Klasifikasi Iklim

3. Klasifikasi Iklim

Beberapa klasifikasi iklim menurut para ahli adalah sebagai berikut.

a. Klasifikasi Iklim Menurut W. Koppen Pada tahun 1918, seorang berkebangsaan Jerman bernama W. Koppen

membagi iklim berdasarkan temperatur udara, banyaknya curah hujan, dan penguapan. Dengan dasar itulah W. Koppen membagi seluruh permukaan bumi menjadi 5 daerah iklim dengan diberi simbol A, B, C, D, dan E.

1) Iklim A atau Iklim Hujan Tropik (Tropical Rainy Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.

a) Tropik Basah (Af) Pada bulan terkeringnya mempunyai curah hujan yang rata-rata lebih besar

60 mm.

b) Tropik Basah (Am) Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan-bulan kering, sehingga pada daerah ini masih terdapat hutan yang sangat lebat.

c) Tropik Basah Kering (Aw) Jumlah hujan pada bulan-bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan

hujan pada bulan-bulan kering, sehingga vegetasi yang ada hanyalah padang rumput dengan pohon-pohon yang jarang.

2) Iklim B atau Iklim Kering (Dry Climates) Jumlah curah hujan sedikit, sedangkan penguapannya tinggi. Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.

a) Iklim Stepa (Bs) Daerah setengah kering yang terletak antara daerah sabana dan daerah padang pasir pada lintang rendah.

b) Iklim Padang Pasir (Bw)

Atmosfer dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan

3) Iklim C atau Iklim Sedang (Humid Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.

a) Iklim Sedang dengan Musim Panas yang Kering (Cs) Daerah yang mempunyai musim panas yang kering, pada bulan terkering curah hujannya lebih kecil dari 30 mm pertahun.

b) Iklim Sedang dengan Musim Dingin yang Kering (Cw) Daerah yang mempunyai musim panas yang lembap serta mempunyai musim dingin yang kering.

c) Iklim Sedang yang Lembap (Cf) Daerah yang selalu lembap sepanjang tahun.

4) Iklim D atau Iklim Dingin (Humid Microthermal Climates)

Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.

a) Iklim Dingin dengan Musim Dingin yang Kering (Dw) dan

b) Iklim Dingin Tanpa Periode Kering (Df).

5) Iklim E atau Iklim Kutub (Polar Climates) Golongan iklim ini dibagi menjadi dua, sebagai berikut.

a) Iklim Tundra (Ef) Bulan terpanas dengan rata-rata temperatur lebih besar dari 0 °C (32 °F), tetapi lebih kecil dari 10 °C (5 °F), pada daerah ini vegetasi yang ada hanya lumut.

b) Iklim Es atau Salju Abadi (Ef) Bulan terpanas rata-rata temperatur lebih kecil dari 0 °C (32 °F). Tipe iklim ini bercirikan adanya es dan salju abadi.

Sumber: Bossen, 1972

Gambar 4.23 Peta iklim dunia menurut Koppen.

148 Geografi SMA/MA Kelas X 148 Geografi SMA/MA Kelas X

hubungannya dengan tanaman pertanian yang sangat diperlukan. Pembagian iklim menurut Oldeman adalah sebagai berikut.

1) A 1 bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan;

2) B 1 7-9 bulan basah berurutan dan satu bulan kering;

3) B 2 7-9 bulan basah berurutan dan 2-4 bulan kering; 4)C 1 5-6 bulan basah berurutan dan 2-4 bulan kering;

5) C 2 5-6 bulan basah berurutan dan 2-4 bulan kering;

6) C 3 5-6 bulan basah berurutan dan 5-6 bulan kering;

7) D 1 3-4 bulan basah berurutan dan satu bulan kering;

8) D 2 3-4 bulan basah berurutan dan 2-4 bulan kering;

9) D 3 3-4 bulan basah berurutan dan 5-6 bulan kering;

10) D 4 3-4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan bulan kering;

11) E 1 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulan kering;

12) E 2 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 2-4 bulan kering;

13) E 3 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 5-6 bulan kering;

14) E 4 kurang dari 3 bulan basah berurutan lebih dari 6 bulan.

Masa perioe

Masa perioe

tumbuh (bulan)

kering (bulan)

Curah hujan Curah hujan 100 – 200 mm

< 100 mm

per bulan

per bulan

Masa periode

Curah hujan

basah (bulan)

< 200 mm per bulan

Sumber: Darmakusuma, 1992

Gambar 4.24 Diagram yang menggambarkan zone-zone agroklimat didasarkan atas distribusi curah hujan menurut Oldeman.

c. Klasifikasi Iklim Menurut Junghuhn

F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitiannya

F. Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.

Atmosfer dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan

Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut.

1) Zona Iklim Panas Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0 – 650 meter dan temperatur antara 26,3 °C – 22 °C.

2) Zona Iklim Sedang Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650 – 1500 meter dan temperatur antara 22 °C – 17,1 °C.

3) Zona Iklim Sejuk Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 – 2500 meter dan temperatur antara 17,1 °C – 11,1 °C.

4) Zona Iklim Dingin Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan temperatur kurang dari 11,1 °C.

Tak ada tanaman budaya 2.500 m

Daerah dingin

Kopi, teh, kina, sayuran 1.500 m

Daerah sejuk

Daerah sedang

Tembakau, kopi, coklat

600 m

Daerah panas

Gambar 4.25 Iklim menurut Junghuhn. Sumber: Darmakusuma, 1992