Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

RKPD Provinsi Papua Barat 2016 80

3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplusdeficit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan dimasa yang akan dating dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembalidan atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun anggaran berikutnya, dan pada hakekatnya meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Penerimaan Pembiayaan Daerah Provinsi Papua Barat dari Tahun 2012-2014 sebagian besar bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA tahun anggaran sebelumnya dengan jumlah SiLPA cenderung fluktuatif, dan selanjutnya diprediksikan akan semakin kecil. Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan Daerah untuk pembentukan dana cadangan dan penyertaanmodal. Kebijakan Pembiayaan Daerah terdiri dari Kebijakan Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah diarahkan untuk : a. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPATahun 2015 sebagai sumber penerimaan pada APBD Tahun Anggaran 2016, didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional; b. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip kehati- hatian prudential; c. SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan anggaran; d. Membentuk dana cadangan. Selengkapnya realisasi dan proyeksi pembiayaan tahun 2013 –2016 dapat dilihat pada Tabel 3.9. RKPD Provinsi Papua Barat 2016 81 Tabel 3.9. Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2013 – 2016 No. JenisPenerimaandan PengeluaraanPembiayaanDaerah JUMLAHRp.000,- R.2013 R.2014 2015 2016

1. PenerimaanPembiayaan

398.118.931.990,04 282.829.738.319,73 746.207.070.942,20 746.207.070.942,2 1.1. SILPA 398.118.931.990,04 282.829.738.319,73 746.207.070.942,20 1.2. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Talangan 1.3. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir 1.4. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir UKM IKM 1.5. Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Sapi Kereman 1.6. PenerimaanPinjamanPokokDana Bergulir Peralatan utk IKM 1.7. Penerimaan Piutang Daerah 1.8 Penerimaan Dana Bergulir Penempatan TKI ke LN RKPD Provinsi Papua Barat 2016 82 No. JenisPenerimaandan PengeluaraanPembiayaanDaerah JUMLAHRp.000,- JUMLAHRp.000,- R.2013 R.2014 2015 2016 1.10 Penerimaan Pinjaman Pokok Dana Bergulir Kepada Kelompok Tani 1.11 Penerimaan Kembali Dana Bergulir Pembangunan Gedung BPRBKK 1.12 Pencairan Dana Cadangan

2. Pengeluaran Pembiayaan

50.000.000.000 80.000.000.000 2.1. Pembentukan Dana Cadangan 2.2. Penyertaan Modal investasi 50.000.000.000 80.000.000.000 2.3. Pemberian DanaTalangan Pengadaan Pangan 2.4 Pembayaran Utang Daerah Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Jumlah Pembiayaan Netto 398.118.931.990,04 232.829.738.319,73 666.206.070.942,20 Sumber:BPKAD Prov. Papua Barat , 2015 Keterangan: RealisasisebelumUnAudit APBDMurniTA.2015 Proyeksitahun2016 RKPD Provinsi Papua Barat 2016 83 Kebijakan keuangan daerah, baik arah kebijakan pendapatan, pembiayaan, maupun belanja yang didukung dengan kebijakan keuangan negara, yang tertuang dalam APBD Provinsi Papua Barat maupun APBN adalah untuk mendukung tercapainya target sasaran perencanaan pembangunan Provinsi Papua Barat. RKPD Provinsi Papua Barat 2016 84

BAB 4 TEMA, PRIORITAS DAN

SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1 Tema Pembangunan Daerah

Tema Pembangunan Provinsi Papua Barat Tahun 2016 ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Tahun 2012-2031 RPJPD Provinsi Papua Barat memberikan arahan untuk periode lima tahun yang pertama ini pembangunan di Provinsi Papua Barat diprioritaskan untuk mewujudkan komponen visi pertama, yaitu Provinsi Papua Barat yang Mandiri. Seperti yang telah dituangkan pada Misi Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Papua Barat, mandiri diartikan sebgai kondisi dimana Provinsi Papua Barat telah menjadi wilayah dengan stabilitas politik, pertahanan, dan keamanan. Selain itu Papua Barat juga memiliki ketahanan pangan, prasarana dan sarana wilayah yang memadai, keuangan daerah dengan PAD sebagai komponen utama yang membiayai pembangunan, yang kesemuanya merupakan hasil dari tata kelola pemerintahan yang baik. Pembangunan Daerah Tahun 2016 adalah bagian akhir dari tahapan Lima Tahun I 2012 –2016 Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2012- 2016. Penekanan tahapan Lima Tahun I 2012 –2016 adalah upaya mewujudkan ketahanan pangan, pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana wilayah, serta pembenahan tata kelola pemerintahan. Namun penekanan upaya-upaya tersebut bukan berarti mengabaikan arahan-arahan kebijakan lainnya. Berikut ini adalah paparan sasaran pokok dan arahan kebijakan untuk pembangunan jangka menengah pertama. Gambar 4.1 Posisi Dokumen RKPD 2016 Terhadap RPJPD 2012-2031 dan RPJMD 2012-2016