3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan pokok-pokok data yang akan dianalisis berdasarkan materi penelitian yang ada. Variabel dari penelitian ini terdiri dari
variabel kualitas fisika, kimia dan biologi air waduk suhu, kecerahan, DO, TSS, CO
2
, nitrat, ortofosfat, pH, dan fitoplankton, jenis aktivitas masyarakat, serta kebijakan pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan perairan waduk.
Untuk lebih jelasnya variabel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil terdiri dari fitoplankton serta kualitas fisika
dan kimia air dari waduk Lahor, serta aktivitas sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Sedangkan data sekunder yang diambil adalah data teknis waduk
seperti kedalaman waduk, luas waduk, pemanfaatan waduk, jenis ikan yang ada di waduk tersebut, data demografi, serta data mengenai kebijakan dalam upaya
pengelolaan lingkunga perairan waduk yang dilakukan oleh pemerintah maupun instansi terkait. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.
3.6 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini meliputi, teknik pengambilan sampel kualitas air fitoplankton, kualitas fisika, kimia air melalui
pengukuran langsung di lapangan dan teknik pengambilan sampel masyarakat di sekitar waduk, dan DPS dengan cara purposive sampling.
3.6.1 Prosedur Penetapan Stasiun Pengambilan Sampel Air
Lokasi pengambilan sampel air yang diambil dianggap mewakili keadaan waduk Lahor secara keseluruhan. Sampel diambil pada empat stasiun yaitu:
Stasiun I :
merupakan inlet, yaitu daerah aliran masuk dari sungai Dewi Stasiun II
: merupakan outlet, yaitu daerah bendungan
Stasiun III :
merupakan inlet, yaitu daerah aliran masuk dari sungai Leso Stasiun IV
: merupakan inlet, yaitu daerah aliran masuk dari sungai Lahor
Untuk melihat lebih jelas gambaran dari masing – masing stasiun dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.6.2 Teknik Pengambilan Sampel Fitoplankton
Menurut APHA 1985, sampel diambil dengan menggunakan Kemmerer Water Sampler
sebanyak 6 liter untuk perairan oligotropik dan 1 liter untuk perairan eutropik, namun dalam penelitian ini sampel fitoplankton yang diambil
sebanyak 10 liter. Cara menggunakan alat Kemmerer Water Sampler tersebut adalah dengan memasukkan alat tersebut sesuai dengan kedalaman yang
ditentukan, kemudian disaring dengan jala plankton. Menurut Sachlan 1982, jala plankton yang digunakan adalah jala plankton no. 25 dengan ukuran mata jaring
64 µm. Sampel plankton yang sudah tersaring ditetesi dengan formalin 4 sebanyak 5 tetes sebelum dilakukan pengamatan di bawah mikroskop dan diberi
label jam, tanggal, bulan, tahun, nama perairan, stasiun, dan kedalamannya.
3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel Kualitas Air
Untuk parameter kualitas air yang diambil meliputi suhu, kecerahan, TSS, pH, karbondioksida bebas, oksigen terlarut, nitrat dan ortofosfat. Pengukuran
masing – masing parameter kualitas air dilakukan pada kedalaman yang telah ditentukan. Untuk pengukuran pH, karbondioksida bebas, TSS, oksigen terlarut,
nitrat dan ortofosfat air sampel diambil dengan menggunakan Kemmerer water sampler
, sebelum dilakukan pengukuran nitrat dan ortofosfat terlebih dahulu sampel yang telah diambil perlu diawetkan sebelum dianalisa di laboratorium.
Menurut APHA 1985 pengawetan sampel untuk pengukuran nitrat dan ortofosfat bisa dilakukan dengan cara diberi H
2
SO
4
sampai pH2 kemudian disimpan dalam cool box yang diisi es.