Prioritas Pembangunan Daerah TEMA, PRIORITAS DAN

RKPD Provinsi Papua Barat 2016 87 b. Kawasan rawan bencana alam di Provinsi Papua Barat perdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat No. 4 Tahun 2013 tentang RTRW Provinsi Papua Barat seluas 215.974 Ha atau 2.19 dari luas total Provinsi Papua Baratmeliputi rawan gempa, gerakan tanah dan longsor, rawan banjir, rawan gelombang pasang dan tsunami. 5 Peningkatan keekonomian keanekaragaman Hayati dan Kualitas Lingkungan hidup. a. Status mutu kualitas lingkungan yang semakin mengancam kelestarian dan kesinambungan pemanfaatan alam. Kualitas nilai baku 2 sungai di Provinsi Papua Barat yang dalam kondisi tercemar pada tahun 2013 dengan metode storet merupakan salah satu metode untuk mengetahui status mutu air dengan membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air menggunakan sistem nilai dari US- EPA. Kualitas air tanah yang juga mengalami degrasi terutama dikarenakan adanya bakteri coliform dan bakteri coli tinja. b. Luas laju Hutan yang terkonversi setiap tahunnya mengalami peningkatan terutama di Kaewasan Hutan Lindung. Mendasarkan sebagaimana point-point diatas adapun tema RKPD Provinsi Papua Barat Tahun 2016 adalah Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusi dan Mendayagunakan Potensi Ekonomi untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan. Menguatkan SDM, baik kuantitas dan kualitas SDM, baik itu masyarakat, swasta, perguruan tinggi dan aparatur pemerintahan dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan Provinsi Papua Baratyang semakin kompleks. Mendayagunakan Potensi Ekonomi, peningkatan pertumbuhan ekonomi yang optimal terutama pada sektor-sektor yang mempunyai keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan kualitas lingkungan. Kesejahteraan Rakyat yang berkeadilan, yang terukur dari sisi pengurangan kesenjangan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat dan pengurangan kesenjangan antar regional kewilayahan.

