3.6.4 Teknik Pengambilan Sampel Masyarakat
Pemilihan sampel desa maupun sampel masyarakat yang dianggap mewakili untuk menggambarkan kondisi masing-masing sungai dilakukan dengan
metode purposive sampling, artinya bahwa pemilihan didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan
obyek penelitian Hadi, 2005. Dalam penelitian ini ciri-ciri tersebut adalah letak desa yang berada pada DPS waduk Lahor, dan aktivitas masyarakatnya yang
berhubungan dengan pemanfaatan sumberdaya air sungai maupun waduk. Daerah Pengaliran Sungai DPS waduk Lahor bagian hulu berada pada
dua Kecamatan yaitu Kecamatan Wonosari Desa Wonosari dan Kecamatan Kromengan Desa Slorok dan Desa Ngajum. Namun dari kedua kecamatan
tersebut, diambil hanya pada Kecamatan Kromengan Desa Slorok dan Desa Ngajum karena letaknya yang berdekat dengan lokasi waduk. Sedangkan untuk
sampel desa di sekitar waduk hanya satu desa, yaitu Desa Karangkates yang merupakan lokasi waduk Lahor Lampiran 5.
Masyarakat yang menjadi sampel adalah masyarakat yang aktivitasnya berhubungan langsung dengan pemanfaatan sumberdaya air waduk dan sungai,
seperti petani, petani ikan, pengunjung waduk, pemilik rumah makan, dan nelayan juga masyarakat yang bertempat tinggal baik di sekitar DPS maupun di sekitar
waduk. Termasuk juga tokoh masyarakat dan pihak pengelola yaitu Perum Jasa Tirta. Dengan jumlah nara sumberinforman tidak dibatasi tetapi melihat
perkembangan informasi yang diperoleh peneliti dari wawancara dan observasi di lapangan.
Data aktivitas sosial, ekonomi dan budaya masyarakat diambil melalui metode wawancara interview pada nara sumber dari masing-masing jenis
aktivitas yang ada.Wawancara dilakukan langsung, bebas tidak terstruktur dengan menggunakan pedoman pertanyaan sebagai panduan, sehingga jawaban dari nara
sumber bersifat terbuka. Jumlah nara sumber yang diwawancarai dapat dilihat pada Tabel 2.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data pada masing-masing jenis data dilakukan
baik melalui pengukuran langsung di lapangan, observasi dan wawancara. Jumlah nara sumber yang diwawancari dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah nara sumber yang diwawancari
Perikanan Darat Pertanian
Permukiman Pariwisata
Instansi Jumlah
nara sumber
Petani ikan
10 25
Pedagang ikan 5
Nelayan 5
Petani 5
Penduduk sekitar DPS dan di sekitar
waduk 10
10 Pengunjung
13 15
Pemilik rumah makan
10 Pemilik perahu
2 Perum Jasa Tirta
2 2
JUMLAH 52
3.8 Metode Analisis Data
Untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton digunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode modifikasi Lackey Drop Herawati, 1989 sebagai
berikut: Kelimpahan fitoplankton individu liter
xn LxvxpxW
TxV N
= Keterangan :
N = Jumlah total fitoplankton individu liter
n = Jumlah fitoplankton pada setiap lapang pandang
T = Luas
cover glass 20 x 20 mm