4.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu usaha dasar untuk mengumpulkan data dengan prosedur standar. Dalam penelitian ini metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Dalam penelitian ini dikumpulkan data sekunder yaitu laporan tahunan
perusahaan pada seluruh perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Sumber data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id dan website setiap perusahaan yang
menjadi sampel. Data penelitian adalah data pooling dimana penyajian data dilakukan secara time series antar waktu dan cross section antar perusahaan.
4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu corporate social responsibility dan good corporate governance. Variabel
dependen yaitu nilai perusahaan dan variabel moderating yaitu profitabilitas.
4.5.1. Corporate Social Responsibility X1
Pengungkapan informasi corporate social responsibility adalah data kualitatif yang diungkapkan perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosial yang
dilakukan oleh perusahaan. Pengungkapan corporate social responsibility merupakan pengungkapan informasi terkait dengan aktivitas tanggung jawab
sosial perusahaan. Pengungkapan corporate social responsibility diukur dengan proksi CSRI corporate social responsibility index berdasarkan indikator GRI
Universitas Sumatera Utara
global reporting initiatives yang diperoleh dari website www.globalreporting.org. Indikator GRI terdiri dari 6 fokus pengungkapan, yaitu
ekonomi, lingkungan, praktek tenaga kerja, hak azasi manusia, sosial dan tanggung jawab produk sebagai dasar sustainability reporting laporan
berkelanjutan. Indikator GRI ini dipilih karena merupakan aturan internasional yang telah diakui oleh perusahaan di dunia lampiran 3.
Content analysis digunakan untuk mengukur pengungkapan informasi corporate social responsibility. Analisis Isi Content Analysis secara sederhana
diartikan sebagai metode untuk mengumpulkan dan menganalisis muatan dari sebuah “teks”. Teks dapat berupa katakata, makna gambar, simbol, gagasan, tema
dan bermacam bentuk pesan yang dapat dikomunikasikan. Analisis Isi berusaha memahami data bukan sebagai kumpulan peristiwa fisik, tetapi sebagai gejala
simbolik untuk mengungkap makna yang terkadang dalam sebuah teks, dan memperoleh pemahaman terhadap pesan yang direpresentasikan Bell 2001 dalam
Ekomadyo 2006. Berdasarkan kode tersebut, skala kuantitatif dibuat untuk dapat dianalisa lebih lanjut.
Pendekatan untuk menghitung pengungkapan
corporate social
responsibility pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item pengungkapan corporate social responsibility dalam instrumen penelitian diberi
nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan Haniffa et al, 2005 dalam Sayekti dan Wondabio, 2007. Selanjutnya skor dari setiap item
Universitas Sumatera Utara
dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan pengungkapan corporate social responsibility adalah sebagai berikut:
Keterangan: CSRI
ij
N : Corporate social resonsibility index perusahaan j tahun i
j
∑X : Jumlah item untuk perusahaan j, nj
≤ 79
ij
4.5.2 Good Corporate Governance X2
: Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan j untuk tahun i
Variabel good corporate governance adalah sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang dalam penelitian ini menggunakan proksi
sebagai berikut: a
Kepemilikan manajerial X2.1 adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola
yang diukur dengan persentase kepemilikan saham yang dimiliki dewan direksi dan dewan komisaris dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
b Kepemilikan institusional X2.2 adalah jumlah kepemilikan saham oleh
pihak institusi seperti perbankan, perusahaan asuransi, dana pensiun, reksadana, dan institusi lain yang diukur dengan persentase kepemilikan
saham oleh perbankan, perusahaan asuransi, dana pensiun, reksadana, dan institusi lain dibagi dengan total jumlah saham beredar.
Universitas Sumatera Utara
c Komisaris independen X2.3 adalah anggota dewan komisaris yang
berasal dari luar pemegang saham perusahaan, yang bebas dari hubungan bisnis ataupun hubungan
lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata
demi kepentingan perusahaan Komite Nasional Kebijakan Governance, 2004. Proporsi komisaris independen diukur dengan persentase jumlah
komisaris independen dibagi dengan total jumlah anggota dewan komisaris.
d Komite audit X2.4 adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris
untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit diukur dengan menghitung jumlah anggota komite audit dari setiap
perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Proksi yang tersebut diatas akan direduksi menjadi satu variabel yang
disebut variabel good corporate governance dengan menggunakan confirmatory factors analysis, yaitu analisis faktor yang digunakan untuk mengkonfirmasi
apakah suatu konstruk yang secara teoritis telah dibentuk dapat dikonfirmasi dengan data empirisnya Ghozali, 2001.
Analisis faktor digunakan untuk variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit sehingga
menghasilan skor faktor untuk mengkonfirmasi variabel good corporate governance yang akan digunakan dalam analisis regresi.
