METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri 2 Cadassari Kec. Tegalwaru Kab. Purwakarta. Untuk lebih jelasnya, dipandang perlu untuk mengungkapkan keseluruhan siswa yang sedang menimba ilmu di SD Negeri 2 Cadassari, yaitu sebanyak 295 orang peserta didik, terdiri dari 145 orang siswa laki-laki dan 150 orang perempuan. Adapun yang menjadi sampel/subjek penelitian ialah 30 siswa kelas

V, yang terdiri atas 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Tabel 3.1 Keadaan Siswa SD Negeri 2 Cadassari Tahun Pelajaran 2009/2010

NO KELAS

LAKI-LAKI

PEREMPUAN JUMLAH

(Dokumen SDN 02 Cadassari Kecamatan Tegalwaru - Purwakarta 2009/2010) Ket: *) Siswa kelas V yang dijadikan subjek penelitian.

C. Definisi Operasional

Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang secara spesifik perlu dijelaskan maknanya dan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul memahami makna yang dimaksud dalam naskah penelitian.

Istilah-istilah yang di maksud adalah:

1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan kemampuan yang dicapai oleh pembelajar/peserta didik. Hasil belajar bukan sekedar penguasaan suatu hasil latihan melainkan adanya perubahan perilaku tahap-demi tahap, baik dalam ranah kognitif, afektif, ataupun psikomotor, yang lambat laun terintegrasi menjadi suatu kepribadian. Seseorang yang telah melakukan proses belajar akan terlihat perubahan dalam salah satu atau beberapa ranah tingkah laku tersebut.

2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Merupakan suatu kelompok ilmu pengetahuan sosial yang masing-masing mempunyai tugas dan bidangnya yaitu: geografi, sejarah, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan fisikologi, serta kemampuan dan perbaikan intelektial dalam mata pelajaran yang mengkaji seperangkat Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarga negaraan.

3. Metode Kerja Kelompok Pada dasarnya metode kerja kelompok adalah suatu aktifitas belajar di mana individu dalam hal ini siswa yang belajar terdapat lebih dari satu orang melalui kerja sama dalam menyelesaikan persoalan dalam menyelesaikan 3. Metode Kerja Kelompok Pada dasarnya metode kerja kelompok adalah suatu aktifitas belajar di mana individu dalam hal ini siswa yang belajar terdapat lebih dari satu orang melalui kerja sama dalam menyelesaikan persoalan dalam menyelesaikan

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data, atau teknik penelitian, merupakan cara yang dipakai untuk mengumpulkan data. Sedangkan instrumen penelitian merupakan alat penelitian/alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut. (Suryana, 2008:157)

Beberapa metode dan jenis instrumen penelitian yang dibagi oleh Suharsimi Arikunto (2006:149), adalah sebagai berikut:

1. Instrumen untuk metode tes ialah tes/soal tes.

2. Instrumen untuk metode angket ialah angket/kuesioner.

3. Instrumen untuk metode observasi ialah daftar cek/check-list.

4. Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi, atau dapat juga check-list. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi dan tes

dalam mengumpulkan data. “Observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang

dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstrandar.” (Arikunto, 2006:222)

”Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan, atau bakat yang dimiliki secara individu maupun kelompok.

Tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.” (Arikunto, 2006:150)

Observasi dilakukan oleh para guru observer guna menelaah bagaimana proses pembelajaran IPS yang menggunakan metode kerja kelompok berlangsung. Segala hal yang terjadi selama kegiatan pembelajaran dicatat dalam suatu lembar observasi/daftar ceklis. Sedangkan tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode kerja kelompok. Lembar observasi dan tes ini digunakan di setiap siklus penelitian.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.

Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti melakukan analisis data dari setiap instrumen penelitian pada setiap siklus. Seanjutnya data-data tersebut diklarifikasikan sesuai dengan kebutuhan kemudian dianalisis kembali hasilnya untuk membandingkan perkembangan yang terjadi pada setiap siklus.

