didukung oleh lempeng kaca, pelat aluminium, atau pelat plastik. Meskipun demikian, kromatografi planar ini dapat dikatakan sebagai bentuk terbuka dari
kromatografi kolom Rohman, 2009. Fase gerak yang dikenal sebagai pelarut pengembang akan bergerak
sepanjang fase diam karena pengaruh kapiler pada pengembangan secara menaik ascending, atau karena pengaruh gravitasi pada pengembangan secara menurun
descending Gandjar dan Rohman, 2007. Untuk campuran yang tidak diketahui, lapisan pemisah sifat penjerap dan
sistem larutan pengembang harus dipilih dengan tepat karena keduanya bekerja sama untuk mencapai pemisahan. Selain itu, hal yang juga penting adalah
memilih kondisi kerja yang optimum yang meliputi sifat pengembangan, atmosfer bejana, dan lain-lain Stahl, 1985.
Kromatografi lapis tipis dalam pelaksanaanya lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan kromatografi kolom.Demikian juga peralatan yang
digunakan.Dalam kromatografi lapis tipis, peralatan yang digunakan lebih sederhana dan dapat dikatakan bahwa hampir semua laboratorium dapat
melaksanakan setiap saat secara cepat Gandjar dan Rohman, 2007.
2.3.1 Fase Diam Lapisan Penjerap
Lapisan dibuat dari salah satu penjerap yang khusus digunakan untuk KLT yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan. Bila data KLT dikemukakan, bukan
hanya spesifikasi umum penjerap yang harus disebutkan, tetapi juga jenis dan perusahaan pembuatnya. Bila dilihat dalam sinar jatuh dan sinar lewat, lapisan
yang kering mempunyai wajah yang seragam dan membentuk ikatan yang baik
dengan penyangga. Panjang lapisan tersebut 200 mm dengan lebar 200 atau 100 mm. Untuk analisis, tebalnya 0,1 - 0,3 mm, biasanya 0,2 mm. Sebelum digunakan,
lapisan disimpan dalam lingkungan yang tidak lembab dan bebas dari uap laboratorium Stahl, 1985.
Penjerap untuk KLT ialah diurut mulai dari yang paling penting silika gel, alumina, kiselgur, dan selulosa. Semuanya lebih halus melewati ayakan 200
mesh daripada penjerap yang dipakai pada kromatografi kolom klasik dan kehalusannya sama seperti kehalusan penjerap untuk KCKT. Pada kenyataannya
memang penjerap KLT dapat dipakai langsung pada beberapa sistem KCKT. Penjerap biasanya mengandung pengikat dan banyak juga yang sekaligus
mengandung zat tambahan lain Gritter, 1991. Terdapat perbedaan yang sangat berarti anatar penjerap dan lapisan siap
pakai yang berasal dari sumber niaga yang berlainan. Terutama silika gel mempunyai bermacam-macam sifat, bahkan kadang-kadang batch yang satu
berbeda dengan batch yang lain meskipun pabriknya sama. Dianjurkan agar sedapat mungkin bekerja dengan memakai pelat yang berasal dari satu pabrik.
Walaupun ada petunjuk pembuatan berbagai penjerap dalam pustaka, dianjurkan untuk membeli dari sumber niaga Gritter, 1991.
2.3.2 Fase Gerak Pelarut Pengembang
Fase gerak ialah medium angkut dan terdiri atas satu atau beberapa pelarut. Ia bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori, karena ada gaya
kapiler. Yang digunakan hanyalah pelarut bertingkat mutu analitik dan bila diperlukan, sistem pelarut multikomponen ini harus berupa suatu campuran
sesederhana mungkin yang terdiri atas maksimum tiga komponen. Angka banding campuran dinyatakan dalam bagian volume sedemikian rupa sehingga volume
total 100, misalnya benzena-kloroform-asam asetat 96 50:40:10. Pada kromatografi penjerap, pelarut pengembang dapat dikelompokkan ke dalam deret
eluotropik berdasarkan efek elusinya. Efek elusi naik dengan kenaikan kepolaran pelarut. Misalnya heksana nonpolar mempunyai efek elusi lemah, kloroform
cukup kuat, dan metanol yang polar efek elusinya kuat Stahl, 1985. Fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan
mencoba-coba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar. Sistem yang paling sederhana ialah campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua
pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal. Berikut adalah beberapa petunjuk dalam mamilih dan
mengoptimasi fase gerak: • Fase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena KLT
merupakan teknik yang sensitif • Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf terletak
antara 0,2 – 0,8 untuk memaksimalkan pemisahan • Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel,
polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solut yang berarti juga menentukan nilai Rf. Penambahan pelarut yang bersifat sedikit polar
seperti dietil eter ke dalam pelarut nopolar seperti metil benzen akan meningkatkan harga Rf secara signifikan. Solut-solut ionik dan solut-solut
polar lebih baik digunakan campuran pelarut sebagai fase geraknya, seperti
campuran air dan campuran metanol dengan perbandingan tertentu Gandjar dan Rohman, 2009.
2.3.3 Aplikasi Penotolan Sampel