Inovasi dan Teknologi dalam Implementasi Open Government Indonesia

89

3.3. Inovasi dan Teknologi dalam Implementasi Open Government Indonesia

Dari semua inovasi yang diterapkan oleh Pemerintah baik pusat maupun daerah dan juga OMS, penulis menilai bahwa inovasi dalam bentuk pemeringkatan atau pemberian penghargaan jauh lebih efektif dibandingkan pemberian sanksi. Dengan adanya pemeringkatan, unit badan publik yang tidak masuk pemeringkatan atau yang peringkatnya paling rendah tentu akan segera berbenah dan dan akan memacu diri untuk berinovasi lebih baik lagi. Contohnya, dalam wawancara mendalam dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bandung, diketahui bahwa di tahun 2014, Kota Bandung mendapat peringkat ke 17 se-Jawa Barat terkait implementasi keterbukaan informasi publik lewat survei yang dilakukan oleh Komisi Informasi Jawa Barat, 94 dan hal ini menyebabkan Kota Bandung sangat berbenah dan terpacu untuk berinovasi lebih baik lagi dalam keterbukaan informasi dan dalam melayani masyarakat. Contoh lain misalnya ATM Samsat Jawa Timur merupakan inovasi yang lahir dari 3 pegawai honorer. Karena 3 pegawai honorer tersebut sukses dalam mengembangkan ATM Samsat Jawa Timur, maka ketiga pegawai honorer tersebut diapresiasi dengan diangkat menjadi PNS. Hal ini tentu akan menjadi motivasi untuk rekan-rekan kerja mereka untuk selalu berinovasi. Selain itu, untuk inovasi di daerah, penulis menilai bahwa inovasi-inovasi dalam bentuk Bimtek dan program pendampingan akan lebih efektif dibandingkan inovasi- inovasi berbasis IT, karena dari semua daerah observasi, rata-rata keluhan mereka hampir sama, yaitu keterbatasan SDM yang mumpuni serta keterbatasan fasilitas. Sehingga inovasi-inovasi untuk implementasi OGI di daerah tidak perlu dipaksakan untuk berbasis IT. Program Bimtek berkala serta program pendampingan akan lebih bermanfaat bagi aparatur Pemda maupun masyarakat. Dalam pembuatan inovasi-inovasi untuk implementasi OGI, perlu untuk melibatkan Kepala Daerah karena dalam banyak kasus, inovasi-inovasi daerah dalam pelayanan publik kerap ditentukan oleh visi dan karakter kepemimpinan kepala daerah dalam memajukan pembangunan daerah. Regulasi tentang ke-pemerintahan daerah telah memberikan dan menempatkan kepala daerah sebagai pihak yang sangat menentukan kemajuan pembangunan di wilayahnya. Namun sayangnya, Kepala Daerah 94 Soal Keterbukaan nformasi, Bandung Peringkat ke di Jabar diambil dari http:komisiinformasi.jabarprov.go.idsoal-keterbukaan-informasi-bandung-peringkat-ke-17-di-jabar 90 seringkali kurang inovatif dalam memberikan informasi maupun pelayanan bagi masyarakatnya. Misalnya, masih banyak daerah yang menggunakan media website resmi daerah untuk pencitraan, sehingga informasi mengenai program-program pemerintah maupun layanan masyarakat sulit didapat. Namun ternyata, tidak semua kepala daerah kurang inovatif. Selain beberapa daerah di Pulau Jawa, di Sumatera juga ada kepala-kepala daerah yang inovatif. Salah satunya adalah Kepala Daerah Rokan Hulu. Kepala Daerah Kabupaten Rokan Hulu berhasil membawa daerahnya layak untuk mendapatkan apresiasi mengingat Kabupaten ini mampu berinovasi dengan cepat dalam implementasi OGI, walaupun terkendala dengan berbagai keterbatasan selayaknya daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Kabupaten Rokan Hulu juga mampu bangkit dari keterpurukan, walaupun di tahun 2009, Kabupaten Rokan Hulu sempat mendapatkan nilai terendah dalam kategori daerah investasi di Provinsi Riau. Beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh Kabupaten Rokan misalnya membuat Peraturan Daerah Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu menggabungkan Kantor Pelayanan Terpadu Perijinan KPTP dengan Kantor Penanaman Modal KPM. Lembaga baru ini bernama Badan Pelayanan Terpadu Perijinan dan Penanaman Modal BPTPPM yang bertujuan untuk menggenjot investasi di Kabupaten Rokan Hulu dengan memberikan pelayanan yang prima dan memuaskan. Salah satu pelayanan yang digagas oleh BPTPPM adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi diantaranya Sistem Informasi Pelayanan Simple, Sistem Pelayanan Informasi Penanaman Investasi Secara Elektronik SPIPISE, dan SMS Gateway. Selain itu juga membentuk Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan PATEN yang berada di seluruh kecamatan. PATEN berfungsi memberikan pelayanan berupa perijinan dan non-perijinan kepada masyarakat. Melalui pemanfaatan teknologi informasi, masyarakat bisa melihat informasi seperti persyaratan, biaya, tahapan dan waktu proses perijinan dan non-perijinan. Selain itu, masyarakat bisa memberikan saran, kritik maupun keluhan terhadap proses pelayanan yang diberikan melalui akun facebook dan twitter BPTPPM. Perubahan utama yang dihasilkan adalah kemudahan masyarakat dalam mengakses dan memeriksa informasi maupun mengurus perijinan. Hal tersebut 91 berdampak pada kenyamanan pelayanan yang disediakan. Sebagai contoh adalah Sistem Informasi Pelayanan Simpel. Sistem ini memudahkan masyarakat atau pelanggan dalam mengurus perijinan. Sistem ini menghubungkan antara konsumen dan petugas pelayanan yang ada di loket pelayanan dengan petugas back office dan pejabat yang melakukan otorisasi perijinan melalui Local Area Network LAN. Selain itu, melalui sistem SMS Gateway masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan informasi melalui nomor layanan yang sudah disediakan oleh BPTPPM bekerja sama dengan perusahaan jaringan seluler. Ada 10 informasi perijinan dan non perijinan yang bisa ditanyakan oleh masyarakat melalui telepon seluler dengan tarif regular. Keterbukaan informasi ini sangat efektif mencegah oknum-oknum yang ingin memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat tentang perijinan. Seiring berjalannya waktu, inovasi-inovasi yang diciptakan menuai hasil. Kerja keras dan inovasi yang dilakukan akhirnya mengantarkan Kabupaten Rokan Hulu mendapatkan peringkat pertama nasional Investment Award Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Penanaman Modal untuk Kategori Kabupaten Tahun 2011 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM Republik Indonesia. Kategori ini sendiri diikuti oleh 265 kotakabupaten se-Indonesia. 95 Selain itu, di tahun 2015 ini Kabupaten Rokan mendapatkan Indonesias attractiveness award 2015 dengan kategori Kabupaten potensial berinvestasi dengan predicate gold. 96 Selain inovasi berbasis IT dan inovasi-inovasi konvensional, Pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah serta OMS perlu untuk menggandeng peran aktif pemuda dalam menciptakan inovasi untuk OGI. Para pemuda sebenarnya telah aktif meluncurkan inovasi secara mandiri seperti situs Benangmerah dan Kawalbanjir. 97 Selain itu, Pemuda juga dapat ikut menggerakan program keterbukaan dalam kerangka OGI melalui program magang, menjadi pengawas program pemerintah melalui LAPOR Atau pun mengikuti Lomba Debat dengan tema OGI seperti yang dicanangkan oleh Komisi Informasi Pusat. Namun gerakan untuk menggandeng para pemuda dalam 95 nvestment Award Bagi Kabupaten Rokan ulu diambil dari http:bptp2m.rokanhulukab.go.idindex.phphome91-investment-award-bagi-kabupaten-rokan-hulu83- investment-award-bagi-kabupaten-rokan-hulu.html 96 Rokan ulu Memperoleh Penghargaan ndonesia s Atractiveness Award Sebagai Kabupaten Potensial Berinvestasi diambil dari http:bptp2m.rokanhulukab.go.idindex.phpcomponentcontentarticle101- berita337-rokan-hulu-memperoleh-penghargaan-indonesias-attractiveness-award-2015-sebagai-kabupaten- potensial-berinvestasi-.html 97 Pemuda Tonggak novasi Keterbukaan ndonesia diambil dari http:opengovindonesia.orgpemuda-tonggak- inovasi-keterbukaan-indonesia 92 menciptakan inovasi untuk OGI masih kurang, terbukti dengan keikutsertaan pemuda dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan OGI baru mulai dirasakan di dua tahun terakhir melalui Model OGP ataupun program magang. Padahal para pemuda sebenarnya memiliki andil cukup besar dalam implementasi OGI.

3.4. Media yang Digunakan dalam Implementasi Open Government Indonesia