dengan menjalankan usaha yang prudent dan mengikuti aturan di pasar modal.
(41)
PERBANDINGAN ANTARA TARGET / PROYEKSI AWAL TAHUN BUKU
DENGAN HASIL YANG DICAPAI (REALISASI)
a.
Pendapatan
Perseroan tidak dapat mencapai proyeksi sebelumnya dengan perbedaan sebesar 52% disebabkan oleh adanya Rugi yang Belum Terealisasi atas Efek sebesar Rp17.597.053.023 di tahun 2016.
b.
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Perseroan membukukan rugi di tahun 2016 sebesar Rp9.633.987.993, terutama disebabkan oleh penurunan Pendapatan Usaha dan adanya Beban Usaha sebesar Rp21.295.588.255 yang menyebabkan Rugi Usaha sebesar Rp13.352.646.299.
TARGET / PROYEKSI YANG INGIN DICAPAI PERSEROAN UNTUK 1
(SATU) TAHUN MENDATANG
a)
Pendapatan
Perseroan memproyeksikan Pendapatan Usaha sebesar Rp24.731.171.899 atau meningkat sebesar 211% pada tahun 2017.
b)
Laba Bersih
Perseroan memproyeksikan Laba Bersih sebesar Rp7.891.859.404 pada tahun 2017.
c)
Struktur Modal
Pada saat Laporan Tahunan 2016 ini dibuat, Perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan perubahan Struktur Modal.
d)
Kebijakan Dividen
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, apabila Perseroan membukukan laba bersih pada suatu tahun
Proyeksi (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Pencapaian
15.241.460.863 7.942.941.956 52%
Proyeksi (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Pencapaian
-624.022.425 -9.633.987.993
-Keterangan 2016 2017F % Pertumbuhan
Pendapatan 7.942.941.956 24.731.171.899 211 Laba (Rugi) Tahun Berjalan -9.633.987.993 7.891.859.404 -Modal Saham 282.681.163.100 282.681.163.100
(42)
-buku, maka Perseroan dapat membagikan dividen kepada Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Direksi dengan persetujuan RUPS.
Kebijakan Dividen Perseroan sebagaimana tercantum pada Prospektus Penawaran Umum adalah sebagai berikut:
ASPEK PEMASARAN
Salah satu aspek penting yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pendapatan Perseroan adalah aspek pemasaran. Kegiatan pemasaran Perseroan meliputi banyak hal, dimulai dari usaha memperkenalkan Perseroan kepada nasabah dan calon nasabah, menjalin hubungan baik secara konsisten dan terus-menerus dengan nasabah dan calon nasabah, serta melakukan program-program yang menarik perhatian nasabah dan calon nasabah.
Untuk meningkatkan pendapatan Perseroan maka kegiatan pemasaran sangat diperlukan sebagai sarana untuk sosialisasi, untuk menggairahkan keinginan berinvestasi serta meyakinan nasabah agar bertransaksi melalui pasar modal. Adalah bagian dari rencana kerja Perseroan untuk aktif memberikan pelatihan, menyelenggarakan edukasi dan sosialisasi serta seminar yang berhubungan dengan perekonomian dan pasar modal, mengeluarkan laporan berupa analisa fundamental dan teknikal saham-saham yang diperdagangkan di bursa, serta memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat sesuai kebutuhan masing-masing nasabah. Edukasi kepada nasabah dan calon nasabah dilakukan oleh Perseroan dalam bentuk seminar gratis tentang pasar modal dan perekonomian, memberikan pelatihan secara langsung tentang bagaimana melakukan analisa saham secara fundamental dan teknikal serta selalu memberikan informasi terkini melalui publikasi harian terkait kondisi ekonomi, bursa efek, pasar uang, komoditi, indeks kontrak berjangka, serta informasi lainnya sehubungandengan emiten yang dapat membantu nasabah dan calon nasabah dalam mengambil keputusan berinvestasi agar mendapatkan imbal hasil yang optimal dengan risiko yang minimal. Pada tahun 2016 Perseroan mengadakan kegiatan edukasi antara lain bekerja sama dengan Universitas Petra Surabaya. Kegiatan pemasaran untuk memperkenalkan Perseroan kepada masyarakat luas dilakukan dengan cara promosi dan menjadi sponsor kegiatan-kegiatan tertentu, baik kegiatan sosial maupun kegiatan komersial. Strategi ini diharapkan dapat memperkenalkan perusahaan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia termasuk tentang kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan sehingga diharapkan akan meningkatkan kepercayaan nasabah untuk berinvestasi, menambah jumlah nasabah Perseroan yang akhirnya akan memberikan keuntungan kepada
Laba Bersih Setelah Pajak Dividen Kas (% dari Laba Bersih)
Sampai dengan Rp 20 miliar 15%
Rp 20 miliar sampai dengan Rp 50 miliar 20%
(43)
menjadi sponsor untuk kegiatan seminar literasi keuangan bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Efek serta menjadi narasumber untuk kegiatan edukasi pasar modal dan kelompok investor yang potensial.
