Karakteristik Pelapisan Bumi

2. Karakteristik Pelapisan Bumi

a. Pelapisan Bumi (Kerak Bumi) Kerak bumi adalah lapisan yang paling atas dan tipis (seperti kulit ari) yang

disebut dengan litosfer. Lapisan kerak bumi itu terdiri atas dua bagian, yaitu kerak benua (ketebalan sekitar 40 km) dan kerak dasar samudra (ketebalan sekitar 10 km). Ketebalan kerak bumi di bawah benua adalah 30 kilometer, sedangkan di bawah samudra 5 hingga 7 kilometer.

Kerak samudra berumur kurang dari 200 juta tahun, terbentuk oleh letusan gunung api sepanjang celah-celah bawah laut (disebut pematang tengah samudra) dengan material penyusun berupa batuan basal.

Lapisan kerak bumi berumur 3,8 milyar tahun dan tersusun dari batuan granit ringan, sementara lapisan di bawahnya berupa batuan basal yang lebih rapat yang terbentuk melalui bermacam-macam proses. Batuan tertua dijumpai di masa Prakambrium sedangkan batuan yang lebih muda terbentuk selama zaman-zaman pembentukan gunung.

Angin dan hujan menggerus kerak benua dan menciptakan pasir, debu, serta lumpur yang hanyut ke samudra sehingga terbentuk suatu lapisan sedimen yang sangat tebal sehingga menutup lapisan batuan basal, lava bantal, retas vertikal, dan gabro berbutir kasar.

benua Kerak

Kerak samudera Lapisan Pematang

sedimen tengah samudera

granit Lapisan

7 Lapisan basal

kerak selubung

laut Air Lapisan

sedimen Lava bantal

retas Lapisan

Sumber: Geologi dan Perubahan, 1997

Gambar 2.25 Penampang Kerak Bumi (kerak samudra dan kerak benua).

58 Geografi SMA/MA Kelas X 58 Geografi SMA/MA Kelas X

mendatar. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer itu mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar) tetapi berukuran kecil ada arah vertikal.

Sumber: Haryana, 2007

Gambar 2.26 Kerak benua yang terpecah-pecah.

Pergeseran lempeng yang tidak sama mengakibatkan ada tiga jenis batas pertemuan antar lempeng, yaitu dua lempeng saling menjauh (divergent- junctions), dua lempeng saling bertubrukan (subduction zobes), dan dua lempeng saling berpapasan (transform fault). Berikut adalah penjelasan tentang teori pertemuan lempeng.

1) Dua Lempeng Saling Menjauh (Divergent-Junctions)

Peristiwa ini terjadi apabila arah pergerakan lempeng (baik lempeng benua maupun lem- peng samudra) saling bertolak belakang. Contoh perbatasan divergent lempeng samudra ada- lah punggungan samudra dan perbatasan divergent lempeng benua adalah Lembah Retak

Sumber: Geologi dan Perubahan, 1997

Besar Afrika.

Gambar 2.27 Lembah Retak Besar Afrika

Bumi dan Tata Surya

(A)

(B)

(A) Retak pada Lempeng Samudra, (B) Retak pada Lempeng Benua

Sumber: Geologi dan Perubahan, 1997

Gambar 2.28 Ilustrasi Perbatasan Divergent

Kejadian yang dijumpai di daerah divergent junction yaitu :

a) Aktivitas vulkanisme laut;

b) Aktivitas gempa.;

c) Perenggangan lempeng yang disertai dengan tumbukan di kedua tepi lempeng;

d) Pembentukan tanggul dasar samudra (mid ocean ridge).

2) Dua Lempeng Saling Menumbuk (Subduction zone) Lempeng dasar samudra yang lebih tipis didesak ke bawah oleh lempeng

benua yang lebih tebal dan kaku. Dasar palung merupakan tempat perusakan lempeng benua akibat pergesekan dua lempeng dan terjadi pula pengendapan batuan yang berasal dari laut dalam maupun yang diendapkan dari darat. Endapan campuran itulah yang dinamakan batuan bancuh atau mélange. Bongkahan lempeng benua yang hancur akibat pergesekan akan menambah campuran bancuh tersebut. Di sepanjang zone subduction bermunculan puncak gunung api dan sering terjadi gempa bumi yang kadang-kadang sangat kuat.

Di daerah tumbukan dua lempeng terjadi beberapa fenomena, yaitu :

a) lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua,

b) terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu,

c) pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan,

d) terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ektrusi,

e) merupakan daerah hiposentrum gempa baik dangkal maupun dalam yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik dan gelombang tsunami,

f) penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng, dan

g) timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan nama batuan bancuh atau melange.

60 Geografi SMA/MA Kelas X

Lempeng kontinen Pembentukan gunung

Lempeng Lapisan kulit

kontinen Lapisan kulit

Lempeng satu menekan lempeng lainnya

Sumber: Encarta Encyclopedia, 2004

Gambar 2.29 Skema daerah tumbukan dua lempeng benua.

Contoh fenomena yang diakibatkan oleh tumbukan dua lempeng, antara lain Palung Jawa (sebelah Selatan Pulau Jawa), Pegunungan di pantai Barat Amerika, deretan pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.

3) Dua Lempeng Saling Berpapasan/Pergeseran Mendatar

Di daerah seperti itu terda- pat aktivitas vulkanisme yang lemah dan gempa yang tidak kuat. Gejala pergeseran itu tam- pak pada tanggul dasar samudra yang tidak berkesinambungan, melainkan terputus-putus.

Sumber:Geologi dan Perubahan, 1997

Gambar 2.30 Daerah pergeseran horizontal yang terjadi pada sesar San Anderas, di USA.