2.1.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Status Gizi
1. Penyebab langsung, yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita
anak. Anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering diserang penyakit infeksi dapat berpengaruh terhadap status gizinya. Begitu juga sebaliknya
anak yang makananya tidak cukup baik, daya tahan tubuhnya pasti lemah dan pada akhirnya mempengaruhi status gizinya.
2. Penyebab tidak langsung, yang terdiri dari:
a. Ketahanan pangan dikeluarga, terkait dengan ketersediaan pangan baik dari
hasil produksi sendiri maupun dari pasar atau sumber lain, harga pangan dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
b. Pola pengasuhan anak, berupa sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam
hal keterdekatannya dengan anak, memberikan makan, marawat, kebersihan, memberi kasih saying dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan dengan
keadaan keadaan ibu dalam hal kesehatan fisik dan mental, status gizi, pendidikan umum, pengetahuan tentang pengasuhan yang baik, peran dalam
keluarga atau dimasyarakat, sifat pekerjaan sehari-hari, adat kebiasaan keluarga dan masyarakat, dan sebagainya dari si ibu atau pengasuhan anak.
c. Akses atau keterjangkauan anak dan keluarga terhadap air bersih dan pelayanan
kesehatan yang baik seperti imunisasi, pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, penimbangan anak, pendidikan kesehatan dan status gizi, seta sarana
kesehatan yang baik seperti posyandu, puskesmas, praktek bidan atau dokter, dan rumah sakit. Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga serta
Universitas Sumatera Utara
makin dekat jangkauan keluraga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, makin kecil risiko anak
terkena penyakit dan kekurangan gizi Soekirman, 2000. 2.1.3 Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi
Status gizi anak erat kaitannya dengan status sosial ekonomi keluarga, pendapatan yang rendah tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga susunan
makanan di dalam keluarga tidak beraneka ragam yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi status
sosial ekonomi keluarga terhadap status gizi di dalam keluarga antara lain pengeluaran uang untuk keperluan rumah tangga, pengetahuan gizi dan sikap terhadap makanan
yang tergantung terhadap lingkunagan baik masyarakat maupun keluarga. Status Gizi Anak didalam keluarga di pengaruhi juga oleh tingkat pendapatan keluarga, jumlah
anggota keluarga, tingkat pendidikan Suhardjo, 1989.
2.2. Status Sosial Ekonomi Keluaraga
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah tingkat sosial ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga. Kemampuan keluarga
untuk membeli bahan makanan itu sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan Syafik, 2007. Karakteristik ekonomi keluarga merupakan hal yang
sangat penting, di Negara-negara berkembang orang miskin hampir membelanjakan semua pendapatannya untuk makan lebih baik. Tingkatan pendapatan menentukan
makanan apa yang dibeli, semaking tinggi pendapatan semakain bertambah pula
presentasi pembelanjaanya Nursanti dkk, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat pedidikan termasuk dalam faktor sosial ekonomi karena tingkat pendidikan berhubungan dengan status gizi yaitu dengan meningkatkan pendidikan
kemungkinan akan dapat meningkatkan pendapatan sehingga meningkatkan daya beli makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi. Berbagai faktor sosial ekonomi keluarga
ikut mempengaruhi pertumbuhan anak. Faktor sosial ekonomi tersebut antara lain: pendidikan, pekerjaan, tehknologi, budaya, dan pendapatan keluarga. Faktor tersebut
diatas akan mempengaruhi masukan zat gizi dan infeksi.
2.2.1 Pendapatan Keluarga