4.2 Prioritas Pembangunan Daerah

Untuk mendukung pelaksanaan tema pembangunan tersebut di atas, ditetapkan prioritas pembangunan Provinsi Papua Barat Tahun 2016 adalah: 1. Sosial Budaya Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan: a. Peningkatan Pelayanan Pendidikan b. Peningkatan Pelayanan Kesehatan c. Peningkatan Kompetensi SDM, Khususnya Orang Asli Papua d. Penurunan Angka Kemiskinan dan Pengangguran e. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia IPM 2. Ekonomi Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan : a. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Pendapatan b. Peningkatan Kemampuan daya beli masyarakat c. Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Orang Asli Papua d. Pengembangan UMKM RKPD Provinsi Papua Barat 2016 88 e. Peningkatan iklim investasi 3. Infrastruktur Prioritas ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan : a. Penyelesaian RTR Kawasan Provinsi Strategis Papua Barat b. Penyediaan Perumahan rakyat yang memadai c. Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur Dasar d. Peningkatan Pelestarian lingkungan Hidup 4. Pemerintahan a. Penyelesain Tapal Batas Wilayah b. Penguatan Kelembagaan dan Regulasi c. Reformasi Birokrasi 5. Otonomi Khusus a. Penyusunan Perdasi dan Perdasus b. Perlindungan, pemberdayaan dan keberpihakan OAP c. Peningkatan Affirmative action Gambar 4.2 Penyelarasan Prioritas Pembangunan Daerah 2016 dengan RPJMD Provinsi Papua Barat 2012-2016 Prioritas pembangunan nasional yang akan mendukung pelaksanaan RKPD Tahun 2016 bertumpu pada 9 Prioritas Nasional yaitu: 1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama; 2. Ekonomi; 3.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 4. Politik; 5.Ketahanan dan Kemanan; 6 Hukum dan Aparatur; 7. Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang; 8. Penyediaan Sarana dan Prasarana dan 9 Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Sebagai kelanjutan upaya mensinergikan dokumen perencanaan pembangunan RKP dan RKPD, maka perlu dilakukan penyelarasan antara prioritas daerah dengan nasional. Penyelarasan prioritas daerah dan nasional dapat lihat dalam bagan berikut ini : RKPD Provinsi Papua Barat 2016 89 Gambar 4.3 Penyelarasan Prioritas Pembangunan Daerah dengan Nasional 4.3 Prioritas Pembangunan Kewilayahaan Prioritas pembangunan kewilayahan dititik beratkan pada peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui pengurangan angka kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antar wilayah. Berikut merupakan gambaran kondisi per-wilayah Kabupaten- Kota di Provinsi Papua Barat beserta potensi pengembangannya. Gambar 4.4 Arah Pembangunan Kewilayahan Provinsi Papua Barat RKPD Provinsi Papua Barat 2016 90 Berdasarkan data dan penentuan target sasaran rumah tangga miskin dari Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat yang dilaksanakan pada tahun 2014 diperoleh target sasaran rumah tangga miskin sebesar 2.200 Rumah Tangga Sasaran RTS. Sasaran RTS tersebut terbagi dalam proporsi kabupaten-kota sebagai berikut: Gambar 4.5 Persentase Proporsi RTM Berdasarkan Kabupaten-Kota, Tahun 2015 Pendetailan atas rumah tangga sasaran berdasarkan Jenis pekerjaan dilakukan untuk lebih meningkatkan efektivitas program pengurangan kemiskinan. Titik lokasi sasaran kemiskinan pada tahun 2016 merupakan kelanjutan dan pengembangan dari titik sasaran yang telah ditentukan pada tahun 2014 dan 2015. Penentuan lokasi kecamatan didasarkan atas Data PPLS TNP2K yang mendata 40 penduduk berpendapatan terendah. Berdasarkan data tersebut kemudian diambil kebijakan penurunan kemiskinan sebesar 2 , dengan sasaran RTS yang posisinya diambang garis kemiskinan BPS. Kebijakan rencana pembangunan untuk penurunan kemiskinan tidak hanya melalui program-program regular namun juga melalui akselerasi terhadap rumah tangga sasaran berdasarkan garis kemiskinan. Wujud nyata dari kegiatan akselerasi penurunan kemiskinan di Provinsi Papua Barat adalah dengan pemberian bantuan keuangan kepada kabupaten-kota yang bersifat khusus atau melalui Dana Otonomi Khusus OTSUS. Arah kebijakan pembangunan kewilayahan di tingkat kabupatenkota antara lain sebagai berikut : Tabel 4.2 Sasaran Kewilayahan Tahun 2016 NO KABUPATENKOTA IPM KEMISKINAN TINGKAT PENGANGGURAN Jiwa 1 Fakfak 73,33 29.84 1.753 2 Kaimana 71,87 18.60 1.002 3 Teluk Wondama 67,54 39.43 51 4 Teluk Bintuni 67,95 40.33 1.680 5 Manokwari 68,61 28.45 3.507 KOTA SORONG; 3; 14 SORONG; 2; 9 SORONG SELATAN; 1,4; 6 RAJA AMPAT; 1,2; 6 MAYBRAT; 1,4; 6 TAMBRAUW; 1,2; 6 TEL. BINTUNI; 2,2; 10 FAKFAK; 1,3; 6 KAIMANA; 1,5; 7 TEL. WONDAMA; 1,4; 6 MANOKWARI; 3; 14 MANOKWARI SELATAN; 1,2; 5 PEG. ARFAK; 1,2; 5 RKPD Provinsi Papua Barat 2016 91 NO KABUPATENKOTA IPM KEMISKINAN TINGKAT PENGANGGURAN Jiwa 6 Sorong Selatan 67,28 20.50 484 7 Sorong 69,74 35.48 1.030 8 Raja Ampat 66,08 21.16 636 9 Tambrauw 51,54 38.68 47 10 Maybrat 67,60 35.64 - 11 Manokwari Selatan 61,91 - - 12 Pegunungan Arfak 61,75 - - 13 Kota Sorong 78,92 19.27 -

4.4 Sasaran Pembangunan