Berne Convention

3.1.1. Berne Convention

Berne Convention atau konvensi Berne merupakan peraturan yang mengatur mengenai perlindungan terhadap karya tulis atau karya artistik. Peraturan ini terdiri dari 38 pasal ditambah dengan 6 pasal dari lampiran pada ketentuan tertentu untuk negara-negara berkembang. Konvensi ini juga adalah konvensi yang diterima secara serempak pada pembentukan Bern Union pada tahun 1886, yang telah mengalami perubahan bberapa

kali.Perubahan terkahir adalah pada tanggal 24 Juli tahun 1971 40 . Negara-negara yang menganut konvensi ini diwajibkan membuat

peraturan yang melindungi hak pencipta atas karya ilmiahnya dan karya seninya. 41 Tahun 1958 perdana menteri Djuanda menyatakan bahwa

Indonesia mundur dari Konvensi Berne dengan alasan HKI Indonesia dimanfaatkan oleh pihak asing. Namun berdasarkan dekrit presiden nomor

18 tahun 1997 konvensi ini dilegalkan dengan memerhatikan kepada Pasal

33 ayat (1). 42 Negara yang tunduk kepadan Konvensi Bern membentuk sebuah peraturan yang mengatur setiap negara anggota (Uni) untuk membentuk peraturan perundang-undangan di negaranya berdasarkan pada 3 prinsip dari

Konvensi Bern yaitu 43 :

1. National Treatment Principle

2. Automatic Protection Principle

3. Independence of Protection Principle

40 Damian, Eddy. Hukum Hak Cipta. Bandung: P.T. Alumni (2014). Hlm. 49. 41 Pasal 1 Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni. 42 Damian. Loc cit. 43 Ibid .

Pada pasal 2 konvensi ini pun juga mengatur perlindungan sebuah karya yang pada ayat pertama menjelaskan bahwa literary and artistic works meliputi dari segala proses produksi karya tulis, ilmu pengetahuan, dan wilayah artisik. Apa pun bentuknya baik buku, pamflet, dan bentuk karya tulis lain seperti: perkuliahan, jurnal; bentuk sastra seperti puisi, drama atau drama musikal, karya tari seperti koreografi dan karya musik baik dengan kata-kata maupun tidak; karya sinematografi yang diasimilasikan melalui proses analog ke sinematografi; seni rupa seperti gambar, aritektur, patung, ukiran dan litgrafi; karya fotografi yang diasimilasikan melalui proses analog ke fotografi; karya seni aplikatif; ilustrasi, peta, sketsa, dan karya tiga- dimensi yang berhubungan dengan geografi, topografi, arsitektur atau ilmu pengetahuan. Hal tersebut menjadi hal yang diperhatikan pada bagian legislasi negara yang ikut dalam konvensi baik secara umum maupun

spesifik tidak dilindungi kecuali mereka telah memiliki bentuk fisik. 44 Dengan peraturan seperti yang diatur dalam konvensi, seperti yang

tertulis dalam pasal 2 ayat (7) dinyatakan bahwa tujuan dari pasal 7 ayat (4) adalah menjadi sesuatu yang penting untuk badan legislasi negara yang menganut konvensi untuk mendeterminasikan perluasan dari pengaplikasian dari hukum terhadap karya seni dan desain industri, dan model yang harus dilindungi. Karya yang dilindungi di negara aslinya secara desain maupun model juga harus dilindungi di negara lain yang menganut peraturan dalam konvensi sebatas karya tersebut memiliki perlindungan khusus yang dilindungi di negara asal. Jika tidak ada perlindungan khusus, maka karya tersebut hanya dilindungi sebagai karya seni.

Sehubungan dengan kriteria kelayakan untuk perlindungan, perlindungan yang diberikan oleh Konvensi ini berlaku untuk 45 :

1. Pencipta yang merupakan warga negara dari salah satu negara Uni, untuk karya mereka, baik yang dipublikasikan ataupun tidak;

44 Pasal 2 ayat (2).Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni. 45 Pasal 3 ayat (1) Konfensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni.

