Media yang Digunakan dalam Implementasi Open Government Indonesia

92 menciptakan inovasi untuk OGI masih kurang, terbukti dengan keikutsertaan pemuda dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan OGI baru mulai dirasakan di dua tahun terakhir melalui Model OGP ataupun program magang. Padahal para pemuda sebenarnya memiliki andil cukup besar dalam implementasi OGI.

3.4. Media yang Digunakan dalam Implementasi Open Government Indonesia

Selayaknya inovasi, media-media yang digunakan dalam implementasi OGI perlu untuk mempertimbangkan karakteristik daerah masing-masing. Penggunaan teknologi informasi penting, namun perlu juga diperhatikan penggunaan metode lainnya untuk wilayah dengan penetrasi teknologi dan internet yang rendah. Untuk di wilayah perkotaan, penggunaan media website ataupun media sosial menjadi sangat efektif. Namun untuk di beberapa daerah khususnya di luar pulau Jawa, penggunaan media- media tersebut menjadi kurang bermanfaat. Hal ini dikarenakan mengukur keterbukaan tidak bisa hanya dengan parameter portal online website dan media sosial, namun yang lebih penting adalah pemanfaatannya oleh masyarakat. Pemerintah Indonesia sepertinya sangat mencontoh model media yang digunakan oleh beberapa negara anggota OGP lainnya, yaitu menggunakan media online berbasis IT. Padahal masyarakat Indonesia belum tentu sukarela berniat untuk membuka aplikasi-aplikasi internet atau media online. Untuk di daerah-daerah Indonesia, lebih efektif menggunakan media konvensional untuk mensosialisasikan OGI, seperti misalnya melalui PKK, pengajian, sekolah minggu, siaran di radio lokal, upacara adat, wayang, dan sebagainya. Gerakan Open Government seharusnya tidak hanya selesai dalam konteks kebutuhan IT, kesiapan infrastruktur, pengadaan barang dan sebagainya. Seperti pendapat dari Malang Corruption Watch, saat ini Kota Malang berencana akan mengadakan cyber city, dimana setiap SKPD akan terintegrasi melalui teknologi di data center Pemerintah Kota. Namun sebenarnya keterbukaan informasi seharusnya dilihat dari sejauh mana informasi tersebut dapat terdistribusikan hingga ke tingkat basis terbawah. Instrumen-instrumen masyarakat perlu digunakan, seperti RW, komunitas masyarakat grassroot, dan sebagainya. 93 Media cetak seperti koran, majalah, ataupun bulletin juga masih sangat ampuh dalam menyebarkan suatu isu, sehingga banyak dari OMS yang menggunakan media cetak dalam mensosialisasikan dan menggerakkan masyarakat untuk sadar terhadap haknya yang tercakup dalam OGI. Media lainnya yang juga unik dan efektif misalnya seperti yang diterapkan oleh Pemimpin Provinsi Jawa Timur Gubernur Soekarwo, dimana media yang digunakan adalah media diskusi santai yang sangat kreatif yang dikenal dengan nama Ngopi Bareng Pakde . Dengan metode diskusi santai seperti yang diterapkan di Jawa Timur, masyarakat akan lebih terbuka dan tidak takut dalam menyampaikan aspirasinya. Ada juga daerah yang menggunakan media tradisional seperti pertunjukan rakyat untuk diseminasi keterbukaan informasi misalnya Pemerintah Kabupaten Garut. Dalam wawancara mendalam dengan Dinas Kominfo Kabupaten Garut, disampaikan bahwa media tradisional dapat menjadi kelompok strategis sebagai mitra pemerintah baik pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah guna memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa sesuai dengan Undang - Undang No.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Kabupaten Garut telah melakukan Sosialisasi FK Metra yang dilaksanakan di Kecamatan Pameungpeuk pada tanggal 23 April 2015, yang di ikuti oleh 9 kecamatan yaitu Kecamatan Pameungpeuk , Cibalong, Cikelet, Bungbulang, Talegong, Mekarmukti, Cisompot, Cisewu, Caringin. Masing-masing kecamatan mengirimkan 4 orang peserta ditambah seniman dan budayawan lokal. Tujuan dari penggunaan media tradisional ada selain untuk mengangkat kembali seni dan budaya tradisional yang sudah jarang kurang diperhatikan, tujuan lainnya adalah agar dapat sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat terkait program-program pemerintah ataupun sebagai media aspirasi masyarakat Kabupaten Garut. 94

3.5. Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Implementasi OGI