Pola Iklim di Indonesia

2. Pola Iklim di Indonesia

Sebelum kita menitikberatkan perhatian kita terhadap pola iklim khususnya di wilayah Indonesia, perlu terlebih dahulu kita mengenal pembagian daerah iklim, sebagai berikut.

a. Iklim Matahari Iklim matahari yaitu iklim yang perhitungannya berdasarkan banyaknya

panas yang diterima oleh permukaan bumi dari matahari. Banyaknya panas yang diterima oleh permukaan bumi ini berlainan berdasarkan letak garis lintangnya. Iklim matahari disebut juga iklim garis lintang atau iklim teoritis. Berdasarkan kedudukan lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi lima kawasan iklim, sebagai berikut.

1) Daerah iklim panas (tropis) : 23,5 °LU – 23,5 °LS

2) Daerah iklim subtropis utara : 23,5 °LU – 35 °LU

3) Daerah iklim subtropis selatan : 23,5 °LS – 35 °LS

4) Daerah iklim sedang utara : 35 °LU – 66,5 °LU

5) Daerah iklim sedang selatan : 35 °LS – 66,5 °LS

4) Daerah iklim dingin utara : 66,5 °LU – 90 °LU

5) Daerah iklim dingin selatan : 66,5 °LS – 90 °LS

90 O KU

Iklim dingin

66,5 O LU

Iklim sedang

35 O LU

Iklim sub tropis 23,5 O LU

Iklim tropis 0 O Khatulistiwa/Equator

23,5 O LS Iklim sub tropis

35 O LS

Iklim sedang Iklim dingin

66,5 O LS

90 O KS

Sumber:Waryono,1987

Gambar 4.21 Pembagian daerah iklim matahari.

Daerah-daerah yang terletak antara lintang 30°– 40° baik di sebelah utara maupun sebelah selatan khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan pembagian iklim tersebut Indonesia termasuk daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dari iklim tropika di antaranya suhunya yang tinggi sepanjang tahun dan tidak ada pembagian musim seperti di daerah sedang atau daerah subtropik.

Atmosfer dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan

Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke belah- an bumi selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai berikut.

1) Tanggal 21 Maret matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.

2) Tanggal 21 Juni matahari beredar di garis balik utara atau 23,5° Lintang

Utara.

3) Tanggal 23 September matahari kembali beredar di sekitar garis ekuator.

4) Tanggal 22 Desember matahari berada tepat di garis balik selatan atau Sumber: Ilustrasi Haryana, 2006

23,5° Lintang Selatan.

Gambar 4.22 Gerakan semu

b. Iklim Fisik matahari. Iklim fisik, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh keadaan fisik dari suatu wilayah.

Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah, terdapat perbedaan iklim sebagai berikut.

1) Iklim Kontinental (Darat) dan Iklim Maritim (Laut) Iklim darat atau iklim kontinetal, terjadi di daratan yang amat luas, sehingga

angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini pada siang hari panas sekali dan pada malam hari sangat dingin. Iklim laut, terjadi di daerah kepulauan yang dikelilingi oleh laut luas, sehingga angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembap. Di daerah ini pada siang hari tidak terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin. Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim benua adalah Gurun Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara, dan Gurun Kalahari (Afrika), dan kawasan di Australia Tengah.

2) Iklim Ugahari Iklim ugahari, yaitu iklim pada dataran tinggi dengan perbedaan temperatur

siang dan malam yang besar (amplitudo harian tinggi). Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim ugahari adalah Dataran tinggi Beka (Syiria), dataran tinggi Wonosari (Indonesia), dan Dataran Tinggi Shan (Myanmar).

3) Iklim Pegunungan Iklim pegunungan terdapat di daerah-daerah pegunungan. Di daerah-daerah

pegunungan berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang naik ke lereng- lereng pegunungan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis. Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim-iklim pegunungan adalah Pegunungan Jaya wijaya (Indonesia), Pegunungan Andes (Argentina), dan Pegunungan Alpen (Swiss).

c. Iklim Muson Iklim muson yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson. Sifat angin

muson adalah tiap setengah tahun arahnya berlawanan, setengah tahun basah dan setengah tahun kering. Di Indonesia angin berganti arah secara terus-

146 Geografi SMA/MA Kelas X 146 Geografi SMA/MA Kelas X

Pada bulan April sampai September Benua Australia mengalami musim dingin, dan di Indonesia bertiup angin muson tenggara, yang berasal dari Benua Australia. Angin tersebut hanya melalui laut yang sempit, sehingga tidak banyak membawa uap air. Akibatnya di Indonesia berlangsung musim kemarau. Dengan demikian Indonesia mengalami musim hujan dan musim kemarau bergantian setiap setengah tahun terus menerus. Keadaan iklim tersebut disebut dengan iklim muson.