2. Pencipta yang bukan merupakan warga negara dari salah satu negara Uni, untuk karya-karya mereka yang pertama kali diterbitkan di salah satu negara, atau secara bersamaan di suatu negara di luar Uni dan di dalam negara Uni.

Pencipta yang bukan merupakan warga negara dari salah satu negara Uni tapi yang sehari-harinya bertempat tinggal di salah satunya akan disamisilasikan kepada warga negara dari negara itu untuk tujuan dari

Konvensi ini. 46 Mengenai hak ekonomi Pencipta secara independen, dan bahkan

setelah pengalihan hak terbilang, Pencipta berhak untuk mengklaim karya ciptaannya dan untuk menolak adanya distorsi, pemotongan atau modifikasi lain dari karya, atau hal lainnya yang berkaitan dengan karya, yang akan merugikan kehormatan atau nama baiknya. Hak yang diberikan kepada Pencipta sesuai dengan paragraf sebelumnya akan, dipertahankan setelah kematiannya, setidaknya sampai berakhirnya hak-hak ekonomi, dan harus dieksekusi oleh orang-orang atau lembaga-lembaga yang diberikan wewenang oleh undang-undang Negara dimana perlindungan tersebut diklaim. Namun, pada saat ratifikasi UU ini, negara-negara dengan perundang-undangan yang tidak memberikan perlindungan setelah kematian kepada si Pencipta, yang semua haknya telah diatur dalam paragraf sebelumnya dapat mengatur bahwa beberapa hak-hak ini dapat berhenti

untuk dipertahankan setelah kematiannya. 47 Jangka waktu perlindungan hak cipta diatur dalam Pasal 7 konvensi

ini. Konvensi ini mengatur jangka perlindungan hak cipta yang paling minimal untuk semua negara Uni. Jangka waktu perlindungan yang diberikan oleh Konvensi ini terhitung dari masa hidup si Pencipta dan lima puluh tahun

setelah kematiannya. 48 Namun, dalam kasus karya sinematografi, negara- negara Uni dapat menetapkan bahwa jangka waktu perlindungan akan berakhir lima puluh tahun setelah pekerjaan telah dibuat tersedia untuk

46 Pasal 3 ayat (2) Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni. 47 Pasal 6 bis ayat (1) Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni. 48 Pasal 7 ayat (1) Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni.

umum dengan persetujuan Pencipta, atau, dalam kurun waktu lima puluh tahun dari pembuatan karya. 49

Dalam kasus karya anonim (tanpa nama) atau pseudonim (dengan nama samaran), jangka waktu perlindungan yang diberikan oleh Konvensi ini akan berakhir lima puluh tahun setelah karya tersebut telah sah dibuat dan tersedia untuk umum. Namun, ketika nama samaran yang diadopsi oleh Pencipta meiliki kepastian identitasnya, maka jangka waktu perlindungan harus seperti yang tertera pada ayat (1). Jika Pencipta karya anonim atau pseudonim mengungkapkan identitasnya selama periode yang disebutkan di atas, jangka waktu perlindungan yang berlaku harus seperti yang tertera pada ayat (1). Negara-negara Uni tidak akan diperlukan untuk melindungi karya- karya anonim atau pseudonim sehubungan dengan alasan yang masuk akal untuk menganggap bahwa Pencipta mereka telah meninggal selama lima

puluh tahun. 50 Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) dari konvensi, ini akan

menjadi masalah untuk undang-undang di negara-negara Uni untuk menentukan jangka waktu perlindungan karya fotografi dan karya seni terapan sejauh mereka dilindungi sebagai karya-karya seni; Namun, jangka waktu ini akan berlangsung setidaknya sampai akhir periode yaitu dua puluh lima tahun dari pembuatan karya.

