Bahan yang Menimbulkan Efek Negatif

psikologis yang baik, seperti percaya diri self confidence.Dalam kosmetik riasan, peran zat pewarna dan zat pewangi sangat besar Tranggono dan Latifah, 2007.

2.1.3 Bahan yang Menimbulkan Efek Negatif

A. Minyak Mineral dan Turunannya Minyak mineral mineral oil, dan produk hasil pengolahan minyak bumi lainnya seperti vaselin petrolatum dan minyak parafin yang sering digunakan sebagai bahan dasar formulasi kosmetik. Karena ukuran molekunya lebih besar dari ukuran pori kulit, maka minyak mineral tidak dapat menyerap ke dalam menyerap ke dalam kulit dan dapat menyumbat pori-pori kulit. Selain itu, minyak mineral juga bersifat komedogenik menimbulkan komedo. Sebagai pengganti, gunakan kosmetik yang mengandung minyak nabati atau minyak dari tumbuhan vegetable oil yang ringan atau mengandung asam lemak esensial seperti minyak kedelai atau minyak zaitun. Minyak nabati jenis ini memiliki daya serap yang bagus, molekulnya kecil sehingga cepat menembus pori-pori kulit. Minyak tumbuhan juga mengandung bahan-bahan nutrisi kulit Jaelani, 2009. B. Lanolin Senyawa ini merupakan jenis pelumas yang berasal dari lemak sebum pada kulit domba. Di bidang industri kosmetik, bahan ini sering digunakan sebagai bahan untuk melembutkan emollient pada formulasi kosmetik. Padahal bahan tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi dan bersifat komedogenik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan FDA Food and Drug Administration AS dan sudah diterbitkan Wall Street Journal dan Los Angeles Times, Januari 1989, yang menyebutkan bahwa bahan lanolin sering kali terkontaminasi oleh pestisida yang berbahaya. Oleh karena itu, gunakan bahan yang mengandung silk amino acid, atau squalene dari tumbuhan sebagai bahan pelembut alternatif Jaelani, 2009. C. Alkohol Bahan kimia ini sudah umum digunakan pada produk kosmetik untuk kulit berminyak dan berjerawat atau sebagai pelarut. Alkohol dimanfaatkan oleh produsen kosmetik untuk mengeringkan kulit, melarutkan minyak, dan bahan pelembab kulit pada permukaan kulit. Agar lebih aman bagi kesehatan, terjamin keamanan, sebaiknya memakai astringent alami dari ekstrak tumbuhan dan mineral penyerap minyak oil absorbing clays untuk mengobati problem pada jenis kulit berminyak. Bisa juga mempergunakan witch hazel alkohol yang berasal dari ekstrak tumbuhan Hamamelis, yang dapat melembutkan kulit yang teriritasi, dan tidak mengeringkan kulit. Di samping sebagai penyegar, witch hazel juga sebagai astringent untuk kulit berminyak Jaelani, 2009. D. Pewangi Buatan Dalam pewangi buatan biasanya terkandung bahan-bahan yang bisa menyebabkan reaksi iritasi dan alergi pada kurang lebih 1 populasi umum dan paling sedikit 35 dari seluruh reaksi alergi karena kosmetik. Pewangi juga bersifat photo-sensitive yang akan menyebabkan pigmentasi karena paparan sinar matahari. Sebagai penggantinya, gunakan jenis wewangian alami yang berasal dari ekstrak tumbuhan atau minyak esensial Jaelani, 2009. E. Pewarna Buatan Sering kali produk kosmetik menggunakan zat-zat pewarna yang disebut coal tar dan DC pigmen coal tar derivative yang digunakan sebagai dasar pewarna pada kosmetik. Bahan pewarna buatan ini bersifat komedogenik, dan justru menyebabkan kulit jenis tertentu menjadi sensitif dan berjerawat. Sebagai gantinya, gunakan jenis pewarna alami yang diperoleh dari ekstrak tanaman kesumba keling merah, pacar cina atau pacar jawa merah muda, kunyit kuning, daun suji hijau, ataupun ubi jalar violet Jaelani, 2009. F. Formaldehid Pengawet adalah salah satu bahan kimia biosidal yang ditambahkan dalam produk kosmetik, obat topikal, makanan dan produk industri lainnya supaya terjaga dari kemungkinan kontaminasi mikroorganisme, anatar lain bakteri, jamur, kapang, dan alga yang berimplikasi pada percepatan proses pembusukan. Bahan pengawet merupakan penyebab terbanyak dermatitis kontak alergi DKA karena kosmetik setelah pewangi. Salah satu bahan pengawet sintetik yang cukup membahayakan adalah formaldehid Jaelani, 2009. Formaldehid merupakan bahan kimia yang ada dimana-mana di dalam ruangan. Sumber utamanya adalah bahan bakar dari gas alam, minyak tanah, asap rokok, dan produk-produk peralatan kantor atau rumah tangga yang menggunakan bahan kayu lapis. Bahaya yang ditimbulkan formaldehid adalah iritasi mukosa mata, hidung, tenggorokan dan asma. Karena formaldehid termasuk bahan kimia yang mudah bereaksi, bila dikombinasikan dengan protein bisa menimbulkan alergi kulit Subandi, 2007. G. Bahan Komedogenik Ada beberapa bahan baku sintetik yang sering dipakai pada produk kosmetik tertentu bersifat komedogenik dan bisa menyebabkan kelainan kulit. Diantaranya seperti isopropyl myristate dan analognya seperti senyawa isopropyl isostearate, butyl stearate, dan sebagainya Jaelani, 2009. H. Bahan Tambahan Lainnya Bahan tambahan yang berfungsi sebagai preservatif yang biasa digunakan dalam formula kosmetik, antara lain dari golongan paraben propil paraben dan metil paraben, asam benzoat, imidazolydinil urea, isothiazolones, benzalkoniumchloride, 2-bromo-2-nitropopanel, dan 3-diol dimethyl-hydantoin Jaelani, 2009.

2.1.4 Gangguan pada Kulit