4.5.3 Profitabilitas X3
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba profit pada periode tertentu. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ukuran
probabilitas yang digunakan berbeda-beda. Sembiring 2003 menggunakan gross profit margin sebagai proksi. Sembiring 2005 menggunakan proksi earning per
share. Hossain dkk. 2006 menggunakan proksi net profit margin NPMARGIN dan rate of return of assets ROASSETS. Profitabilitas dalam penelitian ini akan
menggunakan proksi return on equity ROE. ROE dipilih karena merupakan alat yang dapat menggambarkan kemampuan profitabilitas perusahaan. ROE dapat
dicari dengan persamaan sebagai berikut:
4.5.4. Nilai Perusahaan Y
Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan adalah dengan menggunakan Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh Profesor
James Tobin 1967. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian
dari setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio Q di atas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang
lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q di bawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik
Universitas Sumatera Utara
Herawaty, 2008. Rasio Q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomi dalam
kekuasaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Copeland 2002, Lindenberg dan Ross 1981 yang dikutip oleh Darmawati 2004 dalam Herawaty 2008,
menunjukkan bagaimana rasio Q dapat diterapkan pada masing-masing perusahaan. Mereka menemukan bahwa beberapa perusahaan dapat
mempertahankan rasio Q yang lebih besar dari satu. Teori ekonomi mengatakan bahwa rasio Q yang lebih besar dari satu akan menarik arus sumber daya dan
kompetisi baru sampai rasio Q mendekati satu. Variabel ini telah digunakan oleh Rustiarini 2010, Andayani dkk 2008 dan Klapper and love 2002.
Penghitungan menggunakan rumus :
Dimana : Tobin’s Q
= Nilai perusahaan MVE
= Nilai pasar ekuitas MVE = closing price saham akhir tahun x jumlah saham yang beredar akhir tahun
DEBT = Utang lancar dikurangi aktiva lancar ditambah nilai buku
persediaan dan utang jangka panjang. TA
= Nilai buku dari total aktiva
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Defenisi Operasional
Variabel Defenisi Operasional
Pengukuran Skala
Variabel Independen X1
Corporate Social Responsibility
CSR merupakan data kualitatif perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosial yang
dilakukan. Pengukuran CSR menggunakan content analyisis dan pendekatan untuk
menghitung CSR pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu
setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan,
dan nilai 0 jika tidak. Rasio
Variabel Independen X2
Good Corporate Governance
Sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Kepemilikan Manajerial X2.1
Jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham
perusahaan yang dikelola Rasio
b.Kepemilikan Institusional X2.2
Jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh perbankan, perusahaan asuransi, dana
pensiun, reksadana, dan institusi lain Rasio
c.Komisaris Independen X2.3
Anggota dewan komisaris yang berasal dari luar pemegang saham perusahaan,
yang bebas dari hubungan bisnis ataupun hubungan lainnya yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak
semata-mata demi kepentingan perusahaan Rasio
d.Komite Audit
X2.4 Komite yang dibentuk oleh dewan
komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan
Jumlah anggota komite audit
Rasio Variabel Moderating
X3 Profitabilitas
Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba profit pada periode
tertentu Rasio
Variabel Dependen Y
Nilai Perusahaan Nilai perusahaan yang diproksikan dengan
rasio Tobin’s Q Rasio
Universitas Sumatera Utara
4.6. Metode Analisis Data