Analisa Tes METODOLOGI PENELITIAN

Joeniarko, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu A, B, C, D, dan E Merujuk Pada Civics Assessment Database dari National Center for Learning and Citizenship b. Angket Keterampilan Partisipatori Participatory Skill Angket keterampilan partisipatori Participatory Skill diukur dengan kemampuan partisipatori umum dari nomor soal 1 sampai dengan 20, Merujuk Pada Civics Assessment Database dari National Center for Learning and Citizenship dengan skor jawaban: 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = biasa-biasa, 2 = kurang, 1 = kurang baik. Kemudian angket keterampilan partisipatori participatory skill diukur dengan skala Lickert dari nomor soal 21 sampai dengan 30 dengan skor jawaban: 5 = sangat setuju, 4 = setuju , 3 = ragu-ragu, 2 = tidak setuju , 1 = sangat tidak setuju.

F. Analisa Tes

Uji coba tes pemahaman konsep dilakukan dikelas VII untuk mendapatkan tes yang dipercaya, maka soal-soal yang telah diujicoba perlu diketahui dulu tinggkat validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal sebelum digunakan dalam pengumpulan data. 1. Validitas Butir Soal Sebuah alat tes disebut valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, sehingga perlu diuji validitasnya untuk mengetahui kesahihan alat tes tersebut. Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir saol terhadap skor total. Untuk menguji setiap butir soal, skor-skor yang ada pada Joeniarko, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu r xy = �� − � � [� � 2 − � 2 ][ �� 2 − � 2 ] butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal yang memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus korelasi. Rumus yang digunakan menghitung validitas keseluruhan soal tes adalah korelasi product moment. Arikunto, 2008:72 Keterangan : r xy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y Ν : Jumlah siswa X : Skor tiap, butir soal Y : Skor total Kriteria validitas berdasarkan besarnya koefesien korelasi adalah sebagai berikut: 0,80 sampai dengan 1,00 : Sangat tinggi 0,60 samapai dengan 0,79 : Tinggi 0,40 sampai dengan 0,59 : Cukup 0,20 sampai dengan 0,39 : Rendah 0,00 sampai dengan 0, 19 : Sangat rendah Arikunto 2008:75 Joeniarko, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Nilai r yang diperoleh menggunakan rumus product moment dati Karl’s Pearson, harus diuji keberartiannya. Uji keberartian nilai r dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t sebagai berikut: Keterangan, R = Koefisien korelasi validitas n = Jumlah responden t = Harga t hitung Menurut Sudjana 1986:377, jika t-hitung t-tabel maka item dianggap berarti atau dalam hal ini soal tersebut dapat dikatakan valid. Dan sebaliknya apabila. T-hitungt-tabel maka butir item tersebut dianggap tidak valid. Dimana t tabel, adalah nilai peluang distribusi t dengan taraf signifikansi 1- α dan dk = n-2. 2. Reliabilitasi Tes Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden. Adapun alat analisisnya menggunakan metode rumus Alpa. Nilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpa sebagai berikut: Keterangan t= −2 1− 2 Sudjana, 1986:377 r 11 = [ −1 ][ 1 - �� 2 � 2 ] Joeniarko, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan, r 11 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item Σα n 2 = Jumlah varian butir α t 2 = Varian total Dengan: α n 2 = Varians butir tiap item n = Jumlah responden uji coba instrumen ΣX 2 = Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item ΣX 2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item Varians total dihitung dengan rumus: Keterangan α n 2 = Varians butir tiap item n = Jumlah responden uji coba instrument ΣY 2 = Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item ΣY 2 = Jumlah kuadrat jawaban responden α n 2 = � 2 − � 2 α t 2 = � 2 − � 2 Joeniarko, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pedoman dari Sugiono 2000:109, pemberian interpretasi terhadap reliabilitas r1 pada umumnya patokan sebagai berikut: 1 reliabilitas r1 uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi: 20 reliabilitas r1 uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memilki reliabilitas kurang un-reliable Kriteria besarnya reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi 0,60 sampai dengan 0,79 : tinggi 0,40 sampai dengan 0,59 : cukup 0,20 sampai dengan 0,39 : rendah 0,00 sampai dengan 0,19 : tidak reliabel Hasil uji reliabilitas untuk soal pilihan ganda, diperoleh 0,615. Berdasarkan kriteria besarnya nilai reliabilitas, nilai tersebut adalah tinggi. Sedangkan, untuk hasil uji reliabilitas untuk angket, diperoleh sebesar 0,802. Berdasarkan kriteria besarnya nilai reliabilitas, nilai tersebut adalah sangat tinggi 3. Analisis Butir Soal Yaitu bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal. Berdasarkan indeks kemudahan soal pilihan ganda dapat dihitung dengan rumus Arikunto, 2005:208: P = � � Joeniarko, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan: P = Indeks kemudahan soal B = Banyaknya siswa yang menjawab saol dengan betul Js = Jumlah peserta tes Sedangkan untuk soal uraian terbatas dengan rumus: Munaf,2001:20 Keterangan P = Indeks kemudahan soal X = Skor rata-rata siswa pada satu nomor soal tertentu X maks = Skor tertinggi yang telah ditetapkan untuk satu nomor soal tersebut Kriteria indeks kemudahan soal adalah Tabel 3.3 Klasifikasi Kemudahan Soal P Klasifiaksi Soal 00,0 0,3 0,3 P 0,70 0,70 P 1,00 Sukar Sedang Mudah Sumber Arikunto, 2008:210 Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal pilihan ganda, hasilnya diperoleh sebagai berikut: P = Joeniarko, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.4 Indeks Kesukaran No soal Banyaknya siswa benar Indeks kesukaran Kriteria 1 32 0.941 Mudah 2 30 0.882 Mudah 3 31 0.912 Mudah 4 7 0.206 Sukar 5 23 0.676 Sedang 6 31 0.912 Mudah 7 32 0.941 Mudah 8 26 0.765 Mudah 9 29 0.853 Mudah 10 30 0.882 Mudah 11 25 0.735 Mudah 12 23 0.676 Sedang 13 33 0.971 Mudah 14 22 0.647 Sedang 15 31 0.912 Mudah 16 30 0.882 Mudah 17 28 0.824 Mudah 18 31 0.912 Mudah 19 29 0.853 Mudah 20 32 0.941 Mudah 21 33 0.971 Mudah 22 32 0.941 Mudah 23 31 0.912 Mudah 24 21 0.618 Sedang 25 31 0.912 Mudah 26 30 0.882 Mudah 27 28 0.824 Mudah 28 32 0.941 Mudah 29 28 0.824 Mudah 30 29 0.853 Mudah Joeniarko, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan

G. Teknik Analisis data