Sampai dengan tahun 2016, Perseroan memiliki 6 (enam) Galeri Investasi yang masing-masing berlokasi di Jakarta (2 cabang), Bandung, Semarang, Solo dan Surabaya yang bertujuan untuk memudahkan nasabah dan calon nasabah dalam memperoleh informasi pasar modal dan melakukan transaksi jual beli efek serta sekaligus menjadi tempat sosialisasi dan edukasi bagi nasabah dan calon nasabah.
Bagi Nasabah yang memilih untuk melakukan transaksi langsung tanpa melalui sales atau Galeri Investasi yang ada maka Perseroan menyediakan fasilitas MASTER – Minna Padi Stock Trading, yaitu sistem transaksi secara online dimana nasabah dapat melakukan transaksi dengan mengakses langsung sistem perdagangan Perseroan. Fasilitas MASTER menyediakan informasi
market real-time dari Bursa Efek Indonesia serta menyediakan informasi lainnya seperti rencana
dan jadwal aksi korporasi dari emiten serta laporan keuangan emiten. Fasilitas ini diharapkan akan memberikan kemudahan bagi nasabah yang memiliki keterbatasan waktu dan lokasi untuk dapat memantau dan mengikuti perkembangan pasar serta melakukan transaksi dari tempat dimana nasabah berada. Target Perseroan pada tahun 2016 adalah menyelesaikan rencana pengembangkan sistem online trading yang ada menjadi mobile trading melalui aplikasi berbasis android sehingga memberikan tambahan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi.
Dibidang Penjaminan Emisi Efek, Perseroan turut aktif mengikuti berbagai sindikasi Penawaran Umum Saham dan mengandalkan business network.
Perseroan juga turut serta dalam event-event yang diadakan oleh Bursa Efek dibidang
Underwriting, seperti mengikuti IPO Fair di Surabaya pada bulan April 2016 dengan target
perusahaan-perusahaan yang berada di Jawa Timur dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Pada tahun 2015, Perseroan telah membagikan dividen yang dbayarkan pada tanggal 3 Juli 2015, dengan jumlah deviden per saham adalah sebesar Rp0,90 (Sembilan puluh sen Rupiah), dan jumlah deviden yang dibagikan pada tahun 2015 seluruhnya sejumlah Rp2.544.130.467,90 (dua milyar lima ratus empat puluh empat juta seratus tiga puluh ribu empat ratus enam puluh tujuh dan Sembilan sen Rupiah)
Pada tahun 2016, Perseroan memutuskan untuk tidak membagikan deviden.
Cadangan Umum dan Wajib Pada tanggal 31 Desember 2016, telah terbentuk sebanyak Rp 900.000.000 (Sembilan ratus juta Rupiah). Cadangan umum dan wajib ini dibentuk sehubungan dengan Undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-Undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk membentuk cadangan tersebut.
(44)
LAPORAN
REALISASI
PENGGUNAAN
DANA
HASIL
PENAWARAN UMUM PERDANA TAHUN 2012
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Perseroan selalu mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan serta melakukan segala tindakan yang diperlukan guna menyesuaikan dengan perkembangan perundang-undangan apabila diperlukan. Perubahan Peraturan Perundang-perundang-undangan antara lain:
Pajak Penghasilan Pasal PPh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia PMK Nomor PMK. tanggal June PMK , sehubungan dengan perubahan penghasilan tidak kena pajak PTKP dan penetapan bagian penghasilan
karyawan. PMK 101 ini menetapkan PTKP baru yang efektif per tanggal 1 Januari 2017 (berlaku retroaktif). Peningkatan PTKP ini akan mengurangi jumlah PPh 21 atas gaji karyawan yang harus dipotong dan selanjutkan disetorkan ke pemerintah oleh perusahaan.
Pengampunan Pajak Tax Amnesty TA Undang-Undang No. 11 tahun 2016 mengenai
Pengampunan Pajak UU , termasuk di dalamnya mengatur mengenai Bank
Persepsi dan Gateway, beserta dengan peraturan-peraturan pelaksana terkait.
Peraturan OJK selaku Perusahaan Efek POJK No. 20/POJK selaku Perusahaan Tbk.
