Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

3.2.2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Pada tanggal 16 Oktober, 2014, Pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan hukum baru Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 menggantikan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002. Sebelumnya ada beberapa perubahan yang dibuat dalam undang-undang baru, dimulai dari definisi dan juga peraturan yang menguraikan mereka yang belum diatur oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002.

Hukum hak cipta yang baru disusun dalam materi rinci. Hanya ada 76 pasal dalam hukum sebelumnya, dan 126 pasal yang terkandung dalam undang-undang baru. Selain itu, dalam Pasal 1 ada lebih banyak regulasi yang didefinisikan, seperti: Fiksasi, rekaman suara (fonogram), menyalin (menggandakan), royalti, lembaga manajemen kolektif, penggunaan komersial, pembajakan, kompensasi, dan sebagainya.

Salah satu perubahan yang paling dasar adalah pada definisi Hak Cipta sendiri. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Hak Cipta didefinisikan sebagai hak eksklusif bagi Pencipta yang timbul secara

84 Ibid .,Ps 30 ayat (1). 85 Ibid ., Ps 30 ayat (2).

otomatis berdasarkan Prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata, tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Definisi dalam peraturan sebelumnya, yaitu Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tidak menyebutkan apa-apa tentang prinsip deklaratif dan menjelaskan lebih lanjut tentang hak eksklusif.

Adapun definisi Pencipta, Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 didefinisikan sebagai orang atau beberapa orang yang secara individu atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi. Dibandingkan dengan apa yang ditetapkan dalam undang- undang sebelumnya tampaknya lebih luas dan tidak sedetail sebelumnya, di mana persyaratan dinyatakan. Namun definisi ciptaan didefinisikan dengan cara yang lebih rinci, dibandingkan dengan hukum sebelumnya. Pasal 1 Ayat (3) mendefinisikan penciptaan sebagai ciptaan apa saja di dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang merupakan ekspresi dari inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang pasti.

Pasal 1 ayat (4) UU mendefinisikan Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak lain yang menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak lain yang kemudian menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.

Hukum ini juga mengubah peraturan pada durasi perlindungan hak cipta.Bab IX hukum ini secara khusus mengatur durasi hak cipta dan perlindungan hak terkait.Dalam undang-undang ini, tidak seperti sebelumnya, memisahkan regulasi durasi untuk hak cipta dan hak terkait.Bagian pertama mengenai hak cipta memisahkan durasi hak moral (ayat 1, Pasal 57) dan hak ekonomi (Ayat 2, Pasal 58-61).Bagian kedua mengatur durasi yang hak- hak terkait (Artikel 62-63).

Pasal 57 menyatakan bahwa hak moral dari seorang Pencipta yang diterapkan selamanya, hal itu tidak berubah dibandingkan dengan hukum Pasal 57 menyatakan bahwa hak moral dari seorang Pencipta yang diterapkan selamanya, hal itu tidak berubah dibandingkan dengan hukum

1. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya;

2. Ceramah, kuliah, pidato dan Ciptaan sejenis lainnya;

3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;

4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;

6. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran kaligrafi, seni pahat, patung;

7. Karya arsitektur;

8. Peta; dan

9. Karya seni batik atau seni motif lainnya. Berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia, dihitung dari 1 Januari tahun berikutnya. Dalam hal Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimiliki oleh 2 (dua) atau lebih perlindungan Hak Cipta berlaku selama kehidupan Pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan 70 (tujuh puluh) tahun sesudahnya, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. 86

Perlindungan Hak Cipta atas Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) yang dimiliki atau dipegang oleh badan hukum berlaku selama

50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali dilakukan Pengumuman. 87 Ada perpanjangan 20 (dua puluh) tahun atas perlindungan Penciptaan yang

dimiliki Pencipta dibandingkan dengan hukum hak cipta sebelumnya. Mengenai beberapa perubahan dilakukan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002,

86 Indonesia, Undamg-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, LN No. 266, TLN 5599, Ps.58 ayat (2).

87 Ibid ., Ps 58 Ayat (3).

sebagaimana dapat kita lihat dalam penjelasan umum dari Undang-Undang tersebut, pada dasarnya undang-undang baru mengatur tentang 88 :

1. Perpanjangan durasi hak cipta;

2. Perlindungan yang lebih baik terhadap hak-hak ekonomi pencipta dan / atau pemilik hak terkait, termasuk membatasi pengalihan hak ekonomi dalam bentuk sold flat ;

3. Resolusi Sengketa efektif melalui proses mediasi, arbitrase, atau pengadilan tersebut, serta penerapan delik pengaduan untuk sengketa pidana;

4. Manajer Tempat Perdagangan bertanggung jawab untuk tempat penjualan dan / atau pelanggaran hak cipta dan / atau hak terkait di pusat perbelanjaan yang dikelola olehnya;

5. Hak Cipta sebagai objek berwujud yang bergerak dapat digunakan untuk jaminan fidusia;

6. Menteri berperan untuk menghapus dari yang sudah terdaftar, jika mereka melanggar penciptaan norma dan agama, norma kebijaksanaan, ketertiban umum, pertahanan dan keamanan nasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

7. Pencipta, pemegang hak cipta, pemilik hak terkait untuk menjadi anggota manajemen kolektif dari lembaga untuk menarik atau mengembalikan imbalan royalti;

8. Pencipta atau pemilik hak terkait mendapatkan imbalan royalti untuk kreasi atau produk hak terkait dibuat dalam hubungan resmi dengan dan digunakan secara komersial;

9. Lembaga manajemen kolektif yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola hak ekonomi seorang Pencipta dan pemegang hak terkait wajib mengajukan permohonan izin operasional kepada Menteri;

88 Letezia Tobing. “Ini Hal Baru yang Diatur di UU Hak Cipta Pengganti UU No 19 Tahun

17, 2014. http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54192d63ee29a/ini-hal-baru-yang-diatur-di-uu-hak- cipta-pengganti-uu-no-19-tahun-2002.Diakses pada 17 Juli 2015.

Hukumonline.com .

September

10. Penggunaan hak cipta dan hak terkait di multimedia berarti untuk merespon terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Dokumen yang terkait

ALOKASI WAKTU KYAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI YAYASAN KYAI SYARIFUDDIN LUMAJANG (Working Hours of Moeslem Foundation Head In Improving The Quality Of Human Resources In Kyai Syarifuddin Foundation Lumajang)

1 46 7

STUDI PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

5 158 1

ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE AND TRANSFER) OLEH PEMERINTAH DAERAH SERTA AKIBAT HUKUM BAGI INVESTOR YANG MENGALIHKAN HAK PENGELOLAAN KEPADA INVESTOR LAIN

3 64 161

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENGHAPUSAN ATAS MEREK DAGANG "SINKO" DARI DAFTAR UMUM MEREK OLEH DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Studi Putusan Pengadilan Niaga No. 03/Merek/2001/PN.Jkt.Pst)

0 23 75

HUBUNGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU (TIME BUDGET PRESSURE) TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL STAF AUDITOR

1 63 13

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

Ketersediaan koleksi informasi primer pada perpustakaan Universitas Satyagama : analisis sitiran dalam skripsi dan tesis

2 58 95

LEGALITAS UNDIAN BERHADIAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA UNDIAN SIGERMAS (Studi pada PT. Bank Lampung)

8 70 31

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89

PENGARUH OPINI AUDITOR INDEPENDEN, DAN KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN

10 86 47