Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

3.2.1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, istilah "hak cipta" didefinisikan sebagai hak eksklusif bagi Pencipta atau pemegang hak cipta untuk mempublikasikan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk tujuan yang disebutkan, tanpa

mengurangi batas sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. 67 Definisi hak cipta sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1) menunjukkan bahwa ada 3 (tiga) hak eksklusif yang dimiliki oleh Pencipta, yaitu:

1. Hak untuk mempublikasikan ciptaan;

2. Hak untuk menyalin dan memperbanyak;

3. Hak untuk memberikan izin untuk mempublikasikan atau menyalin penciptaan.

Pencipta berarti seorang atau beberapa orang secara bersamaan yang atas inspirasinya melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam

bentuk yang khas dan bersifat pribadi. 68 Penciptaan didefinisikan sebagai

66 Pasal IV ayat (5) Konvensi Hak Cipta Universal. 67 Indonesia, Undamg-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, LN No. 85, TLN 4229, Ps.1 ayat (1). 68 Ibid., Ps 1 ayat (2).

setiap penciptaan seorang Pencipta, yang menunjukkan keaslian dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. 69

Pemegang Hak Cipta berarti Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, atau orang yang menerima hak tersebut dari Pencipta, atau orang lain yang kemudian

dari orang yang disebutkan. 70 Indonesia mengakui prinsip Hak Pencipta di atas perlindungan

untuk sebuah penciptaan.Hak Pencipta atau Auteursrecht membahas tentang sesuatu yang luas, yaitu bahwa perlindungan adalah pada penciptaan dan

kemudian terkait dengan Pencipta. 71 Hak Cipta dianggap sebagai benda bergerak. 72 Hak Cipta dapat

beralih atau dialihkan baik seluruhnya atau sebagian oleh 73 :

4. Perjanjian Tertulis; atau

5. Alasan lain yang dibenarkan oleh hukum dan peraturan. Pencipta berarti seorang atau beberapa orang secara bersamaan yang atas inspirasinya melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam

bentuk yang khas dan bersifat pribadi. 74 Kecuali terbukti sebaliknya, orang yang dianggap sebagai si Pencipta adalah 75 :

1. Seseorang yang namanya terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan pada Direktorat Jenderal; atau

2. Orang yang namanya disebut dalam Ciptaan atau diterbitkan sebagai Pengarang Karya.

69 Ibid ., Ps. 1 ayat (3). 70 Ibid ., Ps. 1 ayat (4). 71 Hozumi, Tomotsu. Asian Copyright Handbook Indonesian Version. Jakarta:

Asia/Pacific Cultural Centre for UNESCO and Ikatan Penerbit Indonesia (2006). Hlm. 13. 72 Indonesia, Op Cit., Ps. 3 ayat (1).

73 Ibid ., Ps. 3 ayat (2). 74 Ibid ., Ps.1 ayat (2). 75 Ibid ., Ps. 5 ayat (1).

Hak Cipta yang dimiliki oleh Pencipta dan setelah Pencipta meninggal dunia, menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat, dan tidak akan dapat disita, kecuali jika hak itu diperoleh secara melawan

hukum. 76 Hak Cipta yang tidak atau belum diumumkan setelah Penciptanya meninggal dunia, menjadi milik ahli warisnya atau milik penerima wasiat,

dan tidak akan dapat disita, kecuali jika hak itu diperoleh secara melawan hukum. 77

Dalam Undang-undang ini, sebuah karya yang dilindungi harus merupakan sebuah karya di dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang meliputi 78 :

1. Buku-buku, program komputer, pamflet, sebuah pencetakan gubahan dari karya-karya tulis yang telah diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;