Perubahan-perubahan Peraturan ini tidak memiliki dampak yang signifikan kepada jalannya Perseroan, akan tetapi dengan adanya perubahan Peraturan tersebut, Perseroan wajib melakukan penyesuaian atas peraturan tersebut.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penawaran Umum (IPO) 30 Desember
2011 118.500.000.000 2.945.727.627 115.554.272.373 Jumlah Hasil
Penawaran Umum
Biaya Penawaran
Umum Hasil Bersih
Jenis Penawaran Umum Tanggal Efektif
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum
Memperkuat Struktur Modal Kerja Ekspansi & Pembukaan Cabang Pelunasan Hutang di BAG
Pengembangan Sistem IT
83,88% 12,5% 1,12% 2,5%
96,926,699,666 14,444,284,047 1,338,436,344 2,844,852,316 115,554,272,373 96,926,699,666 14,444,284,047 1,338,436,344 1,829,386,685 114,538,806,742 1,015,465,631
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum Total Memperkuat Struktur Modal Kerja Ekspansi & Pembukaan Cabang Pelunasan Hutang di BAG
Pengembangan Sistem IT Total
(45)
i. Amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Amandemen PSAK No. , Laporan Keuangan Tersendiri – Metode Ekuitas dalam
Laporan Keuangan Tersendiri
Amandemen PSAK No. , Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama – Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsoldasi
Amandemen PSAK No. , Aset Tetap – Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi
Amandemen PSAK No. , Aset Tak Berwujud – Klarifikasi Metode yang Diterima
untuk Penyusunan dan Amortisasi
Amandemen PSAK No. , Imbalan Kerja – Program Imbalan Pasti Iuran Pekerja
Amandemen PSAK No. , Laporan Keuangan Konsolidasian – Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK No. , Pengaturan Bersama Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
Amandemen PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain – Entitas
Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi
ii. Interpertasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Baru
ISAK No. , Pungutan
iii. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Baru
PSAK No. , Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
iv. Penyesuaian PSAK
PSAK No. Penyesuaian , Segmen Operasi
PSAK No. Penyesuaian , Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK No. Penyesuaian , Investasi Properti PSAK No. 16 (Penyesuian 2015), Aset Tetap
PSAK No. Penyesuaian , Aset Tak Berwujud PSAK No. Penyesuaian , Kombinasi Bisnis
PSAK No. Penyesuaian , Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
PSAK No. Penyesuaian , Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. Penyesuaian , Pengukuran Nilai Wajar
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
Amandemen PSAK No. , Penyajian Laporan Keuangan –Prakarsa Pengungkapan
ISAK No. , Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. , Properti Investasi PSAK No. , Agrikultur
Amandemen PSAK No. , Aset Tetap –Agrikultur Tanaman Produktif Amandemen PSAK No. , Laporan Arus Kas –Prakarsa Pengungkapan
Amandemen PSAK No. , Pajak Penghasilan – Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi
yang Belum Direalisasi
PSAK No. Penyesuaian , Laporan Keuangan Interim PSAK No. Penyesuaian , Imbalan Kerja
PSAK No. Penyesuaian , Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
(46)
Amandemen PSAK No. Penyajian Laporan Keuangan , ISAK No. , Interpretasi atas Ruang
Lingkup PSAK No. , Properti Investasi , PSAK No. Penyesuaian , Laporan Keuangan Interim , PSAK No. Penyesuaian , Imbalan Kerja , PSAK No. Penyesuaian , Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan , dan PSAK No. Penyesuaian , Instrumen Keuangan Pengungkapan , berlaku efektif pada Januari ,
sedangkan standar lain berlaku efektif pada 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan.
Pada saat penerbitan Laporan Keuangan, Perseroan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar dan interpretasi baru dan amandemen standar tersebut serta pengaruhnya pada Laporan Keuangan.
(47)
05
TATA
KELOLA
(1)
d. Menjaga rahasia Perseroan.
e. Mencegah adanya perbedaan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan Perseroan maupun kepentingan nasabah.
f. Saling menghormati, saling percaya dan memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga dan membina keharmonisan lingkungan kerja dan melakukan persaingan yang sehat, serta bertanggung jawab atas kinerja dan reputasi Perseroan.
g. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.
h. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya maupun citra Perseroan pada umumnya.
i. Menjauhkan diri dari segala bentuk perjudian atau tindakan spekulatif.
j. Senantiasameningkatkan pengetahuan dan wawasannya, dengan mengikuti perkembangan industri pasar modal khususnya dan dunia usaha pada umumnya.
k. Berupaya untuk menjadi perusahaan yang dapat diandalkan dan merupakan bagian yang terintegrasi dengan masyarakat.
l. Tidak menerima atau memberi, baik langsung maupun tidak langsung, suap ataupun keuntungan lainnya yang tidak semestinya
m. Mencerminkan nilai profesional dan menjaga etika dalam berpenampilan, cara berpakaian dan cara berbicara.
n. Melaporkan setiap pelanggaran yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
BUDAYA PERSEROAN
Dalam mewujudkan Visi dan Misinya Perseroan menerapkan nilai-nilai budaya yang menjadi landasan Perseroan dalam menjalankan usahanya. Nilai-nilai budaya Perseroan dirangkai dalam kata MINNAPADI sebagai berikut :
MATURITY - KEDEWASAAN
Setiap peluang dan risiko dalam pasar modal dianalisa secara hati-hati dan penuh pertimbangan sebelum akhirnya keputusan dibuat.