Jangka waktu perlindungan setelah kematian Pencipta dan ketentuan yang diberikan oleh ayat (2), (3) dan (4) harus dimulai sejak tanggal kematian atau persitiwa yang dimaksud dalam ayat tersebut, namun kondisi seperti ini akan selalu dianggap dimulai pada hari pertama di bulan Januari

pada tahun setelah kematian atau peristiwa tersebut. 51 Negara-negara Uni dapat memberikan jangka waktu perlindungan lebih dari yang disediakan

oleh ayat-ayat sebelumnya. 52

49 Pasal 7 ayat (2) ) Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni. 50 Pasal 7 ayat (3) Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni. 51 Pasal 7 ayat (5) Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni. 52 Pasal 7 ayat (6) Konvensi Bern tentang Perlindungan Karya Ilmiah dan Karya Seni.

Disebutkan dalam Pasal 17 konvensi, ketentuan dalam konvensi ini tidak bisa dengan cara apapun mempengaruhi hak Pemerintah masing- masing negara Uni untuk mengizinkan, mengontrol, atau melarang, dengan undang-undang atau peraturan, mengenai sirkulasi, presentasi, atau pameran dari karya manapun atau produksi yang kemungkinan pihak yang bersangkutan akan merasa perlu untuk mempergunakan hak itu.

Karya-karya yang terdapat pada pembukuan konvensi yang berlaku diatur dalam Pasal 18 konvensi ini. Konvensi ini akan berlaku untuk semua karya yang, pada saat masa berlakunya, belum jatuh ke dalam domain publik

di negara asal melalui masa berakhirnya jangka waktu perlindungan. 53 Bagaimanapun, jika melalui berakhirnya jangka waktu perlindungan, yang sebelumnya diberikan, sebuah karya telah jatuh ke dalam domain publik di negara tempat perlindungan diklaim, karya terserbut tidak akan lagi

diperbaharui ulang perlindungannya. 54 Penerapan prinsip ini harus tunduk pada ketentuan yang tercantum

dalam konvensi khusus untuk hal-hal yang ada atau yang akan dibuat antara negara-negara Uni. Dengan tidak adanya ketentuan tersebut, negara-negara yang bersangkutan akan menentukan, masing-masing sejauh yang berhubungan, mengenai kondisi-kondisi penerapan prinsip ini. 55 Ketentuan-

ketentuan sebelumnya berlaku pula dalam kasus aksesi baru untuk Uni dan pada kasus-kasus di mana perlindungan diperpanjang oleh penerapan Pasal

Dokumen yang terkait

ALOKASI WAKTU KYAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI YAYASAN KYAI SYARIFUDDIN LUMAJANG (Working Hours of Moeslem Foundation Head In Improving The Quality Of Human Resources In Kyai Syarifuddin Foundation Lumajang)

1 46 7

STUDI PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

5 158 1

ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE AND TRANSFER) OLEH PEMERINTAH DAERAH SERTA AKIBAT HUKUM BAGI INVESTOR YANG MENGALIHKAN HAK PENGELOLAAN KEPADA INVESTOR LAIN

3 64 161

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENGHAPUSAN ATAS MEREK DAGANG "SINKO" DARI DAFTAR UMUM MEREK OLEH DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Studi Putusan Pengadilan Niaga No. 03/Merek/2001/PN.Jkt.Pst)

0 23 75

HUBUNGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU (TIME BUDGET PRESSURE) TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL STAF AUDITOR

1 63 13

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

Ketersediaan koleksi informasi primer pada perpustakaan Universitas Satyagama : analisis sitiran dalam skripsi dan tesis

2 58 95

LEGALITAS UNDIAN BERHADIAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA UNDIAN SIGERMAS (Studi pada PT. Bank Lampung)

8 70 31

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89

PENGARUH OPINI AUDITOR INDEPENDEN, DAN KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN

10 86 47