Teori Kemungkinan Elaborasi Kajian Pustaka

desire, dan mengambil tindakan action. Seorang pemasar harus menyadari bahwa pesan yang disajikan terdapat tentang AIDA, yaitu : 1. Perhatian Attention Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus dapat menimbulkan perhatian baik dalam bentuk dan media yang disampaikan. Perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus kepada calon konsumen atau konsumen yang akan dijadikan target sasaran. Hal tersebut dapat dikemukan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan yang menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik tersendiri. Pesan yang menarik perhatian merupakan suatu langkah awal bagi perusahaan di mana pesan tersebut akan dikenal, diketahui, dan diingat oleh konsumen. Proses tersebut bisa dikatakan sebagai proses awareness kesadaran akan adanya produk yang disampaikan ke konsumen. 2. Ketertarikan Interest Tertarik berarti pesan yang disampaikan menimbulkan perasaan ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta melihat lebih seksama. Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang menarik perhatian konsumen akan pesan yang ditunjukkan. 3. Keinginan Desire Pemikiran terjadi dari adanya keinginan. Hal ini berkaitan dengan motif dan motivasi konsumen dalam membeli suatu produk. Motif pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu motif rasional dan emosional. Di mana motif rasional mempertimbangkan konsumen akan keuntungan dan kerugian yang didapatkan. Sedangkan motif emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk. 4. Tindakan Action Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen sehingga terjadi pengambilan keputusan dalam melakukan pembeli produk yang ditawarkan.

2.2.5 Teori Kemungkinan Elaborasi

Teori kemungkinan elaborasi yang termasuk dalam model perubahan sikap yang terjadi dalam diri seseorang ini dikembangkan oleh ahli psikologi sosial Richard Petty dan Jhon Cacioppo yang telah menjadi teori persuasif paling populer dewasa ini. Elaborasi elaboration berkenaan dengan aktivitas mental Universitas Sumatera Utara dari respon atas sebuah pesan. Manusia mengelaborasi sebuah pesan ketika mereka berpikir apa yang dikatakan oleh pesan tersebut, mereka mengevaluasi argumen dalam pesan tersebut, dan mungkin bereaksi emosional terhadap klaim dari pesan tersebut. Pada tahap awal kedua ahli tersebut hanya ingin melakukan riset atau pengujian tentang persuasi dengan konsep pesan yang memiliki argumentasi yang lengkap atau berdasarkan kredibilitas sumber pengirim pesan. Selain membandingkan mereka juga menemukan pola kognisi penerimaan pesan dalam proses terpersuasi atau kemungkinan elaborasi tergantung pada cara seseorang memproses pesan. Ada dua rute untuk pengolahan pesan yaitu rute sentral dan rute periferal. Elaborasi atau berpikir secara kritis terjadi pada rute sentral, sementara ketiadaan berpikir secara kritis terjadi pada rute periferal Littlejohn 2009:108. Sumber : Terence A. Shimp Dalam rute sentral, seseorang dalam mengelola pesan akan distimulus suatu informasi akan mendiskursuskan terlebih dahulu dalam aktivitas mentalnya, memilih, melakukan imajiner degnan mempertimbangkan keuntungan dan Pemrosesan Argumen Pesan Respon Emosional dan Kognitif terhadap Argumen EL=Tingg Pemrosesan Pembentukan Sikap Perubahan Sikap Tetap PESAN Perubahan Sikap Sementara Pemrosesan Pembentukan Sikap Respon Emosional dan Kognitif terhadap Argumen Pemrosesan Sinyal Periferal EL= Motivasi, Kemampuan dan Peluang Penerima untuk Memproses EL= Eksposure terhadap Pesan:  Argumen Pesan  Sinyal Periferal JALUR PERIFERAL JALUR UTAMA Universitas Sumatera Utara kerugian dari informasi tersebut. Sehingga elaborasi atau pemikiran kritis terjadi pada rute sentral, di mana seseorang secara aktif memikirkan dan memboboti informasi sesuai dengan pengetahuannya. Selanjutnya rute periferal peripheral route kecendrungan kognitif di mana penerimaan atau penolakan suatu pesan lebih ditekankan pada kredibilitas pengirim informasi, reaksi lingkungan, atau terpengaruh oleh faktor-faktor lain di luar argumentasi atribusi eksternal. Sehingga non elaborasi atau kurangnya pemikiran kritis terjadi pada rute periferal. Keterlibatan seseorang dalam elaborasi serta sejauh apa individu terlibat tergantung kepada motivasi diri, kemampuan, serta peluang untuk memproses sebuah pesan. Secara kolektif, ketiga faktor ini motivation, opportunity, dan ability yang disingkat menjadi MOA menentukan kemungkinan elaborasi setiap individu atas sebuah pesan. Kemungkinan elaborasi elaboration likelihood yang rendah dimungkinkan ketika faktor MOA juga rendah dan juga sebaliknya Terence A. Shimp 2003: 23.

2.2.6 Motivasi

Dokumen yang terkait

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

10 90 167

Pengaruh reward terhadap tingkat kinerja Agen Asuransi : (studi di PT Asuransi Allianz Life Indonesia Cabang Bekasi)

8 72 124

OMUNIKASI PERSUASI AGEN ASURANSI PT EQUITY LIFE INDONESIA TERHADAP CALON NASABAH (Penelitian Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasi Agen Asuransi MDRT PT Equity Life Indonesia Kantor Cabang Yogyakarta).

0 1 13

Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Agen Asuransi (Studi Pada Agen Asuransi Bumiputera Cabang Binjai)

0 0 11

Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Agen Asuransi (Studi Pada Agen Asuransi Bumiputera Cabang Binjai)

0 0 2

Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Agen Asuransi (Studi Pada Agen Asuransi Bumiputera Cabang Binjai)

0 0 6

Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Agen Asuransi (Studi Pada Agen Asuransi Bumiputera Cabang Binjai)

0 0 2

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

0 0 50

Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang Kota Medan)

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Dalam Merekrut Calon Agen Asuransi (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia Cabang K

0 0 7