INTELLIGENCE - KECERDASAN
Dalam menjalankan usahanya, Minna Padi memilih sumber daya manusia yang paling kompeten.
NEW IDEAS - IDE BARU
Menjadi bagian dari sebuah pasar modal yang dinamis, Minna Padi menawarkan solusi-solusi inovatif untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi nasabah.
NETWORKING - JARINGAN
Pengembangan dan perluasan jaringan adalah cara paling efektif untuk merealisasikan visi dan misi Minna Padi.
ACCOUNTABILITY - AKUNTABILITAS
Minna Padi selalu berusaha untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan produk dan layanan yang dapat diandalkan.
PROFESSIONALISM - PROFESIONALISME
Digerakkan oleh sumber daya manusia yang kompeten, semua kegiatan usaha dijalankan dengan cara yang sangat profesional.
(2)
LAPORAN TAHUNAN 2016
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 65
ACCURACY - KETEPATAN
Akurasi tidak hanya sebatas pada pemberian informasi secara tepat waktu tetapi juga penyajian analisis yang tepat waktu dan sesuai dengan situasi terkini yang terjadi di pasar modal.
DEDICATION - DEDIKASI
Minna Padi selalu mendedikasikan potensi terbaiknya untuk membantu setiap nasabah menemukan solusi finansial yang sesuai kebutuhannya.
INTEGRITY - INTEGRITAS
Minna Padi dijalankan atas asas integritas sehingga dapat diandalkan dalam menciptakan produk dan kualitas terbaik untuk kepentingan nasabah, pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Kode Etik dan Budaya Perseroan berlaku bagi seluruh karyawan Perseroan termasuk Direksi dan Dewan Komisaris dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan demi tercapainya visi dan misi Perseroan.
Penyebaran dan sosialisasi kode etik dan budaya Perseroan dilakukan secara berkala dari waktu ke waktu, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis sehingga dalam bekerja karyawan selalu mengingat dan menjalankannya.
WHISTLE BLOWING SYSTEM
Dalam rangka meningkatkan penerapan dan penegakan tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), diperlukan kebijakan penerapan sistem pelaporan pelanggaran (Whistle Blowing System) sebagai bagian dari pengendalian Perseroan dalam rangka mencegah adanya kecurangan dalam Perseroan. Sesuai dengan standar etika yang berlaku, setiap pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan wajib dilaporkan kepada Perseroan.
Whistle Blowing System adalah sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindakan kecurangan, pelanggaran hukum, etika, dan kode etik Perusahaan yang dilakukan oleh karyawan Perseroan. Melalui sistem ini, Perseroan dapat menjamin kerahasiaan identitas serta melindungi pelapor.
Panduan Whistle Blowing System dapat dijumpai pada website Perseroan. Selama tahun 2016, Perseroan tidak menerima pelaporan apapun terkait dengan pelanggaran baik dari dalam Perseroan maupun dari pihak luar Perseroan.
(3)
06
TANGGUNG
JAWAB
SOSIAL
(4)
LAPORAN TAHUNAN 2016
PT. MINNA PADI INVESTAMA SEKURITAS TBK. 66
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan konsep dimana Perseroan secara sukarela menyumbangkan sesuatu kepada masyarakat untuk memberi manfaat yang lebih baik dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Di tahun 2016, Perseroan mengfokuskan aktivitas CSR-nya pada sosialiasi program Tax Amnesty, pelatihan seputar Pasar Modal dan dalam hal Analisa Keuangan dan Teknikal. Perseroan juga memberikan donasi dalam bentuk program kesehatan untuk masyarakat di Papua.
Berikut adalah daftar program CSR Perseroan:
1. Seminar Tax Amnesty di Surabaya, Medan, Bandung dan Solo; 2. Program Investment Club di Universitas Petra, Surabaya;
3. Program Literasi Keuangan dengan bekerja sama dengan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, diadakan di beberapa kota seperti Pangkal Pinang, Kendari, Purwokerto dan Kupang;
4. Memberikan donasi kepada The Hope, organisasi yang didirikan oleh para siswa di Sekolah Pelita Harapan dalam upayanya menolong masyarakat di Papua dengan memberikan layanan kesehatan dan pengobatan gratis.
Semua program di atas dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan dengan nilai total Rp117.831.678.
(5)
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2016
PT. Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Minna Padi Investama Sekuritas Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 28 April 2017
Anggota Dewan Komisaris
Arys Ilyas Wijaya Mulia
(6)