Pengklasifikasian data di antaranya meliputi data tentang minat dan tanggapan peserta didik maupun guru terhadap pembelajaran pengetahuan sosial melalui observasi, sedangkan pengukuran keberhasilan siswa dapat diperoleh melalui tes.

Untuk mendapatkan keabsahan data, dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Triangulasi Data Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data

2. Audit Trail (Auditing) Penelusuran audit trail tidak dapat dilaksanakan apabila tidak dilengkapi

dengan catatan-catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil studi (Moelong, 2004:338).

3. Member check Pengecekan anggota dapat dilaksanakan atau dilakukan baik secara formal

maupun non-formal. Yang dicek adalah seluruh anggota yang terlibat meliputi data, penafsiran, dan kesimpulan.

F. Prosedur Penelitian

Seperti yang dikemukakan di atas, dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus PTK (Kasbollah, 1998/1999). Siklus terdiri dari pelaksanaan tindakan, refleksi dan observasi yang dilakukan secara berulang.

Secara rinci, prosedur peneltian ini melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan adalah merncanakan tindakan dengan melakukan diskusi tentang metode yang sudah ditentukan. Berdasarkan hasil pendataan yang sudah terdokumentasi, seperti daftar nilai ataupun nilai rapot peserta didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, terlihat masih banyak yang memperoleh nilai rendah.

Dalam perencanaan tindakan ini, peneliti menyususn rancangan untuk melaksanakan tindakan yang akan dilakukan, antara lain:

a. Menentukan materi pokok dan metode membelajaran, dengan cara menganalisis kurikulum yang sesuai dengan permasalahan.

b. Menyusun jadwal pelaksanaan tindakan sebanyak tiga siklus, disesuaikan dengan jadwal yang sudah ada.

c. Memilih instrument penelitian dengan membuat format-format observasi dan tes hasil belajar siswa (LKS).

2. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan rencana yang telah disusun, pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai jadwal. Dalam proses ini peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan prinsip parsitifatif dan kolaboratif. Hasil pengamatan dari pelaksanaan tindakan merupakan dokumentasi data untuk melaksanakan langkah-langkah tindakan selanjutnya.

Untuk kelancaran pelaksanaan tindakan agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan harus sudah dipersiapkan sesuai rencana, seperti media dan alat pembelajaran, format-format pengumpulan data, soal-soal tes dan sebagainya.

3. Observasi Observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mengdokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan yang terencana maupun akibat sampingannya. (Kasbollah, 1998/1999:91).

Jadi observasi dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama pelaksanaan proses pembelajaraan dan hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh peserta didik.

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian untuk menyebut jenis observasi yaitu :

a. Observasi non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

b. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamatan dengan menggunakan pedoman sebagai pengamatan.

4. Refleksi Dalam kegiatan refleksi tercakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi atas informasi yang diperoleh dari hasil obsevasi pada pelaksanaan tindakan. Data yang telah terkumpul dalam kegiatan observasi harus segera di analisis dan diinterpretasi. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum. Apabila guru pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Untuk menjaga obyektifitas tersebut seringkali hasil refleksi ini diperiksa ulang atau divalidasi oleh orang lain, misalnya guru/teman sejawat yang diminta mengamati, kepala sekolah atau nara sumber yang menguasai bidang tersebut. Jadi pada intinya kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.

PRA PENELITIAN : • Menentukan permasalahan • Mengumpulkan data awal tentang hasil belajar kognitif

dan psikomotorik siswa sebagai studi awal

Refleksi Rencana Tindakan

Siklus I

Pelaksanaan Tindakan

Observasi

Refleksi Rencana Tindakan Siklus II

Pelaksanaan Tindakan

Observasi

Rencana Tindakan Refleksi

Siklus III

Pelaksanaan Tindakan

Observasi

Indikator tercapai

Selesai

Siklus PTK (Kasbollah, 1998/1999 : 70)