Mekanisme Kerja Asam retinoat Efek Samping Asam Retinoat

hablur, kuning sampai jingga muda. Kelarutan tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dan dalam kloroform Ditjen POM, 1995. Menurut edaran BPOM bahwa asam retinoattretinoinretinoic acid dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar teratogenik cacat pada janin.Padahal asam retinoat banyak dijumpai pada produk pemutih kulit, salah satunya adalah produk yang cukup popular di Yogyakarta yaitu Natasha Medicated Skin Care.Merek terkenal yang telah ditarik dari peredaran adalah OLAY Total White produk Malaysia dan PONDS Age Miracle produk ThailandSingapore Ikawati, 2010.

2.2.1 Mekanisme Kerja Asam retinoat

Kulit memiliki reseptor untuk asam retinoat yang disebut retinoic acid receptor RAR yang berlokasi di dalam sel intraseluler. Jika asam retinoat mengikat reseptornya, maka akan mengaktifkan transkripsi gen yang akan menstimulasi replikasi dan diferensiasi sel, terutama adalah sel-sel keratin sel-sel tanduk penyusun kulit dari luar epidermis. Hal ini akan menyebabkan efek berkurangnya keriput dan memperbaiki sel-sel kulit yang rusak, misalnya karena paparan sinar matahari Ikawati, 2010. Mekanisme asam retinoat sebagai obat jerawat belum banyak diketahui sepenuhnya. Sebuah penelitian oleh Diane Thiboutot dan Pennsylvania State University Collage of Medicine mengungkapkan bahwa asam retinoat ini meng-up regulasi gen untuk pembentukan protein NGAL. Dimana protein NGAL akan berperan dalam proses kematian apoptosis kelenjar sebasea, yaitu kelenjar penghasil minyak di kulit, yang umumnya terlibat pada terjadinya jerawat. Dengan kematian sel kelenjar sebasea ini, maka produksi minyak kulit berkurang dan akan mengurangi jerawat Ikawati, 2010. Asam retinoat juga sering dimasukkan dalam komposisi krim pemutih karena dipercaya memiliki efek pemutih. Efek asam retinoat ini tidak langsung melalui penghambatan pigmen melanin seperti beberapa senyawa pemutih lainnya, tetapi diduga karena terjadinya peningkatan poliferasi sel-sel keratin dan percepatan pergantian epidermis lapisan kulit paling luar, sehingga memberikan efek mencerahkan kulit Ikawati, 2010.

2.2.2 Efek Samping Asam Retinoat

Pada penggunaan topikal, asam retinoat dapat, menyebabkan iritasi kulit, kulit seperti terbakar, terutama buat yang berkulit sensitif. Sedangkan pada penggunaan sistemik misalnya peroraldiminum asam retinoat memiliki efek teratogenik, yaitu menyebabkan abnormalitas perkembangan janin dalam kandungan. Paparan yang paling kritis selama 3-5 minggu kehamilan, bahkan sebelum sang ibu ketahuan hamil. Penggunaan asam retinoat ini dapat menyebabkan berbagai bentuk malformasikecacatan pada janin. Fakta ini diperoleh beberapa saat setelah Accutane, suatu obat jerawat berbentuk kapsul berisi isotretinoin 13-cis-retinoic acid, diperkenalkan pada bulan September tahun 1982. Diperkirakan 160 ribu wanita hamil pada saat itu menggunakannya. Antara tahun 1982-1987, kurang lebih dijumpai 900-1300 bayi yang lahir cacat, 700-1000 terjadi aborsi spontan, dan 5000-7000 janin digugurkan secara medis karena paparan Accutane. Anak-anak yang sempat dilahirkan memiliki gangguan hidrocephalus pembesaran kepala berisi cairan, kecacatan telinga, gangguan jantung, dan penurunan intelegensia. Sejak itu Accutane digolongkan sebagai obat dengan kategori X untuk kehamilan, yaitu tidak boleh sama sekali dipakai pada wanita hamil atau yang merencanakan hamil. Accutane sendiri masih beredar di Amerika dan merupakan obat dengan resep dokter Ikawati, 2010. Walaupun efek yang paling nyata adalah pada penggunaan sistemik, tetapi pada penggunaan topikal dioleskan di kulit jika dilakukan dalam jangka waktu lama juga dikuatirkan akan menyebabkan terserapnya asam retinoat ke dalam tubuh dan akan mempengaruhi janin apabila digunakan oleh wanita hamil Ikawati, 2010.

2.3 Kromatografi Lapis Tipis KLT