2. Ceramah, kuliah, pidato dan karya-karya lain dari ucapan;

3. Peraga yang dibuat untuk tujuan pendidikan dan ilmiah;

4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

5. Drama atau drama musikal, tarian-tarian, koreografi, pewayangan, dan pantomim;

6. Semua bentuk seni, seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, ukiran, patung, kolase, dan seni terapan;

7. Arsitektur;

8. Peta-peta;

9. Seni batik;

10. Fotografi;

11. Karya sinematografi;

12. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, data berbasis dan karya lain sebagai akibat dari pengalihwujudan. Ciptaan sebagaimana dimaksud dalam huruf dilindungi sebagai

Ciptaan tersndiri dengan tidak mengurangi Hak Cipta atas Ciptaan asli. 79

76 Ibid ., Ps. 4 ayat (1). 77 Ibid ., Ps. 4 ayat (2). 78 Ibid ., Ps 12 ayat (1). 79 Ibid ., Ps. 12 ayat (2).

Perlindungan sebegaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), termasuk juga semua Ciptaan yang tidak atau belum diumumkan, tetapi sudah merupakan suatu bentuk kesatuan yang nyata, yang memungkinkan

perbanyakan hasil karya itu. 80 Hukum ini juga menyatakan hal, yang, tidak bisa menjadi subyek hak

cipta. Tidak akan ada hak cipta atas 81 :

1. Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara;

2. Peraturan Perundang-undangan;

3. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat Pemerintah;

4. Keputusan pengadilan atau penetapan hakim; atau

5. Keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya. Durasi hak cipta diatur dalam Bab III UU tersebut. Hak Cipta atas Ciptaan:

1. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lain;

2. Drama atau drama musikal, tari, koreografi;

3. Semua bentuk seni, seperti lukisan, ukiran, patung;

4. Seni batik;

5. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

6. Arsitektur;

7. Ceramah, kuliah, pidato dan karya-karya lain dari ucapan;

8. Peraga untuk tujuan pendidikan dan ilmiah;

9. Peta;

10. Terjemahan, tafsir, saduran, dan bunga rampai. Berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia. 82 Untuk Ciptaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dimiliki oleh 2 (dua) orang atau lebih, Hak Cipta berlaku selama hidup Pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun sesudahnya. 83

80 Ibid ., Ps. 12 ayat (3). 81 Ibid ., Ps. 13. 82 Ibid., Ps 29 Ayat (1). 83 Ibid ., Ps 29 Ayat (2).

Hak Cipta atas:

1. Program komputer;

2. Karya sinematografi;

3. Karya fotografi;

4. Database; dan

5. Karya hasil adaptasi. Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan. 84 Hak Cipta atas perwajahan karya tulis yang diterbitkan

berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diterbitkan. Hak Cipta atas Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) pasal ini, dan Pasal 29 ayat (1) yang dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum, berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan. 85

Dokumen yang terkait

ALOKASI WAKTU KYAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI YAYASAN KYAI SYARIFUDDIN LUMAJANG (Working Hours of Moeslem Foundation Head In Improving The Quality Of Human Resources In Kyai Syarifuddin Foundation Lumajang)

1 46 7

STUDI PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

5 158 1

ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE AND TRANSFER) OLEH PEMERINTAH DAERAH SERTA AKIBAT HUKUM BAGI INVESTOR YANG MENGALIHKAN HAK PENGELOLAAN KEPADA INVESTOR LAIN

3 64 161

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENGHAPUSAN ATAS MEREK DAGANG "SINKO" DARI DAFTAR UMUM MEREK OLEH DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Studi Putusan Pengadilan Niaga No. 03/Merek/2001/PN.Jkt.Pst)

0 23 75

HUBUNGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU (TIME BUDGET PRESSURE) TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL STAF AUDITOR

1 63 13

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

Ketersediaan koleksi informasi primer pada perpustakaan Universitas Satyagama : analisis sitiran dalam skripsi dan tesis

2 58 95

LEGALITAS UNDIAN BERHADIAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA UNDIAN SIGERMAS (Studi pada PT. Bank Lampung)

8 70 31

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89

PENGARUH OPINI AUDITOR INDEPENDEN, DAN KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN

10 86 47