Universitas Sumatera Utara
4.5.3 Profitabilitas X3
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba profit pada periode tertentu. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ukuran
probabilitas yang digunakan berbeda-beda. Sembiring 2003 menggunakan gross profit margin sebagai proksi. Sembiring 2005 menggunakan proksi earning per
share. Hossain dkk. 2006 menggunakan proksi net profit margin NPMARGIN dan rate of return of assets ROASSETS. Profitabilitas dalam penelitian ini akan
menggunakan proksi return on equity ROE. ROE dipilih karena merupakan alat yang dapat menggambarkan kemampuan profitabilitas perusahaan. ROE dapat
dicari dengan persamaan sebagai berikut:
4.5.4. Nilai Perusahaan Y
Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan adalah dengan menggunakan Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh Profesor
James Tobin 1967. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian
dari setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio Q di atas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang
lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi baru. Jika rasio Q di bawah satu, investasi dalam aktiva tidaklah menarik
Universitas Sumatera Utara
Herawaty, 2008. Rasio Q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomi dalam
kekuasaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Copeland 2002, Lindenberg dan Ross 1981 yang dikutip oleh Darmawati 2004 dalam Herawaty 2008,
menunjukkan bagaimana rasio Q dapat diterapkan pada masing-masing perusahaan. Mereka menemukan bahwa beberapa perusahaan dapat
mempertahankan rasio Q yang lebih besar dari satu. Teori ekonomi mengatakan bahwa rasio Q yang lebih besar dari satu akan menarik arus sumber daya dan
kompetisi baru sampai rasio Q mendekati satu. Variabel ini telah digunakan oleh Rustiarini 2010, Andayani dkk 2008 dan Klapper and love 2002.
Penghitungan menggunakan rumus :
Dimana : Tobin’s Q
= Nilai perusahaan MVE
= Nilai pasar ekuitas MVE = closing price saham akhir tahun x jumlah saham yang beredar akhir tahun
DEBT = Utang lancar dikurangi aktiva lancar ditambah nilai buku
persediaan dan utang jangka panjang. TA
= Nilai buku dari total aktiva
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Defenisi Operasional
Variabel Defenisi Operasional
Pengukuran Skala
Variabel Independen X1
Corporate Social Responsibility
CSR merupakan data kualitatif perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosial yang
dilakukan. Pengukuran CSR menggunakan content analyisis dan pendekatan untuk
menghitung CSR pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu
setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan,
dan nilai 0 jika tidak. Rasio
Variabel Independen X2
Good Corporate Governance
Sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Kepemilikan Manajerial X2.1
Jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham
perusahaan yang dikelola Rasio
b.Kepemilikan Institusional X2.2
Jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh perbankan, perusahaan asuransi, dana
pensiun, reksadana, dan institusi lain Rasio
c.Komisaris Independen X2.3
Anggota dewan komisaris yang berasal dari luar pemegang saham perusahaan,
yang bebas dari hubungan bisnis ataupun hubungan lainnya yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak
semata-mata demi kepentingan perusahaan Rasio
d.Komite Audit
X2.4 Komite yang dibentuk oleh dewan
komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan
Jumlah anggota komite audit
Rasio Variabel Moderating
X3 Profitabilitas
Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba profit pada periode
tertentu Rasio
Variabel Dependen Y
Nilai Perusahaan Nilai perusahaan yang diproksikan dengan
rasio Tobin’s Q Rasio
Universitas Sumatera Utara
4.6. Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan meliputi analisis faktor, statistik deskriptif dan analisis regresi. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi empat variabel
independen yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusioan, komisaris independen dan komite audit menjadi satu faktor yaitu good corporate
governance. Analisis faktor menggunakan confirmatory factors analysis, yaitu analisis faktor yang digunakan untuk mengkonfirmasi apakah suatu konstruk yang
secara teoritis telah dibentuk dapat dikonfirmasi dengan data empirisnya Ghozali,2001.
Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan hipotesis 2 adalah dengan menggunakan uji nilai selisih mutlak dengan alasan
yaitu 1 model ini mampu mengatasi multikolinieritas yang umumnya terjadi sangat tinggi apabila menggunakan uji interaksi, 2 model ini memasukkan
variabel efek utama dalam analisis regresi, sedangkan uji residual hanya memasukkan efek interaksi saja. Persamaan regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Keterangan: Y
= Nilai Perusahaan a
= Konstanta b
1 –
b
6
X1 = Standardized Corporate Social Responsibility
= Koefisien Regresi
Universitas Sumatera Utara
X2 = Standardized Corporate Governance
X3 = Standardized Profitabilitas
|X1-X3| = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan X1 dan X3
|X2-X3| = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan X2 dan X3
|X1-X2-X3| = Interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan X1, X2, X3
e = Standar error
4.7. Uji Asumsi Klasik